Di Pengkolan Depan

DaKi, 19 April 2021

Tema: Rumah

Genre: Teenfiction

Kata kunci:
Cat cit cut
Terkupas
Kayu mahoni
Terkelupas

PseuCom

****

Dia masih berdiri di depan pagar. Masih enggan menjulurkan tangan guna membuka kunci. Sebenarnya, niat yang ditanam dalam hati masih berupa tangkai kecil, akarnya belum kuat. Terlebih, hatinya masih serupa kulit terkupas yang disiram air garam.

"Masuk, enggak. Masuk, enggak." Pakai sistem cat cit cut di kancing kemeja, dia gantungkan nasib.

Belum selesai bertaruh di kancing, pintu kayu mahoni dari ruang depan terbuka dan terpampanglah seorang ibu yang memakai daster. Dia mematung. Si ibu melongo. Sejurus kemudian, si ibu sudah ada di hadapannya. Ingin dia bersimpuh minta maaf, tapi gengsi.

"Sudah selesai marahnya?"

Dia melengos. Seandainya, dua hari lalu bungkusan edisi terbatas cemilan yang dia beli tidak terkelupas--buntut dari rasa penasaran si ibu yang mau cicip juga--tidak akan dia kabur ke rumah temannya.

Si ibu tersenyum. "Maaf, yah."

Bukan karena di rumah temannya dia ditelantarkan, dia ingin pulang. Di sana, dia malah mendapat hidangan yang jauh lebih enak, jam main yang jauh lebih lama, dan bisa cuci mata dengan bebas di internet sampai dini hari. Namun, yang paling enak memang masakan ibu. Yang paling dirindukan memang dengkusan dan kritikan ibu. Dan semua yang ada dari ibu.

"Masuk, yuk, ibu lagi masak. Nanti ibu masakin makanan kesukaanmu."

Bahkan setelah luapan emosi tempo hari dan aksi main lari, ibu tetap tersenyum dan bersedia memasak untuknya.

"Lain kali, kalau mau kabur jangan lupa bawa kunci, yah."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top