Bab 2

Happy Reading

"Tumben sekali Academy sangat tenang? Apa ada hal yang terjadi?" tanya Neji.

Di Academy Uchiha.
Seluruh murid yang masuk ke tempat pendidikan ini, akan menanggalkan pangkat mereka. Biasanya, hanya Pangeran Sasuke dan Putri Naruto saja, yang tetap mendapat hak istimewa untuk menggunakan pangkat mereka.

Itu terjadi karena Pangeran Sasuke adalah putra mahkota Kerajaan Uchiha, sedangkan Putri Naruto adalah istri pertama sekaligus istri satu - satunya milik Pangeran Sasuke. Makanya, gelar milik Putri Naruto adalah putri mahkota Kerajaan Uchiha.

Tapi anehnya, suasana Academy Uchiha yang biasanya diisi dengan keributan. Atau paling tidak mereka akan melihat seluruh murid berlari mengejar Putri Naruto, akibat keonaran yang dilakukan oleh sang putri.

Lantas, kenapa sekarang terasa sepi? Aneh sekali.

"Kamu tidak tau?" tanya Sai.

Neji menggeleng, sambil tangannya meletakkan kembali busur dan anak panah miliknya. Karena kelas memanah yang mereka tadi jalani, sudah usai, menyisakan lapangan kosong.

"Tadi, aku melihat Hime-sama sedang menjalani hukuman," ucap Sai.

"Menjalankan hukuman?" tanya Shikamaru memastikan.

Meskipun Putri Naruto sering membuat keonaran, tapi gadis kesayangan para uchiha itu, hampir tidak pernah mendapatkan hukuman. Jadi, ketika mereka mendengar, kalau Putri Naruto sedang menjalani hukuman, mereka pun merasa sangat penasaran.

"Kamu yakin kalau itu Hime-sama? Bukan cuma teman - teman onarnya?" tanya Neji memastikan.

"Kalau tidak percaya, ayo kita lihat ke pusat pelatihan para putri," ajak Sai.

Tentu saja, begitu mereka sudah selesai meletakkan busur dan anak panah di atas meja. Mereka segera berjalan menuju pusat pelatihan, selama perjalanan ke sana, para putri bangsawan yang melihat kedatangan sang pangeran, mereka tampak menatap dengan wajah yang dipenuhi rona merah.

Meskipun sejak tadi Pangeran Sasuke tidak ikut berbicara, tapi pria itu tetap berjalan bersama teman - temannya ke pusat pelatihan. Jadi, tiga sahabatnya itu sudah pasti tau, kalau pusat perhatian selalu akan mengarah pada Pangeran Sasuke, bukan pada mereka.

Flashback On

Ketiga putri yang tadinya bersama Putri Naruto, sekarang tampak sudah ada di ruang Kelas Dasar Tata Krama. Itu adalah kelas dasar pelatihan para putri, yang akan mereka jalani sebelum masuk ke dalam kelas Academy Uchiha.

Tapi, tidak jarang, kalau ada putri yang melupakan tata krama, mereka akan kembali ditarik ke dalam kelas tata krama. Itu dilakukan, agar para putri selalu mengingat dasar tata krama.

Namun, hal itu tidak berlaku dengan Naruto. Naruto yang sudah sangat hapal dengan seluruh rute di Academy, gadis muda berusia 15 tahun ini berhasil kabur dari jerat hukuman. Dia saat ini sedang berada di bawah pohon besar, duduk di atas ayunan tua.

Tempat teduh ini, adalah tempat masa kecil milik Putri Naruto, yang pernah menjadi bahan olokan putri bangsawan lain, karena dia memiliki ciri fisik berbeda dengan para uchiha lain. Tapi, tidak selang berapa lama, anak - anak yang mengolok Putri Naruto, langsung memohon maaf dari Putri Naruto.

Meski begitu, Putri Naruto tidak lagi mau berteman dengan orang - orang luar. Putri Naruto kecil lebih banyak menghabiskan waktu bersama Kakak - kakaknya, dan juga sahabat kecil, yang saat itu Putri Naruto tidak tau, kalau mereka sudah menikah.

"Uang itu untuk apa?"

"Untuk makan ramen di Ichiraku, malam ini aku akan ke sana," ungkap Naruto yang senang, karena dia tidak perlu mengurangi uang jajan miliknya.

"Tiga ratus sembilan puluh delapan, tiga ratus sembilan puluh sembilan, empat ratus ... okay pas," ucap Putri Naruto begitu semangat.

"Sudah selesai berhitung, Dobe ?"

Naruto mengangguk semangat. "Sudah, Teme ...." jawabnya.

Seolah otak pintar Uchiha pirang ini merasa ada yang aneh, Putri Naruto pun turun dari ayunan kayu itu. Tubuhnya secara perlahan berputar menghadap ke arah sosok yang berani memanggil 'dobe' padanya.

Biasanya, hanya ada satu orang yang berani memanggil kata 'dobe' pada Putri Naruto, yang memiliki kecerdasan setara dengan Pangeran Sasuke. Orang itu adalah...

"TEME!!!!" seru Naruto.

Suara teriak super cempreng dari sang istri tercinta, berhasil membuat Pangeran Sasuke harus menahan tawanya sendiri. Apalagi, wajah Putri Naruto memamerkan bola sapphire indah itu, melotot begitu menggemaskan.

"Manisnya istri antikku," batin Pangeran Sasuke.

"Ja-- jangan mendekat, Teme! Atau aku akan berteriak," ancam Putri Naruto.

Pangeran Sasuke tidak peduli dengan ancaman dari istri antiknya. Pria itu memilih untuk mendekati Putri Naruto, sampai sang istri harus kembali terduduk di atas ayunan kayu. Hal itu membuat Putri Naruto tidak bisa bergerak ke mana - mana.

"Apa kamu sangat menyukai ramen, dobe?" tanya Pangeran Sasuke.

"Kamu sudah tau jawabannya, teme," balas Putri Naruto.

"Terus, kenapa kamu tidak meminta koki istana membuatkan kamu ramen?"

Kini Pangeran Sasuke sudah berjongkok tetap di depan Putri Naruto, pria itu menyentuh ujung rambut pirang Naruto. Menariknya untuk bisa dia hirup dalam - dalam. Sungguh, aroma istrinya masih sama saat pertama kali mereka bertemu.

"Ramen di istana tidak seenak milik Ichiraku, Teme," keluh Putri Naruto.

Melihat wajah Pangeran Sasuke perlahan mendekati wajahnya. Putri Naruto yang melihat itu, diapun segera memalingkan wajahnya. Putri Naruto tidak mau, kalau ciuman pertamanya akan diberikan pada Pangeran Sasuke.

Namun ternyata....

Sret

Puk

Tarikan pada tubuh Putri Naruto, yang membuat tubuh Putri Naruto melayang dan mendarat di atas punggung kokoh sang Pangeran Sasuke. Membuat Putri Naruto menyadari, kalau saat ini Pangeran Sasuke sedang mengangkat tubuhnya.

"Kali ini, aku sendiri yang akan memastikan kamu tidak lari dari hukumanmu, Dobe" ucap Pangeran Sasuke

Posisi yang tak nyaman bagi Putri Naruto, membuat tangan lembutnya memukul badan Pangeran Sasuke, tanda bahwa dirinya memprotes posisi tak sopannya, yang ia rasakan.

"Teme, turun kan aku! Kamu kira, aku karung beras! Hingga dibawa seperti ini!" protes Putri Naruto yang tidak juga menghentikan tindakannya

Tapi tindakan protes dari Putri Naruto, tidak bisa memberi rasa sakit pada tubuh kokoh Pangeran Sasuke. Justru Pangeran Sasuke tetap bisa melangkah dengan penuh wibawa, seperti tidak sedang mengangkat beban.

Flashback Off

Merasa aneh dengan ekpresi Pangeran Sasuke yang ada di sebelahnya, Shikamaru pun angkat bicara, "Kau kenapa Sasuke? Ck ... merepotkan," ucapnya

"Hn," jawab Pangeran Sasuke

***


Di Tempat Lain, di waktu yang sama.

Tidak ada hal yang lebih menyenangkan, ketika melihat saingannya mendapatkan hukuman di kelas tata krama. Apalagi, hal itu pasti bisa jadikan bahan olok - olakan, untuk menghina sang hime-sama.

Selir Sakura dan Selir Karin tersenyum penuh kemenangan melihat kumpulan orang, yang sebelumnya berhasil mempermalukan mereka. Di mana, saat itu pertengkaran Selir Sakura dan Selir Karin dijadikan sebagai bahan taruhan, oleh hime-sama dengan tiga putri bangsawan rendahan.

Putri Naruto, Tenten, Putri Temari dan Ino terlihat sedang mempraktekan tata krama seorang putri.

Putri Sakura berjalan anggun mendekati mereka, " Wow,... Seorang istri pangeran kembali ke kelas dasar. Aku ucapkan selamat, hime-sama" ejek-nya kemudian membungkukan badannya sedikit memberi hormat.

Bukk...

7 buku yang ada diatas kepala Naruto terjatuh, "Naru... Kamu tak apa?" tanya Tenten cemas yang sudah menangkap tubuh Putri Naruto.

Putri Temari dan Ino yang tidak jauh dari Putri Naruto langsung membantu mengambilkan buku-buku itu.

Kemudian mereka ber-empat berdiri menatap ke arah Selir Sakura dan Selir Karin.

"Hahaha... Bahkan berjalan selayaknya putri pun tidak bisa," ucap Karin mengejek

Ejekan yang dikeluarkan oleh Selir Karin, membuat darah dalam diri Ino merasa bergemuruh tidak terima. Gadis rambut pirang pudar, itu pun berniat melangkah mendekati Selir Karin. Ino ingin sekali membalas perkataan dari Selir Karin.

Namun, sebuah tarikan dari tangan lembut milik sang hime-sama, menghentikan niatan Ino. Sampai Ino harus melihat ke arah Putri Naruto.

Ino pun menatap pada pemilik tangan itu, seolah ia mengatakan 'Kenapa ?'

Putri Temari dan Tenten pun ikut menatap pemilik tangan yang menarik Ino, yang tak lain adalah Putri Naruto.

Setelah berhasil menghentikan sahabatnya, Putri Naruto kemudian menatap kedua selir Pangeran Sasuke.

Putri Sakura dan Putri Karin justru membalas tatapan Putri Naruto dengan tatapan mengejek.

"Kenapa Hime-sama? Kau ingin mengatakan sesuatu? Atau Kau sudah mengaku kalah?" tanya Putri Sakura

"Aku sampai heran, kenapa kau terpilih menjadi istri pertama Pangeran. Padahal berjalan saja masih seperti rakyat biasa," ejek Putri Karin

Mendengar ejekan Putri Karin, tak membuat Putri Naruto menatap kesal, atau marah, justru Putri Naruto mulai menatap senang, bahkan senyum manis bisa dilihat oleh kedua selir Pangeran Sasuke.

Melihat tindakan Putri Naruto yang diluar dari perkiraan mereka, kedua selir itu menatap penuh tanya.

'Kenapa dia menyeringai ?' batin Putri Sakura

'Ada apa dengan seringai itu ?' batin Putri Karin

Putri Naruto berjalan dengan anggun mendekati mereka berdua, "Seorang Putri Bangsawan dilarang mengejek dan menunjukan tawa keras mereka, itu tertulis didalam buku tata krama seorang Putri yang baru selesai saya salin," ucap Putri Naruto

Degg.

Degg.

Putri Karin dan Putri Sakura langsung diam membatu, wajah mengejek mereka langsung berubah menjadi kaget.

Seolah baru saja, ada batu besar yang menimpa kepala mereka.

"Benar bukan, Kurenai-sensei?" tanya Putri Naruto kemudian berbalik menghadap sensei tata krama.

Kurenai yang sedari tadi duduk santai sambil menonton adegan, yang ia beri judul, harem of uchiha secara live, harus menghentikan kegiatannya akibat dari ucapan Putri Naruto.

'Padahal baru menonton sebentar, kenapa langsung dihentikan,' batin Kurenai-sensei merasa kesal.

Kemudian Kurenai-sensei mengangguk sebentar, "Benar hime-sama," ucapnya

Setelah mengatakan hal itu, Kurenai-sensei melangkah maju mendekati kumpulan murid didiknya.

"Putri Haruno menggunakan kalimat mengejek, dan Putri Uzumaki tertawa dengan keras. Selamat datang di kelas Dasar Tata Krama," ucap Kurenai-sensei

'Jadi ini maksudnya,' batin Ino

'Tidak membiarkan kami membalas,' batin Putri Temari

'Menampar tanpa menggunakan tangan,' batin Tenten

Ketiga sahabat Putri Naruto langsung tersenyum penuh kemenangan.

"Dan untuk Hime-sama, silahkan melanjutkan sesi anda," ucap Kurenai sensei pada Putri Naruto

Putri Naruto tersenyum manis, namun arti manis yang sebenarnya, bukan manis karna telah berhasil menjebak dua selir suaminya seperti tadi, "Baik sensei," ucapnya

Putri Sakura dan Putri Karin menatap kesal pada Putri Naruto, karna lagi-lagi mereka harus menerima pelakukan yang memalukan.

'Awas kau Hime-sama,' batin mereka tak terima pada keadaan yang mereka dapat.

Kemudian, jadi lah ada enam murid yang harus melakukan hukuman di dalam kelas tata krama.

》》》

Pangeran Sasuke dan ketiga temannya yang menonton dari luar kelas menatap kagum pada Putri Naruto.

"Jiwa politik Hime-sama sangat keren," puji Neji

Sai dan Shikamaru mengangguk setuju.

"Kau benar Neji," ucap Sai

"Kali ini aku setuju denganmu, Ck Merepotkan," ucap Shikamaru

Sedangkan Pangeran Sasuke berpura-pura tidak peduli, padahal sebenarnya dia sendiri juga ikut merasa kagum akan tindakan istrinya. Karena sebenarnya, Pangeran Sasuke menarik Putri Naruto ke kelas tata krama. Hanya agar membuat Putri Naruto kelelahan.

Jadi, kalau Putri Naruto kelelahan, istri antiknya tidak akan keluar dari istana. Pangeran Sasuke sangat tidak senang, mengetahui istrinya berniat keluar dari sangkar indah buatan sang Uchiha.

"Hn," balas Pangeran Sasuke.

***

Malam harinya, kediaman Putri Naruto tampak sudah sepi. Hanya ada dayang dan penjaga yang berjaga diluar kamarnya.

Seorang gadis tanpa menggunakan perhiasan tampak sudah naik dinding pembatas.

"Come on, Naru..." bisik Tenten

Putri Naruto melihat ke sekelilingnya sebentar, 'Sepertinya aman' batinnya
kemudian

Bruggg

"Ittt...hmmmppp!!!!" teriakan mereka bertiga langsung terhenti karna mereka langsung menutup mulut mereka.

Putri Naruto baru saja meloncat turun dari dinding pembatas kerajaan, dengan 3 sahabatnya yang mencoba menangkapnya, namun GAGAL.

"Aduuuh... Sakit," ucap Ino mencoba bangun

"Sama. Aku juga," ucap Putri Temari menyetujui

"Iya... Ini benar-benar sakit," keluh Tenten

Putti Naruto yang sudah berdiri, hanya menatap malas, "Ayo teman-teman, kita harus pergi sekarang. Jangan mengeluh," perintahnya yang tak melihat kondisi ketiga temannya.

Mendengar perintah dari Putri Naruto, dengan cepat tiga putri itu bangun.

Tak

Tak

Tak

"Itt...hmmpppp!!!" teriakan Putri Naruto terhenti paksa karna tangan Tenten menutupinya.

Putri Naruto melepas tangan Tenten, "Kenapa kalian memukul kepala pintarku?" protes Putri Naruto.

"Karna ini semua ulah kamu!!!!" ucap mereka bertiga.

"Jika bukan karna tubuhmu yang jatuh secara tidak elit di atas tubuh kami, kami tidak mungkin kesakitan seperti ini!!!!!" jelas Ino kesal.

Temari dan Tenten mengangguk setuju pada ucapan Ino.

"Hey, jangan salahkan aku. Ini semua salah yang membangun dinding tinggi itu." bela Putri Naruto yang tidak terima disalahkan.

Semua temannya melihat Putri Naruto kesal.

"Ayolah, siapa juga yang mau jatuh dengan tidak elit seperti itu." lanjut Putri Naruto

"Kau!!!!!" ucap mereka bertiga kompak

Ehhhh????

"Enak saja!!!!" ucap Putri Naruto tidak terima tuduhan temannya

"Kau memang Dobe!!!!"

Putri Naruto langsung menggembungkan kedua pipi tembemnya, "Aku tidak dobe, Teme!!!" balasnya tanpa sadar

Namun dengan cepat Putri Naruto menyadari itu bukan ejekan dari salah satu ketiga temannya, melainkan...

Deg

Deg

Deg

Deg

Ketiga putri itu melotot, 'Gawat!!!!!' batin mereka

Sedangkan Putri Naruto langsung menampilkan wajah malasnya, 'Ya Jashin-sama, sepertinya malam ini, aku tidak bisa makan ramen di kedai ichiraku' batinnya ingin menangis gagalnya rencana makan ramen.

Tbc

Padahal aku belum bilang, kalau di Karya Karsa udah ada 5 Bab. Tapi kalian tau aja deh.

Makasih ya, udah mendukung aku di Karya Karsa. Makasih juga udah mengingat aku buat lanjut Uchiha Kingdom.

Btw, aku mencoba membuat kisah Naruto yang masuk ke dalam dimensi komik ninja yang dia baca.

Aku nemu gambar ini, langsung kebayang buat bikin "Gimana jadinya, kalau cewek modern yang udah punya keluarga bahagia, dan sahabat yang begitu mencintainya. Harus hidup menjadi anak yatim piatu dan dibenci oleh seluruh desa? Bakal kuat nggak ya mental Naruto hidup di dunia kejam itu? Ditambah lagi, Naruto di dunia ninja selalu hidup dalam bahaya. Poor Naruto."

Oh iya, kisah Naruto yang jadi simpanan Sasuke di "Hanya Teman Tidur". Menurut kalian lanjut season 2 nggak? Aku udah ide sih, tapi mau nunggu respon dari kalian dulu.

"Hanya Ingin Status" kisahnya bakal ada ItachiFemNaru dan SasuFemNaru.

Salam

My_Lody

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top