Hantu

Tema: Hantu

Kata kunci:
Alam ghaib
Haharewos simalakatak
Wewe gombel
Tumbal
Mayat hidup

Di alam ghaib, Wewe gombel  terheran pada Kunti yang menangis terisak kemudian tertawa lagi.

"Kunti, apa yang sedih apa yang lucu, kenapa sih nangisnya gak di pending dulu ketawa aja."
"Hihihi, gakpapa we gua seneng bisa keluar dari hubungan toxic ini tapi gua sedih gak punya pacar."
"Walah-walah itu toh masalahnya. Gampang, nih aku punya mantra, mau gak."
"Mau mua, mantra biar punya pacar 'kan?"
"Iyalah, eh tapi kamu kan gak punya pacar. Kok tau mantranya."
"Gaklah, gua kalau pacaran selalu di gamguin pas Nemu bocil. Jadi, biar gua profesional jadi gak pacaran."
"Ooh, udah mana mantranya?"
"Tapi, ada tumbalnya."
"Hah, tumbal?"
"Iya, dia bakal selalu ikutin lu kemana pun lu pergi."
"Gakpapa yang penting gua punya pacar."
"Haharewos simalakatak, lu ucapin tiga kali sambil jalan-jalan ke taman kuburan dijamin ada yang deketin."
"Oke Wewe, lu sahabat ter the best deh. Gue ke taman kuburan dulu ya, darah." Kunti pun terbang dengan cepat ke taman kuburan.

Sesampainya di taman kuburan Kunti segera mengucapkan mantranya, datanglah pocong dengan wajah pucat seperti mayat hidup dan matanya yang besar itu.
"Oalah, bener kata si Wewe gombel nih, gakpapa lah segini mah ganteng, daripada kemaren pocongnya buta susah gue harus ngurus dia tiap hari."

Dreamlights_

Zeyasa

akira_kinan

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top