Telat datang

Mengesampingkan Z yang masih di bumi untuk membuang berat rasanya karena harus meninggalkan Haruki, mending kita tilik planet Nebula yang sedang ramai sekali.


"Ayah, kenapa ayah nyuruh kita buat kumpul di space garrison?" Ken, atau ultra father menengok. Natap muka anaknya sendiri alias Taro dengan wajah penuh tanya. "Hah?" Satu kata terlontar begitu saja dari mulutnya sambil memasang wajah bodoh.

Merii sekaligus istri Ken dan emaknya Taro angkat bicara. "Kau kan yang nyuruh say, karena perkara surat yang entah datang dari siapa tapi malah mencantumkan nama gedung organisasi kita. Gimana sih? Udah tua gitu tuh, pikun. Giliran sama sohib yang udah jadi jahat keinget mulu, duh Belial... Kasian udah Wallahu alam."

Ultra father kicep pas denger Ultra mother ngomong begitu, istrinya salah makan ya? Kok bisa ngomong kaya begitu sama suaminya tercinta. Ken garuk kepala- engga tapi tanduk "A-ah... Kamu bener, hahaha... Lupa aku."

"Taro!!"

"Oh? Bang Seven manggil. Dah ayah bunda, lopyu... TARO PERGI DULU BABAY!!" Taro pergi gitu aja sambil lari kaya bocah yang dapet duit THR satu juta. Inget umur wahai Taro, kau udah punya anak, udah jadi bapak, masa masih mau kaya nak TK. Merii geleng-geleng liat kelakuan anaknya yang ngga ubah sama sekali dari 10.000 taun yang lalu. "Ngga anak ngga bapaknya, sama aja."

--

"Max?" Yang namanya dipanggil menoleh ke sumber suara. Ngedipin mata sendiri, abis itu ngiterin ultra tadi kaya anjing yang baru pertama kali liat penduduk baru di wilayahnya, terus ngejitak kepala ultra holo di depannya sampai yang dijitak mengaduh. "Beneran X ternyata."

"Ya ini beneran aku X, btw sakit loh bang... Mana dijitak pake slugger gaib lagi." X mendesis sambil mengusap kepalanya sendiri. Sakit men, untungnya si Max ngga pake tenaga dalem tadi, kalo pake kan bisa berabe.

"Hehe sorry holo, abisnya kau kan pernah Wallahu alam dua kali, siapa tau ini arwahnya kan?"

"Tega! Kita cerai!" X pergi gitu aja ninggalin Max yang cengo di tempat. Apaan cerai, emang mereka ada hubungan opo. Cerai apaan dulu nih? Rumah tangga? Pertemanan? Sahabat? Partner? Atau apa? "Siapa yang cerai?"

Max spontan nabok ultra disampingnya pake slugger gaib punya dia sampe agak kedorong beberapa langkah. Ultra itu mengaduh karena sakit. "Adoh!! Kalo ngajak war bilang dong!!?"

"E eh―? Xenon? Kirain Kaiju tadi"

"... Nebula ada Kaiju?"

"Gatau...?"

"....."

NGINGGG Seluruh ultra pada tutup telinga, bisa tuli nanti kalo ngga tutp telinga. Masa iya nanti ada berita 'telah dinyatakan bahwa seluruh ultra budek gara-gara suara speaker' kan ngga epik, mereka yang udah sering mengalahkan Kaiju/Seijin sampe memboroskan pajak bulanan warga dan di cap pahlawan, masa tiba-tiba budek cuman gara-gara speaker doang. Mau ditaro mana muka mereka nanti?

"Tiati, microphonenya bisa bunyi kapan aja." ujar Hikari memperingatkan Zoffy yang tadi mindahin microphone sama speaker dengan cara di dorong. Zoffy yang baru di peringatin sama sahabatnya itu masang muka kesel sekaligus masam dan langsung ngelempar gelas plastik isi kopi ke mukanya Hikari. "TELAT CAHYO!!"

"....." Cahyo eh maksudnya Hikari cuman diem sambil masang muka males hidup karena efek keseringan begadang, terus dia ngelap mukanya pake kanebo yang lagi dia pake buat ngelap gagang microphone. Eh buset bang, banyak kumannya itu.

"Kau ga nanya, kan?" Zoffy bungkam, mau menyangkal tapi ada benernya omongan si Cahyo.

--

"Tri squad?"

"Hadir!!"

"Hm... oke, terus Z?" Ginga menatap para temannya yang duduk dibangku siswa itu. Ada satu kursi kosong, itu kursinya Z. Kemana itu anak? Ace anakmu― adekmu― auah intinya Z gada!! Ginga melirik Victory, tapi hanya di balas gedikan bahu. "Serius itu anak kemana? Gada yang tau nih?"

Semuanya menggeleng "Trigger atau Decker ada yang tau?"

"Sorry bang, saya ngga tau."

"Iya saya juga." Ginga pasrah ae. Karena ngerasa kalau itu ultraman ngga bakal dateng, akhirnya dia catet A aja di daftar. GREEK pintu kelas dibuka, ada Z disana dengan mata memerah. Emang bisa ya? Ya bisain aja, ini kan dunia oren- dan mereka di kelas bukan karena mau belajar ye. "Eh, Z? Kemana aja Lu!!?"

Z melirik sekilas kearah Ginga, tapi dia langsung masuk dan pergi ke bangkunya gitu aja dengan lesu. Ini anak galaunya ngeri amat ya? Kaya ditinggal nikah sama doi. Waduh. "Berarti Z ada, yaudah bubar, bubar!!"

"Heh! Kasian tuh nak orang baru masuk, udah gitu lagi galau, malah ngusir lu!"

"Ya maap sahabat. Victory, tolong anterin ke pak Cahyo dong eh― maksudnya Hikari-san."

"Dih, nyuruh. Yaudah sini dah! Wafer coklat 3 bungkus buat bayaran."

"........oke" Ginga nurut aja, gamau durhaka jadi sahabat. Victory pergi, Ginga mendekati Z yang udah di kerumuni para ultra newgen. Mata merah, sembab, pilek, abis gitu cemberut... Ginga hafal bet kenapa itu. "Z, kau abis disuruh potong bawang 5 kilo kah?"

Tadi itu bukan Ginga, tapi Orb. Semua orang menatap Orb dengan wajah datar, sementara yang ditatap hanya memberikan wajah 'apa?'. Z melirik, lalu menggeleng dan kemudian menenggelamkan wajahnya diatas keduanya tangan yang ia lipat diatas meja. Terus nangis, tf?! "Lha? Aku salah kah?"

"Iya kau salah. Lagian mana ada yang mau motong bawang 5 kilo bang." ini Fuma yang ngomong. Ada benernya juga kau, Orb nepuk pundaknya Fuma terus ngacungin jempol. "Ada. Saya orangnya."

Serah kau bang Orb.

Kembali lagi ke Z yang masih nangis dan sedang ditenangkan oleh Geed juga Trigger. "Kamu gamau ninggalin Haruki ya?"

Z berhenti nangis sambil nengok kearah Geed. "Hiks i iya senpai..."

"Astaga..."

"Kami kira kenapa, sampai kau menangis seperti itu."

"Hiks hiks huhuhu..."

"Buka mulut mu." semua orang menatap Grigio heran, tak terkecuali kedua abangnya. Z ngebuka mulut sambil malu-malu juga waspada, takut nanti di mutilasi sama RUEBE. Grigio langsun masukin permen gitu aja ke mulutnya Z kaya di series, tapi bedanya dia ngelakuin itu ke Isami dalam wujud Asahi. Tersenyum polos, Grigio berpose happy sambil berkata "Amechan ageru!"

"HEEEEEEEEEE!?" Semuanya berseru karena kaget, sementara Z spontan malingin muka, bukan malu bukan, tapi karena kedua abangnya Grigio a.k.a Blu sama Rosso udah natap dia pake aura gelap sama udah ngeluarin senjata mereka.

"Karena semuanya udah hadir. Ayo pergi!! Happy!!"








Maap ya kalo dikit, soalnya author juga masih dalam masa ulangan dan ngga janji bakal update tiap hari atau rajin...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top