32

pagi ini badan putri benar2 terasa lemas...

ya gimana gak lemes mbakk... berapa ronde coba semalem?? wkwkwkw-author

saat bangun dia merasakan seluruh tubuhnya benar2 tak bertenaga, entah karena tadi malam energinya terkuras atau karena apa.

dia melihat chanyeol masih tertidur pulas di sampingnya, setelah dia menyingkirkan lengan suaminya itu. putri segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

dari bayangan di cermin, masih terlihat jejak yang dibuat oleh chanyeol semalam. membuat putri sedikit geli membayangkannya, tak lama dia mandi dan berpakaian dia segera keluar kamar untuk menyiapkan sarapan dan mengerjakan pekerjaan rumah.

.

.

.

"sayang, ayo bangun..."-putri mengoyangkan badan chanyeol untuk membangunkan suaminya itu

"ehmm... bentaarrr..."

"bangun ayooo... buruan, ini udah siang"

"hmm... 5 menit sayaangg... libur kok"

"iya tahu, yaudah kalo gitu"-ucap putri hendak meninggalkan chanyeol, saat tangan chanyeol dengan cepat menahan tangan putri dan menarik tubuh istrinya itu mendekat

"morning kiss"

"mck.. sayang, baru tadi kis juga masa kiss lagi"

"hmmm... morning kiss.."-ucap chanyeol sambil mempoutkan bibirnya

cupp

"dah tuh"-ucap putri setelah mencium singkat bibir chanyeol

"i love u"

"love u too.. udah ayo bangun ah, aku udah siapin sarapan"

"iyaa cintaku"

.

.

hari itu memang chanyeol sedang mendapat liburan, itu sebabnya dia banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama dengan putri. hal yang agak jarang dia dapatkan karena kesibukannya dengan EXO.

"sayang, mungkin ntar kalo pas aku lagi konser. aku lebih sering nginep di dorm ya... "

putri menoleh dan memandang chanyeol sesaat, lalu matanya memandang ke arah televisi lagi sambil memakan snack yang ada ditangannya. mereka sedang menonton tv sambil tiduran di sofa dengan putri berada di pelukan chanyeol.

"karena jadwalnya padet banget jadi aku harus di dorm, biar manager gak repot nyesuaiin jadwal kita nantinya, gak papa kan?"

"hmmhh, ya"

"kamu ngambek?"-ucap chanyeol sambil mengusap lembut kepala putri

"gak"

"kalo udah gini berarti kamu ngambek sayaang"

"gak kok, cuma kan aku masih kangen kamu. kamu gak di dorm aja kita jarang bareng apalagi kalo kamu di dorm. yang ada kita makin susah ketemu"

"sayang, kan kamu bisa ke dorm kalo kangen, aku juga bakan sesekali pulang... aku kan bilang lebih sering disana, bukan tiap hari atau bahkan pindah kesana kan?"

"terus aku disini ama siapa???"

"kamu mau kak yoora nemenin kamu disini? atau mamah?"

"gak... mereka kan juga repot, aku gak mau tambah ngerepotin mereka"

chanyeol membalik badan putri, memeluk erat tubuh istrinya.

"maaf yaa"

"kalo di dorm aku gak bisa peluk kamu"

"kata siapa?"

"kan ada member laiiinn..."

"aaahhh.. "

"ya udah lah, terserah kamu"

"jangan ngambek lagi donk"

"gakk ngambek, cuma kangeennn"-chanyeol tersenyum menanggapi sikap manja putri saat ini. sudah agak lama sifat ini gak muncul, biasanya kalo lagi sakit putri bakal muanjaaa banget. sekarang entah kenapa dia jadi manja dan lengket banget sama chanyeol. walaupun agak bingung, tapi chanyeol gak permasalahin itu dia suka putri manja kayak sekarang ini.

chanyeol gak henti2nya menciumi pucuk kepala putri sambil terus mengusap rambutnya

"tadi malem ada tamu ya?"

"jongin kesini"

"ngapain?"

"curhat soal si kristal"

"hmm..."

.

.

.

---Skipp--

putri menangis tersedu di dalam kamarnya, hari ini sudah hampir sebulan chanyeol belum pulang ke rumah. dia memang mengirim pesan untuk memberitahukan jadwalnya atau menanyakan keadaannya. telpon atau VC gak bakal sempat, karena untuk pesan aja dia bakal bales super lama.

putri bukan gak mengerti kondisi ini, chanyeol lagi konser jadi jadwal latihannya gila2an, dia bisa di dua negara berbeda hanya dalam kurun waktu tiga hari. tapi, entah kenapa putri yang biasanya mengerti dan gak cengeng. sekarang jadi super cengeng.

tangisannya pecah saat chanyeol tak membalas pesannya. putri membanting japenya dikasur dan menangis tersedu,

"aku kangeennn...hiks... hikss..."

"chaann..kangeenn...hikss"

putri sama sekali belum keluar kamar beberapa hari ini, dia gak berminat untuk melakukan apapun. bahkan untuk sekedar makan juga gak selera. yoora dan mamah park terkadang datang untuk berkunjung dan menemaninya.

"sayang, kamu sehat kan?"

"iya mah"

"kamu yakin?"

"iya mah, cuma... kangen aja"-air mata putri tiba2 mengalir 

"eh.. sstt...sstt.. jangan nangis sayang"

"maaf mah... gak tahu kenapa akhir2 ini rasanya kangen banget"

"iya mamah tahu, mamah juga ngerasain kok. yang sabar yaa"

.

.

.

malamnya putri kembali meringkuk di tempat tidur, memandang ponselnya berharap chanyeol menghubunginya. putri memandang jam dinding, udah larut... gak mungkin chanyeol telpon. dan putri kembali terisak. (cengeng banget)

saat dia sedang menangis, telponnya tiba2 berdering

putri mengangkat telponnya tanpa melihat siapa penelponnya

"yeob..hiks..se..hiks..yo.."

"sayang, kamu kenapa? kok nangis? kamu sakit? kamu dimana sekarang? kamu gak papa kan? sayang jawab aku"

"chaann...hiks.."

"iya sayang, kamu kenapa? ya Allah"-chanyeol terdengar sangat khawatir

"gak..hiks...papa..."

"sayang... putri... cintaku... kamu kenapa? kamu sakit? jangan bikin aku khawatir"

"aku.. hiks..ka..hiks...ngen..."

chanyeol menghela nafasnya, dia mematikan telponnya sepihak dan mulai VC.

"sayang, mana wajahnya"

"gak mau... aku jelek"

"katanya kangen, aku juga kangen kamu"

putri mulai menyembulkan kepalanya dari balik selimut. dengan kondisi wajah yang acak adul. air mata membasahi pipinya dan rambut yang acak2an. wajahnya juga sedikit pucat

"ya Allah sayang, kamu kok gini sih?"

"gak tahuu.. rasanya aku kangen kamu... bangeett"

"sampek nangis gitu?"-putri mengangguk kecil

"maaf... aku gak maksud bikin kamu kawatir, cumaa.."

"iya sayang, aku tahu.. aku yang minta maaf belum sempat hubungin kamu."

"kapan pulang?"

"lusa sayang..."

"ke dorm?"

chanyeol tersenyum "ke rumah cintaku..."

"bener?"

"iyaa sayang"-putri tersenyum mendengarnya, chanyeol mendekatkan wajahnya ke layar dan mencium layar nya seolah sedang mengecup putri. tangannya mengarah ke putri mengusap air mata putri yang masih menaglir

"jangan nangis lagi ya, aku pasti pulang... aku juga kangen kamu, beneran...sayangnya chanyeol"

"iyaa... aku tungguin kamu..."-putri tersenyum dan terlelap sambil chanyeol menyanyikan lagu untuknya

.

.

.

keesokkan harinya,

"huueeekk... hueeekkk...hahh,,,"

"nyonya baik2 saja?"-tanya mr.kim supir mereka yang mendengar putri muntah2 saat sedang menyiram tanaman saat itu

"iya.. gak papa"-putri erasa tubuhnya benar2 lemas, rasanya gak ada tenaga. tapi dia harus membersihkan rumah karena chanyeol besok pulang. dia gak mau chanyeol pulang dengan kondisi rumah yang berantakan.

"pak kim, tolong antar saya ke supermarket, saya mau belanja."

"baik nyonya"

putri berbelanja kebutuhan rumah dan beberapa bahan masakan untuk diolah...

sampai dirumah, putri langsung membersihkan rumah dan mencuci baju, menyetrika dll. rasanya sangat bahagia membayangkan esok suaminya akan pulang ke rumah, sampai tiba2 rasanya kaki putri tak mampu lagi menopang badannya lagi, dan...

'brukk'

putri terhuyung dan terjatuh, dia tak sadarkan diri. .

.

.

---Skipp--

"kamu dimana sih sayang"-chanyeol menggerutu sambil mondar mandir di ruang tunggu bandara, membuat member yang menunggu disana melihatnya dengan tatapan penuh tanya

"hyung... wae??"-tanya sehun

"kamu ngapain mondar mandir kayak setrikaan?"

"putri gak angkat telponku"

"mungkin lagi tidur atau mandi kali, ntar juga dia telpon balik"

"tapi hyung"

"gak usah kawatir yeol, dia pasti gak papa"

chanyeol mengangguk lemah, tapi perasaannya merasakan ada yang gak beres sama putri. setelah melihat putri menangis malam itu, dia menjadi lebih khawatir.

tak lama pesawat yang akan mereka tumpangi akan segera berangkat, sehingga mereka langsung masuk ke pesawat dan mematikan handphonenya.

.

.

.

"nyonya... nyonyaa... bangun nyonya..."

"hmhh.. pak kim..."

"akhirnya nyonya sadar juga"

"saya, kenapa?"

"nyonya tadi pingsan di dapur nyonya"

"ha? aduh.."-putri merasakan kepalanya pusing saat dia hendak bangun

"nyonya jangan bangun dulu, saya tadi udah panggil dokter sama telpon nyonya park. mereka sebentar lagi sampai"

"ya, makasih"-putri kembali berbaring dan memejamkan matanya

.

.

.

"gimana kondisi menantu saya dok? dia sakit apa?"

dokter yang memeriksa putri tersenyum setelah memeriksa kondisi putri

"dia tidak sakit nyonya, dia hamil"

nyonya park menutup mulutnya, dia sangat terkejut dan bahagia plus terharu.

"sungguh dok?"

"iya, kita bawa ke rumah sakit saja untuk usg nya ya"

"baik dok"

akhirnya putri diantar nyonya park dan pak kim menuju ke rumah sakit, untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dan usg. hasilnya putri memang sedang hamil dan usia kandungannya sudah memasuki 6 minggu.

"mah..."

"iya sayang..."-mamah park mengusap kepala putri sambil tersenyum dan menahan tangisnya.

putri tersenyum melihat foto usg anaknya, dia benar2 sangat bahagia.

"makasih ya sayang, mamah seneng banget. mamah udah dapet menantu yang baik kayak kamu dan cucu yang cantik kayak alya dan sekarang kamu nambahin kebahagiaan lagi buat mamah dan keluarga kita"

"iya mah, makasih juga udah jadi mamah yang baik buat aku"

putri segera menghubungi ortunya untuk memberitahukan kabar ini, mamah park sendiri menelpon yoora dan ayah chanyeol untuk mengabarkan kehamilan putri. menurut dokter beberapa minggu ini putri merasakan perubahan pada dirinya itu tak lebih karena kehamilannya.

putri memang belum memberitahu chanyeol tentang hal ini, dia mau meberi kejutan untuk chanyeol. besoknya putri memaksakan diri untuk memasak makanan untuk chanyeol, mamah park sudah meminta putri untuk beristirahat dan memaksa menantunya itu untuk menggunakan ART karena dia sedang hamil.

tapi putri tetap ingin memasak untuk suaminya, membuat mamah park mengalah dan memilih mengawasi putri saat ini. yoora sendiri kemarin langsung datang dan memeluk iparnya dengan erat.

.

.

.

--20.35--

chanyeol baru saja memarkirkan mobilnya, dia memang mampir ke dorm dan gedung SM dulu sebelum pulang ke rumah. dia sempat menanyakan jadwal mereka kepada manager untuk memastikan kegiatannya.

"assalamuallaikum sayaanngg... aku pulaaanggg"

"wa'alaikum salam..."-putri langsung berlari kecil menghampiri chanyeol yang merentangkan tangannya sambil tersenyum

grepp

putri memeluk erat chanyeol, menghirup aroma tubuh chanyeol yang sudah sangat dirindukannya.

"kangeeenn"

cuppp...

chanyeol mencium bibir putri sambil memeluk putri, melumatnya lembut. melepaskan setiap kerinduannya pada istrinya itu

"aku juga kangen kamu"-ucap chanyeol tersenyum menatap mata putri

"hehe... aku siapin air mandi dulu ya, kamu udah makan belum? aku udah masak buat kamu"

"aku belum makan, nanti kita makan bareng ya..."

putri mengangguk kecil, dia langsung mengambil tas chanyeol dan membawanya ke kamar, menyiapkan air hangat untuk chanyeol

saat chanyeol sedang mandi, putri menyiapkan kejutan untuk suaminya

foto hasil usg nya dimasukkan ke dalam amplop dan bertuliskan

'annyeong chanyeol appa... <3 <3 <3 :* '

diletakkannya amplop itu di atas baju ganti chanyeol yang disiapkannya, lalu dia keluar kamar untuk menyiapkan makanan

chanyeol yang baru mandi, dan mau memakai pakaiannya memicingkan matanya melihat amplop putih itu

"apa nih?"

dia membuka amplop kecil itu dan melihat foto usg, dia sedikit bingung dengan apa yang dilihatnya. lalu menatap kembali ke amplop yang bertuliskan 'annyeong chanyeol appa'

'appa'

'appa'

chanyeol menatap foto itu lagi, dan dia akhirnya menyadari maksud dari foto itu. matanya membulat dan dia langsung berteriak

"sayaaaaanggggggg"

"dapur"-jawab putri menahan tawanya

greepp...

chanyeol seketika memeluk putri dan menciumi wajah putri berkali2

"kamuu... hamil?"

putri mengangguk

"ya Allah... makasih saaayaanngg... makasiiihh..."

chanyeol terus memeluk putri dan tersenyum bahagia.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top