Bonchapt IX (di ambang kematian II)
halooo
lohaaa
haluuu... ehh
pagi2 gak boleh halu ahh...
wkwkwkw
author akan selalu menyempatkan diri untuk update
sekalipun kerjaan di kantor padat merayap
wkwkwkwk
.
.
.
adit sudah puluhan kali menelpon handphone putri yang sama sekali gak ada nada sambungnya. hatinya udah jedag jedug gak karuan, dia tahu adiknya kalo marah kayak apa. tapi gak mungkin putri ngabaiin telpon darinya sampek berkali -kali kayak sekarang ini
begitu sampai pintu apartment nya, adit mulai mencium bau menyengat. dia benar - benar terkejut karena begitu membuka pintu, dia merasakan ruangan sudah dipenuhi bau gas..
adit berlari menuju jendela balkon dan menemukan putri yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri
"ADEKKK!! YA ALLAH"
tanpa pikir panjang, adit membopong tubuh putri dan segera melarikannya ke rumah sakit
.
.
.
.
.
.
"hyung...hosh.. hosh..."
chanyeol berlarian ke ruang gawat darurat rumah sakit, menghampiri adit yang tengah duduk sambil menunduk.
"putri...di..a....gimana?"
adit menggelengkan kepalanya, "aku gak tahu... masih di dalem"
chanyeol mengepalkan tangannya. chanyeooollll bodooo bangetttt
dia mau bikin kejutan buat ulang tahun putri, itu sebabnya selama beberapa waktu belakangan ini dia sama sekali gak hubungin putri atau lebih tepatnya nyuekkin putri. dia selama itu juga bikin lagu khusus buat putri. lagu ciptaannya yang rencananya mau di nyanyiin pas surprise party putri ntar malem
tapi, bukannya surprise party. chanyeol sekarang malah nemuin kenyataan kalo putri lagi di rumah sakit. keracunan gas.
'puu.... bertahaann... aku mohon....'
tak lama, beberapa member EXO datang. mereka yang juga sedang mempersiapkan acara ulang tahun putri sangat terkejut saat tahu putri keracunan gas. sehun dan kai yang emang dket banget sama putri dan udah anggep putri sebagai noona mereka juga keliatan banget raut cemas di wajahnya.
"noona..."-tatapan sehun terus ke arah pintu ruang gawat darurat dimana putri berada.
"kok bisa gini sih hyung?"-ucap kai agak emosional ke arah chanyeol
"aku.. juga gak tahu"
"mck. aku kan udah bilang... jangan cuekkin noona sampek gini, sekarang noona sampek keracunan aja kita sama sekali gak tahu"
"kamu pikir aku mau putri kayak gini?"-jawab chanyeol setengah emosi
"tapi kan-"
"udah udah... jangan ribut terus, daripada gini. mencing kalian berdoa gitu buat putri semoga dia gak apa - apa"-ucap xiumin yang langsung membuat keduanya terdiam
chanyeol mengusap wajahnya kasar. seluruh pikirannya hanya ke putri, dia baik2 aja atau gak... chanyeol hanya mau putri selamat, dia bakal lakuin apa aja buat nebus kesalahannya yang udah cuek ke putri dan bikin putri sampek kayak gini
apapun
asalkan putri selamat
apapun
asalkan putri sadar
'puu... yang kuat, aku mohon...'
.
.
.
.
saat mereka sedang menunggu, tiba - tiba banyak perawat yang berlarian keluar dari ruang gawat darurat itu. wajah mereka terlihat panik, ada juga beberapa yang kembali dengan membawa alat pacu jantung dan banyak peralatan medis lainnya.
"suster, adik saya..."
"tolong tenang tuan, pasien sedang kritis sekarang. dia sedang dalam penanganan dokter."
baik adit maupun chanyeol yang mendengar ucapan itu langsung lemas, badan chanyeol merosot ke bawah. bayangan nya akan kehilangan putri terus muncul di kepalanya.
dia meremas rambutnya frustasi
sehun mengepalkan tangannya, kejutan ulang tahun yang mengerikan begitu batin sehun. dia sama sekali gak menyangka kalo kejutan ulang tahun untuk noona kesayangannya itu malah membuat noona nya seperti sekarang
.
.
.
udah dua jam putri di dalem, dan belum ada satu dokter pun yang keluar. adit dan chanyeol berkali - kali mendekat ke pintu mencoba melihat yang terjadi didalam
sampai...
cklek (suara pintu dibuka)
dokter keluar dari ruangan itu menghela nafas panjang
"keluarga nona putri?"
"kami dokter, saya kakaknya"
"pasien sempat berada di fase yang kritis. tapi syukurlah kami masih bisa menyelamatkan nyawanya, walaupun dia sudah menhirup cukup banyak gas"
"untuk beberapa hari ke depan, kami akan pantau terus kondisi paru-parunya. kemungkinan besar setelah sadar nanti dia tidak bisa mengeluarkan suaranya. karena efek gas yang terhirup"
"dia... gak bisa ngomong?"
"sampek kapan dok?"
"kami belum bisa pastikan"
.
.
.
chanyeol langsung jatuh terduduk saat mendengar itu. air matanya mengalir
VOMMENT JUSEYOOOO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top