2. Bertemu Protagonis


Sakura menghela napasnya lelah. Entah berapa kali ia begitu.

Gadis cantik itu memikirkan rute yang harus ia lalui ketika di game. Sebelum ending tragis itu datang.
Baru saja ia ingin menjadi antagonis yang baik tapi sepertinya lagi-lagi Tuhan berkehendak lain. Nasibnya di masa depan entah bagaimana.

Tiga bulan lagi pernikahan dengan Jun akan diadakan. Belum lagi ia harus tinggal bersama protagonis utama yang membencinya. Apa ia sanggup merubah rutenya?

Sepertinya Raja ingin aku segera mati. Kalau tidak, tidak mungkin dia memerintahkan seperti itu.

Pelayan mengetuk pintu kamarnya. "Tuan Putri."

"Masuk," Sakura langsung menjawab.

Pintu terbuka menampakkan Ase yang menundukkan kepalanya hormat. "Tuan Putri, mari bersiap."

"Aku sudah siap."

"Baik."

"Aku tidak perlu membawa apa-apa, kan?"

"Ya, disana semua sudah tersedia untuk Anda."

Sakura mengangguk. "Baiklah."

Ase mengantarkan Selena ke kediaman sementara Jun. Beberapa bulan sebelum mereka menikah,  Jun diminta oleh Raja untuk tinggal sementara di istana seberang.

Awalnya Jun bersikap biasa, meskipun cuek ia tidak berusaha menyakiti Selena. Namun setelah ia bertemu adik tiri Selena, Serene semuanya berubah. Pangeran itu menjadi kasar dan dingin.

Apalagi setelah mengetahui sikap Selena yang selalu kejam terhadap Serene. Jun semakin berani menyakiti Selena.

Fang, kakak Selena juga tidak berbeda jauh. Meski ia tidak langsung menyakiti adiknya. Fang tidak membiarkan Selena semena-mena terhadap Serene.

Awalnya ia hanya merasa kasihan, tapi lama-lama ia jatuh cinta kepadanya.

Wajar, dengan sifat Serene yang baiknya gak ketulungan itu nggak mungkin ada yang membencinya. Kecuali Selena.

Sialnya aku harus jadi Fang Yin.

Serene itu bagaikan Dewi, cantik dan baik hatinya. Tidak seperti Selena yang parasnya saja cantik, tapi hatinya penuh kekejaman. Padahal mereka tidak tahu, apa yang bisa membuat Selena seperti itu.

Yah, tentu saja aku tahu. Selena itu seperti perwujudan dari peribahasa orang jahat itu lahir dari orang baik yang tersakiti.

Selena adalah Putri Mahkota yang seharusnya menjadi Ratu berikutnya. Tapi karena Jun, Pangeran yang akan menjadi Raja berikutnya jatuh cinta pada Serene, adik tiri Selena maka gelar Ratu jatuh pada Serene.

Selena semakin marah ketika mengetahui hal itu. Sejak awal memang Selena tidak menyukai adik tirinya. Karena merasa iri, ia tidak pernah bisa memaafkan Serene.

Karena Selena yang selalu membully Serene,  Jun menjadi semakin benci kepadanya. Kematian tragis yang menimpanya juga akibat perbuatan berlebihannya.

***

Selena duduk ditepi kasur empuknya yang besar hingga cukup untuk tidur dua orang. Beruntung, ia tidak harus sekamar dengan Jun karena pangeran itu juga menolaknya.

Hahaha, baguslah... Aku tidak perlu membuat alasan.

Ya, rute game yang seharusnya terjadi sudah sedikit melenceng dari jalurnya.

Di game, Selena memaksa Jun untuk sekamar dengannya dengan dalih perintah Ayahnya. Karena jiwa Sakura yang mengisi tubuh Selena, pemikirannya tentu berubah drastis.

Jujur saja, dia tidak berminat untuk sekamar dengan Jun. Sampai kapanpun.

Karena mengetahui ending ceritanya yang tragis, tentu menghindari malaikat mautnya adalah hal yang pertama kali ia lakukan.

Merubah sikap terhadap protagonis juga termasuk dalam 'rencana menghindari kematian' Selena.

Selena merebahkan tubuhnya diatas kasur. Memposisikan dirinya dengan nyaman. Ia hampir saja tertidur bila seseorang tidak membuka pintu kamarnya dengan kasar.

"Selena! Apa-apaan ini?" Amuk seorang pria tampan yang melempar sebuah gulungan kertas ke wajah cantiknya.

"Auch, ada apa sih?" Selena yang terkejut dengan kedatangan Zhang Jun yang mendadak, mengelus mukanya setelah dilempar gulungan kertas.

"Bacalah! Pasti kau yang mengadu ke ayahmu kan?" Jun berteriak marah seraya menatapnya tajam.

Selena mengernyitkan keningnya. Mengambil gulungan kertas yang dilemparkan kepadanya. Membacanya dalam hati.

Astaga, aku sudah menebak ini tidak akan berjalan dengan mulus.

"Aku bersumpah, aku tidak melakukan apa-apa, Pangeran Jun." Ujar Sakura menatap Jun dengan wajah memelas.

"Kau kira aku ini bodoh? Kau yang selalu mengusik hidupku. Siapa lagi yang akan melakukannya kalau bukan dirimu?"

Sakura bangkit dari duduknya, menghela napas malas kemudian menunjuk-nunjuk muka tampan pria dihadapannya.

"Haaaah... Hei, dengar ya Pangeran sok ganteng. Aku sama sekali tidak berminat untuk menikahimu. Sa-ma se-ka-li."  Raut wajahnya berubah galak.

"A-apa?! Kau--" hampir saja tangan besar Jun mendarat di pipi mulus Fang Yin. Namun, suara seseorang membuatnya berhenti.

"Cukup, Jun!" Suara Serene menyadarkan Jun, ia berlari kemudian memeluk pria itu erat.

"Se-serene, kenapa kau ada disini?" Jun menatap kekasihnya terkejut. Wajahnya berubah kalem.

Hmph, akhirnya si pawang datang juga.

Selena memasang tampang melas. "M-maafkan aku, Pangeran Jun."

"Tidak apa, Selena. Jun tidak marah kok." Serene melepas pelukannya, lalu menepuk pundak Selena lembut.

"Terima kasih, Serene. Kau sungguh baik sekali..." Selena memeluk Serene erat.

"Cih! Jangan tertipu olehnya Serene ." Jun makin ganas menatap Selena.

"Pangeran Jun!" Serene menggeleng.

"T-tapi--" tubuh Jun mengkerut, takut kekasihnya marah.

Dasar, bucin!

Sakura sibuk mengumpat dalam hati melihat sang pangeran yang takluk seperti hewan peliharaan dihadapan tuannya.












Vote comment n share yaa ❤️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top