28
haiii author baliikk... wkwkwk
.
.
.
.
cahaya matahari menelusup ke dalam kamar putri dan chanyeol, membuat putri silau dan mengerjapkan matanya, putri perlahan membuka matanya dan dia disuguhi sebuah pemandangan yang luar biasa
dia melihat chanyeol ada di hadapannya, matanya masih terpejam. sangat tampan dan damai, putri tersenyum sambil terus menatap ke arah chanyeol, tangannya yang tadinya memeluk pinggang chanyeol bergerak dan menyentuh lembut wajah tampan suaminya.
"udah bangun sayang?"-ucap chanyeol tiba2 masih dengan mata terpejam
putri sontak menarik tangannya dari wajah chanyeol
"wae? aku tahu aku tampan"
putri tidak menjawab tapi menyembunyikan wajahnya di dada chanyeol, membuat chanyeol terkekeh.
"sayang..."
"hmm... jangn gerak2 kakinya"
"wae?"
"ntar 'dia' bangun lagi"-mata chanyeol mengarah ke bawah
"apa sih?"
"sstt... "
"satu ronde lagi ya..."
"chanyeol iiikkhh... ak... hhhmmmpphh"-chanyeol kembali mencium putri dan melumat bibir mungil wanita yang kini jadi istrinya, juniornya yang sejak semalam belum keluar dari vagina putri sudah kembali tegak dan memenuhi vagina putri, membuat putri melenguh lagi
"eeeegghh.. nggghh..."
chanyeol kemabali menciumi ceruk leher putri, memberikan tanda kepemilikan lagi disana, tangannya meremas dada putri dan jemarinya memainkan nipple putri. putri merasakan tubuhnya seperti melayang sekarang, dia hanya mampu mendesah sambil meremas sprei kuat2
"call my name puu"
"ennghh... cchhaann....sshhh"
chanyeol terus menciumi putri, sampai dirasakan bahwa bagian bawah putri sudah mulai basah, dia mulai memaju mundurkan juniornya yang sudah tertanam sempurna didalam.
"aakkhh... cchhaann yyeooll....haahh.... "
"sshh... sbut namaku sayaaannghh.."-chanyeol terus memaju mundurkan juniornya dengan tempo lambat lalu mempercepatnya lagi
"chaann... faasteer pliiss... aahkkk"
chanyeol mempercepat gerakannya, membuat ranjang mereka kembali berdecit tak karuan, sampai...
"AAHHHKK... CHANNN..."
"AARRGGHH..."
chanyeol menyemburkan seluruhnya didalam rahim putri, tubuhnya melemas, tubuhnya ambruk di samping putri. wajah putri nampak sayu sambil nafasnya terengah.
"makasih sayang"
chanyeol memeluk putri, mencium keningnya lembut
"sayang..."
"ya sayang"
"lemeesss"
"hehehe... maaf ya, heheh"
"kamu tuh ya, gak kira2 deh. udah aku mau mandi ah" putri mulai bangkit dan saat dia hendak berdir "auuw"
"sakit ya?"
putri mengangguk, chanyeol tersenyum mengelus kepala putri
"gimana? aku gak bisa jalan... bangun aja sakit"
"hehe.. aku gendong ya, mau mandi kan?"
"gak gak..."
"kenapa?"
"ntar mulai lagi"
"hahahah.. sayang.. tau aja"-chanyeol memberi wink nya
"isshh chanyeol!"
"ya udah2.. kamu disini dulu, nunggu mendingan ya bawahnya. aku mandi dulu"
"hmm.. ya udah"
chanyeol bangkit dan seketika terpampanglah tubuh polos nan atletis chanyeol, yang membuat putri menutup matanya dan berteriak
"chanyeol ikh... tutupin donk"
"lahh ngapain? kamu udah ngliat plus ngerasain juga kok"
"tapii kaannn"
chanyeol mendekat ke arah putri yang mulai menutup wajahnya dengan selimut
"saranghae"-ucap chanyeol setangah mendesah di telinga putri. membuat putri menggelinjang. ekspresi putri saat itu membuat chanyeol terkekeh dan mengusak rambut putri.
.
.
.
selama chanyeol mandi, putri mengirim pesan ke ibu dan ayahnya, mereka memang langsung pulang selesi acara pernikahan, karena dikabari eyangnya putri yang di Indonesia kesehatannya memburuk, sebenarnya putri dan chanyeol ingin ikut ke Indonesia. tapi, karena mereka baru aja nikah yaa.. ortu putri gak ngijinin, karena pastinya bakal banyak tamu nantinya.
alya ikut dengan ortu putri, alya sudah ijin sekolah hampir 2 minggu yang membuat dia gak bisa lebih lama lagi ijin, karena takut ketinggalan pelajaran. selama telpon, alya selalu membuat putri senyum dengan cerewetnya dia.
"salam buat papah ya mah"
"iyaaa sayang..."
putri memutuskan untuk membaringkan tubuhnya lagi yang sangat lelah, dia tertidur sebentar saat handphone chanyeol berbunyi, putri yang masih setengah tertidur mengangkat telpon chanyeol
"yeobseyo..."
"ehh... puu, belum bangun ya"
"nuguu"
"suho puu"
"ahh oppa..."-putri mengerjapkan matanya, mencoba mendapatkan kesadarannya
"chanyeol ada?"
"hmm bentar"
"sayaaangg... suho oppa telpoonnn"-putri teriak ke arah kamar mandi
"eoh bentar"
"buaruaaannn"
"siniin aja hapenya sayang"
putri mulai bangkit dan
"aauuww... sayaaangg, masih sakiittt"
"apa?"
"gimana caranya? aku masih gak bisa jalaaann... masih sakiiittt"
putri terus teriak ke chanyeol di kamar mandi, lupa kalau suho dan member lain sedang menelpon dan mendengar teriakannya.
"mwo? gak bisa jalan?? diapain tuh"
"hihihii"
member tertawa mendengar teriakan putri saat itu,seketika suho mematikan sambungan telponnya. dia tahu dia menelpon di waktu yang salah, membuat member lain mengeluh
"kok dimatiin sih"
"kamu gak denger tadi? udah ntar aja, telpon lagi"
tapi kai dengan jahilnya menelpon ke handphone chanyeol yang ternyata langsung diangkat oleh chanyeol
"yeobseyo?"
"hyung, noona diapain sampek gak bisa jalan?"
"apa sih"-chanyeol menepuk jidatnya, dia sadar pasti teriakan putri tadi didengar oleh kai
"buahahahaa... asiikk otw keponakan baruuuu"
"aku tutup telponnya"
"ehhh.. bentar2, ini lho anak2 dari bangtan pada dateng, mau kasih selamat ke hyung sama noona. kemaren kan mereka gak bisa dateng. tadi taehyung telpon"
"ooohh oke2"
"yodah, dua jam lagi kita tunggu dibawah sekalian makan siang atau... sarapan ya buat kalian.. hahahah"
chanyeol menutup telponnya, tersenyum mengingat kejadian semalam. entah apa yang merasukinya malam tadi, begitu melihat tubuh putri yang terekspos semalam semua nalurinya muncul tiba2.
cklek...
"sayaangg.. ambilin baju tolong donk"
"ya, bentar"
chanyeol mengambil baju putri dan dalamannya lalu menyerahkannya ke putri
"sayang, pake baju itu aja. ntar anak2 bangtan mau kesini nemuin kita"
"hmm.. okee"-putri mengganti bajunya dengan dress warna biru cerah
.
.
.
chanyeol sudah memanggil room service untuk membersihkan kekacauan dikamar mereka selagi putri mandi, saat putri selesai, dia berjalan dengan agak tertatih
"masih sakit?"
"gak kok, ngilu dikit aja"
"sorry... sayang"
"gak apa..."
"aku baru telpon mamah sama iu juga alya"
"aku juga tadi udah telpon"
"hmm... "-chanyeol memeluk putri
.
.
.
jam 12.30 siang chanyeol dan putri turun ke resto hotel, tempat janjian mereka bersama member EXO dan bangtan yang ternyata ada kristal, minho dan lee teuk juga disana. saat menuju ke meja makan, kristal melihat ke arah putri sambil menelisik
"unnie.. masih ngantuk?"-tanya kristal saat melihat putri tiba2 menguap
"dikit"
"tidur jam berapa unnie kok ngantuk gitu?"-tanya kristal lagi
"hmm.. jam 5 apa 6 ya..."-sambil melirik chanyeol
"jam 6 sayang"-jawab chanyeol santai sambil tersenyum
"ya ampun, kalian itu ngapain aja sampek jam 6 hah?"
"gak ngapa2in"-kata chanyeol
"hehehe"-putri terkekeh mendengar jawaban chanyeol
"otewe ponakan baruu... alya bakal cepet punya adeekk"-chen
"woaahh.. asik asik, cowok aja ya hyung"-kai
"cewek aja ah noona biar cantik kayak alya"-sehun
"kalian apa sih"-xiumin
"wuiihhh chanyeol ternyataaaa"-lee teuk dan minho ikut meledek chanyeol dan putri
.
.
.
mereka makan siang sampai member bangtan datang dan bergabung dengan mereka, mereka bercanda dan mengobrol santai disana selama beberapa waktu
.
.
.
pendek ya part ini
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top