Gadis itu melangkah di atas kontradiksi kehidupannya.

Ia dilambangkan dengan warna keabuan.

Tidak terang, tidak gelap.

Berada di tengah lautan, terombang-ambing.

Tidak ada cahaya yang menuntun.

Hanya kata bualan yang memenuhi indranya.

"Akan ada waktunya bagi kamu untuk mengerti.''

5 kata, 1 kalimat itulah yang sering terucap dari bibir orang disekitarnya.

Ya, mungkin itu takdir.

Bertemu dengan dia, membuat gadis itu akhirnya mengerti perkataan mereka.

「 you as izuna futazawa 」

Tidak semuanya mengerti.

Dia hidup dan besar dengan semua kegemerlapan duniawi juga dengan segerombolan jiwa dalam genggamannya.

Tidak mengenal kesalahan.

Kesempurnaan adalah tuntutannya.

Dengan sepercik kekuatan yang melebihi semua orang, dia terantai untuk terus melangkah seperti itu.

Monoton.

Membosankan.

Dan, memuakkan.

Jadi, salahkah jika dia ingin bermain sebentar ？

Mencari sesuatu untuk mengisi kehilangan.

「 gilgamesh as himself」