S2-❶⓪
"People come and go"_
⟬𝐓𝐫𝐢𝐬𝐞𝐲𝐚 | 𝐀𝐓𝐖𝐎𝐖 𝐒𝟐
©𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬𝐜𝐚𝐦𝐞𝐫𝐨𝐧
@𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐭𝐢𝐚𝐫𝐚
ʚ𝐕𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐤ɞ⟭
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚
"Apa maksud mu adik ku ada bersama mu" sentak Aonung menatap tajam Aro'n, Aro'n hanya berusaha tersenyum Aonung yang kesal tentu saja akan memukul nya tetapi niatnya ia urungkan saat melihat Tonawori berjalan kearah mereka.
Aro'n langsung memberikan salam ala suku Omaticaya, sedangkan Tonawari hanya mengangguk.
"Tunjukkan di mana putri ku" ujar Tonowari, Aro'n mengangguk dan memberikan isyarat bahwa mereka harus mengikuti nya.
Di sisi lain nampak seorang gadis sedang bergelantungan di sebuah pohon kelapa, ia merasa bosan di tinggal temannya sangat lama.
"Aro'n si*lan, aku bosan." ujar gadis itu terus bergelantungan sampai sebuah ulat hinggap di tangannya membuat ia menjerit ketakutan dan yah terjatuh.
------
"AAAAAAAAA"
bruk
Aro'n dan yang lain tersentak mendengar teriakan melengking dan di susul dengan bunyi seperti terjatuh.
"Suara apa itu?" tanya Aonung, Tonowari hanya diam sambil memperhatikan sekitar, sedangkan Aro'n berkacak pinggang sambil memijit dahi nya.
"Gadis itu," gumam Aro'n, "Aonung, sir ikuti aku" lanjut nya sambil mendekati tempat bunyi itu.
di sisi lain nampak gadis itu memijat pinggang nya yang sakit sambil meringis, "ulat si*lan" ujar nya kesal sambil menginjak ulat itu sampai mati lalu ia mendesis jijik saat cairan yg keluar dari ulat.
gadis itu memasang kuda-kuda nya saat merasakan ada sesuatu yang mendekat ke arahnya, ia tertegun saat melihat Aro'n dan beberapa pria menghampiri nya, ia merasakan hatinya bergejolak rindu tetapi ia tak mengingat siapa mereka.
bibirnya seolah bungkam tak bisa berkata kata, ia tersentak kala Aro'n memegang pundak nya sambil mengomel.
"Ai- tidak maksud ku Triseya kenapa bisa terjatuh? bukan kah sudah ku bilang kepada kakek bahwa jangan berkeliaran sendirian." omel Aro'n sambil memutarkan badan gadis di depannya
Sedangkan Tonowari dan Aonung hanya mematung menatap gadis di depan mereka, gadis yang di kira hilang sekarang telah datang, tubuhnya sedikit mengurus tetapi setidaknya tinggi nya bertambah.
"Mereka,,, siapa?" tanya gadis itu menatap takut ke arah dua orang di depannya, Aonung hendak berbicara tetapi Tonowari menggeleng kan kepalanya.
gadis itu menatap Aro'n meminta penjelasan, pemuda di depannya hanya menghela nafas sebelum akhirnya berbicara.
"Akan ku jelaskan ketika kita sudah tiba di kediaman kita."
----
"Aku putri mereka, dan nama ku bukan Ai melainkan Triseya?" tanya Triseya memastikan, di balas anggukan oleh Aro'n.
kemudian Triseya menatap Tonowari berkaca-kaca, "ayah..." panggil gadis itu pelan, Tonowari diam sudah lama rasanya ia tak mendengar panggilan itu dari putri bungsunya.
"Ayah" ulang gadis itu membuat Tonowari tersenyum tipis lalu membawa Triseya kedalam pelukan nya.
"Aku sangat merindukanmu, putri ku." ujar Tonowari membuat Triseya menitikkan air matanya, ia memeluk erat Tonowari.
"Aku tidak di ajak?" tanya Aonung membuat suasana sedih itu perlahan, "kau menganggu suasananya, Aonung" kesal Triseya sambil membersihkan air matanya.
Aonung tersenyum angkuh lalu mengelus kasar rambut adik bungsunya, "aku juga merindukan mu" ujar Aonung membuat Triseya mendesis kesal.
Aro'n yang melihat pemandangan di depannya tersenyum lega, setidak nya ia dan kakeknya berhasil menjaga gadis spesial di depannya.
Tonowari mengalihkan tatapannya, lalu menatap Aro'n perlahan ia berjalan ke arah Aro'n.
"Terima kasih telah menyelamatkan nyawa putri ku" ujar Tonowari dengan tersenyum, Aro'n yang mendengar itu sontak menggeleng lalu tersenyum.
"Suatu kehormatan untuk saya bisa menjaga dan merawat putri anda, sir." ujar Aro'n sambil menunduk hormat, membuat Tonowari tertawa kecil.
"Ibu mu pasti bangga kepadamu, nak." ujar Tonowari, tak sempat Aro'n menjawab Triseya datang menyela dan memeluk Aro'n.
"Thanks for everything" ujar Triseya membuat Aro'n membalas pelukan nya.
"Anything for my best friend"
---
"Lain kali berkunjung lah ke desa bagian luar" ajak Tonowari, membuat Aro'n menggaruk kepalanya tak gatal.
"Aku menunggu kedatangan mu loh!" ujar Triseya sedikit berteriak, membuat Aonung berdecak kesal.
"Jangan berteriak di telinga ku!" kesal Aonung membuat Triseya tertawa bahagia.
"See u, Aro'n!"
"See u too, eya."
Aro'n hanya menatap ketiga punggung yang perlahan menjauh dan berakhir menghilang itu, ad sedikit rasa sepi menyelimuti nya di saat Triseya sudah kembali kerumahnya.
'Aku akan sangat merindukan mu'
"Apakah Triseya sudah pulang?" tanya seseorang membuat Aro'n yang melamun pin tersadar ia menatap kakeknya lalu mengangguk, "ya sudah pulang."
Kakek yang mengetahui suasana hati cucunya sedang buruk pun lantas merangkul Aro'n dan tersenyum lembut, "kau bisa mengunjungi mereka kalau kau ingin"
"Bagaimana dengan kakek, aku tak mungkin meninggalkan kakek sendirian" ujar Aro'n
"Percayalah nak, aku akan baik-baik saja. Aku bukan bayi yang senantiasa harus di awasi" ujar kakek, membuat Aro'n terkekeh.
TBC
akhirnya kelar nulis ni part berhari-hari anj walaupun ga nyambung sih, yaudah lah eh btw ni mau gua revisi enaknya publish ulang atau gimana?
neteyam apa aro'n nih?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top