Tumbal Pesugihan
cerita ini berawal ketika dina(nama samaran) berumur kurang lebih 10 th,dia masih menginjak kelas 5 SD pada saat itu,,,
dia bukan asli penduduk situ,dia dan adiknya lahir di Kota K****....,dia saat itu sempat tidak naik kelas karna umurnya yg masih belia,dan seminggu kemudian ibunya mendapatkan kabar bahwa kakeknya yg di desa meninggal,,ibunya memutuskan untuk pulang ke desa,dia masih punya kaka laki2 yg terpaut 5 th lebih tua darinya,,,
karna saat itu kakanya,baru saja diambil dari desa dan melanjutkan sekolahnya di kota itu,,jadi terpaksa kaka dan bapaknya tidak bisa ikut pulang ke desa,,,
dina,ibu dan adik perempuannya yg masih bayi harus pulang ke desa dan meninggalkan kota kelahirannya,,,pada saat itu perekonomian keluarga dina sedang memburuk,,jadi ibunya memutuskan untuk pulang ke desa naik kapal selama 3 hari 2 malam,,,
layaknya tahanan,,,mereka tidur tak beralas apapun dan makan di piring besi,,,itulah pengalamannya menaiki kapal untuk yg pertama kalinya...
tapi dia tak banyak mengeluh,,karna dia tau ibunya sudah kesusahan menggendong adiknya yg slalu saja menangis....
Sampailah mereka di pulau J***..,mereka menuju sebuah desa dimana ibunya dilahirkan,saat itu dia masih tak begitu faham bahasa disana,,,karna dia selalu memakai bahasa lain di kota kelahiranya dulu,,
(tapi disini aku tafsirin semua ya biar gampang)
akhirnya lama kelamaan dia pun terbiasa,,,,
singkat cerita dia melanjutkan sekolah nya disana,,,
tak berapa lama bapak dan kaka nya pun ikut menyusul ke desa,,dan akhirnya mereka semua berkumpul lagi,,bapaknya harus rela meninggalkan pekerjaanya dan kembali ke desa,,karna bapaknya tidak bisa bekerja lagi,ibunya terpaksa pergi ke luar negri untuk bekerja,karna harus menghidupi mereka ber 4,,,
berbekal uang yg slalu ibu nya kirimkan setiap bulan,bapaknya bisa membangun rumah di desa D****...,,di desa inilah semua kejadian itu terjadi,,,
Sebut saja pak haji anwar(nama samaran)ia adalah orang terkaya pada masa itu,,,ia memiliki toko mebel dengan beberapa pegawai,,ia juga mempunyai pabrik selepan (penggiling padi menjadi beras)yg cukup laris,karena hanya ada satu satunya di desa itu,,tak cuman itu,dia juga membangun sebuah masjid dengan uangnya sendiri,,,tak tanggung tanggung masjid itu dibuat indah bak istana,,,
saat itu tahun 90'an,,dimana belum ada gadget,belum ada internet seperti sekarang ini,,,dan semua anak2 pada jaman itu,semua taat untuk mengaji,,,sehabis isya mereka semua berkumpul di masjid,,,,,
setiap subuh dina selalu meminta bapaknya untuk membangunkannya,,karna dia harus ke masjid untuk mendengarkan ceramah,,,walau sampai terkantuk kantuk dia pun tetap menahanya,,,karna setelah ceramah,,,para anak2 kecil disana berkumpul mengelilingi pak haji,,
dan inilah yg di tunggu tunggu,,,
"apa kalian semua sudah siap anak anak"tanya pak haji sambil mengeluarkan sebuah toples
didalam toples itu ada nama nama mereka,,,dan kalau nama mereka bisa keluar dari toples itu,pak haji akan memberikan uang,,dan juga bisa diajak bertamasya secara gratis,,,,,itulah yg membuat kami bersemangat untuk sholat subuh,,,
keluarlah sebuah kertas kecil,dan pak haji membacanya
"luuukman,,,ia mana nak lukman"tanya pak haji sambil mencari
"itu saya pak,,,horee aku yg dapat ya"sahutnya dengan gembira
"sini maju nak"suruh pak haji
lukman maju dan duduk di pangkuannya
"ini uangnya mw dibelikan apa nak"tanya pak haji padanya
"mw buat beli baju pak haji"katanya sambil malu malu
dina hanya menatap lukman sambil kecewa,,lalu lukman kembali ke tempat duduknya,,,
"yg lain jangan kecewa ya,,ini ada permen buat kalian"kata pak haji sambil membagikan beberapa permen
kami pun segera berebut mengambilnya
"besok kalian harus datang lagi ya,karna besok pak haji akan mengajak kalian siram menyiram"kata pak haji
"iya pak haji"sahut mereka tanpa mengerti maksudnya
keesokan harinya seperti yg dijanjikan,,setelah sholat subuh pak haji menggiring dina dan kawan2 nya ke pabrik selepanya,,,disana sudah disiapkan beberapa ember air,dan di atasnya sudah ditaburi berbagai macam bunga,,,
pak haji menyuruh kami untuk menyiramkan air itu,disekeliling pabrik,,,tanpa kami tau apa maksud dari semua itu,,karna kami masih begitu kecil saat itu,,
setelah selesai pak haji mengumpulkan kami,,,karna kami sudah mengikuti perintahnya,,beliau membagikan permen ke setiap anak,,,lalu menyuruh kami semua untuk pulang...
( kalau dipikir pikir lagi,seperti memanfaatkan jiwa anak anak yg masih suci untuk mendapatkan sesuatu,,,,ya menurutku,si penulis)
lanjut lagi,,,,,
dina mempunyai teman bernama ayu,,,karna rumahnya sangat dekat,,dina selalu mampir kerumahnya dulu baru berangkat ke masjid bersama sama,,,,mereka berdua pun mengaji bersama,,,
sampai suatu hari bapaknya ayu meninggal tanpa sebab,,,sejak itu ayu jarang lagi ke masjid,,dan ketika dina mampir mengajaknya ke masjid,,ayu malah berkata
"aku tidak akan sudi pergi ke masjid itu lagi,,,tidak akan pernah"katanya sambil memaki
dina pun pergi tanpa sempat menanyakan penyebabya,,,dan melihat dari kejauhan bahwa ayu memilih sholat di mushola yg dekat dengan rumahnya,,
sejak saat itu dina mencari teman lain,,,sebut saja rani dan fitri(nama samaran),,,mereka masih tinggal di sekitar masjid itu,,,mereka bertiga sering bermain dan juga mengaji bersama,,,
lalu sebulan kemudian bapaknya fitri pun tiba tiba meninggal pada usia nya yg masih muda,,,fitri sangat terpukul,,,dan seperti ayu juga,,ia tidak ingin pergi ke masjid lagi dan memilih ke mushola yg ada di depan rumahnya,,,
satu persatu korban mulai berjatuhan,,,dan dina kini hanya memiliki beberapa teman saja,,,dina sempat berfikir,,apa yg sebenarnya terjadi,,,tapi makin banyak korban,,,pak haji makin sering merenovasi masjidnya,,,sampai2 atapnya di buat megah,,,
orang yg belum pernah datang kesana,,pasti mengatakan masjid itu sangat bagus dan megah,,,
tapi bagi mereka yg tau ceritanya,,pasti merasa masjid itu sangat mengerikan dan menyeramkan,,,begitu banyak misteri yg terkandung di dalamnya,,,
suatu hari sehabis isya dina dan bapaknya sedang makan malam,adiknya sudah tertidur dari tadi,,,
"pakk,,seandainya bapak nggak usah sholat lagi di masjidnya pak haji,,bisa nggak pak"ujar dina memulai pembicaraan
bapaknya tampak memandangnya dengan bingung
"kenapa to nak,kok tiba tiba ngomong gitu,dina kan tw bapak sudah ditunjuk pak haji buat ngumandangin adzan di situ"ujar bapaknya menjelaskan
"justru itu pak,,apa bapak nggak tw,,akhir akhir ini banyak yg meninggal disekitar sini"ujar dina lagi
"terus hubunganya apa nak,,umur itu kan Allah yg nentuin,,mw sekarang atau besok,kalau ajal sudah menjemput,ya mw gimana lagi"sahut bapak
"tapi pak"dina masih ngotot
"udah kamu ini jangan mikir yg enggak2,,sana kerjain pr kamu terus langsung tidur ya"berkata lalu berlalu pergi
dina hanya merenung mendengar ucapan bapaknya,,,,,
dina tak mw berlarut larut dalam kebingungan,,ia akhirnya menemui ayu,,berharap mendapatkan titik cerah,,
saat magrib ia sengaja tidak ke masjid,,tapi memilih ke mushola yg sering ayu kunjungi,,,
selesai magrib dina berjalan membarengi ayu
"ayuu"panggil dina
"loh dina,kamu tadi sholat di mushola ya"tanya ayu
dina mengangguk
"yuu bisa ceritain ke aku nggak,kenapa kamu nggak mw lagi ke masjid"
ayu menghela nafas
"ceritanya panjang,,aku cuman berpesan sama kamu,,,kalau bisa jangan sampai ada kluarga kamu yg sholat di masjid itu,apalagi sampai berhubungan dekat sama pak haji"ujar ayu
"tapi yu,kamu kan tau bapakku biasa azdan disitu"ujar dina
ayu menepuk bahu dina
"lakukan yg kamu bisa din,,lihatlah sekelillingmu,,sudah banyak korbannya,,cegah bapak mu untuk ke masjid itu lagi,,,sebelum kamu mengalaminya sama seperti aku"sahut ayu dan meninggalkan dina yg masih terpaku disana
perkataan ayu seperti tamparan yg keras di wajah dina,,,,
hari itu dina dan adikknya pergi ke masjid untuk menunaikan sholat magrib,,,dina menatap bapaknya yg sedang mengumandangkan adzan pada saat itu,,,
suara itu begitu merdu tapi dina malah meneteskan air mata dan tampak sangat sedih,,,
"ada apa ini,kok aku nangis gini"gumanya dalam hati,,,
lalu dina berwudhu lagi karna takut tangisanya bisa membatalkan wudhu nya,,,
sesampainya di rumah dina malah menjadi jadi,,, dia menangis meraung raung di kamarnya,,,bapaknya yg mendengar itu langsung menemuinya,,,
"astafirulloh,dina kamu kenapa nak"cemas karna melihat dina tergeletak di lantai dan terus menangis
"pokoknya dina nggak mw tau,,bapak nggak boleh lagi sholat di masjid itu"kata dina terisak isak
"dinaaa maksudnya apa ini,kamu ini kenapa ha"ujar bapaknya sedikit marah
"dinaaaa nggak mw kehilangan bapak,,,dina nggak mw bapak meninggal kayak bapaknya temen2 dina,,,dina nggak mw pak,,dina takut"tangisanya tambah keras
"Ya Allah dinaaaaaa"bapaknya langsung memeluknya
"darimana kamu bisa mendapat pikiran seperti itu nak,,udah cup cup jangan nangis lagi,,liat tu adikmu jadi ikut ikutan nangis"ujarnya menenangkan dina
dina tampak menghentikan tangisanya
"tapi bapak janji ya,nggak akan ke masjid itu lagi,,apapun alasanya"pinta dina
bapaknya tampak menghela nafas
"iyaa bapak nggak akan sholat disana lagi"
dina tersenyum mendengar ucapan bapaknya dan memeluknya dengan erat.....
Saat itu Allah mungkin juga mendengar doa dina,,dari pihak mushola menghubungi bapakku untuk menggantikan mbah bakri yg biasa adzan disana,,,karna mbah bakri sudah sangat tua,,maka ia harus pensiun,,,,dan bapakku pun menyetujuinya,,tpi sebelumnya ia berpamitan kepada pak haji kalau ia sudah tidak bisa lagi mengumandangkan adzan di masjidnya lagi,,,,
pak haji merelakanya walau sedikit kecewa....
lega sudah perasaan dina,,akirnya bapaknya bisa lepas dari pak haji...
karna kejadian itu,,banyak dari teman2 dina memilih mengaji di mushola atau di rumah sendiri,,,dan masjid itu sempat sepi beberapa saat,,,
lalu terdengar kabar pak haji akan menikahkan anak perempuanya,,,,
mbak puput(nama samaran)namanya,,,pesta itu menjadi yg termegah pada masa itu,,saat dimana belum ada pernikahan yg menggunakan syuting,,,tapi pak haji pun menyewanya,,,
sangat mewah dan glamor,,,,
tapi pernikahanya tak berlangsung lama,,,beberapa bulan kemudian,suami mbak puput meninggal tanpa sebab,,,seperti di tutup tutupi atau memang enggan mempermasalahkanya,,,kabar kematiannya pun terkubur oleh waktu,,,,
tak hanya itu beberapa tahun kemudian,istri dari pak haji pun meninggal,,,bu darni(nama samaran)begitu orang2 memanggilnya,,,
disinilah puncaknya,,,,,
pasalnya bu darni ini masih sangat muda pada saat itu,,dan kematiannya yg tak wajar membuat desas desus berkembang di desa itu,,
seperti kebanyakan orang tau,,jika orang meninggal dan belum sampai 40 hari,arwahnya pasti masih disekitar situ,,,itulah yg menjadi patokan warga desa,,,banyak yg berbicara setiap tengah malam melihat bu darni berjalan jalan mengelilingi desa,,,
banyak dari mereka yg percaya,,dan banyak pula yg tidak percaya,,,tapi kenyataanya pada saat itu,,ketika menginjak jam 11 malam semua warga desa tak ada yg keluar rumah,,,bahkan penjual bakso keliling pada saat itu tak ada yg berani lewat di kawasan itu,,,
sampai ke 40 hari nya kematian bu darni baru semua aktifitas kembali normal lagi,,,,
setelah kepergian istrinya,,,tampak usaha pak haji agak surut,,terbukti dari ditutupnya pabrik selepannya,,mungkin karna sudah banyak,,selepan(penggiling padi)yg berjalan menggunakan mobil sampai saat ini,,,,
lalu beberapa tahun kemudian pak haji pun menghembuskan nafas terakirnya,,,dan menyusul istrinya,,,,kematianya mengakhiri semua peristiwa aneh di desa itu,,,,,
tapi yg paling mencolok adalah,,,banyaknya perempuan yg hidup sendiri di desa itu, lantaran suami mereka sudah meninggal sejak muda,,,,
percaya nggak percaya kisah itu dulu memang pernah terjadi,,,,
kini keluarga dina masih menjalani kehidupnya seperti biasa,,,,,pengalaman itu bagaikan bunga tidur baginya,,,
TAMAT
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top