Chapter - 16

Semuanya sudah masuk kedalam mobil sesuai dengan rundingan saat di meja makan tadi, di mobil Doni semua terlihat semangat dari Joko yang sudah menyalakan mp3 dengan flashdisk berisi lagu full dangdut dari berbagai penyanyi.

Sedangkan di mobil satunya Fahmi sudah duduk manis di bangku kemudi, yah memang Fahmi yang akan mengendarai sesuai perjanjian awal dengan Rama. Dan berbeda dengan mobil sebelah, saat ini suasana hening mencekam karena mereka bertiga masih canggung dengan kehadiran Medi di tengah2 mereka pasalnya mereka sama sekali gak tau bagaimana Watak perempuan satu ini. Bayangkan saja rencana ingin membangun suasana gagal ketika Medi menikmati lagunya sendiri yang sudah menyumpal kuping nya dengan headset.

Medi yang merasa di perhatikan pum melirik kearah teman2 abangnya

"Sampai kapan mau ngeliatin? Gak jadi berangkat?"

Bingung karena ditanya, karena sebenernya mereka mau menegur Medi yang asik dengan dunianya

"Hmm gini Med, gue rasa lo denger lagu sendirian dengan menggunakan headset itu kurang baik" Chyntia mencoba menjelaskan dengan hati-hati karena takut salah bicara

"Kita bisa play music di mp3, jadi kita have fun bareng2" timpal Rama

"Malu lu ya kalau ketahuan lagi denger lagu dangdut?" Fahmi ikut andil

Medi langsung mematikan mp3 di elektroniknya lalu menyimpannya di didalam tas

"Udah, bisa kita mulai jalan?" Tanya Medi

Dan Fahmi langsung menjalankan mobil mereka dan menyusul Doni dkk yang sudah lebih dulu jalan

Di dalam mobil Fahmi, Rama dan Chyntia sudah asik bernyanyi

Bila nanti saatnya tlah tiba
Ku ingin kau menjadi istriku
Berjalan bersama mu dalam terik dan hujan
berlarian kesana kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah tlah tiba
Izinkan ku manjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu
Sudilah kau temani diriku
Sudilah kau menjadi teman ku
Sudilah kau menjadi istriku

Sedangkan Medi mencoba untuk memejamkan matanya tapi gagal karena suara nyanyian orang-orang ini, dia gak habis fikir kenapa harus lagu ini yang dinyanyikan orang-orang ini mengingat umur mereka yang cukup tua.

Konyol, bodoh, kekanak-kanakan. Batin Medi

Saat Medi masih sibuk dengan percobaan tidur dan penilaiannya terhadap teman abangnya tiba2 saja lagu yang cukup familiar terdengar oleh kupingnya sehingga membuatnya secara spontan membuka mata tapi tak lama Medi langsung tersadar dan kembali memejamkan matanya.

BTS - DNA

Pria yang sedang mengendari mobil itu pun tersenyum melihat ekspresi Medi saat lagu itu berputar dari kaca spion. Dia memang sengaja memasukkan beberapa lagu korea yang di rekomendasikan Doni agar membuat gadis itu nyaman semobil dengannya.

Hahaha sok cool tapi kpop ternyata, bener-bener. Fahmi tertawa dalam batin

"Kok ada lagu korea? Lo yang masukkin ya mi? Banting stir dari pop ke kpop tah?"  Tanya Rama menyikut Fahmi

"Enggak, terakhir kali Doni yang minjem flashdisk gue mungkin dia yang masukkin"

"Yaudah next aja, agak aneh dengernya" ucap Chyntia

"Jangan, kayaknya ada penikmat kpop disini" ucap Fahmi

Rama dan Chyntia menoleh kearah Medi yang saat ini memenjamkan matanya seolah tak mendengar, berbeda dengan kakinya yang menunjukkan bahwa dia menikmati lagu ini

"Medi"
"Med....Medii.."
panggil Chyntia memegang tangan Medi

"Kenapa?"

"Lo kpop?"

"Kenapa emangnya?"

"Hmm.. gak papa sih cuman aneh aja" Chyntia takut ucapannya menyinggung Medi karena dia cukup canggung dengan sikap acuh perempuan itu

Kampret, emang dari mana segi anehnya, masalah buat dia gue suka korea?. Batin Medi

"Aneh?" Tanya Medi kembali

"HAHAHA santai aja Med, wajar kok anak zaman now penikmat korea" Rama mencairkan suasana, karena dia yakin pasti sekarang Medi sedang malu

"Udah lah Chyn nikmatin aja, not bad kok lagunya" ucap Fahmi dengan sedikit penekanan dan memberikan senyuman penuh arti pada Medi

"Oh oke gak masalah kok, oh iya Medi katanya kamu bidan ya?"

Chyntia mencoba untuk berteman Medi karena pasti dia yakin walaupun gadis itu melihatkan sisi cool dan cueknya pasti Medi anak yang baik untuk diajak berteman

"Hmmm" gumam Medi

"Waaah keren dong, dulu nyokap pengen banget gue jadi Dokter tapi ya gimana bukan passion gue"

"Lu mah lebih suka membedah baju dibanding bedah tubuh manusia Chyn, liat Fahmi kecelakaan aja udah pingsan"

"Yeay gimana gak pingsan kalau liat kecelakaan separah itu, Ram"

"Kalau udah menyangkut Fahmi mana pernah gak syok lu mah HAHA" jawab Rama sedikit sindiran

Fahmi hanya menanggapi Rama dengan senyum saja.
Seandainya aja lu tau Ram. Batin Fahmi

"Lo kerja dimana, Med?" Kini Rama yang bertanya

"RS" singkat Medi

"RS mana?" Tanya Chyntia

"RS Hermina"

"Wiss keren yah, gak bikin lo trauma apa liat lahiran? Kan lo juga nanti lahiran"

"Enggak"

Fahmi mulai jengah dengan tanggapan Medi, teman2nya sudah berusaha untuk bersahabat denganya tapi balasannya sangat tidak sesuai yang diinginkan

"Jutek amat Med, setidaknya hargailah Rama sama Chyntia yang udah berusaha bikin lo nyaman semobil sama kita" ucap Fahmi

Medi masa bodo dengan ucapan Fahmi dan kembali mencoba untuk memejamkan matanya, dia lelah belum tidur karena habis dinas malam, apa mereka gak bisa membiarkan nya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Rama, Fahmi, dan Chyntia hanya menghela nafas melihat susahnya membuat Medi mau berteman dengan mereka. Sehingga selanjutnya suasana hening dan hanya lagu-lagu saja yang membuat suasana lebih hidup.






Tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top