duabelas

Keesokan harinya Sky bersama Ny. Rose pergi kerumah sakit untuk menjemput Ellio karena hari ini Ellio diperbolehkan pulang.  Kali ini hanya Kean dan Ny. Rose Mr. Edward tidak bisa menemani karena ada rapat pemegang saham.

Berjalan menyusuri koridor rumah sakit saat melewati ruang ICCU Sky teringat ayahnya. Berhenti dari langkahnya yang membuat Ny. Rose kebingungan dan meminta Kean pergi duluan.

"Sky.... ada apa? "

"Sky ingin kekamar mandi Nenek? "

"Nenek temani! "saat nenek hendak meraih tangan Sky,  Sky menolaknya.

"Kenapa? "

"Sky bisa pergi sendiri nenek? " menunjuk papan arah toilet,  Ny. Rose terkekeh bahwasanya cucunya semakin pintar.

"Kalau begitu nenek tunggu disini!"

Sky menggelengkan kepalanya.

"Nenek pergi saja duluan,  Sky tahu arah kamar appa. "

Ny. Rose mengangguk dan pergi menuju arah kamar Ellio,  Sky tahu neneknya semakin menjauh dan kini Sky berlari menuju ruang ICCU namun sayang tak didapatinya Oliver ada disana.

"Dimana tuan yang kemarin berbaring disana? "  Sky menunjuk arah kasur yang kemarin ditempati ayahnya. Kepada suster jaga.

Suster yang ditanyai Sky tersenyum mendapati anak kecil yang begitu pintar.

"Apa kamu pergi sendiri? " tanya suster

Sky menggelengkan kepalanya.

"Aku bersama nenek? "

"Tuan yang kemarin berbaring disana kini pindah diruang rawat,  dia ada dilantai dua nomor 205. Apa perlu kakak temani kesana? "

Sky nenggelengkan kepalanya.

"Saya bisa sendiri,  terimakasih" Sky membungkuk sopan dan langsung berlari menuju lantai dua. Disana Sky mencari kamar 205 Sky senang karena dia tidak perlu berputar putar. Perlahan membuka pintu kamar 205 sky melihat ayahnya sedang berbaring sendiri yang hendak mengambil air minumnya.

Sky dengan cekatan langsung membantu mengambilkan air minum untuk ayahnya.

"Sky...... " ucap Oliver dia langsung tahu karena kemarin dia sudah mengetahui data pribadi Sky begitupun foto foto Sky.

"Ayah..... " Sky memberikan segelas air minum untuk ayahnya. Oliver langsung meminumnya dan sky membantu meletakkan kembali gelasnya.

" Kenapa sejak kemarin Ayah sendirian? "

"Kemarin," Oliver

Oliver berfikir keras bahwasanya perasaan kemarin bukanlah hayalannya saja. Ternyata Sky benar benar datang. Oliver membentangkan kedua tangannya dan Sky langsung memeluk ayahnya.

" Sky tak marah sama ayah? "

Sky menggelengkan kepalanya.

" Ayah selama ini kan tidak bersama Sky? "

" Tapi sekarang ayah bisa bersama Sky" ucap Sky gembira.

"Bisa Sky minta nomor ponsel ayah? " memberikan ponselnya pada Oliver.

Oliver sangat bahagia karena putra yang pernah ia tinggalkan kini baik padanya.

Oliver memberikan nomor ponselnya dan mengecup kening Sky.

" Sky kesini bersama siapa? "

" Oh iya.... Sky lupa,  pasti nenek mencari Sky. Besok Sky kemari lagi ayah untuk menemani ayah. Appa pulang hari ini. " Sky memeluk oliver dengan lincahnya ia berlari keluar kamar Oliver dan menuju kamar Ellio.

Disana terlihat Ny. Rose menagis begitupun Ellio.

"Kenapa appa menangis" Sky berlari memeluk Ellio.

" Nenek mencarimu Sky? " memeluk Sky.

" Lain kali kalau Sky sudah selesai jangan kemana mana ya.... Appa sangat khawatir pada sky? " Kean memegang bahu Sky.

Sky mengangguk.

Kean mendorong kursi roda Ellio dan Sky duduk dipangkuan Ellio. Sedangkan Ny. Rose sedang mengurus administrasi kepulangan Ellio.

" Papah.... Setelah ini tolong antarin Sky les ya....? " pinta Sky sumringah.

" Iya.... " Kean

"Bukankah Sky tidak ada les hari jumat." sela Ny. Rose  yang sudah kembali dari ruang administrasi.

" Ada jam tambahan nenek? "

" Baik.... " Nenek tersenyum begitupun Ellio ternyata putra kecilnya memperhatikan pelajaran.

.....

Sampailah dirumah Ellio,  kini Ellio sudah berada dalam kamarnya dan mulai beristirahat sedangkan Sky tengah bersiap pergi bersama dengan Kean.

Mobil yang dikendarai Kean mulai melaju cepat dan kini mereka sampai di tempat les Sky. Sky turun begitupun Kean.

" Sky.... tempat lesnya kok masih sepi? " pertanyaan Kean karena bingung tempat les Sky biasanya ramai anak kecil kini tengah sepi bahkan pintunya dikunci.

Sky terdiam sesaat.

" Mungkin Sky datang terlalu awal papah,  biar Sky tunggu disini? " duduk didepan tempat les dan memasang muka lucunya.

"Papah temani Sky ya..... "

Sky menggeleng.

" Papah kan ada penerbangan malam nanti,  biar Sky sendiri.  Sky udah gede tidak apa apa? "

Kean mengacak rambut Sky,  mencium pipinya.

" Baiklah jagoan.......!  Papah akan pergi belajar dengan giat."

" Siap......!!!! " hormat ala prajurit dan memeluk Kean.

Kean melajukan mobilnya dengan perlahan karena tak tega meninggalkan Sky sendirian. Namun saat berada di belokan Kean melihat Sky sedang menghentikan Taxi dan masuk kedalamnya. Karena merasa curiga dan bahkan perasaannya kini menjadi tambah khawatir akhirnya Kean mengikuti arah taxi tersebut.

.....

Beberapa waktu kemudian sampailah dirumah sakit. Kean tambah curiga kenapa Sky kembali dan tidak langsung memintanya mengantarkan kerumah sakit apabila ada barang yang tertinggal. Kean mengikuti langkah kaki Sky yang menuju lantai dua dan sedang menuju kamar rawat. Kean geleng geleng dia tambah penasaran bahwasanya tempat rawat Ellio ada di lantai satu.

Sky memasuki kamar no. 205 dan Kean mengintipnya dari luar.

Dammmmm,  hati Kean terasa terkoyak dimana dia melihat ekspresi langsung Sky dan senyuman tulus Sky yang memeluk Oliver. Duduk dipangkuan Oliver dan mulai bercengkerama.

Pemandangan yang indah untuk dilihat,  sesaat Kean merasa hatinya hancur manakala ia tak ingat siapa orangtuanya dulu yang ia ingat dia tinggal dipanti asuhan sejak masih bayi.

Walau Kean mempunyai liontin yang bersamanya saat ia ditinggalkan tapi itu tak bisa membawanya menemukan orangtuanya karena tidak ada alamat atau petunjuk apapun mengenai keberadaan orangtuanya.

Perlahan Kean membuka pintu kamar 205. Sky dan Oliver kaget melihat Kean datang dan terlihat Sky mulai menangis histeris dalam pelukan Oliver.

"Sky..... Kenapa menangis? " Oliver

" Apa papah akan memarahiku,  apa appa akan terluka karena Sky berbohong dan nenek......? " sesegukan berlari kearah Kean.

Kean mengacak lembut rambut jagoannya.

" Papah tidak akan memberitahu appa dan nenek,  tapi Sky harus janji saat jam les selesai Sky harus cepat pulang jangan sampai Appa dan nenek khawatir" memeluk Sky

Sky mengangguk dan membalas pelukan Kean.

"Pastikan Sky pulang tepat pada waktunya,  aku percaya padamu Oliver. " ucap Kean lalu meninggalkan Sky bersama Oliver.

Oliver senang karena Kean tak memaksa Sky kembali bersamanya. Senyuman Oliver merengkah dia senang Sky kecilnya hidup dilingkungan yang baik. Dan semua orang yang ada disekitarnya juga baik.

......

Jangan lupa Vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan musmuslove

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top