BAGIAN 2 : Mahasiwa Baru berulah
Selamat bulan Maret, sahabat hujan.
Ehehehekk.
Enjoy!
-
-
-
"GENGSSHHH!" Seru Saint kepada teman-teman satu jurusannya.
Kepalanya masih menyembul di balik pintu fakultas yang biasa mereka masuki.
"Apa si, gausah ngedeshahhhh juga kali." Sahut Win yang tengah membaca Jurnal di mejanya.
"Ish yaudah, iya. Maap. Kalian tau Gag, kalo di Kelas kita bakal ada mahasiswa baru!" Seru Saint Antusias
Bisik-bisik mahasiswa lain pun mulai bersahutan. Dan selanjutnya...
"TARAAAA, LEDIS EN JENTELMEN, THIS IS GULF KANAWUT TRAIPIPADISEPONG!" Saint berteriak di depan kelas sambil memperagakan gaya ala ala Superdil duamilyar.
Gulf berjalan datar ke arah Saint yang kini masih berdiri didepan kelas. Dan..
"ADUH, GULF! KENAPA DI TONYOR. GUE SALAH APA SIH SAMA LO? LO JANGAN GITU DONG! LO GAK INGET GUE YANG BERJUANG NEMENIN LO DARI NOL SAAT LO DI TINGGAL SAMA TRIO NYINGNYING ITU!? TERUS-"
Gulf menyumpal mulut Saint menggunakan kertas sebelum melanjutkan celotehannya lebih lanjut.
"Diem atau gue colok itu biji?!" Gulf berbicara singkat, tapi mampu membuat Saint memegangi selangkangannya.
"Ish, jahat banget. Lo jangan gitu, nanti kalo di colok bijinya. Gada yang bisa di kenyot pas Nye-"
"Stop! Saint bisa diam tidak?!? Aku lagi baca jurnal jadi gabisa konsentrasi. Aku baca tulisan kontrol malah jadi kont-"
"WIN BISA DIAM TIDAK?!!? GUN MASIH POLOS, GUN GATAU APA APA. JADI JANGAN KONTOLMINASI OTAK GUN?!?!"
"GUN!?!? BISA JANGAN POLOS-POLOS TIDAK?!?!? MAMIH KESEL SAMA GUN, TAPI GEMES PEN CUBIT GINJALNYA JUGA!"
Oke, biarlah mereka gelud sampai puas. Mari lanjutkan perkenalan Gulf.
"Hai, nama Gue Kanawut Traipipattanapong. Kalian bisa panggil gue Gulf."
Dan dengan acuh, setelah perkenalan-oh lebih tepatnya memperkenalkan diri secara singkat. Dirinya berjalan ke meja yang terletak di pojok, melempar tasnya asal dan merebahkan diri di atas meja, lalu memejamkan mata. Menyelami alam mimpi, siapa tau bertemu Suger Dedi- asal jangan Sugar Dodi ya, sahabat. Wwkwkwk
Bisik-bisik dan desas desus deru napas mahasiswa jurusan seni itu masih bergema mengiringi Gulf yang hendak memejamkan mata.
"Ganteng sih, tapi belagu."
"Tadinya mau gue pepet, tapi gajadi, tampangnya kayak mau makan orang."
Dan masih banyak lagi untaian kata mutiara dari mulut-mulut yang merasa dirinya sempurna
$$$$$$$$$
"Baby, bangun sayang. Kamu capek ya? Sini Biar Daddy peluk."
Gulf menyernyit kala mendengar suara baritone yang teramat lembut menyapa gendang telingannya. Disusul dengan usapan yang membuatnya nyaman di bagian punggungnya.
"Daddy? Kamu siapa?"
"Lho, kok kamu malah tanya aku siapa si, Baby. Ofcourse I'm your Daddy."
"..."
"Sudah, tidak usah di pikirikan. Kamu mau apa sayang, biar Daddy pesankan ke asisten Daddy."
"Em, Gupi haus, daddy. Gupi ingin minum jus Alpukat, kasih susu banyak banyak ya daddy, sama Esnya banyakin, boleh?" tanya Gulf dengan pupy eyesnya.
"If you want, you get it baby. Tunggu sebentar."
Tidak lama, ketukan pintu di kamar hang Gulf yakin adalah kamar milik Daddynya itu menyapa gendang telinga mereka berdua yang tengah asik Kadel (ndaiso nulis Cudle)
"Masuk, tidak di kunci." Lalu beberapa detik, minuman yang dipesan Gulf sudah berada di depannya.
Dengan senyum sumringah, Gulf meraih gelas berisi Jus tadi, namun Gulf tetaplah Gulf, manusia ceroboh yang akan menampilkan kecerobohannya di mana saja.
Pluk
Gelas Jus yang sudah berada di genggamannya tiba-tiba oleng, tangannya tidak sengaja tersenggol oleh daddynya.
"Up, sorry, daddy is sorry na Gupi. Biar daddy bersihkan."
Bukan seperti drama Korea atau drama Thailand dalam seris BL romantis. Dirinya justru terbangun karena guyuran air yang terasa membasahi pipinya.
"ANJING! GANGGU ORANG SENENG AJA LO. GELUD HAYUK, GUE GAK TAKUT." Dengan perasaan menggebu, mata yang tadi menyesuaikan bias cahaya yang masuk, langsung terbuka sempurna kala melihat sosok yang menyiramnya.
"Masih berani mengajak saya berantem, Gulf Kanawut?"
Mata Gulf semakin melotot kala namanya di sebut oleh pria yang entah siapa. Tapi bukan kata makian atau cacian yang terlontar dari mulut Gulf. Tapi
"D-daddy..."
Seluruh pasang mata yang berada di dalam kelas melotot melihat keberanian Gulf memanggil dosen Killer dengan sebutan Daddy.
"Dia gila sepertinya."
Dan masih banyak lagi bisikan lain
"Apa? Kamu barusan manggil saya apa? Sudah tidur dalam mata kuliah saya, sekarang dengan lancang kamu memanggil saya dengan sebutan daddy. Kamu pikir saya ayah kamu?!"
Sorot mata mahasiswa yang semula fokus kepada mata kuliah yang di ajarkan oleh Mew, kini beralih kepada Mew yang tengah beradu mulut dengan Gulf.
"Hadeeehhh, Iwin bilang juga apa. Dia bukan anak baik, Saint. Buktinya baru hari pertama malah ngajak gelut pak Mew, mana pak Mew kalo ngasih hukuman gak nanggung-nanggung."
"Ish, biarin deh Win. Siapa tau nanti si Gulf di hukumnya suruh nungging-nungging sama pak Mew. Lo gak denger tadi si Gulf manggil pak Mew Daddy?"
"Heh! Mulutnya tolong di jaga ya Saint Sukanyepong. Gabaik tau kalo otaknya kebanyakan konten NSFW. Nanti kamu jadi tekontolminasi." Jawab Win polos.
"AHA! I HAVE A GOOD IDEA. GIMANA KALO KITA BIKIN ACC NSFW!"
Dengan replek yang baik, Win membekap mulut Saint. Bisa bisanya dia berteriak mengucapkan hal kotor sedangkan pak Mew Suppasit masih Adu mulut dengan Gulf.
"Diyam! Simpan dulu ide kotormu itu wahay Kisanak. Mari lanjutkan menonton prahara rumah tangga."
Disisi lain Gulf sedang menahan malu setengah mati. Bisa-bisanya dirinya memanggil Dosennya dengan sebutan Daddy.
"TAPI, MUKA BAPAK MIRIP BANGET SAMA SUGAR DADDYKU DI MIMPI TADI!" Gulf berteriak dalam satu tarikan nafas.
"What The Hell. Kamu memimpikan saya?! Kurang ajar sekali kamu Gulf. Sekarang ikut keruangan saya!" Dosen Muda tadi melenggang pergi meninggalkan Gulf yang masih mematung. Kelas yang tadi kerjalan khidmat sekarang kacau.
"Dan untuk kalian, buat jurnal dari mata pelajaran tadi. Deadline sampai hari Rabu. Dan untuk kamu Gulf! Saya tidak suka orang yang Lelet!" lalu Mew berlalu meninggalakan kelas menuju keruangannya.
Sebelum pergi menyusul Mew, Gulf bertanya kepada Saint dan Kawan-kawan oerihal nama lengkap Dosen yang tadi membentaknya.
"Hahahah, liat saja Mew. Akan kubuat kau bertekuk lutut sambil mengnyepong tititku nati."
Gulf berjalan dengan seringaian nakalanya. Sepertinya akan seru jika bermain-main sedikit dengan Dosen yang katanya "Killer" tadi.
Dan yahh, semoga saja, Gulf tidak benar-benar mengerjai Mew. Dan semoga saja, nanti Gulf masih bisa pulang dengan keadaan selamat.
"Tidak ada yang tahu, nasib murid pindahan di tangan Seorang Mew Suppasit-Soon to be Gupi Daddy's. Dan nanti, akan ku beri tahu nikmatnya seorang Gulf Kanawut."
*********
Dengan perlahan Gulf mengetuk pintu ruangan milik Mew. Setelah mendapat jawaban, dia menyembulkan kepalanya di balik pintu.
"Duduk!" dengan kikuk, Gulf mndekat dan duduk di kursi yang berada di hadapan Mew.
"Want to explain?" tanya Mew yang masih fokus membolak balikan buku yang sedang di bacanya.
"H-huh?"
"You. Call me Daddy."
"O-oh. Ingin dengar?" tanya Gulf semakin berani.
Mew hanya mengedikan bahu acuh.
"Tapi ini tidak gratis, Daddy."
Dan itu sedikit membuat otot Mew menegang di tempatnya.
_
_
_
Ucapkan selamat tinggal kepada Gulf kawan. Tidak ada yabg tahu bagaimana nasibnya. Wkwkkwk
Don't forget to vote and coment. See u next part baby. Muahh
Jin Tomangie_
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top