Prolog: Mikado-shi? Border??

Takanashi Production
05.00 PM, Tokyo, Jepang.

"Manajer, maafkan kami karena terlambat. Sensei menambahkan kelas tambahan disaat Manajer menelfon kami" si surai raven, membuka pintu dengan sedikit kasar sambil mengatur nafasnya.

"Kami sungguh minta maaf atas keterlambatannya"

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #1
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Izumi Iori
Age: 17
Position: Member group IDOLiSH7
Likes: Something cool
Dislike: Something not cool or cute

"Tidak apa-apa Iori-san, kami baru saja berkumpul beberapa menit lalu. Karena aku baru saja selesai menyusun beberapa data" ucap ramah seorang gadis dengan manik Ruby, memberi eye smile kepada Iori.

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #01
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Takanashi Tsumugi
Age: 18
Position: Manajer group IDOLiSH7
Likes: -
Dislike: -

"Kami baru saja akan memulainya Ichi, tenang saja kau tidak terlambat." Surai hijau menanggapi santai ucapan Iori yang sepertinya terlalu mempermasalahkan hal kecil.

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #2
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Nikaido Yamato
Age: 22
Position: Leader group IDOLiSH7
Likes: Things that makes him feel at ease
Dislike: Troublesome things

"Omong² dimana Tamaki, aku belum melihatnya. Apakah ia mampir membeli puding lagi?!" Tanya si surai orange mencoba menengok kebelakang sosok adiknya Iori, dengan beranjak dari posisi duduk.

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #3
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Izumi Mitsuki
Age: 21
Position: Member group IDOLiSH7
Likes: Legendary Idol, Zero
Dislike: Big things

"Yotsuba-san?" Iori memanggil nama teman segrup dan sekelas-nya tersebut, dan tak lama sosok remaja tinggi bersurai Aqua blue datang.

"Gomen, Iori. Setelah masuk tadi aku ke Toilet terlebih dahulu hehe" Ucapnya dengan santai diakhiri tawa ringan khasnya.

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #4
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Yotsuba Tamaki
Age: 17
Position: Member group IDOLiSH7
Likes: Ousama Puding and Video
Dislike: Minor details

"Lain kali beritahu terlebih dahulu, kukira tadi aku meninggalkanmu. Namun jika aku meninggalkan dirimu pun, Yotsuba-san masih bisa datang kemari" Ujar Iori datang, membuat Tamaki yang ada dibelakangnya kesal.

"Huh, Iorin jahat!" Ucapnya memalingkan wajahnya dari Iori, dan memilih masuk dan duduk disamping partnernya.

"Bagaimana sekolahmu Tamaki-kun?" Tanya laki-laki bersurai putih dengan senyuman kepada Tamaki.

"Cukup baik, kelas tambahan tadi cukup sulit. Namun Iorin banyak membantuku hehe" jawab Tamaki sambil tertata canggung.

"Bukannya Yotsuba-san sendiri yang memaksa diriku untuk memberikan catatan yang telah diberikan guru bahkan tugasnya?!" Ucap kesal Iori dari arah pintu.

"Sudahlah kalian berdua, lebih baik Iori-kun tenangkan dirimu terlebih dahulu lalu duduk. Manajer akan memulai rapatnya" Ucapnya kembali sedikit menatap manik Iori, Tsumugi terlihat berterima kasih kepadanya karena telah meredakan pertengkaran kecil yang terjadi.

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #5
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Osaka Sougo
Age: 20
Position: Member group IDOLiSH7
Likes: Keeping things tidy and orderly, spicy food, window shopping and wearing scarfs.
Dislike: His weak self

"Silahkan dimulai rapatnya, Manajer" Ucap Sougo mengukir senyuman, Tsumugi mengangguk pelan.

"Baiklah aku akan memulai rapatnya, tanpa berlama-lama sebenarnya kita mendapat tawaran untuk melakukan konser di Mikado-shi, selama 2 hari." Ucapan Tsumugi terlihat menciptakan sorakan diantara mereka.

"Owh! Konser and jalan-jalan!! Amazing!" Ucap seseorang bersurai pirang disana dengan gelagat aneh, namun semuanya terlihat biasa saja dengan ucapannya.

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #6
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Rokuya Nagi
Age: 19
Position: Member group IDOLiSH7
Likes: Girls and Anime
Dislike: News flashes that disturbs his late-night anime

"Rokuya-san, kita kesana untuk melakukan konser bukan untuk jalan-jalan. Namun Manajer… aku belum pernah mendengar Mikado-shi sebelumnya. Apakah maksud manajer Mikado Island, yang ada di Prefektur Hiroshima?" Ucapan Iori diangguki Tsumugi, namun setelah itu Tsumugi terlihat memasang wajah murung.

"Manajer? Ada apa, apakah ada masalah dengan konser kita di Mikado-shi?" Tanya remaja bersurai crimson dengan tatapan cemas.

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #7
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Nanase Riku
Age: 18
Position: Center group IDOLiSH7
Like: Hero things
Dislike: The smell of Hospital

"Tidak, hanya saja aku khawatir terjadi apa-apa disana. Mikado-shi adalah daerah yang belum kita kenal, bahkan tidak ada info apapun tentang daerah Mikado-shi." Jawab Tsumugi memeluk berkas yang sebelumnya ia pegang.

"Memang benar, aku belum pernah mendengar daerah Mikado-shi sebelumnya. Apakah daerah pedalaman?" Timpal Yamato sambil membenarkan letak kacamatanya, Iori yang ada di sampingnya kini berpose sedang berpikir.

"Apakah ada seseorang yang bisa dihubungi dari Mikado-shi?" Tanya Iori, Tsumugi membalasnya dengan gelengan kepala.

"Data konser ini dikirim oleh seseorang lewat email, dan setelah membacanya sampai akhir. Acaranya disponsori oleh perusahaan bernama Border." Penjelasan Tsumugi membuat tanda tanya diantara ke-7 member IDOLiSH7.

"Border? Aku belum pernah mendengarnya, apakah perusahaan baru yang didirikan di Mikado-shi." Timpal Sougo dengan pose berpikir, sejak kecil ia memang pernah memperhatikan beberapa perusahaan namun ia belum pernah mendengar perusahaan bernama 'Border'.

"Border? Maksudnya perbatasan?!" Ucapan Tamaki membuat semua yang ada disana speechless dengan kelakuan member termuda tersebut.

"Kurasa bukan itu hubungannya, namun aku akui jika kata kunci dari misteri ini adalah 'perbatasan', selebihnya aku tidak tahu" Timpal Iori kembali ke topik utama.

"Aku jadi khawatir, entah kenapa" Ucap Mitsuki cemas, memeluk dirinya sendiri dengan perlahan.

.

.

Takanashi Production
09.00 AM, Tokyo, Jepang.

Beberapa hari telah berlalu, dan hari ini juga merupakan jadwal keberangkatan IDOLiSH7 menuju Mikado-shi untuk melakukan konser disana.

"Nanase-san, jangan lupa membawa inhaler dan nebulizer milikmu. Daerah yang belum kita kenal, bisa saja disana tidak ada inhaler ataupun nebulizer. " Tegur Iori kepada Riku, Riku yang sedang menata barangnya pun cemberut dan menatap kesal Iori.

"Baiklah, aku sudah membawanya Iori. Bisa kau berhenti mengoceh" Ujar Riku kesal, Iori hanya memalingkan wajahnya yang sedikit memerah kearah lain.

"Hei! Jangan mengabaikan diriku!!" Imbuhnya kesal dengan kelakuan Iori.

Semuanya terlihat sudah siap, Tsumugi selaku manajer mereka terlihat mengabsen membernya dan setelah itu mereka semua terlihat mulai memasuki Mobil.

"Sacchou, Banri-san. Kami berangkat" ujar Tsumugi kepada 2 orang dengan salah satu dari mereka yang mengendong kelinci bulat nan imut.

"Hati-hati dijalan Tsumugi-kun, ayah jadi khawatir karena ini kali pertamamu mengemudi keluar kota tanpa didampingi Banri-kun."

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #02
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Oogami Banri
Age: 27
Position: Office employees of Takanashi Production
Likes: -
Dislike: -
╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
|  Biodata #03
╰┈─➤ ❝ ! ❞
Name: Takanashi Otoharu
Age: -
Position: President of Takanashi Production
Likes: -
Dislike: -

"Maaf tidak bisa mendampingi kalian, aku masih ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan" Ucap Banri merasa tak enak, membuat Tsumugi lah yang mengantar IDOLiSH7 ke Mikado-shi.

"Tidak perlu meminta maaf Oogami-san, sudah tugasku juga sebagai manajer mereka untuk mengantarkan mereka. Namun aku berterima kasih atas semua bantuan selama ini Oogami-san, pekerjaanku sedikit ringan berkat dirimu" Jelas Tsumugi panjang lebar membuat Banri hanya mengukir senyuman.

"Myu! Myu!!"

"Sepertinya Kinako juga ingin menyemangati kalian semua" Ucap Otoharu sambil menepuk pelan kepada kelinci peliharaan yang sedang digendongnya tersebut.

"Arigatou, Otou-san, Oogami-san. Kalau begitu kami berangkat!" Ucap Tsumugi mulai menginjak pedal gas, membawa mobil tersebut melaju.

"Hati² di jalan!! Hah---aku jadi kesepian" Ujar pelan Otoharu menatap mobil yang dikendarai oleh putrinya melaju semakin menjauh.

"Masih ada diriku disini Sacchou" Ucap Banri diiringi dengan tawa Otoharu setelahnya. Setelah itu mereka masuk kembali kedalam, karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus mereka urus, contohnya saja soal Konser IDOLiSH7 di Mikado-shi.

.

.

07.00 PM.
Prefektur Hiroshima, Kure, Jepang.

Mobil tampak senyap, karena beberapa sudah tertidur lelap setelah mengobrol banyak selama lebih dari 10 jam, ditambah beberapa jam istirahat. Kini mereka sedang istirahat di salah satu minimarket, Yamato dan Iori terlihat keluar mobil, sedangkan Tsumugi memilih pergi ke minimarket untuk membeli sesuatu.

"Tidak kusangka perjalanan yang kita tempuh akan sejauh ini" Ujar Yamato sambil meregangkan tangannya yang kaku.

"Kita baru sampai di Kure, Nikaido-san. Tapi… aku masih penasaran tentang Mikado-shi." Ucapan Iori membuat Yamato menatapnya.

"Yah, Onii-san juga khawatir sama sepertimu. Kau mengkhawatirkan Riku bukan? Kesehatanya menurun beberapa Minggu yang lalu dan baru saja pulih hari ini" Jelas Yamato menepuk pelan bahu Iori, membuat Iori sedikit tersentak.

"Awalnya aku tidak terlalu memikirkannya, namun setelah perjalanan panjang ini aku selalu memikirkannya" Ujar Iori kepada Yamato dengan wajah cemas miliknya.

Yamato tahu, Iori paling mengkhawatirkan member lain dibandingkan dengan dirinya sendiri. Yamato mengikuti jalan ayahnya sebagai aktor-pun atas sedikit bantuan dari Iori, paksaannya untuk membuat dirinya kembali berakting bisa membuat hubungan antara dirinya dan Ayahnya kembali membaik. Namun Iori jarang memperhatikan dirinya sendiri, jika sudah menyangkut member lainnya.

"Ichi, untuk sekarang tidak masalah jika dirimu memikirkan yang lainnya. Namun… ada saat dimana dirimu akan memikirkan dirimu sendiri" Ucap Yamato berbalik menuju ke arah supermarket. Iori menatap punggung Yamato yang menjauh mendekati Tsumugi yang kesulitan membawa barang belanjaan dari supermarket.

"Kurasa kau benar Nikaido-san" guman Iori pelan, lalu ia berjalan menghampiri Yamato dan Tsumugi, ikut membantu membawa belanjaan yang dibeli oleh Manajer mereka.

.

.

ೄྀ࿐ Tsumugi point of viewˊˎ-

Aku terbangun, mendapati diriku yang tertidur dalam posisi menyandar pada setir mobil. Aku bertanya-tanya kapan aku tidur, beberapa saat yang lalu aku dalam posisi menyetir. Aku menoleh ke samping, Yamato-san sedang tidur, lalu aku menoleh ke belakang, mendapati 6 member yang lainnya tertidur pulas. Aku mengukir senyuman tipis, mereka pasti lelah bukan? Perjalanan kali ini cukup panjang, karena kami memilih menaiki mobil dari Tokyo, dibandingkan naik pesawat dan melanjutkan perjalanan menuju Mikado-shi menggunakan mobil dari Bandar Udara Hiroshima-Nishi yang sedikit dekat dengan tujuan kami. Aku kembali ke posisi awal menatap ke depa---eh?

Aku terdiam "ini dimana?" Gumanku pelan, jalanan yang kulihat terlihat asing dan juga sepi. Seperti tidak ada satupun orang disekitar.

"Are--Manajer? Kita dimana?" Suara mengalihkan pandanganku sebentar, ternyata Yamato-san baru saja bangun.

"Aku kurang tahu, Yamato-san. Aku akan mencoba mencari tahu" Ujarku dengan panik mencari ponselku. Mencoba menyalakannya, namun layar ponsel milikku tidak mau menyala. Aku mencoba menyalakannya hingga beberapa kali namun nihil.

"Maaf, Yamato-san. Ponselku tidak mau menyala" Ujarku kepada Yamato-san yang sepertinya sedang memegang kepalanya.

"Yamato-san? Apa kau baik-baik saja??" Tanyaku kepada Yamato-san, ia menoleh ke arahku perlahan.

"Aku baik-baik saja Manajer, hanya pusing sedikit. Padahal aku tidak minum kemarin malam…" Ucapan Yamato sesekali membuatku teringat, saat bangun tadi aku juga merasakan pusing walau cuman sebentar.

ೄྀ࿐ Beberapa Jam Kemudianˊˎ-

Beberapa jam telah berlalu, yang lainnya sudah bangun lalu menyusul kami berdua yang ada di luar mobil, berkeliling mencari petunjuk. Aku dan Iori-san berkeliling dan mengecek dari rumah ke rumah yang lainnya, namun nihil… tidak ada seorang pun yang kami jumpai.

"Jadi bagaimana, Manajer dan juga Ichi? Apakah kalian menemukan petunjuk?" Yamato-san bertanya kepadaku dan juga Iori-san, aku menggeleng sebagai jawaban.

"Aku tidak mengerti… area seluas ini hampir tidak ada penghuninya. Tempat ini seperti sudah ditinggal oleh pemiliknya ke tempat lainnya" Iori-san menjawab dengan pose berpikir, aku bingung harus bagaimana saat ini.

"Riku-kun?? Apa kau baik-baik saja?" Suara Sougo-san dari kejauhan terdengar, membuat diriku, Iori-san dan juga Yamato-san segera menghampiri sumber suara. Melihat Riku-san yang kini kambuh dan Sougo-san yang memberikan inhaler padanya.

"Nanase-san/Riku/Riku-san??" Ujar kami bertiga secara spontan. Aku cukup khawatir dengan keadaan Riku-san, ia sudah berjanji kepada kami bahwa akan memberitahukan jika ia sedang sakit… namun terkadang ia menyembunyikannya dari kami semua, ia tidak suka merepotkan orang lain karena penyakit yang ia derita.

"Aku.. baik-baik saja" dengan suara lirih Riku-san menyakinkan kami berempat jika ia sudah baik-baik saja. Sougo-san meminta Riku-san untuk istirahat saja dimobil sementara itu kami bertujuh akan mencari petunjuk lain.

.

.

ೄྀ࿐ Author point of viewˊˎ-

"Sou-chan!! Ini---" Sougo menghampiri Tamaki yang kini sedang berdiri di hadapan sebuah papan bertuliskan 'Daerah Terlarang'.

"Daerah terlarang?? Apa maksudnya ya?" Sougo berujar sambil berpikir… apa maksud dari tulisan yang tercetak di papan tersebut, namun sebelum menemukan jawaban sebuah suara terdengar.

'Peringatan pembukaan gerbang!!'
'Peringatan pembukaan gerbang!!'

"Suara apa ini??" Ucap Sougo panik, dengan mendengarnya saja Sougo sudah tahu jika itu suara peringatan akan bahaya… namun… bahaya dari apa??

"Sou-chan!!" Tamaki berlari mendekati Sougo dengan ketakutan, Sougo dengan cekatan melindungi Tamaki, berharap semuanya akan baik-baik saja.

.

.

Sementara di sisi lain, Tsumugi, Yamato, Iori yang sedang berada didekat mobil dikejutkan dengan suara peringatan yang sama.

'Perhatian seluruh penduduk kota, pembukaan gerbang telah terdeteksi di zona terlarang!!"

'Diharapkan semua penduduk tetap waspada!'

"Apa yang terjadi?" Yamato yang sepertinya terkejut, bertanya perihal suara peringatan yang barusan terdengar, namun sebuah kilat hitam mendadak muncul dan memunculkan sebuah lingkaran hitam.

"Apa itu!!" Tsumugi histeris, melihat sebuah hewan raksasa muncul dari lingkaran hitam tersebut, mengaung dan berjalan ke arah mereka.

"Sial!! Sepertinya kita menjadi sasaran!" Yamato dengan cekatan menggendong Riku, meminta Tsumugi dan Iori berlari terlebih dahulu.

Yang benar saja monster tersebut mengejar mereka berempat, Yamato yang kini menggendong Riku mulai memikirkan cara agar ia bisa lolos namun sebelum ia memikirkan caranya…

*Srat

Iori dan Tsumugi berhenti dan menoleh ke belakang, begitu juga dengan Yamato. Dengan perlahan Yamato menurunkan Riku, lalu menatap 3 anggota berseragam merah yang kini berdiri dihadapan mereka.

"Penduduk sipil? Bagaimana bisa ada penduduk sipil di zona terlarang?" Gadis bersurai ungu gelap berujar, bertanya perihal kenapa ada 4 penduduk sipil di area terlarang.

"Kitora… kau membuat mereka tegang, simpan dulu pertanyaanmu nanti dimarkas yang lebih penting kita harus membawa mereka ke markas segera. Remaja itu terlihat kesakitan." Ujar seorang laki-laki bersurai coklat tua mencoba menghentikan gadis tersebut.

"Maafkan kami… kami tidak tahu jika daerah ini adalah zona terlarang sepertinya yang anda sebutkan tadi" Iori membuka ucapan untuk membela dirinya sekaligus yang lainnya.

"Tidak tahu? Kalian bukan dari Mikado-shi ya, hingga tidak tahu jika ada zona terlarang yaitu tempat yang cukup berbahaya" yang lainnya ikut menanggapi ucapan Iori, Iori tersentak.

Mikado-shi, hal tersebut benar. Mikado-shi adalah daerah tujuan mereka, lebih tepatnya tempat dimana mereka akan menggelar konser.

"Mikado-shi? Jadi tempat ini adalah Mikado-shi??" Ujar Yamato ikut dalam perbincangan Iori dan 3 orang tersebut.

"Itu benar, memangnya ada apa?" Tanya remaja bersurai coklat muda pucat kepada Iori.

"Ano… kami datang kemari untuk----" Tsumugi yang akan membuka pembicaraan secara cepat Yamato memotongnya.

"---benar, kami kemari karena pekerjaan kami." Ucapan Yamato membuat ketiganya bingung.

"Pekerjaan? Pekerjaan apa hingga memasuki zona terlarang?" Kitora menimpalinya dengan tepat sasaran, hingga Yamato dibuat terdiam.

"Yang lebih penting… 4 orang teman kami masih ada disekitar sini… bisakah anda menyelamatkan mereka… Nii-san ada bersama mereka" Iori terlihat memohon kepada ketiga orang tersebut, pria bersurai coklat itu mengukir senyuman.

"Baiklah… Kitora, kau bisa mengatasinya bukan?" Ujarnya kepada Kitora. "Tentu saja Arashiyama-senpai" dengan cepat Kitora melesat pergi.

"Baiklah, untuk sekarang kami akan membawa kalian ke markas terlebih dahulu" Ujarnya dengan senyuman. Yamato, Iori dan Tsumugi hanya bisa mempercayai mereka… karena saat ini mereka membutuhkan beberapa penjelasan dan juga saat ini Riku dalam keadaan kambuh.

.

.

To be continued...

-Hayashi Project kini sudah memulai 1st project-nya... Sebagai Owner aku cukup menikmati perkembangan yang ada, dan bertemu teman baru adalah hal yang menyenangkan... Jika berkenan silahkan cek karya Fanfiction Crossover Author lainnya~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top