「🍮」- O7

Makhluk makhluk yang buruk rupa itu bermunculan di hadapan (Name), Petra dan Ghost.

Ghost menarik kedua tangan (Name) dan Petra, lalu Petra merasakan hal yang aneh dengan tubuhnya yang menembus makhluk makhluk itu.

"Lah! Lah? Kenapa badanku jadi kayak hantu??" tanya Petra yang panik berbeda dengan (Name) yang tenang walaupun didalamnya panik.

Mereka melewati makhluk makhluk itu dengan mudah berkat Ghost.

***

Mereka sampai di tempat Nirmala, Ghost melepaskan kedua tangan mereka lalu pergi untuk mendorong Bisma menjauhi Nirmala yang diikat karena terdapat bom dibawahnya.

Petra dan Bisma meneriaki nama kedua orang itu.

"GHOST!!"

"NIRMALA!!" Petra berteriak ingin menyelamatkan Nirmala, (Name) menahannya.

BLARR

"TIDAAKK! NIRMALAA!!" teriak Petra memberontak, "Ayo kita menjauh! Apinya akan menyebar! Ini bukan api biasa. Ini bom api yang terbuat dari bulu jin burung api!" ucap Bisma membantu (Name) untuk menahan Petra.

"Nirmala! Nirmala terbakar! Tidak! Ini pasti mimpi buruk!"

"Dia baik-baik saja. Ghost menyelamatkannya," ucap (Name).

Golok milik Petra terjauh, sebutir air mata terlepas dari matanya menatap ke arah api tersebut.

"Baik-baik saja gimana!? Kau buta ya! Itu.. Itu.. Dia sedang terbakar dan aku nggak bisa apa-apa!" ucap Petra prustasi.

"NIRMALAA!! JANGAN MATII!!"

'Ini gua bakalan dapet adik ipar gitu??' batin (Name) menatap Petra diam.

Bisma berjalan mendekati Petra lalu menamparnya, (Name) sama sekali tak ada niatan untuk menghentikannya. Karna kadang otak Petra itu rada-rada.

"Tenangkan dirimu! Kalau pangerannya menyedihkan seperti ini bagaimana bisa menyelamatkan sangat putri!" ucap Bisma setelah menampar Petra.

"Lihat." Petra menatap ke arah api membara, dimana terdapat Ghost yang sedang menggendong Nirmala.

"Kau pasti sudah lihat kemampuan Ghost kan?" tanya Bisma meletakkan tangannya dipundak Petra lalu menjelaskan maya Ghost kepada mereka berdua.

"Tapi kita terkurung di dalam api!" ucap Petra memperhatikan sekitar mereka, hanya ada api yang siap membakar mereka kapanpun.

"Api ini hanya bisa dipadamkan dengan mata berwujud es atau air. Di alam Sarpa banyak yang seperti itu, tapi disini.."

"Hey nak, apa diantara teman kalian ada yang menggunakan maya berwujjd es? Kalau ada suruh cepat ke sini," ucap Bisma.

"Tidak, semuanya bisa bikin orang terbakar," jawab (Name).

"Gimana kalau Ghost membawa kita keluar satu persatu dengan mode hantunya? Tapi ingat! Sebelum 8 detik kalian harus sudah berada di wilayah bebas api. Kalah sampai kena api ini Ghost tidak akan bisa berubah jadi mode hantu lagi, karena api ini bisa menghanguskan kalian hanya dalam hitungan menit."

"Ghost! Serahkan Nirmala padaku! Bawa keluar anak ini dulu, lalu jemput gadis ini lalu jemput Nirmala dan terakhir aku! Petra dan gadis ini harus keluar supaya ada yang menjaga Nirmala di luar nanti," ucap Bisma kepada Ghost.

Disela dengan kegiatan bego dari Petra yang sedang memadamkan api dengan air biasa membuat Bisma ingin melemparkannya ke api.

"Kalian pikir aku akan biarkan?" ucap Tina yang berada diatas mereka.

"Lebih baik kalian diam disitu dan terbakar lah-" Dan tiba-tiba ada maya api yang menyerangnya.

"Kau pikir aku akan membiarkanmu juga? Petra keluarlah duluan. Akan ku habisi banci satu ini," ucap (Name) yang menjadi pelaku atas luka bakar yang didapatkan Tina.

"Beraninya kau merusak kulit indah Tina!" Tina menggunakan mayanya untuk menyerang (Name), (Name) menggunakan kesempatan ini untuk lari keatas, menghampiri Tine dan mengambil pedangnya lalu menyerang Tina tetapi dihalangi oleh mayanya.

Sebuah tangan bermunculan mulai menyerang mereka semua, "(NAME)! CEPAT BUNUH DIA!" teriak Petra.

(Name) memotong semua tangan makhluk itu, dan memakai apinya untuk menciptakan kabut agar Tina tidka dapat melihatnya.

"D-Dimana dia?!"

"DIATAS LO BEGO!" Tina menghadap ke atas, ternyata ada (Name) yang ingin memenggal kepalanya tetapi lagi lagi tangan makhluk yang ditunggangi oleh Tina menghalangi.

"Jangan kasar kasar sama akyuu~" ucap Tina.

"Najis brengsek." (Name) memotong tangan makhluk itu lalu memutuskan tangan Tina, "Harusnya kau bersyukur aku sengaja tidak memenggal kepalamu."

"TYIDAKKK, TANGAN AKYUUHH~"

"JIJIK BANGET GUE."

(Name) melihat api hitam di sampingnya, 'Petra menggunakan paramayanya? Aku harus cepat-cepat.' batin (Name) yang melihat maya Petra di luar api merah ini, sepertinya ia sudah keluar dan sedang bertarung dengan seseorang.

'Jayden Law..'

(Name) lengah. Makhluk itu sudah mengambil Nirmala dari Bisma dan ingin membakarnya.

Bisma dengan cepat melindungi Nirmala, (Name) juga melindungi dirinya sendiri karena tiba-tiba ada es yang memadamkan api itu.

"Law! Esmu kemana-mana nih! Aku kena juga, begoo!!" Tina turun dari makhluk itu lalu berencana untuk menyerang Bisma yang sedang melindungi Nirmala.

"Tapi baguslah, anjing tua ini jadi terjebak dalam es! Aku akan-"

"Jangan lupakan aku dasar banci!!" (Name) memenggal kepala Tina. Ia sempat terkena es tersebut tapi dengan mayanya ia bisa bebas.

"Paman, dimana Nirmala?" tanya (Name) setelah Bisma menghancurkan es yang menjebaknya.

"Entahlah, dia tiba-tiba hilang entah kemana." Tiba-tiba mereka mendengar sebuah teriakan, terdengar teriakan itu dari belakang mereka.

"PETRAAAA!!" Bisma dan (Name) langsung menuju ke arah lokasi terdapat seorang pria tinggi yang ingin memenggal kepala Nirmala yang ingin menyerangnya tetapi dihentikan oleh Bisma.

"Beraninya sama anak kecil! Bagaimana kalau kau cari lawan yang sepadan?" ucap Bisma.

(Name) berlari mendekati Petra, sembari Bisma mengalihkan perhatian laki-laki itu yang (Name) tau namanya adalah Jayden Law. Ia menggunakan mayanya untuk menyembuhkan Petra walaupun sedikit.

"Kau yang namanya Nirmala bukan?"

"I-iya, k-kau kenapa membakar Petra?? KAU MAU MENGKREMASI PETRA??" tanya Nirmala nuduh (Name).

"Aku hanya menyembuhkannya, dia belum mati aku bisa merasakan detal jantungnya. Lebih baik kau kemari." Nirmala berjalan mendekati (Name).

"Apa ada yang terluka? Lebih baik kau berlindung dibelakangku."

"B-baik!"

Waduh kok tiba-tiba (Name) baik gini? Dia cuman mau masalah ini cepat selesai, (Name) cuman mau mie ayam y.

Tak lama kemudian Petra terbangun karena wajahnya dibanting oleh Nirmala, setelah itu Nirmala mulai mencium Petra seakan-akan ia tak membanting wajah Petra tadi.

(Name) yang melihat itu sedikit ternganga, "KAK (NAME)! INI BUKAN PERSIS SEPERTI PIKIRAN KAKAK!!!"

"Hey! Kok malah difoto!" ucap Petra saat Ghost memotret mereka. Setelah perdebat dengan Ghost, Nirmala disuruh bersembunyi oleh Petra.

Hidung Petra mulai meneteskan darah, itu adalah efek dari paramaya, (Name) hanya meliriknya ia sudah menggunakan mayanya untuk menyembuhkan Petra seharusnya tidak terlalu parah.

"Hey nak, lebih baik kalian kabur saja dari sini. Dengan kondisi seperti itu kau hanya akan merepotkan ku, Petra."

"Mana bisa begitu." Bisma mulai berbicara perihal Jayden yang dari kecil sudah diajarkan menggunakan pedang dan mereka takkan bisa mengalahkannya.

"Akupun tidak yakin bisa selamat.."

"Kalau ada apa-apa denganku, kalian ikut Tari dan kabur lah sejauh mungkin dari sini," ucap Bisma sembari melepaskan kacamatanya yang ternyata nyangkut dirambutnya.

"Makanya rambutmu dipotong aja!"

"Rambutku adalah mahkota ku!"

"Mahkotamu ini akan membuat kita terbunuh tahu!"

'Bisa-bisanya mereka bertengkar saat Jayden ingin menyerang mereka.' batin (Name).

"Hey Gadis kecil, Petra. Tutuplah mata kalian. Ini khusus untuk Tuan Law."

F

lashback

(Name) yang sedang enak-enak makan mie ayam, menikmati rasa gurih dari kuah mie ayam itu tiba-tiba saja diserang oleh seseorang.

Oh ayolah! (Name) hanya ingin hidup tenang tanpa bertarung kecuali melawan jin! Padahal hari ini hari yang cukup cerah.

Untung saja gadis itu cukup lincah dan badannya cukup lentur, ia dengan mudah menghindari serangan api biru dari seorang undead.

"ADA JIN GILA DISINI?! AYO KABUR!" Pembeli yang sedang asik makan disana langsung kabur saat maya api biru itu mengenai warung makan mie ayam tersebut.

"Semuanya cepat kabur dari sini!" teriak (Name) membantu para warga untuk evakuasi.

"Wah wah wah, tak kusangka satu-satunya orang yang lulus dari ujian undead memiliki sikap peduli seperti ini," ucap seseorang yang keluar dari kobaran api biru tersebut, sepertinya ia adalah pelaku yang membakar warung ini.

'Mayanya api juga.. Mayaku juga api! Sepertinya aku tidak akan menang!' batin (Name) menatap dengan tatapan waspada kepada orang yang didepannya, Jaimerson Law.

Padahal (Name) baru 2 tahun menjadi undead loh!

(Name) mengambil pedangnya, bersiap-siap untuk bertarung, "Apa mau mu?"

"Hanya ingin melihat wajah orang yang berhasil lolos dari ujian undead itu." Jaimerson tiba-tiba berada di depannya, jarak mereka begitu dekat (Name) bahkan tak bisa berkutik.

Saat pedang Jaimerson ingin memenggal kepalanya, (Name) menahan pedangnya dengan pedangnya juga.

'Dia cepat sekali..' batin (Name) yang sedang menahan pedang dari Jaimerson, (Name) menangkis pedang tersebut Jaimerson pun tersenyum.

"Lumayan juga." Jaimerson mulai menyerang (Name) dengan bertubi-tubi, tetapi dengan kekuatannya (Name) bisa menahan serangan tersebut.

"Apa yang kau mau?! Mie ayam ku kan jadi mubazir!" ucap (Name) menatap Jaimerson kesal, "Apa aku harus bilang alasanku lagi? Aku tak suka mengucapkan perkataanku dua kali!" Jaimerson kembali menyerang (Name) lebih cepat, untung saja (Name) bisa menahannya lagi walaupun sedikit terkena goresan ditangannya.

"Apasih! Ga kenal juga tiba-tiba nyerang ga jelas banget jadi orang!" protes (Name) seperti sedang mengomeli Jaimerson.

"Namaku Jaimerson Law, udah kan?"

"Gagitu bego!" (Name) menghela napasnya, masih kesal terhadap Jaimerson.

'Sebenarnya apa yang ia inginkan? Ga jelas banget.'

"Aku hanya tertarik denganmu, ada seorang gadis yang satu-satunya undead yang lolos dari ujian tersebut. Bahkan untuk pertama kalinya, aku kira aku yang pertama kali," ucap Jaimerson yang kini sudah tak menyerang (Name).

"Kukira kerabatku, ternyata bukan." (Name) menatap Jaimerson bingung, apa yang dia maksud sih? Otak (Name) hanya ada mie doang!

"Lalu?"

"Aku mencari tahu siapa gadis itu, dan ternyata itu kau."

"Oh terus?" (Name) bersikap sok kul, dia terharu ternyata ada yang mencari tahu soal dia.

"Mari kita berteman."

'Hah?'

Bersambung-

Asiq

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top