Bonchapt III (tragedi II)
"yeol... kamu kenapa? cewek itu siapa?"-yejin yang melihat chanyeol berlarian ikut mengejar chanyeol dan sempat melihat chanyeol berlutut di hadapan putri sambil memegang tangan putri
"dia... perempuan yang aku cintai... sangat"
tubuh yejin seketika membeku, dia pikir chanyeol masih mencintainya sama seperti dulu... tapi, kenyataannya chanyeol justru telah mencintai perempuan lain
"dia... pacar kamu?"
"calon istri aku. dia salah paham sama kita, aku salah karena gak jujur sama dia"
"aahh..."-yejin menahan air mata yang hampir keluar dari sudut matanya
"aku pergi dulu, aku harus ketemu dia"
chanyeol melajukan mobilnya, sampai dia melihat ada mobil putri di pinggiran dengan posisi yang tak seharusnya... dia segera menepikan mobilnya, dan turun menghampiri mobil putri
"PUU!!" teriak chanyeol saat menyadari putri sudah tak sadarkan diri. dia menelpon suho untuk meminta mengirimkan orang membawa mobilnya.
'tuuutt tuuttt'
"hyung... tolong kirim orang siapa aja ke daerah XXX"
"ngapain?"
"buruan, ini penting nyangkut nyawanya putri"
"ha? oke oke"
chanyeol menggendong tubuh putri dan memindahkannya ke jok belakang mobil putri. dia mencari kotak p3k dan tabung oksigen kecil yang biasa dibawa putri.
"sayang... sadar sayang..."-chanyeol memasang oksigen kecil ke putri, setelah sebelumnya dia melakukan nafas buatan dan CPR yang dia bisa untuk membuat wanita itu sadar, sambil tangan yang satunya menggenggam erat tangan putri, dia tahu dia sudah membuat kesalahan besar. seharusnya dia gak ketemu yejin, seharusnya dia jujur sama putri, seharusnya dia habisin waktu dia sama putri, seharusnya....
semua penyesalan menekan dadanya yang terasa sangat sakit dan sesak
"yeol..."-xiumin membuka pintu mobil putri dan menemukan chanyeol sedang melakukan pertolongan darurat.
"hyung, tolong bawain mobilnya puu.. aku..."
"oke2, tenang"
xiumin yang datang bersama dyo saat itu sebenarnya tak mengerti apa yang terjadi di antara kedua orang itu, hanya mereka merasa chanyeol melakukan kesalahan.
"aku yang bawa mobilnya puu"-ucap dyo dengan wajah datar tapi terlihat ke khawatiran dari nada suaranya.
dyo langsung mengambil alih mobil putri dengan chanyeol dan putri ada di kursi belakang
selama perjalanan menuju rumah sakit, dyo ataupun chanyeol tak ada yang mengeluarkan suara apapun. dyo hanya melajukan mobilnya secepat mungkin untuk bisa mencapai rumah sakit.
sebelumnya, dokter telah di telpon supaya saat mereka membawa putri ke rumah sakit gak terjadi kegaduhan.
.
.
.
.
sesampainya di rumah sakit, putri langsung ditangani oleh dokter. chanyeol dyo maupun xiumin hanya menunggu dengan penuh khawatir, chanyeol terus menundukkan kepalanya, mengepalkan tangannya dan terlihat sangat frustasi
tak lama, dokter keluar dan menyatakan putri sudah bisa di jenguk
chanyeol seketika itu juga langsung menghambur masuk ke ruangan putri, dimana putri masih belum sadarkan diri
"yeobseyo?"
"...."
"iya, udah ditanganin tapi belum sadar"
"...."
"ohh oke2"
.
.
.
"yo... aku harus balik dulu, di telpon manager hyung mau di jemput.. kamu tolong temenin chanyeol disini ya. nih kunci mobilnya dia"
"oke hyung, ati2"-dyo menerima kunci mobil chanyeol
"pamitin ke dia, kabarin kalo ada apa2"
"hmm"
dyo masuk ke ruangan putri, melihat wajah putri yang nampak sangat pucat, gurat lelah dan bekas tangisan masih terlihat jelas dari wajah putri yang terlelap. dyo teringat dengan bagaimana putri menyapa nya beberapa jam yang lalu. masih dengan senyum yang mengembang.
.
.
.
"yeol... kamu, bohongin dia kan?"
degg
chanyeol tak mampu menjawab apapun, dia hanya dia membeku mendengar ucapan dyo yang telak menohok hatinya saat itu
"dia, nyariin kamu seharian ini... dia ketemu aku di SM tadi, dia nanyain apa ada latihan hari ini. dia ada di ruang latihan SM bareng kita tadi siang"
"aku..."
"kamu udah janji gak akan sakitin dia, tapi yang kamu lakukan sekarang justru ngebuat dia ribuan kali lebih sakit"
"aku... gak maksud buat bohongin dia"
"aku.. ketemu yejin tadi"
"yejin? mantan kamu?"
chanyeol mangangguk
"buat apa?"
"dia.. mau pindah ke amerika, dia beberapa hari ini terus mohon buat bisa ketemu aku sebelum dia pergi... "
"ngapain ketemu kamu?"
"dia bilang mau pamitan sebelum dia pergi, karena kemungkinan dia gak akan balik lagi. aku udah nolak tapi, dia berkali2 juga terus mohon2 ke aku... aku... gak tega"
"kamu gak tega ke yejin, tapi kamu tega ngebohongin putri?"
"aku... mau jelasin dan ceritain ke putri sebenernya, tapi aku takut dia marah... rencananya setelah ketemu yejin, aku bakal jelasin ke dia dan minta maaf"
"harusnya, kamu lakuin itu sebelum ketemu yejin, bukan sebaliknya. kamu gak cuma bohongin dia tapi juga khianatin dia yeol. kamu gak tahu gimana kawatirnya dia tadi"
chanyeol menangis
"nangis, gak akan nyelesaiin masalahmu yeol. gak akan bikin putri maafin kamu, kalo sampek kamu kehilangan dia karena tindakanmu ini, aku atau siapapun gak akan pernah ada yang bantuin kamu... karena, ini kesalahan yang kamu buat"
"coba, kalo putri yang ngelakuin itu ke kamu? apa yang kamu rasain? sekalipun dia gak ngapa2in dan cuma ngobrol aja. apa kamu rela?"
"aku berkali2 peringatin kamu, pikir panjang dulu sebelum bertindak atau ngambil keputusan, jangan sampek kamu nyesel. sekarang liat aja apa yang udah kamu buat"
dyo meninggalkan chanyeol dalam kondisi yang sanagt kacau, dyo sendiri merasa kecewa atas tindakan chanyeol yang sembrono. gimana bisa dia ketemu yejin tanpa ngasih tahu putri? siapa yang gak akan curiga?
.
.
.
putri mendengar semua percakapan dyo dan chanyeol, sebenarnya dia sudah bangun beberapa saat yang lalu, tapi tetap memejamkan matanya untuk mendengar obrolan dyo dan chanyeol
putri perlahan membuka matanya, dan menarik tangannya yang di genggam chanyeol
"puu"
"pergi"
"sayang, dengerin aku"
"aku tahu... kamu masih sayang dia"
"gak puu, sumpah demi Tuhan aku gak ada rasa apapun ke dia"
"jangan bohong sama aku!"
"sayang, sumpah... aku gak ada maksud apa2"
"pergi, kejar yejin kamu gak usah kamu kesini lagi"-putri berusaha bangkit dan mencabut infus yang menempel di tangannya
"sayang pliss.... tolong dengerin penjelasan aku... aku cinta kamu"
"cinta? sama yejin?"
"AKU GAK CINTA YEJIN! AKU CINTA KAMU"
putri berusaha turun dari ranjang rumah sakit dalam kondisi yang masih lemah, chanyeol memeluknya erat. sangat erat.
"aku salah.. aku salah... ini salahku... aku minta maaf... maafin aku..."
"LEPASIN!!! AKU BILANG LEPAS!"
"aku sayang kamu, cuma kamu... aku minta maaf, tolong dengerin aku... pliss"
"pergi... kamu... yejin... sana..."
chanyeol menggelengkan kepalanya kuat
"aniya.. aku mau kamu... aku salah... maafin akuu...."
"kita... sampek sini aja yeol"
"GAK... GAK... aku mohon puu... tolong jangan gini puu..."
"pergi"
"aku gak akan pergi putri"
"gak akan pernah... aku gak akan lepasin kamu"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top