Secret
"See you tomorrow!" sapa Hailey sambil membuka pintu kelas.
Siswa-siswa di kelasnya berdiri dengan teratur, tetapi mereka berebut untuk bisa keluar duluan dari kelas.
"Hey, tenang semuanya!" pinta Hailey sambil berusaha untuk mengatur para siswa yang menyerobot.
Namun anak-anak yang kebanyakan berusai sembilan tahun itu tidak mau mendengarkan. Mereka terus berusaha untuk bisa sampai ke pintu duluan.
Pandangan Hailey tiba-tiba mengabur. Tanpa bisa dicegah, tubuhnya ambruk seketika. Para siswa sontak berjerit memanggil namanya. Kericuhan itu jelas membuat beberapa kepala melongokkan kepala ke dalam kelas.
"Miss Abbot, Anda baik-baik saja?"
Hailey jelas mendengar suara itu, tetapi dia tidak dapat mengenali siapa yang berbicara. Sekelilingnya hanya tampak seperti bias cahaya. Dia yakin menggerak-gerakkan tangannya dan berusaha untuk bersuara, tetapi tidak ada satupun yang mendekat ke arahnya. Lalu dia tidak bisa mengingat apa-apa lagi.
***
"Miss Abbot?"
Sebuah suara dengan nada khawatir terdengar di telinga Hailey tepat saat ia mulai membuka matanya. Dia melihat sekeliling.
"Kau ada di rumah sakit."
Hailey menatap orang yang memberitahunya. Setelah beberapa kali mengerjapkan mata, barulah ia mengenalinya sebagai Miss Thompson, guru di kelas sebelahnya.
"Rumah sakit mana?" tanya Hailey dengan suara yang lemah.
"Tentu saja rumah sakitmu. Rumah sakit mana lagi." Bukan Miss Thompson yang menjawab.
Saat Hailey memalingkan wajah, dia melihat dokter Jonathan berdiri di dekat ujung tempat tidurnya berbaring. Perempuan itu tampak meringis melihat dokternya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kau sudah melewatkan dua pertemuan," ingat dokter Jonatahan.
Perkataan dokter itu membuat Miss Thompson menatap Hailey penasaran, tetapi yang ditatap hanya memalingkan wajah. Menghindari tatapan penuh ingin tahu dari orang yang mengantarnya.
"Anda rekan Miss Abbot?"
Ditanya tiba-tiba oleh dokter rumah sakit membuat Miss Thompson otomatis mengangguk. "Ya, saya teman kerjanya."
"Bagus, akhirnya ada juga yang menemani pasien saya yang satu ini berobat ke rumah sakit."
"Err, maaf," sela Miss Thompson, "Miss Abbot pasien rumah sakit ini?"
Dokter Jonathan mengangguk membenarkan.
"Dia tidak memberitahumu?" dokter malah bertanya balik yang langsung dijawab gelengan kepala.
Melihat hal itu laki-laki paruh baya yang rambutnya sudah memutih itu hanya memandang Hailey dengan kesal. "Sudah kuduga. Dia terlalu keras kepala untuk menanggung semuanya sendirian."
"Dok," sela Hailey.
Tanpa ragu perempuan itu menatap dokter Jonathan tajam. Tatapan itu membuat dokter Jonathan menghela napas. Laki-laki itu seklai lagi menggeleng-gelengkan kepalanya dan berlalu meninggalkan Hailey.
Setelah kepergian dokter Jonathan, Miss Thompson memegang tangan Hailey.
"Jadi, kamu sebenarnya sakit apa?"
Hailey melepas tangan Miss Thompson.
"Tidak ada. Ini hanya kelelahan," elak Hailey.
"Tapi, bukankah dokter tadi bilang ...."
"Bukan apa-apa."
Miss Thompson menatap rekan kerjanya lama. Dia mengembuskan napas. Sudah lama Hailey dikenal sebagai pribadi yang penyendiri. Tidak ada satupun guru dan staff di sekolah yang akrab dengannya. Dia selalu menarik diri di antara kerumunan, kecuali di antara anak-anak.
"Terima kasih sudah mengantar saya ke sini," kata Hailey memecah kesunyian.
Miss Thompson tersenyum mendengar ucapan itu, sekalipun penyendiri Hailey dikenal sebagai orang yang penuh sopan santun.
"Karena saya sudah di rumah sakit, sebaiknya Anda lekas pulang. Bukankah Anda memiliki kencan dengan kekasih Anda?"
Senyuman Miss Thompson semakin lebar. Tidak ada yang ingat dengan rencana ini. Padahal dia hanya memberitahu tentang jadwal kencan ini sambil lalu seminggu lalu. Lagi, Hailey selalu menunjukkan perhatian yang detail meski tidak mencolok.
"Apakah Kau akan baik-baik saja?" tanya Miss Thompson memastikan.
***
Bogor, 12 Sepember 2022
Menjadi karakter di dalam lukisan tidak pernah menjadi impian siapapun. Termasuk tokoh utama di ceritanya Kak WindaZizty.
Nah loh,, gimana rasanya hidup dengan nama yang sama tapi dengan situasi yang berbeda? Kira-kira apa yang akan dipilih oleh tokoh utamanya Kak Yellow-Chocolate? Tetap bertahan atau...
Dunia novel sedang tidak baik-baik saja. Bayangkan dua orang yang seperti kucing dan tikus harus terjebak bersama! Kak Zeanisa_ membawa cerita ini dengan gayanya yang khas.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top