16
"LEPASIN CHANYEOL!!!!"-putri memukul dada chanyeol, tapi chanyeol terus memeluk erat putri, membiarkan putri melepaskan semua kemarahannya
semakin lama putri akhirnya berhenti berontak dan berakhir dengan menangis di dada chanyeol.
"maaf... aku minta maaf ya..."
"tolong dengerin aku dulu sayang, aku minta maaf"
xiumin melihat itu, menghela nafasnya antara lega dan khawatir. dia melihat ke arah telapak kaki putri yang penuh luka. Xiumin memutuskan untuk pergi dan membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya.
dia menepuk pundak chanyeol yang masih memeluk putri, sambil menunjuk ke telapak kaki putri yang penuh luka sambil berlalu.
"hyung, putri udah ketemu?"
"udah, keadaannya kacau"
suho menelpon xiumin, di loudspeaker dan semua member menghela nafas lega
.
.
.
chanyeol menciumi pucuk kepala putri terus menerus sambil meminta maaf, dia tahu dia sudah menyakiti hati perempuan itu. dia menatap wajah putri yang sangat kacau, chanyeol menangis menatap mata putri
"sayang... maafin aku, aku minta maaf... aku salah aku minta maaf"
kaki chanyeol tanpa sengaja menginjak kaki putri yang terluka, membuat putri mengaduh
"akhh..."-erang putri sambil
chanyeol melihat ke kaki putri, "Ya Tuhan, sayang"
chanyeol menggendong putri dan mendudukkan putri di sofa, mengambil air hangat, handuk kecil dan kotak p3k. setelahnya, dia duduk di bawah dan menempatkan kaki putri di pangkuannya. dengan telaten, chanyeol membersihkan kaki putri dengan air hangat dan mengobati lukanya
"ssshhh... sakit..."-rintih putri
"maaf, sebentar..."-chanyeol sangan perlahan mengobati luka putri
selesai mengobati kakinya, chanyeol duduk disebelah putri dan membawa putri ke pelukannya.
"aku tahu kamu masih marah. aku minta maaf, aku gak akan ngash pembelaan apapun. aku salah, aku minta maaf"
"kamu... sedeket itu sama dia"
chanyeol menatap mata putri intens, mengusap wajahnya. terlihat raut khawatir dan lelah dari wajah chanyeol saat itu.
"gak sayang, gak deket.. kemarin dia emang hubungin aku, karena mau ada acara makan bareng pemain. terus aku bilang kalo aku ada jadwal disana"
"peluk2 gitu? bilangnya?"
"maaffffffffff banget sayang... aku juga kaget waktu dia peluk aku kayak gitu, aku gak maksud buat itu"
chanyeol mengecup lembut kening putri
"terserah kamu"
rasanya konyol memang hanya karena cemburu putri bisa sampai begini, tapi coba bayangin? kalo kalian dia posisi putri, dan chanyeol sendiri gak berusaha untuk menghindar paling gak untuk ngjaga perasaan putri
itu yang bikin putri masih kesal sama sikap chanyeol yang satu itu.
"udah pulang sana, kamu ada janji sama dia kan"
"sayang..."-chanyeol menahan tengan putri, menariknya tubuh putri ke pangkuannya
cuuppp
chanyeol mencium bibir mungil putri, memagut bibir itu lembut... melumatnya, tangannya melingkar ke pinggang putri dan yang satunya meraih tengkuk putri, menekan tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka.
chanyeol terus mencium bibir putri, mengecap setiap inci bibir mungil itu dengan lembut namun intens, sesekali dia memiringkan kepalanya untuk mencari posisi nyaman dan memberikan putri kesempatan mengambil nafas sejenak, dan kemudian kembali memagut bibir putri.
"ngghh..."-suara itu keluar dari bibir putri, saat chanyeol menggigit bibir nya, membuat nya membuka mulutnya dan membiarkan lidah chanyeol bermain didalam mulutnya.
tangan putri melingkar dileher chanyeol, sambil terus mengikuti ciuman chanyeol yang semakin menuntut.
hampir satu jam mereka berciuman, dan chanyeol melepaskan pagutannya, mengusap bibir putri yang sedikit membengkak, putri membuka matanya perlahan dan langsung membenamkan wajahnya ke leher chanyeol, malu... itu yang dirasakannya. kenapa suara laknat itu bisa keluar dengan mudahnya,mck.
chanyeol terkekeh "maaf, hampir aja kelepasan"-chanyeol mengucap itu sambil mengusap lembut rambut putri
putri tidak menjawab, hanya hembusan nafasnya yang terasa di leher chanyeol
"kalo kamu kayak gini, aku bisa makan kamu sekarang"
"mck..."-putri langsung bangkit dan berlari menuju kamarnya
chanyeol membuntuti putri dan masuk ke kamar putri, dia melihat putri sedang meringkuk dikasurnya. chanyeol berbaring disamping putri, memeluk pinggang putri dari belakang.
"jangan marah lagi, aku kawatir banget tahu gak sama kamu"
"bohong"
"gak bohong sayang"
"bohong, kamu gak ngejar aku kok"
"siapa bilang? aku ngejar kamu,aku telpon aku sms kamu"
chanyeol membalik badan putri menghadap ke arahnya. menatap lekat wajah putri, mencium keningnya, hidung, pipi, kemudian bibirnya.
"kalo kamu masih ngambek, aku gak akan berhenti cium kamu"
"enak dikamu donk!"
"kamu gak suka aku cium?"
pipi putri merona, siapa yang gak mau dicium chanyeol... wkwkwkwk
putri membenamkan wajahnya di dada chanyeol menahan malu diwajahnya.
"jangan pernah kayak tadi lagi, aku bener2 takut tadi, aku gak mau kamu kenapa2. pikiran aku udah gak karuan. jangan menjauh, menghindar atau apapun lagi. tegur aku sayang, kamu boleh marahin aku di depan yang lain, daripada kamu kayak tadi."
"salah siapa peluk2 cewek lain. gak nolak, diem aja, menikmati banget"
"ya Tuhan sayang... aku gak menikmati sama sekali, mana mungkin sih aku menikmati disaat aku tahu ada kamu disana"
"kalo gak ada aku?"
"sama aja, aku gak akan menikmati atau seneng dipeluk cewek lain selain mama, kak yoora dan kamu ahh sama alya"
"aku masih sebel sama kamu"
"hm... ngode minta dicium lagi nih"
"kata siapa?"
"itu bilang masih sebel"
"aku kan bilang sebel, bukan ngambek"
"sama aja sayang"
"tap--"-belum selesai, chanyeol sudah mencium putri lagi, kali ini lebih lembut tapi tetap intens
"i love u sayang"
putri tertidur dipelukan chanyeol.
pendek yaa yang part ini,,,,
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top