「🍮」- O3
Enjoy:)
.
.
Saat ini (Name) sedang mencari senjata di sekitar sana, dan tentu jauh dari teman seangkatannya.
Dan (Name) pun menemukan sebuah benda tajam dan panjang saat (Name) menaiki sebuah pohon.
"Lumayan," gumam (Name) saat melihat benda itu, pedang.
Karena (Name) adalah undead yang mengandalkan kemampuan penciumannya untuk mendeteksi maya.
(Name) mencium bau maya yang busuk di dekatnya, sontak (Name) pun langsung bersembunyi di antara dedaunan yang ada disana.
Ternyata ada seekor jin yang menyerupai buaya raksasa berada di bawahnya.
The real of ✨buaya darat✨
Tapi jin itu memiliki sayap yang bisa membuatnya terbang.
'Sepertinya ini akan cukup merepotkan' batin (Name) saat melihat Hana, Ratna dan Dimas berlari ke arah jin itu.
"Hyaaa!!" teriak Hana melompat menggunakan maya gravitasi miliknya dan menembakkan peluru dari pistol yang ia bawa.
Tapi karena tubuh jin itu cukup keras, peluru itu malah terpantul ke arah mata Hana.
"Akh—" Hana terjatuh karena matanya dan kepalanya bocor karena terkena peluru tersebut.
"Hana..." gumam Ratna menatap horor ke arah tubuh Hana yang sudah tidak bernyawa lagi.
Jin itu menyadari keberadaan mereka, dan langsung berlari ke arah mereka.
(Name) yang melihat itu langsung saja menyelamatkan Ratna, tapi Dimas tidak terselamatkan karena dirinya jauh dari Hana.
The real of ✨buaya gigit buaya✨
"Astaga," gumam (Name) menatap datar ke arah tubuh Dimas yang sudah dimakan oleh jin itu dan yang tersisa cuman kaki kanannya saja.
Ratna sekarang berada di gendongan (Name) dan terlihat kalau wajahnya itu ketakutan dan ingin menangis.
(Name) langsung saja menurunkan Ratna di tanah dan langsung berteleportasi ke atas jin itu.
Tapi buaya itu menyadari keberadaan (Name) dan langsung menggunakan ekornya yang besar untuk memukul (Name).
But tak semudah itu ferguso.
(Name) berteleportasi lagi ke atas kepala jin itu dan langsung menusukkan pedangnya dan mengalirkan Maya nya ke arah tubuh jin itu.
Karena nanti tubuh jin itu akan meledak (Name) langsung saja berteleportasi untuk mengendong Ratna lagi tapi Ratna menepis tangannya.
"Kau ingin kabur kan? Lemah banget. Katanya mau bunuh kita semua," ucap Ratna menatap remeh ke arah (Name).
"Kalau gitu selamatkan saja diri mu sendiri," balas (Name) dengan wajah datarnya dan dengan santainya berlari dan melompat dari gedung ke gedung meninggalkan Ratna sendirian disana.
"Maksudmu-" Perkataan Ratna terpotong karena ledakan dari tubuh jin itu.
Ya. (Name) mengalirkan Maya api nya ke arah tubuh jin itu, tapi api ini seperti bom waktu.
"Di beri hati malah minta jantung, kan bego," gumam (Name) yang berada di atas gedung melihat asap yang berasal dari ledakan tersebut.
"Calon nomor 6, (Name) Effendy, berhasil membunuh satu jin gila. Waktu hidup di tambah 7 hari!"
(Name) melihat jam yang berada di tangannya itu, waktunya sudah bertambah menjadi 7 hari.
'Kalau begini aku bisa santai' batin (Name) lalu duduk di atas gedung itu
Beberapa saat kemudian, ujian sudah selesai. Peserta yang lulus hanyalah (Name).
Dia tidak membunuh semua peserta, hanya saja semua peserta itu di bunuh oleh jin yang berada disana.
Kenapa tidak dibunuh? Karena (Name) ketiduran di atas atap disalah satu perumahan.
Dan ternyata atap tersebut ada jinnya, (Name) terpaksa membunuhnya padahal ia ingin tidur tiduran.
(Name) juga tidak sengaja bertemu dengan Dimas dan Adrian yang sedang bertarung melawan salah satu jin.
Dan mereka terbunuh begitu saja, karena sudah terlanjur bertemu dengan salah satu jin, (Name) pun membunuh jin itu dan waktu nya bertambah 21 hari.
"Selamat! Ujian telah selesai, peserta yang lulus hanyalah (Name) Effendy!"
"Selamat atas kelulusan mu, (Name)! Dan segera berkumpul di pintu gerbang untuk di jemput."
Setelah mendengar itu, (Name) langsung berteleportasi menuju depan gerbang.
Kenapa tidak jalan saja? Ingat.
Jika ada yang mudah kenapa tidak?🚶
"Selamat untuk kelulusan mu, dan turut berduka bagi mereka yang gagal." ucap Dwi tersenyum kepada (Name).
"Kau akan pulang ke asrama untuk persiapan. Baru setelahnya kau bisa bebas pergi ke alam Fana." lanjut Dwi.
"Tersenyum lah, kau akan bertemu dengan keluarga mu," ucap Dwi saat melihat wajah (Name) yang biasa saja seakan-akan dirinya tidak merasa bahagia.
"Tidak perlu." Jawab (Name).
"Baiklah kalau begitu, Bo antarkan dia ke asrama."
"Baiklah Dwi."
(Name) menaiki pesawat yang sebelumnya ia naiki, dan dirinya langsung di antarkan ke asrama.
Saat sudah sampai (Name) pingsan disana karena terlalu banyak menggunakan Maya.
Dirinya dantarkan ke rumah sakit untuk diistirahatkan.
Beberapa hari setelahnya, (Name) bangun dan dirinya langsung diperiksa oleh jin perawat yang berada disana
Besoknya, (Name) di antarkan untuk membeli persiapan baju atau senjata yang akan dia gunakan.
(Name) memilih baju yang berada disana, sendirian..
Jin yang mengantarkannya tadi tiba-tiba saja di telpon oleh pacarnya dan setelah itu dirinya pun langsung pergi.
"Maaf ya neng, ayang ku mau kencan"
Itu yang dia katakan.
'Pakai celana pendek, lalu pakai stocking hitam juga boleh..' Batin (Name) melihat-lihat baju yang berada disana.
Setelah memilih baju yang ia inginkan, (Name) langsung membayarnya.
Dan sekarang dirinya berjalan untuk memilih senjata yang di gunakan untuk membunuh jin.
'Dari pada ribet milih, mending pake pedang aja kan' Pikir (Name) lalu memilih sebuah pedang panjang dan tajam, memiliki tali yang mengikat sebuah bilah pedang di bawahnya.
Setelah itu pun (Name) langsung membayar pedang itu.
Dan perjalanan panjang (Name) menjadi undead bermula dari sini.
Beberapa tahun kemudian.
Yang dilakukan oleh (Name) ditahun-tahun selanjutnya hanyalah tidur, mandi, makan, berburu jin, mandi, makan, tidur.
Itu aja terus:v
Ya memang, (Name) mau hidup damai dan sendirian tanpa di ganggu oleh orang lain.
Dirinya sekarang sudah bebas untuk pergi kemanapun yang ia mau.
Karena sekarang (Name) sedang malas untuk memasak, dirinya sekarang ingin memakan makanan buatan salah satu jin yang berada di Alam Sarpa.
(Name) duduk di salah satu kursi dan memesan bubur buatan jin babi disana.
Setelah pesanannya sudah jadi, (Name) pun langsung memakannya tidak peduli dengan tatapan mata undead yang berada di sampingnya.
Undead yang berada di sampingnya itu merasa bahwa (Name) ini orang yang tidak asing baginya.
Karena undead itu sedang lapar jadinya dirinya langsung memakan makanannya.
"Lho.. kenapa, nak? Bubur nya nggak enak?" tanya jin babi pemilik toko tersebut kepada undead laki-laki yang berada di samping (Name).
"Nggak, lidah ku ke gigit.." jawab undead laki-laki itu.
"Ooh ngerti aku, kata orang tua, kalau lidah mu tergigit artinya kamu sedang di bicarakan orang."
"Dalam kasus mu, kayaknya cewek nih." ucap jin itu dengan wajah jahilnya
"Aku nggak percaya takhayul."
"Kok gitu ngomongnya, nggak baik sendirian terus. Memangnya nggak ada orang kamu suka? Kan banyak tuh undead disini. Contohnya neng (Name) ini." Jin itu menunjuk ke arah (Name) yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka.
"Mustahil. Kebanyakan undead itu bermusuhan," balas (Name) tidak peduli dengan tatapan terkejut dari laki-laki yang berada di sampingnya.
"Oh ya! Aku dengar gosip itu! Pertarungan antar undead adalah hal yang sering terjadi." ucap jin itu
"Betul."
"Kok bisa?" tanya jin itu
"Itu terjadi karena, kami memang di buat untuk bertarung.." jawab (Name) lalu lanjut memakan makanannya
"Kalian cocok loh, sama-sama sendirian. Nggak mau pacaran gitu?"
"Aku tidak punya waktu untuk itu."
"Hari ini kalian nggak berburu?"
"Waktu ku masih tinggal 1 Minggu."
"Undead berburu seminggu sekali ya, kalian juga?"
"Ya."
Tiba-tiba saja seseorang melempar sebuah buah ke arah undead laki-laki itu dan laki-laki itu langsung saja menangkap nya
"SIAPA TUH?! KURANG AJAR SEKALI! KELUAR KALAU BERANI!" teriak jin babi itu
"Maaf, ya aku sengaja kok.." ucap laki-laki undead yang memiliki surai yang seperti habis kesetrum listrik
"Aku cuma mau tahu tangan mu sudah sembuh apa belum." lanjut laki-laki bersurai merah tersebut
"Mau mati lagi kau, Surya?" tanya laki-laki bersurai coklat tersebut
Setelah (Name) mendengar nama itu, (Name) terkejut.
Pantas saja, dari tadi dirinya merasa tidak asing dengan 2 undead laki-laki itu.
"Aku lagi nggak mood ngobrol dengan mu!" Laki-laki bersurai coklat tersebut menghancurkan buah itu dan membuangnya sembarangan.
"OI! JANGAN NYAMPAH DISINI!"
"Ayolah, aku cuma mau ngomong sebentar. Oh ya Bu.. sotonya satu ya, koya nya yang banyak!" ucap Surya tersenyum ke arah jin babi tersebut
"Anak muda jaman sekarang! Nggak tahu aturan!"
"Tendang saja dia keluar, Bu."
"Es teh nya satu! Yang super jumbo ya! Gulanya tambahin!"
Laki-laki bersurai coklat itu pun berdiri dan berjalan menjauh dari sana dan duduk di salah satu bangku yang lumayan jauh disana.
"Oke. Mau boleh ngomong by sekarang." ucap laki-laki itu saat sudah duduk di salah satu bangku yang berada disana.
Dan itu membuat jin babi itu dan Surya ber sweet drop.
"Heh.. memangnya kamu bisa dengar apa dari situ?"
"Maaf mengganggu pembicaraan kalian..." ucap (Name) yang berada di samping Surya yang membuat undead kakak beradik itu menoleh.
"Apakah kalian Surya dan Petra?.." tanya (Name) menatap tajam ke arah mereka.
"Darimana kau tau nama kami?.."
"Tadi ku sebut nama kau bego," balas Petra
"Sifat kalian tidak berubah ya." ucap (Name) menundukkan kepalanya yang membuat Petra dan Surya kebingungan.
"Kalian tidak mengenal ku ya? Apa aku harus mengenalkan diri ku?"
"Baiklah.. aku (Name) Effendy." ucap (Name) yang membuat Petra dan Surya terkejut.
"Astaga, kenapa aku bertemu dengan kalian disini.." gumam (Name) memegang kepalanya lalu menghela nafas.
"Sampai jumpa." ucap (Name) lalu menaruh beberapa uang yang di meja dan langsung berjalan pergi.
"(Name)..." Petra menatap ke arah punggung (Name) yang sedang berjalan menjauh.
"Padahal ku kira dia Flora," ucap Surya dengan wajah bodohnya yang membuat Petra melempar sebuah panci yang berisi soto.
"SOTO KU!!"
"Bego! Kalau dia Flora, mana mungkin dia bisa kesini!" ucap Petra kepada Surya.
"Tapi... Sifat (Name) sebelumnya memang mirip dengan Flora.. mereka juga berteman dengan baik.."
"Sifatnya yang sekarang tidak seperti sebelumnya.. Seakan-akan ada yang merubahnya."
Bersambung-
Makasih buat 1k nya!
1566 words
13/8/2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top