Bonchapt 1.5 (sweet? II)

wkwkwkwk

author kesambett

lagi rajiiinnn

.

.

.

"hahh... kamu tuh yaaa...."-putri mencubit lengan chanyeol gemas

"aduuuhh.. sakit sayang. kamu tuh KDRT deh"

"KDRT KDRT... siapa suruh kamu ngebut banget bawa sepedanya. kalo kita jatuh nyusruk terus aku yang didepan nyium tanah gimana?"

"aku bunuh tuh tanah kalo berani nyium nyium kamu"

"chanyeol sayang, itu tanah benda mati. gak usah dicemburuin juga kali"

"gak peduli, mau mati hidup atau setengah setengah juga kalo berani macem macem ke kamu aku gak akan rela lahir bathin"

"Udah ah... Ngaco deh ngomongnya"

Chanyeol mengusak rambut putri dan duduk di sofa ruang tengah apartemen putri

"Adit Hyung kemana"

"Kantor paling, udah jam segini juga"

Chanyeol hanya mengangguk kecil, dia menyalakan televisi dan mencari acara yang menarik

"Sayaaaanggg... Aku lapeeerrr"

"Mau makan apa emang?"

"Makan kamu aja boleh gak?"

Ctukk

Putri menjitak kepala Chanyeol membuat lelaki itu kembali mengaduh

"Sayang mah... Mainnya kekerasan terus, sama pacar tuh disayang gitu lho apa gimana.. "

"Makanya kalo ngomong yang bener donk, ya kali aku kamu makan. Mau direbus dulu akunya?"

"Hehehehe...."

Saat Putri mulai akan beranjak ke dapur untuk memasak, Chanyeol menahan tangannya dan menarik putri untuk tetap duduk disampingnya

"Apa lagi? Katanya laper, nih mau aku masakin dulu"

"Aku gak minta kamu masak, kita delivery aja. Kamu duduk aja disini diem"

"Hufftt suka suka kamu aja"

Chanyeol menelepon sebuah resto cepat saji dan memesan menu khas untuk sarapan

Setelahnya dia beranjak ke dapur, putri yang hanya diam menonton televisi mengira Chanyeol ma mengambil minuman dingin, tapi ternyata

"Pinjem kakinya bentar ya"

Chanyeol datang membawa sebaskom air hangat dua merogoh tasnya untuk mengambil handuk kecil milik nya yang selalu dibawa kemanapun dia pergi

Chanyeol lalu duduk di bawah dengan posisi putri tetap duduk di sofa

Dia mengambil kaki Putri dan menaruh nya di baskom air itu, dengan berlutut Chanyeol mulai membasuh kaki putri lembut

"Chan..."

"Hemm"

"Ngapain?"

"Cuci kaki kamu"

"Buat apa?"

"Kamu capek kan? Tadi abis sepedaan terus jogging abis tuh jalan jalan sama aku..."

"Ya tapi kan gak usah kamu juga yang cuciin... Aku gak enak sama kamu nya"

"Gak enak kenapa? Kan aku pacar kamu, ehh bukan bukan calon suami kamu"

"Iya tapi..."

"Udah, kamu pernah bilang kalo di Islam. Surga nya anak itu ada di telapak kaki ibunya kan? Jadi... Anggep aja aku lagi bersihin surganya anak anak aku.."

"Chaannn..."-puti menangis mendengar ucapan Chanyeol, walaupun diucapkan dengan ringan tanpa nada yang terlalu dibuat buat dan di dramatisir. Hatinya benar benar menghangat

"Laahh kok nangis? Airnya kepanasan? Apa kaki kamu tambah sakit?"

Putri menggeleng pelan

"Terus kenapa nangis? Aku salah ngomong?"

Putri kembali menggeleng pelan

Chanyeol lalu bangkit dan duduk di samping putri, tangannya meraih wajah putri dan mengusap air mata nya

"Kamu kenapa ... Hmm?"

"Gak tahu, tadi pas kamu bilang gitu aku pengen nangis"

"Ya Allah... Kirain ada apa"-chanyeol lalu memeluk putri sambil tersenyum

"Kamu gombalnya gak kira2 sih"

"Siapa juga yang lagi gombal"

"Kamu lah"

Chanyeol melepas pelukannya dan menatap lekat manik mata putri

"Coba liat mata aku, apa aku keliatan lagi becandain kamu?"

Putri mengerjapkan Matana beberapa kali sambil menatap Chanyeol

Lalu dia menggeleng cepat

"Aku serius sayang... Kamu itu calon istri aku, calon ibu dari anak anak aku... Masa depannya aku... Paham?"

"Iya..."-ucap putri lirih

"Jangan nangis lagi ya"

Putri mengangguk, chanyeol lalu kembali berlutut dan meneruskan membasuh kaki putri lalu mengeringkannya dengan handuk miliknya

"Caaaa... Mendingan kan?"

"He.em.. makasih"

"Sama sama cintakuuu".
.
.

.
.
.
.

LANJUTT..

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top