35

author masih setengah ngantuk

.

.

.

.

perut putri semakin membesar dengan usia kehamilan yang memasuki 6 bulan, gejala kehamilan yang dirasakannya pun agak berbeda dengan kehamilan alya waktu itu. saat alya, putri benar2 sangat kuat dan tidak terlalu banyak ngidam atau keluhan, kehamilannya yang sekarang justru sebaliknya putri sangat ringkih. dia sering muntah2, gampang capek dan bahkan berat badannya menyusut

hal ini, membuat chanyeol dan keluarga mereka khawatir, nafsu makan putri juga menurun. dia hanya mau minum susu hamilnya.

"sayang..."-chanyeol mengelus kepala putri yang masih terbaring diranjangnya

"emm..."

"maem dulu yuk"

putri menggelengkan kepalanya dan menelusupkan kembali kepalanya ke dalam selimut

"mual"

chanyeol menghela nafas panjang, kekhawatiran terlihat jelas dari wajahnya. ingin rasanya menggantikan posisi putri saat ini. keceriaan di wajah putri sudah tak nampak walaupun dia masih suka tersenyum

"yeol..."-ibu putri

"ya eommani.."

"nih susunya... sama ini ada roti"-ibu putri memang datang ke korea untuk melihat kondisi putrinya, alya dan ayah putri juga kemarin sudah datang tepat saat liburan sekolah alya. untungnya, saat itu kondisi putri belum seperti sekarang.

"makasih eommani.."

"gak papa, wajar orang hamil kayak gitu. nanti juga baik sendiri.. kamu yang penting sabar aja dan dampingin dia terus"

"iya eommani..."

chanyeol kembali masuk ke kamarnya, mendekat ke arah putri.

"sayang, bangun... minum susunya dulu yuk"

"hmm..."-putri bangkit duduk dan menyandarkan badannya ke kepala ranjang, dia mengambil susu dari tangan chanyeol dan meneguknya habis. setelah itu chanyeol memberikan roti ke putri

"maem ini dikit aja ya sayang, buat anak kita"

putri menganggukkan kepalanya. memakan rotinya sedikit demi sedikit, tak ada rasa mual di awalnya sampai rotinya habis. membuat chanyeol bisa bernafas lega karena akhirnya ada makanan yang mengisi perut istrinya.

chanyeol tersenyum "ngantuk sayang?"

putri mengangguk

"ya udah bubuk aja ya... aku kelonin"

"iya..."

putri membaringkan badannya diikuti chanyeol yang memeluk tubuhnya dan mengelus punggung istrinya. membiarkan istrinya tertidur dipelukannya.

"sayang, maaf"

"kenapa..."

"aku ngrepotin kamu..."

"sshh.. jangan bilang gitu, aku kan suami kamu. udah kewajiban aku kayak gini. kamu gak usah sungkan buat bilang apapun aja yang kamu mau atau kamu rasain"

"iya..."

.

.

.

saat putri sudah tertidur, chanyeol keluar kamar untuk membawa gelas susu ke dapur.

"eommanim kenapa belum tidur?"

"ini, lagi nyiapin bahan masakan buat bibi nanti masak. sekalian nulisin resepnya. ini semua makanan kesukaan nya putri, ini bagus juga buat lagi hamil kayak gini"

"oh.. aku bantu ya eommanim"-chanyeol duduk di pantri dapurnya mulai membantu memilah bahan masakan ke dalam wadah.

"nak..."

"ya?"

"makasih ya,sudah mau jadi suami yang baik untuk putri dan ayah yang baik untuk alya"

"itu kewajiban saya kok eommanim"

"iya... tapi ibu ngerasa bersyukur banget. rasanya beban ibu sama ayah tuh sudah berkurang bahkan gak ada lagi. dulu, waktu putri memutuskan buat cerai ibu tuh ngerasa takut tapi juga lega. takut, kalau nanti anak ibu jadi janda. gimana pandangan orang2 ke dia, takut gimana da bisa ngebesarin alya sendirian."

" tapi, disisi lain ibu juga lega, karena ibu gak tahan liat putri ibu disakitin sama suaminya. dikhianati, di fitnah, dikasarin, di telantarin. bahkan sampek sekarangibu belum ikhlas, karena anak sama cucu ibu bener2 disakitin sama laki2 itu"

"kalau dia lanjutkan pernikahannya, pasti putri sama alya makin tersakiti dan sekarang menderita"-ibu putri mengucapkan itu sambil menyeka air mata yang mengalir dari pelupuk matanya

"dulu... waktu hamil alya, putri gak pernah di dampingi sama suaminya. alasannya sibu kerja, dll. kalau dia bener2 sibu kerja gak apa...ibu bisa pahami... tapi, dia bukan sibuk kerja. justru selingkuh sama perempuan lain, gak pernah pulang gak ngasih kabar. dateng2 dia bilang mau ambil alya karena dia mau nikah lagi. ibu gak bisa bayangin rasanya jadi putri waktu itu. ibu sendiri sakit banget ngeliat anak ibu kayak gitu"

"begitu alya lahir, dia gak pernah liat wajah anaknya apalagi nyentuh alya, sampai detik ini."

chanyeol menangis mendengar cerita mertuanya itu, chanyeol sudah tahu tentang putri yang dikhianati mantan suaminya, tapi dia baru benar2 tahu cerita detailnya sekarang. bayangan wajah alya dan putri terlintas di kepalanya.

.

.

.

.

chanyeol masuk ke kamarnya, duduk ditepi ranjang sambil menatap wajah istrinya. air matanya kembali mengalir, mengingat semua cerita ibu mertuanya. wajah sayu putri, tubuh dan tangan mungilnya. lalu dia menatap ke arah foto alya yang ada di meja dekat ranjanganya. chanyeol merasakan hatinya sakit, membayangkan dua orang yang sangat berharga itu mengalami hal yang teramat sangat buruk.

bagaimana putri bisa bertahan dan tetap tersenyum, membayangkan sosok gadis kecilnya alya... dia sangat cerdas, entah disekolah maupun dirumah dia benar2 luar biasa.

chanyeol membaringkan tubuhnya disamping putri, memeluknya lembut dan mengecup kening istrinya sambil berbisik

'aku akan jaga kamu dan anak2 kita... aku pastikan untuk ngebahagiain kamu, alya dan anak kita.. i love u'

chanyeol tertidur sambil memeluk erat tubuh istrinya.

.

.

..

.

.

..

--Skipp--

pagi ini, ibu putri memutuskan untuk kembali ke Indonesia. beliau mewanti2 wanti putri untuk harus makan apapun yang dirasakan.

chanyeol mengantarkannya ke bandara, dengan pengawalan yang cukup ketat. karena ada fans yang menunggu disana

"titip putri ya nak..."

"iya eommanim, pasti"

"kamu juga jaga kesehatan kamu ya... jangan capek2, jangan lupa sholat doain istri kamu"

"iya eommanim, sekalian titip alya eommanim... saya usahakan lebih sering kesana. kalau ada sesuatu eommanim bilang aja sama saya"

"iya pasti"

chanyeol mencium tangan ibu mertuanya dan segera kembali ke mobil setelahnya.

.

.

.

'down down baby...'

"ya sayang..."

"sayang, dimana?"

"mau ke dorm, terus latihan. wae?"

"hmm... pulang ntar bawain samgyetang ya... aku pengen samgyetang"

wajah chanyeol berbinar mendengar permintaan istrinya, akhirnya dia mau makan juga

"ohh... oke siap istriku sayang. susunya udah diminum?"

"udah"

"vitaminnya?"

"udah sayang... ehh, aku boleh jalan2 gak?"

"kemana?"

"depan rumah aja kok, main sam toben"

"hmm... ya boleh, tapi jangan capek2 ya... "

"okee... love u sayang"

"love u too"

.

.

.

--Skipp--

selesai latihan dengan member, chanyeol mau langsung pulang untuk membelikan samgyetang

"langsung pulang yeol?"

"iya hyung, putri minta samgyetang"

"ngidam dia?"

"iya hyung, alhamdulillah udah mau makan. dari kemarin aku bingung karena gak ada makanan yang masuk ke perutnya. pasti muntah"

"aku buatin aja gimana?"-tawar dyo

"ha? serius?"

"hm... ya udah ayo.. bahannya masih ada kok di dorm"

akhirnya chanyeol balik ke dorm sama member yang lain dan membantu dyo membuatkan samgyetang untuk putri.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top