Tugas : KampusAwan
Judul drable : Not a Teddy Bear
Kelompok : 9
Penulis : Inri Safitri
Koreksi : Radit
Genre : Teenfiction

Not a Teddy Bear

Hari ini datang kembali, hari di mana aku lahir dan menjadi penghuni bumi. Tidak ada yang kulakukan selain berdiri di atas sini, melihat anak laki-laki yang sedang asik bermain basket di bawah sana. Pemandangan yang sudah biasa dan tidak asing di SMA Angkasa.

Aku harap ada yang istimewa hari ini, dari orang yang istimewa mungkin. Seseorang yang tidak pernah aku lupakan. Bahkan sampai saat ini.

"Happy birthday, Ra!" Seorang laki-laki datang dengan sebuah boneka beruang di tangannya.

Daksa. Ternyata dia benar-benar tidak pernah lupa memberiku hadiah yang istimewa. Hari ini akan menjadi hari yang luar biasa bagiku.

"Aku kira kamu lupa," ucapku sedikit kesal.

"Mana mungkin aku lupa. Teddy Bear, 'kan?" ucapnya dengan penuh percaya diri.

Dengan perasaan sedikit kesal aku menjawabnya, "Iya! Aku harap kamu juga nggak lupa kalo aku pacar kamu!"

"Iya, Tara!" dia mengucapkannya sambil mengacak-ngacak rambutku. Bukannya kesal, aku justru tersenyum melihat tingkah usilnya itu.

"Kenapa senyum-senyum?" Suara itu membuatku mendongak kaget. Lagi-lagi aku hanya membayangkannya. Aku benar-benar selalu mengingatnya, semua tentang aku dan Daksa.

"Eh, itu ...," ucapku sedikit gugup, "bukan apa-apa, kok."

"Maaf aku telat. Selamat ulang tahun, Tara!!" Dia memberiku sebuah kalung berwarna perak yang begitu cantik dan memiliki bentuk yang unik. Tapi, entah mengapa aku rasa ini biasa saja dan tidak istimewa. Apa ini karena hadiah yang berbeda dan dari orang yang berbeda juga?

"Makasih, Mars." Aku menerima kalung dari Mars. Laki-laki yang mengisi hari-hari di hidupku, tetapi tidak untuk hatiku.

Mars tersenyum dan mengusap rambutku. Senyum yang tulus itu justru terasa menusuk bagiku. Apakah aku terlalu jahat membiarkannya tersenyum tulus untuk orang sepertiku? Gadis yang masih berpura-pura mencintainya bahkan masih terjebak masa lalu. Maafkan aku, Mars.