12. Oksigen Mana Oksigen (OMO)
Tandai typo
Kalau ada yang punya gombalan receh, komen dong, lagi butek nih otak bunda buat mikir gombalan recehnya si Melviano😉
Happy reading
.
.
.
.
🐣Cinta POV
Rasanya aku seperti kembali menjadi ABG labil yang sedang jatuh cinta. Gimana gak Jatuh cinta, pesona seorang Melviano Dirgantara Alfarizel aja susah banget buat ku tolak.
Setiap jam, dia nggak lupa nanyain kabar, dan jangan lupa gombalan recehnya yang selalu ikut serta mengikuti pesan yang selalu dia berikan.
Rasanya aku tuh butuh oksigen setiap kali dia mulai kasih gombalan recehnya.
Tring
Nah tuh, umur panjang nih si Danton. Baru aja mau naruh hape yang sedari tadi ku simpan manis di tas, sekarang berbunyi.
Danton Raja Gombal
Lagi apa?
Mama ngajakin main kerumah nanti malam bisa?
Cinta Cantik
Oke
Jemput ke RS ya
Danton Raja Gombal
Ashiap tuan putri
Awan-awan apa yang manis?
Cinta Cantik
Hah?
Danton Raja Gombal
Awanna to be you Cinta
Cinta Cantik
Oksigen mana oksigen😣
Danton Raja Gombal
Sini aku kasih kamu nafas buatan😜
Cinta Cantik
Belum sah
Danton Raja Gombal
Otw menuju sah😉😘
Ya Tuhan, aku terpaku dengan emoticon yang dia pakai. Meleleh ini bang, bahkan udah lumer-lumer ini jantung aku.
Kamer mana kamera?. Aku mau melambaikan tangan menyerah, gak kuat ini sama pesonanya si Danton yang terlalu manis sampai bikin Diabetes.
"Orang jatuh cinta tuh gak pandang umur ya? Yang umurnya udah 27 aja berasa kek Ababil"
Tuh mulut sih ratu nyinyiers se RS. Debby nih gak pake disuruh, dia udah langsung masuk aja ke ruangan gue.
"Apaan ababil?"
"ABG Labil"
Ingin ku berkata kasar.
"Lo kayak jelangkung deh, datang tak dijemput pulang tak diantar, tau-tau udah nongol aja di depan gue, padahal gue belum bakar menyan lho"
"Anjay lo Sutipah, kenapa mulut lo jadi lamis sih?"
"Ketularan lo"
Gue pergi ke kantin, dengan membawa hape, siapa tahu si Raja gombal gembel tuh telepon lagi. Bayangin si raja gombal telepon, denger suara sexynya, duh Cinta, lo mulai gesrek deh otaknya.
"Lo gak mau periksa ke dokter Saraf? Dari tadi lo senyum-senyum sendiri. Sejak lo udah official sama tuh Danton, lo tuh suka senyum-senyum sendiri kek orang gila, pegangin dada lo sendiri kek orang kena serangan jantung dan--"
Belum sempat dia berucap lagi, udah ku potong aja. Pusing denger Debby ngomong.
"Stop. Gue mau nerusin baca biodata dia, lusa gue pengajuan ke Yon"
"Gercep amat tuh Danton. Eh Cin, si m--"
"Arcinta"
Gue menoleh dan menemukan si Mantan sendirian. Eh ngapain si Mantan kesini. Main duduk lagi di depan gue.
"Apa kabar Ar?"
Gue menunjuk diri gue sendiri, dan si mantan mengangguk. Sejak kapan si mantan ngobrol sama gue.
"Baik banget malah"
"Kamu... Jadi Cantik"
Oh jelas dong, kenapa? Nyesel? Duh basi deh Tan, aku udah punya yang lebih dari dirimu.
"Oh jelas dong, kan gue mau nikah"
"Cinta"
Deg
Duh jantung, bisa biasa aja gak sih, denger suaranya aja udah bikin lo maraton kek gini Tung Tung.
"Udah siap?" Ku bingung maksudnya. "Pengajuannya dimajukan"
Asemm
"Oke. Deb, duluan. Mantan, duluan ya"
"Berasa kek Meme. Mantan maafkan aku yang dulu kek pantat panci"
Sialan sekali si Debby. Andaikan gak ada si Danton, udah ku pastikan bokong semok dia udah ku tendang dengan mesranya.
🐣🐣🐣
Ku duduk dengan berderet dari rekan-rekan bahkan adik lettingnya yang juga pengajuan. Untung aja baju yang dijahitkan Mama tadi dititipkan ke Raja gombal ini.
"Calonnya siapa mbak?" Tanya perempuan kalem disebelahku ini.
"Itu mbak, lelaki yang berdiri di tengah"
Ya Tuhan, dulu Mamanya nyidam apaan ya, kok bisa si raja gombal ini gantengnya gak ketulungan.
"Kenalkan, saya Rifa. Calon istri Lettu Jaka"
Jaka? Harusnya nama dia bukan Rifa, tapi perawan.
"Ayo sayang, kita masuk sekarang"
Suara sexy raja gombal ini membuat para wanita di sekitarku menjerit tertahan. Duh Gusti, beri kesabaran.
Ku menggenggam tangannya yang hangat dan masuk ke dalam untuk menemui Danyon.
"Jadi ini anaknya dokter Rangga?"
"Siap. Iya"
Nggak nyangka, nama ayah juga terkenal dikalangan para petinggi di Yon ini. Ku kira hanya nama besar calon mertuaku saja yang diagung-agungkan, ternyata nama Papa juga terselip diantara mereka.
Serentetan pertanyaan mengenai data diri raja gombal sudah ku jawab dengan baik dan benar, hanya salah-salah sedikit, maklumlah aku juga manusia yang punya salah dan kekurangan.
"Jadi dek, kenapa adek bisa mau menikah dengan Danton yang datar ini?"
"Sudah jodohnya bu" raja gombal tersenyum manis kearah ku.
Jantung, please ya, biasa aja dong. Ingat tempat kalau mau meleleh ya Tung Jantung.
"Bukannya saya bermaksud menggombal, tapi entah kenapa rasanya dekat dengan Danton membuat kerja jantung saya berkali-kali lipat. Cuma Danton yang bisa membuat saya nyaman dan jadi diri saya sendiri. Terlepas dari semua anyepnya dia, datarnya dia, bagi saya tidak masalah. Saya mencintai Danton apa adanya, bukan ada apanya"
"Ya ampun, kamu nemu dimana perempuan semanis ini Mel?" Tanya Danyon yang ku ketahui namanya Farhat.
"Nemu di hati"
"Ah kamu juga ikutan gombal Mel"
🐣🐣🐣
Ku duduk manis di sofa ruang keluarga Alfarizel. Duduk manis bersama kedua perempuan berhijab yang sedari tadi sibuk dengan bayi mungil bernama Kia.
"Abang tadi pamit kamu gak kak, kemana?"
"Enggak Ma, tadi dia langsung pergi gitu aja"
"Ck, gimana sih, ngajakin anak orang, eh malah ditinggal pergi. Minta dijewer tuh anak"
Aku terkikik geli mendengarnya. Aku menantikan bagaimana si raja gombal itu di jewer sayang sama Tante Lea.
"Entah apa yang merasukimu
Hingga kau tega mengkhianatiku
Yang tulus mencintaimu
Salah apa diriku padamu
Hingga kau tega menyakiti aku
Kau sia-siakan cintaku
Aku menyayangimu
Tapi lagi-lagi kau sakitiku
Kau telah khianatiku"
Suara yang bagus menurutku. Dan masuklah Billal, adik laki-laki raja gombal yang sangat friendly sekali.
"Haiy calon kakak ipar" ku tersenyum padanya. "Ditinggalin abang ya? Sorry ya, tadi aku yang minta dijemput"
"Oh jadi kamu biangnya"
Dan jeweran sayang itu sudah mendarat dengan manis di telinga Billal, ah ku pastikan itu sangat sakit.
"Sakit Mama Komandan"
Ada-ada aja nih panggilan dari Billal buat Mamanya. Tante Lea tetap tidak peduli, dia masih terus menjewernya dengan penuh sayang sampai memerah.
"Tuh tuyul satu, bikin ulah lagi Ma, dia mau dikeroyok sama temennya, makanya tadi nangis minta dijemput"
"Ehh si kanebo kering, gak perlu buka kartu gue juga dong"
"Udah biasa aku denger mereka seperti itu. Kalau dekat ya gitu berantem, kalau jauh mah kangen-kangenan"
"Eh sorry ya, gue gak kangen si Kanebo kering"
"Gue juga gak kangen tuyul kayak lo"
Raja gombal ini duduk di sampingku, dia sudah berganti dengan kaos press body warna hijau dan celana lorengnya masih tersisa.
"Mbak, main tik tok yok. Pacaran sama abang tuh gak asyik mbak, palingan cuma duduk diem aja kek patung selamat datang"
Aku tertawa bersama kak Rena dan tante Lea karena ejekan Billal untuk Raja gombal ku. Dia belum tahu aja bagaimana si Raja gombal ini mereceh kalau dekat denganku.
Billal masuk ke dalam kamarnya, lalu keluar lagi sudah berganti dengan baju santainya dan membawa gitar akustik dan duduk di sebelahku.
"Nyanyiin gih si mbaknya, daripada lo diem kek patung,mendingan keluarin tuh suara terbaik lo, jangan buat teriakin anak buah lo doang"
Tanpa banyak bicara, raja gombal ini merebut gitar dari tangan Billal. Dia berdehem sebentar, lalu mulai memetik senar gitar.
Ya Tuhan, semoga suara si Raja gombal ini sebagus orangnya.
Jreng
"Cantik
Ingin rasa hati berbisik
Untuk melepas keresahan
Dirimu"
Oh Tuhan, suara si Danton raja gombal ini beneran sebagus orangnya. Oksigen mana oksigen. Pesona raja gombal ini bikin aku megap-megap kek ikan kekurangan air.
🐣🐣🐣
Gimana gaes??
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top