Bonchapt XIII (jujur II)

alhamdulillah

EXO 1 MILLION SELLER LAGIIII

gak sia-sia eneng nabung buat beli album abang

wkwkwkwk

sekarang eneng juga

bisa nyicil kerjaan di kantor

nyicil nulis nerusin yang kemaren

wkwkwkwk

.

.

.

.

putri menuju ke sebuah masjid yang letaknya ada di pinggiran kota Seoul, masjid itu adalah tempat yang sering di datangi putri untuk ibadah dan menenangkan diri. hanya dia dan adit yang tahu tentang masjid ini.

putri memarkirkan mobilnya di pelataran masjid, suasana disana agak lengang dengan suara orang mengaji yang terdengar.

putri mungkin gila, tapi entah kenapa hatinya percaya seratus persen kalau chanyeol tidak sedang mengkhianatinya. dia memang bohong, tapi tidak selingkuh. walaupun putri melihat dengan mata kepalanya chanyeol berjalan dengan wanita lain tapi entah kenapa hatinya berkata lain.

putri hanya ingin menenangkan dirinya, mengusir pikiran - pikiran buruk yang bersarang di otaknya. memberikan waktu untuk dirinya sendiri saat ini.

'mas aku di masjid'

pesan itu di kirim ke adit, agar adit tak khawatir padanya

'kasih aku waktu'

hanya pesan itu yang dikirim ke chanyeol untuk membalas ratusan pesan yang chanyeol kirimkan padanya dan ratusan missed call dari nya.

.

.

.

chanyeol yang membaca pesan dari putri hanya bisa menghela nafas panjang. dia takut putri pergi, takut putri meninggalkannya karena sebuah kesalah pahaman.

pikirannya menerawang

'kalo aja kamu tahu, aku tadi lagi ngapain. kamu pasti sekarang lagi meluk aku erat puu'

putri masuk ke dalam masjid setelah ber wudhu, dia sholat dan berdoa dengan khusyuk mendoakan alya, orang tuanya, keluarganya dan chanyeol.

dia merasakan ketenangan yang sangat besar, air matanya mengalir deras saat dia mulai membaca Al-Qur'an. putri sering ibadah dan tadarus di rumah tapi saat di masjid, semua rasanya berbeda.

.

.

.

"putri-ssi?"

seseorang memanggil namanya, saat putri tengah duduk di teras masjid sambil memejamkan matanya. kepalanya pusing karena terlalu banyak menangis.

"k-kamu?"

wanita itu tersenyum. dia terlihat agak tidak nyaman berada disana dengan pakaian minim nya. wanita itu, adalah wanita yang tadi bersama chanyeol. putri menatap wanita itu, dia tersenyum dan bangkit dari duduknya

"ayo, kita ngobrol disana aja. emm sekalian, pake ini ya"-putri melepaskan mantelnya dan memakaikannya di pinggang wanita itu, menutupi bagian pahanya yang ter ekspos.

wanita itu nampak agak terkejut dengan perlakuan putri padanya, sorot mata putri yang terlihat teduh dan tenang. sedikit berbeda dari kilatan kemarahan yang tadi nampak saat dia bertengkar dengan chanyeol.

.

.

.

.

"kamu?"

"ahh.. aku tadi ikutin mobil kamu, maaf kalo aku lancang"

putri mengangguk mengerti

"kenapa?"

"namaku shin min young aku udah menikah putri. aku bukan selingkuhan chanyeol atau siapapun"

"aku adalah designer perhiasan putri-ssi"

"designer?"

min young mengangguk, "sebulan lalu, chanyeol menghubungi aku untuk membeli sebuah cincin untuk melamar kekasihnya. aku dan yoora kakak chanyeol bersahabat, jadi chanyeol juga cukup terbuka padaku. termasuk tentang kamu putri"

putri menatap lekat ke arah min young, wanit aitu tersenyum lembut dan memegang tangan putri

"aku memberikan banyak model cincin padanya, tapi dia bersikukuh untuk mendesign sendiri cincinnya untukmu. dia bilang kamu orang yang sederhana, tak suka sesuatu yang mencolok atau terlalu bersinar."

"hati yang lembut dan ketulusan mu, dia mau cincinnya menggambarkan kepribadianmu"

"tapi kenapa di kafe?"

"tadi itu, kebetulan. chanyeol mau melihat hasilnya tapi dia gak mungkin kan dateng ke toko perhiasan? nanti kalo ada wartawan yang liat gimana? karena kebetulan aku ada urusan deket situ, jadi kita ketemu sebentar"

"dia juga gak mungkin cerita ke kamu karena itu kejutan kan?"

"maaf ya, aku bikin kalian salah paham"

putri menunduk, hatinya benar. emosinya yang salah,

"puu"

"aku ngerti kok eonni. makasih ya"

.

.

.

min young pergi setelah menjelaskan semuanya. dia tak tahu, apakah tindakannya mengungkapkan kejutan chanyeol itu benar atau tidak

'bisakah kamu ke sini XXXX'

putri memberikan alamat masjid itu ke chanyeol.

.

.

chanyeol langsung secepat kilat menuju ke alamat yang dikirim ke putri, menggunakan GPS nya dia bisa menemukan sebuah masjid yang berada disana.

dia bertanya pada seorang anak kecil disana, yang menunjukkan jalan ke arah putri yang sedang duduk di taman belakang masjid itu, sambil memejamkan matanya. bajunya yang masih seperti semalam. menandakan dia belum pulang sama sekali

chanyeol mendekat, dia duduk disamping putri tanpa bersuara sedikitpun. ingin rasanya memeluk putri, tapi dia takut memperburuk keadaan.

 "maafin aku ya sayang"-ucap putri masih dengan mata terpejam

chanyeol menghadapkan badannya ke putri

"sini yuk, ikut aku"-putri menggandeng tangan chanyeol dan membawanya ke sebuah taman yang agak jauh dari masjid itu, mereka berjalan menyusuri jalan kecil

selama berjalan kaki, tak satupun dari mereka yang bersuara

sampai di sebuah tempat, putri berbalik dan menatap mata chanyeol, tangannya menangkup wajah chanyeol.

"maafin aku, aku sayang sama kamu. aku cinta kamu park chanyeol"

"aku... sayang sama kamu bukan sebagai chanyeol EXO tapi sebagai seorang park chanyeol. chanyeol yang manja dan lucu, yang egois dan nyebelin, yang berisik tapi serius, chanyeol yang terus senyum meskipun hatinya sakit, chanyeol yang gak pernah marah, yang selalu berpikiran positif, yang posesif dan over protektif, dan juga lembut tapi tegas."

"bukan karena wajah kamu atau fisik kamu, tapi hati kamu"

"aku cinta chanyeol ku yang itu"-air mata putri menggenang di pelupuk matanya.

"aku minta maaf, buat kejadian semalem. maaf karena aku marahin kamu, aku kasarin kamu, aku ngebentak kamu, gak mau dengerin kamu. maaf karena aku bikin kamu khawatir atau takut. atau ahkan bikin kamu marah sama aku"

"aku.. cuma takut... takut kalo kamu berpaling dari aku, takut kamu pergi ninggalin aku. takut kalo kamu bosen sama aku. semua itu karena aku amat sangat cinta sama kamu. hanya kamu"

"kamu... mau maafin aku kan?"

chanyeol menangis mendengar semua ucapan putri, ada jutaan kupu - kupu terbang di hatinya mendengar semua perkataan wanita itu.

chanyeol memeluk erat tubuh putri, membawa tubuh kecilnya kedalam pelukan hangatnya.

"kamu jauh lebih berharga dari apapun puu..."

chanyeol melepaskan pelukannya, dia menggenggam tangan putri dan menaruhnya di dadanya

"tolong ijinin aku, buat bahagiain kamu. ijinin akubuat jadi alasan kamu senyum. buat jadi orang yang ngeliat kamu tiap pagi.ijinin aku buat jagain kamu. ijinin aku buat jadi ayah dari anak - anak yang kamu lahirkan dan nempatin kamu disisiku. jadi pendampingku. selamanya..."

"would you be mine?"

"forever?"

putri mengangguk kecil, membuat senyum chanyeol mereka, dia memasangkan cincin yang indah, yang di desain sendiri olehnya ke jari manis putri

"mulai sekarang, sampek selamanya kamu punya aku"

"gak ada orang lain yang boleh nyentuh kamu sembarangan atau ngedeketin kamu, bahkan natap kamu dengan pandangan cinta. cuma aku yang boleh kayak gitu"

putri kembali mengangguk, dan memeluk erat tubuh lelaki yang sangat dicintainya

"saranghae cintaku"-ucap chanyeol

.

.

.

.

.

.

VOMMENT JUSEYOOO

tolong jangan jadi sider

author sedihhh

makasiiihhh

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top