Mobil

Akashi segera menggendong Kuroko dan membawa nya ke mobil.

Setelahnya dia melanjutkan kembali kegiatan nya yanh sempat tertunda tadi.

Akashi kembali mencium Kuroko dengan ganas.

Bibir Kuroko adalah makanan kesukaan Akashi.

Tangan nakalnya mulai menyusup masuk tanpa permisi ke dalam baju Kuroko, mengelus perut rata Kuroko, dan memainkan puting Kuroko.

"Ng ahh."

Kuroko melepas desahan nya di tengah ciuman mereka.

Akashi menyeringai.

Akashi terus mencium Kuroko dan membawa Kuroko ke kursi penumpang.

Akashi mulai melepas kancing baju Kuroko.

Menciumi dada Kuroko dan menambahkan tanda lain di dada nya.

"Ahh."

"Namaku, sebut namaku, Tetsuya."

Akashi berbicara dengan nada berat nya.

Akashi menghisap puting Kuroko, berharap cairan putih yang manis keluar dari puting nya.

"Nghh Sei-kunh ahh."

Kuroko menjambak rambut Akashi kala mulutnya bermain dengan brutal di dada nya.

Akashi menelusupkan tangan nya ke dalam celana Kuroko. Mengusap sesutau yanh sepertinya telah tegang di sana.

"Kau tegang eh?."

Akashi terkekeh, sedang Kuroko hanya terus mendesah.

Untung saja kaca mobil Akashi gelap, jadi orang tidak akan melihat perbuatan laknat Akashi.

Akasho sedikit menurunkan celana Kuroko dan mulai memijit milik Kuroko.

"Ahh."

"Apa ini nikmat, Tetsuya?."

"Hmhh, y-yahh, s sepertinya begitu-hngg!."

Kuroko tersentak kala milik nya sudah di mulut Akashi.

Akashi mulai mem blowjob milik Kuroko.

"Hnghh ahh."

Akashi terus me maju mundurkan mulutnya.

"Sei-kun nghh a-aku, hngg aku-"

Kuroko semakin menjambak rambut Akashi.

"Hm."

Akashi menyeringai.

Akashi menghisap milik Kuroko sangat kuat, sampai akhirnya Kuroko menumpahkan cairan nya di mulut Akashi.

Akashi meneguknya dengan senang hati.

Kembali mencium Kuroko, berbagi sisa cairan miliknya.

"Hmmph ahh."

"Tetsuya aku tidak tahan."

Akashi membuka celana nya sendiri dan memperlihatkan miliknya yang sudah tegak dengan sempurna.

"T-tapi, lubang ku masih sakit, Sei-kun."

"Kalau begitu lakukan seperti yang aku lakukan tadi."

Akashi mengambil kedua tangan Kuroko dan menaruh nya di benda kesayangan nya.

Kuroko mulai memijit milik Akashi dengan sebaik mungkin.

"Shh mmh."

Apa Kuroko berhasil?.

Kuroko terus memijit milik Akashi.

"Mh, mulutmu Tetsuya, aku butuh mulutmu."

Kuroko langsung mengarahkan milik Akashi ke dalam mulut nya.

Akashi mendorong milik nya karna belim merasa masuk sepenuhnya, yanh berhasil membuat Kuroko tersedak.

Milik Akashi tidak muat di mulut Kuroko.

"Oh maaf. Tidak muat ya. Atasi dengan caramu sendiri, Tetsuya."

Kuroko menggunakan tangan nya untuk menangani yang tidak muat di dalam mulutnya.

Dan mulai memaju mundurkan mulutnya.

"Ahh yahh, seperti itu Tetsuya. Mhh-

Tetsuya, gigimu. Jangan mengenai milikku."

Kuroko mengerti.

"Anak pintar."

Akashi mengelus surai biru Kuroko.

Kuroko terus me maju mundurkan mulutnya, dan menghisap milik Akashi seperti sedang memakan eskrim.

"Ohh mulutmu memang bisa diandalkan."

Akashi menjambak rambut Kuroko dan ikut memaju mundurkan miliknya di mulut Kuroko, membuat Kuroko tersesak karna miliknya menyentuh tenggorokan nya.

Akashi tidak tahan. Dia ingin keluar gara gara mulut hebat Kuroko.

"Ahh mulut mu memang yang terbaik."

Tak lama Akashi keluar di dalam mulut Kuroko.

"Uhuk."

Cairan Akashi sangat banyak.

"Telan, Tetsuya."

Kuroko menelan nya dan Akashi mencium Kuroko, meminta cairan miliknya.

Akashi melepas pagutan mereka berdua.

Wajah Kuroko sudah sangat merona.

"Kerja bagus, Tetsuya."

Akashi mengelus surai biru di depan nya yang masih ter engah dan Akashi kembali memasangkan celana dan baju Kuroko dengan benar.

"Aku sangat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku lagi ya."

Satu kecupan mendarat di kening Kuroko.

"Aku juga mencintai Sei-kun, aku tidak akan meninggalkan Sei-kun lagi."

Kuroko tersenyum lebar.

Membuat Akashi gemas.

"Ah, andai saja lubang mu tidak sakit, akan aku hancurkan kau di sini saat ini juga, Tetsuya."

Satu tinjuan menyapa perut Akashi.

"Dasar mesum!."

"Tapi kau menyukainya, kan?."

Pertanyaan itu membuat Kuroko kembali merona.

"Sudahlah, aku ingin pulang. Rasanya tidak enak, lengket sekali."

"Baiklah, akan kumandikan saat kita pulang nanti."

Akashi kembali membawa Kuroko ke kursi depan.

Dan mereka pulang.

-🌻-

Setelah sampai di mansion Akashi, Akashi langsung menggendong Kuroko ke kamar nya.

"Sei-kun, kenapa ke kamar Sei-kun?."

"Malam ini tidur di sini, ya."

"Tapi-"

"Ingin menurutiku atau Tetsuya ingin kuhukum?."

Terdengar nada mengancam dari suara Akashi.

Seketika jantung Kuroko berdegub kencang, dia takut.

"B-baiklah."

"Anak pintar."

Satu kecupan dilayangkan Akashi di hidung Kuroko.

Akashi langsung membawa Kuroko ke kamar mandi.

Akashi mendudukkan Kuroko di atas closet. Tangan kanan nya mengelus punggung Kuroko.

"Ingin berendam?."

"Umm boleh."

"Baiklah, tunggu sebentar."

Akashi mengisi bathup nya dengan air hangat, dan memasukkan Kuroko ke dalam nya.

"Sei-kun tidak-"

"Apa kau ingin aku bergabung denganmu?."

Akashi menunjukkan seringaian nya.

"T-tidak! lebih baik Sei-kun di sana saja! jangan kesini, bahaya."

Akashi memainkan hp nya sambil menyandarkan tubuh nya di tembok kamar mandi, dekat dengan Kuroko.

Kuroko menyandarkan tubuh nya dan tak lama memejamkan mata nya.

Akashi yang menyadari nya, langsung memasukkan hp nya dan menghampiri Kuroko.

"Jangan tertidur di sini, Tetsuya."

Akashi membelai pipi Kuroko, membuat Kuroko kembali membuka mata nya.

"Aku ngantuk, Sei-kun."

"Kubilas sekarang."

Akashi langsung membilas tubuh Kuroko dan memakaikan Kuroko baju handuk.

Akashi mengambil kemeja nya dan mengenakan nya di tubuh Kuroko.

"Istirahat lah, aku akan mandi setelah itu masak makan malam. Mungkin agak sedikit tidak enak."

Akashi membaringkan tubuh Kuroko dan mengecup kening Kuroko lembut.

Akashi lamgsung membilas diri nya dan turun ke bawah.

"Baiklah, apa yang harus kubuat kali ini."

Akashi membuka google dan mencari resep makanan dan cara membuat nya.

-🌻-

18.45

Kuroko bangun.

"Apa Sei-kun yang memakaikan baju ini, ya?."

Kuroko tidak ingat, karna dia sudah tertidur tadi.

"Kenapa hanya baju saja, sih. Dasar Sei-kun mesum."

Pasal nya Kuroko hanya mengenakan kemeja kebesaran milik Akashi tanpa bawahan nya.

"Yah, tak apa sih. Baju ini juga sudah menutupi pahaku."

Kuroko mulai belajar lagi. Dia belum mempelajari semua pelajaran nya.

19.20

Suara pintu dibuka membuat Kuroko reflek menolehkan kepala nya.

Akashi berjalan ke arah nya.

"Tetsuya sudah bangun?."

Kuroko mengangguk.

"Aku sedang belajar."

Kuroko menunjukkan hp nya yang menampilkan catatan yang diberi Kagami.

"Anak pintar."

Akashi mengelus surai biru Kuroko. Kuroko hanya menyengir.

"Makan malam sudah siap, Tetsuya ingin makan di sini atau di bawah?."

"Di bawah saja, gendong aku."

Kuroko mengulurkan kedua tangan nya, Akashi langsung mengangkat tubuh mungil Kuroko.

"Ngh-

Sei-kun!."

Akashi terkekeh. Padahal ia hanya mengelus paha Kuroko. Apa ia salah?.

"Hai' hai'."

Akashi langsung membawa Kuroko ke bawah dan mulai makan.

"Enak tidak?."

"Enak."

Kuroko memberi senyuman indah nya.

Akashi ikut memakan makanan nya.

Kuroko berbohong.

"Ini keasinan, Tetsuya. Kenapa berbohong?."

"Eh?t-tapi, tapi ini enak kok, soalnya yang buat Sei-kun. Pasti buat nya pakai kasih sayang, makan nya enak."

Kuroko kembali memberi senyuman indah nya.

"Aku ingin memakan Tetsuya."

"E-eh?!."

"Bercanda."

Akashi terkekeh. Kemudian mereka melanjutkan makan malam mereka.

Setelah selesai Akashi yang mencuci piring.

"Maaf ya, Sei-kun jadi harus mengerjakan pekerjaan rumah."

"Jangan meminta maaf. Sudah ayo ke kamar."

Akashi menggendong Kuroko ke kamar.

Akashi berbaring di samping Kuroko.

"Aku akan belajar sebentar. Sei-kun ingin tidur?."

"Ya, aku akan tidur. Aku lelah."

Akashi memeluk pinggul Kuroko. Dan menaruh kepala nya di dada Kuroko.

Kuroko mengelus surai merah Akashi.

"Selamat malam, Sei-kun."

Kuroko mengecup pelipis Akashi.

"Selamat malam Tetsuya."

Akashi memejamkan mata nya.

-tbc🌻-

Maaf ya akhir akhir ini aku jarang buka wattpad. Udah capek banget sama sekolah dan tugas, hari ini aku double up Tuan Penguntit dan bakal up Perjodohan juga.

Mungkin setelah itu aku bakal hiatus dulu sebentar dari wattpad.

.🌻.       


Terimakasih

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top