dua puluh.

Oliver berangkat ke P. Jeju.

Mulai aktifitas seperti biasa,  pernerbangan yang padat dan juga mengisi beberapa kelas penerbangan di Jeju sebagai tutor.

Seminggu sudah Oliver tak bertemu dengan Sky,  dia hanya bisa menghubungi Sky Viacall dan tak mungkin juga menelpon Ellio. Dan alasannya hanya Sky seorang,  tanpa mengorek informasi Ellio pada Sky,  Sky selalu bercerita mengenai Ellio dan Kean juga kakek dan nenek.

Tepat seminggu sebelum pernikahan Sky menagih janji liburan pada Oliver.

"Ayah.... Kapan kita liburannya? " Sky manyun.

"Sebentar lagi ya sayang,  saat appa dan papah menikah dan mereka pergi bulan madu kita bisa pergi berlibur. " bujuk Oliver

"Benarkah ayah? " Sky senang

"Iya.... Kakek sudah memberi izin jadi Sky harus bersikap baik disana jangan buat appa susah dan sedih ya....? "

"iya..... "

.......

"Ayah....."

"Ada apa Sky......? "

"Apa ayah dulu saat akan menikah dengan appa, apa Appa juga menangis? "pertanyaan Sky membuat Oliver bingung mau jawab apa,  dia saja belum pernah menikah dengan Ellio. Dan dalam ingatannya saat Ellio menagis memohon padanya waktu lalu.

"Memang kenapa Sky? " berbalik bertanya untuk mendapat informasi lebih agar dapat menjawab pertanyaan Sky.

"Setiap hari. Sky lihat appa selalu menangis ayah? Sky tak tahu dan setiap Sky tanya appa selalu bilang kalau appa lagi sakit perut. Sky tahu appa bila sakit selalu menangis tapi kenapa setiap hari? "

Oliver mengerti dan mencoba menjawab pertanyaan Sky jagoannya yang semakin hari semakin pintar.

"Hmm Sky sayang,  appa mungkin lagi sakit perut jadi mulai sekarang Sky harus memperhatikan makanan appa ya.....? " bujuk Oliver,  dia tahu itu bukan sakit perut biasa pasti ada sesuatu.

"Baik.... Daa ayah Sky merindukan ayah. " Sky menutup panggilan vicall karena Kean memanggilnya.

Sebenarnya Kean dari tadi mendengar percakapan antara Sky dengan Oliver.

" Sky..... " Kean memanggil

" Iya papah....? "

" Sky nanti liburan bersama papa ya setelah papa menikah dengan appa! "

Sky menggeleng.

" Kenapa Sky.... "

" Sky sudah buat janji sama Ayah,  papah pergi sana appa ya.....? "

" Tapi nanti appa sedih kalau Sky tak ikut papah sama appa pergi. "

" Sky gak mau,  sky mau pergi sama ayah. Papah jahat setelah mengambil appa dari ayah kini papah juga mau menggambil Sky juga? " berlari meninggalkan Kean yang kebingungan.

" Mungkinkah Oliver mempengaruhi Sky. " guman Kean kesal. Kean kini sudah dalam proses jahat menjadi jahat,  egois dan tidak sabar.

Karena saat berlari tadi Sky tak sengaja menjatuhkan ponselnya,  Kean lalu menyembunyikan ponsel Sky agar Sky tidak dapat menghubungi Oliver lagi begitu sebaliknya.

Dengan sengaja Kean ingin menghapus nomor ponsel Oliver namun yang didapatinya walpapere antara Oliver,  Ellio dan Sky tersenyum lebar dan terlihat Ellio sedang memakai celemek dan kaos yang dipakaianya bukan kaos miliknya,  terlalu besar untuk ukuran Ellio.

Kean geram meninggalkan ponsel Sky duatas kasur Ellio dan menarik tangan Ellio untuk ikut bersamanya. Berhadapan dan deru sifat jahat Kean muncul. Dia menggenggam tangan Ellio hingga Ellio merasa kesakitan.

" Ada apa Kean,  ini sakit.......? " Ellio merintih kesakitan.

Kean mencium Ellio kasar hingga bibir Ellio bengkak dan berdarah,  tak sampai disitu Kean melempar tubuh Ellio dikasur miliknya.

" Lihat...... "menunjuk ponsel Sky dan Ellio langsung melihat apa yang dimaksud Kean. Ellio menangis hanya hal itu yang bisa ia lakukan. Dan ternyata Sky melihatnya.

" Papah........ "ucap Sky kecil memeluk ibunya.

" Ini tidak lebih buruk dari Oliver membuangmu? " teriak Kean, Ellio tak tahu Kean yang dikenalnya menjadi seperti ini. Sky bingung apa yang dimaksud dengan Kean.

" Appa,  Sky pernah membuang mainan Sky yang rusak. Apa itu sama? " Sky mulai menangis dan Ellio memeluk Sky mencoba menenangkan Sky.

Ny. Rose yang baru datang kaget dan langsung menarik Kean untuk pergi.

" Sky sayang,  maafkan papah ya.... dia tidak bermaksud. Dulu papah dan appa bersama ayah main bersama namun karena appa membuat ayah kesal karena membuang mainan ayah,  jadi ayah membalasnya. Jadi Sky jangan membuang mainan temanmu ya.... Itu tidak baik? " jelas Ellio sabar, hanya penjelasan itu yang membuat Sky mengangguk mengerti dan meninggalkan kamar appanya.

" Apa yang kamu lakukan Kean?  Kamu memukul Ellio? " Ny. Rose sedih kalau saja Kean bukan putra kandungnya pasti langsung diusir tapi kali ini Ny. Rose mencoba menenangkan Kean dan meminta Kean untuk minta maaf pada Ellio.

Kean masuk kedalam kamar Ellio dan segera memeluk Ellio yang lemah dan rapuh.

" Maafkan aku Ellio.....? " mengecup kening Ellio.

Ellio hanya terdiam.

" Aku takut...... " Ucap Ellio bergetar.

" Maafkan aku..... "

Ellio menangis dipelukan Kean.

" Aku tidak akan membuat kamu kecewa dan Sky kecil. Aku janji......!!" ucap Kean.

.......

Oliver menyusuri pantai Jeju yang indah,  dengan bertelanjang kaki berjalan dibibir pantai membuka foto kebersamaan nya denga Sky dan juga Ellio.

Tersenyum pedih dan mulai meneteskan airmata. Minggu depan Ellio akan menikah hati oliver begitu hancur. Menangis meraung raung sendirian dipinggir pantai.

" Ellio...... Sky........ Maafkan aku......? "

Hari mulai gelap dan terlihat Oliver enggan pergi dari tempatnya hingga hari mulai pagi terlihat Oliver masih berada dipinggir pantai sampai seseorang wanita paruh baya bersama suaminya berjalan jalan di waktu itu mengetahui ada seorang pria muda tergeletak tak sadarkan diri dipinggir pantai.

"Suamiku lihat,  ada seseorang terjatuh disana? " ucap wanita paruh baya menunjuk Oliver tengah tergeletak. Suami wanita paruh baya serta isterinya berlari menghampiri Oliver.

" Nak.... Apa kamu baik baik saja? " wanita paruh baya itu menggoyangkan tubuh Oliver namun ia tak kunjung bangun.

Suami wanita paruh baya itu mendeteksi denyut nadi Oliver dan disana dia masih hidup,  sontak Suami wanita paruh baya itu mememanggil ambulance untuk segera membawa oliver kerumah sakit.

Oliver langsung mendapat perawatan dirumahsakit dan wanita paruh baya itu beserta suaminya menunggu dengan setia sampai Oliver bangun dari tidurnya.

.....
Di kediaman Mr.Edward yang tengah sibuk mempersiapkan pernikahan Ellio yang tinggal hitungan hari tiba tiba Sky jatuh sakit. Demamnya tinggi dan terus memanggil ayahnya.

"Sky....... ini appa,  Sky harus kuat appa segera membawamu kerumahsakit. " Ellio menggendong Sky yang semakin pucat masuk dalam mobilnya dan Ellio segera menuju rumahsakit karena dirumah tidak ada siapa siap hanya Ellio dan Sky. Kean dan Mr. Edwart beserta Ny. Rose tengah berada dalam gedung resepsi mempersiapkan segalanya. Dekorasi bahkan makanan yang disajikan.

Ditengah perjalanan Ellio membuat panggilan untuk Kean, namun tak kunjung diangkat,  kemudian papah dan mamahnya namun juga tidak diangkat. Dan dalam perjalanan Ellio makin kalut karena Sky terus mengigau dan menggigil badannya semakin panas dan raut wajahnya semakin pucat.

Dan panggilan terakhir ditujukan pada Oliver. Karena yang dipegang saat ini adalah ponsel Sky.

Tut tut.... Suara ponsel Oliver terambung namun tak ada seorangpun yang mengangkat.

Ellio sampai dirumahsakit dan Sky langsung mendapat perawatan. Ellio yang rapuh terus menghubungi Kean, mama dan papanya namun tetap tidak tersambung. Ellio menangis didepan ruang UGD menggigit jarinya dan kepanikan itu mulai membuat dirinya hilang akal.

Ellio ketakutan,  dia bingung harus berbuat apa. Walau Sky kini sudah ditangani namun Ellio tetap membutuhkan kekuatan.

Ponsel Sky berbunyi dan terlihat nama Ayah yang terpampang langsung Ellio mengangkat telpon itu.

" Hallo.... Oliver...., " Suara Ellio bergetar.

"Maaf tuan,  tuan yang mempunyai ponsel sedang dirawat dirumahsakit,  baru saja saya menemukannya tergeletak dipantai. Apakah anda keluarganya ?" suara wanita paruh baya memberitahukan kondisi Oliver dan membuat Ellio makin tak bisa menahan dirinya.

Dia mulai menangis gila didepan ruang UGD tak menghirau orang melihat dirinya,  tak lama kemudian belum mendapatkan berita tentang keadaan Sky,  Ellio kembali jatuh. Suster rumahsakit langsung membantu Ellio untuk beristirahat. Infus kini bersarang ditubuh Ellio.

Paginya.......

" Sky......... Sky........ " Ellio mengiau dan disana orang pertama yang dilihat Ellio adalah Oliver.

" Sky baik baik saja,  kamu harus kuat.? " Oliver mengusap kepala Ellio pelan.

" Oliver.....? " ucap Ellio lirih.

" Iya ini aku. " jawab Oliver tersenyum,  Ellio sontak memeluk Oliver erat dan menangis dalam pelukannya.

"Aku takut..... " ucap Ellio lirih

" Tidak akan terjadi hal yang buruk,  kamu harus kuat.... " mengelus punggung Ellio karena kini Ellio tengah berada dalam pelukan Oliver.

Dam....... Kean memukul Oliver.

" Apa yang kamu lakukan Oliver,  meracuni Sky dan kini meracuni Ellio juga? " teriak Kean sembari memegang Ellio yang tengah ingin membantu Oliver.

Seseorang tidak akan pernah terus menjadi baik karena setan sudah diciptakan untuk menggoda. Menggoda pikiran Kean agar membeci Oliver penuh dan membuat Ellio dan Sky berada dalam cengkeramannya.
Tapi itu tak selalu diharapkan,  kebaikan pasti akan mengalahkan keburukan semoga Kean segera sadar.

......
Di rumahsakit besar di jeju.

Oliver telah sadar dari masa kritisnya, dan segera bangun dan dilihatnya ada wanita paruh baya dan suaminya.

" Kamu siuman? "

" Iya. ...terimaksih telah membantuku. "membungkuk sopan

" Tadi ada yang menelpon,  kelihatannya penting dia sedang menangis. " memberikan ponsel pada Oliver

" Kalau begitu kami permisi. " wanita paruh baya beserta suaminya mohon izin untuk pergi karena kini Oliver pemuda yang ditolongnya baik baik saja.

" Terima kasih nyonya dan tuan atas kemurahan hati kalian aku bisa sampai dirumah sakit. "

" Iya.... " tersenyum kearah Oliver dan segera neninggalkan ruangan pasien yang ditempati Oliver.

Oliver langsung membuka ponselnya mencari tahu siapa yang membuat panggilan dan menangis. Daftar panggilan untuknya beberapa waktu lalu adalah Sky

" Sky..... Kenapa Sky,  menelpon malam malam dan menangis? " Oliver bingung dan mulai khawatir.

Mencabut infusnya walau dia kini belum pulih benar,  pergi mengurus admistrasinya dan kemudian membuat panggilan untuk Sky.

" Hallo.....

  Hallo.....

   Sky....... " Oliver,

" Iya hallo,  pemilik ponsel kini tengah mendapat perawatan putranya dan appanya mereka berdua dalam kondisi buruk. " suara perempuan dan kemungkinan adalah suster rumahsakit.

Sontak membuat Oliver semakin panik,  dia langsung membuat panggilan pada maskapai tempat dia bekerja untuk mengosongkan kursi untukknya dan Oliver langsung berangkat dari Jeju menuju seoul.

Dan mengejutkan setelah perjalanan lama Oliver sampai dirumahsakit namun tidak didapatinya Kean ataupun orangtua Ellio. Dan terlihat Sky yang berada diruang rawat anak sendirian dan Ellio juga sendiri di ruang rawat pasien dewasa.

Oliver memastikan keadaan putranya lebih dahulu.

" Dokter bagaimana keadaan Sky? "

" Dia baik baik saja,  setelah anastesinya hilang dan infusnya sudah habis dia boleh pulang? " ucap dokter membuat Oliver tenang dan segera menuju ruangam Ellio.

" Bagaimana keadaan Ellio? " tanya Oliver pada suster yang menjaganya.

" Dia belum sadarkan diri,  apa anda walinya? "

" Iya. ....." ucap Oliver tegas tanpa berfikir panjang.

" Baiklah tuan bisa anda ikut saya untuk mengurus data pasien,  karena keduanya saat datang tidak membawa kartu tanda pengenal.? " jelas suster

" Baik.... " Oliver mengikuti arah suster pergi dan mengurus semuanya diruang pendataan. Setelah selesai Oliver kembali keruang rawat Ellio. Dan menunggu Ellio sadarkan diri.

.......

Jangan lupa vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan musmuslove

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top