dua...

Belanda.

Tut tut tut

"Mr. Odeth... Bisa kita ketemu di cafe bandara internasional belanda. Saya sudah sampai. " Mr. Edward

"Oke.... Saya menuju kesana"

.......
Bersalaman,  mempersilahkan duduk.
"Mau minum apa....? "Mr.Edward

"Kopi saja.....? "

"Baiklah,  pelayan.... Kopi tambah satu.? "Mr. Edward

"Hmmmm,  sepertinya ada yang serius. Ada masalah apa Mr. Edward? "

"Hmmmm,  rencananya saya ingin meminta putra anda sebagai menantu saya. "

"Apa..... Ah Mr. Edward bercanda,  bukankan anda tidak memiliki seorang putri. "

"Betul,  saya tidak memiliki putri namun seorang putra. "

"Maaf Mr. Edward,  apa saya salah dengar.  Saya tidak mungkin menikahkan putra satu satunya untuk menikah dengan putra anda. "

"Hmmmm,  putra saya hamil. Dan yang menghamilinya adalah putra anda. "

Mr. Odeth kaget,  memijat pelipis mata dan menghela nafas panjang.

"Mr. Edward bukankah putra anda masih sma, dan putra saya masih muda dan kini berada di puncak karier mana mungkin saya akan merusak masa depannya. "

"Putra saya menang masih sma,  terlebih dia kini masih di tahun pertama. Apa salahnya mereka menikah. "

"Bukannya saya lancang mr. Edward,  biarkan mereka menikmati masa muda.  Untuk hal ini saya tidak setuju. Bisakah kita lewat jalur damai. Buang bayinya,  biar putra saya meniti karier dulu,  dan putra anda melanjutkan sma nya. "

"BUANG" kata mr. Edward esmosi

"Jangan tersinggung,  aku juga menginginkan seorang cucu,  tapi mungkin tidak sekarang.  Ah.... Apa begini saja,  aku ambil alih bayinya setelah lahir biar kami yang urus,. Jadi putra mr. Edward bisa melanjutkan sekolahnya. "

Mr. Edward terkekeh,  menghabiskan kopi panasnya sekali teguk.

"Oke baiklah,  kalau itu keputusanmu.  Aku akan menjaga putraku sendiri.  Selamat siang mr. Odeth semoga ini pertemuan kita yang terakhir. " meninggalkan cafe.

......

"Hah,  mr. Edward bercanda mungkin,  mana ada seorang pria hamil.  Dan meminta putraku untuk bertanggungjawab. Aku tidak akan membiarkan masa depan putraku hancur. Dia cukup muda untuk berumahtangga. " guman mr. Odeth sembari meneguk pelan kopinya.

Dasar bapak sama anak tidak mau tanggung jawab. Emang dikira keluarga mr. Edward miskin, dia mempunyai lima maskapai penerbangan di asia. Itu tidak akan habis hanya untuk menghidupi seorang bayi.

.........
Korea selatan.

Keluarga mr. Edward pindah setelah insiden itu.

Mr. Edward terlalu sabar menghadapi keangkuhan keluarga mr. Odeth. Tapi demi putranya mr. Edward tidak ingin putranya terluka, untuk itu kini dia berusaha membuat putra satu satunya nyaman dengan keadaannya yang kini tengah berbadan dua.

Mama dan papa Ellio memberi kasih sayang tulus pada Ellio, 

"Ma....... "ellio

"Iya...... "

"Apa Mama gak malu dengan keadaan Ellio yang seperti ini. " memegang erat tangan mama saat berjalan jalan di mall

"Tidak apa sayang, jangan bersedih seharusnya kita bersenang senang.  Ayo.... " mama tersenyum kearah Ellio dan Ellio membalasnya.

Berjalan beriringan berkeliling mall, berbelanja untuk kebutuhan si kecil saat lahir nanti dan untuk Ke butuhan Ellio sendiri.

Karena tahun depan Ellio berencana untuk masuk SMU lagi.

Saat menuju parkiran,  Ellio merasa sakit dibagian perutnya.  Karena tak tahan ia pun tak sadarkan diri.

Seseorang membantu Ny. Rose untuk membawa Ellio kerumah sakit. Kontraksi awal kata dokter dan kondisi Ellio sungguh lemah akibat stress,  untuk itu di usia kandungan yang masih tujuh bulan bayi yang dikandung Ellio harus segera dikeluarkan.

Mr. Edward yang berada di luar negeri, bergegas menuju rumah sakit. Mendapati putranya terkulai lemah dengan berbagai alat bantu pernapasan membuat nya lemas. Namun dibantu oleh seseorang yang membawa Ellio kerumahsakit.

"Terima kasih.... "mr. Edward

"Pa.... Dia yang membantu mama membawa Ellio kerumah sakit. "

"Terimakasih nak,  kamu sungguh baik.  Siapakah namamu? "

"Keano.... Kean.... "

"hmmmm,  kamu masih muda. Pelajar atau mahasiswa. "

"Aku..... Tahun akhir sekolah penerbangan. "

"Wah.... Kamu sungguh masih muda,  "

"Terimakasih mr. Kalau begitu saya pamit pulang. Karena bibi sudah ada yang menemani. "

"Terima kasih nak,  setelah lulus pergilah ke Bandara Internasional Seoul bawa golden ticket ini. " memberikan golden ticket.

"Untuk apa ini tuan..... "

"Ini  untukmu sebagai ucapan terimakasih. Bawa saat kamu melamar bekerja,  mereka akan sangat senang menerimamu. "

"Apa ini,  yang dimaksud ticket jalan pintas. "

Ticket jalan pintas itu adalah tanda koneksi,  secara langsung akan diteeima tanpa tes ataupun seleksi ketat.

"Maaf tuan.... Saya tidak bisa menerima ini. " memberikan ticket

"Kenapa.... Semua orang ingin mendapatkan ini. "

"Saya ingin menjadi pilot dan menerbangkan pesawat karena kemampuan saya. Itu terlalu mudah bila saya menggunakan ticket ini. Aku cukup senang bisa bertemu dengan senior disini,  mungkin lain waktu aku aku akan senang bila diberi kesempatan bertemu kembali dengan tuan. Selamat sore tuan saya permisi,  bibi sampai ketemu lagi. " membungkuk sopan dan meninggalkan ruang tunggu operasi.

"Dia tampan dan berhati baik,  sungguh sayang putraku mendapatkan bayi dari seorang yang brengsek. "guman mr. Edward.

.........
Dua jam dalam ruang operasi,  akhirnya mama dan papa Ellio bisa tersenyum.  Ellio selamat begitupun bayinya.

"Selamat tuan,  tuan Ellio melahirkan seorang jagoan. Dia sungguh tangguh,  namun kini dia harus diberi perawatan hingga usianya cukup. " dokter.

"Terimakasih dokter,  gimana keadaan Ellio. "

"Di baik baik saja,  kondisinya tidak buruk. Kalian bisa menemuinya. "

"Terimakasih dokter" mama dan papa Ellio bergegas menuju ruang perawatan Ellio.

"Pa.... Ma..... Bagaman dengan bayinya....? "Ellio

"Dia baik....... Ellio kamu melahirkan jagoan. Jagoannya mama dia sungguh imut. " mama

"Jagoannya papa juga. "papa tak mau kalah.

...........
Dengan kedatangan malaikat kecil,  Ellio berharap kehidupannya kedepan semakin baik.

....
Jangan lupa vote.

Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan jangan lupa vote kakak.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top