18 [End?]
Beberapa tahun kemudian
"Ayah ayo, aku ingin menemui kakek!" ucap seorang gadis kecil sambil menarik tangan ayahnya, ayahnya terkekeh lalu mengelus rambut anaknya.
"Tunggu sebentar, kita harus menunggu ibu mu" ucap sang ayah sambil tersenyum
"Ayah"
"Hm?"
"Kenapa ayah mau sama ibu" pertanyaan polos itu lancar keluar begitu saja dari anak itu, sang ayah yang mendengar pertanyaan itu hanya tersenyum.
"Kenapa ya? Mungkin karna ibu mu cantik" jawab ayahnya, membuat anak gadis itu menganggukkan kepalanya.
"Maaf lama, sweetie." ucap seorang wanita sambil mencium singkat pipi suaminya, membuat sang suami memeluk pinggang istrinya.
"Ibu lama" komentar anak gadis itu
"Yasudah, lebih baik kita segera pergi ke kediaman kakek mu ayo" ucap sang ayah sambil menggandeng anak gadisnya dan memeluk pinggang istrinya.
.
.
.
"Kakak!"
"Triseya!"
Kedua saudari itu saling berpelukan, lalu tak lama melepaskan pelukan dan saling melemparkan senyuman.
"Apakah kau pergi sendiri? Di mana Lo'ak dan anakmu?" tanya Triseya kepada kembarannya
"Itu mereka" ucap Tsireya sambil menunjuk Lo'ak yang sedang berbincang dengan Neteyam, sedangkan anaknya hanya berdiri di samping Neteyam.
"Apakah itu putrimu, Triseya?" tanya Tsireya saat melihat seorang gadis bersembunyi di belakang Neteyam, membuat Triseya menganggukkan kepalanya.
"Ayo kita menemui mereka" ajak Triseya sambil menarik tangan kakaknya menuju kearah suami mereka
"Tzu'ra"
"Tresa"
Panggil Triseya dan Tsireya barengan, membuat dua gadis itu menoleh dan langsung memeluk ibunya masing-masing.
"Ini siapa, mom?" tanya Tzu'ra menatap Tsireya, yah mereka sangat jarang melakukan pertemuan keluarga dan sekarang lah baru sempat.
"Ini kembaran nya mom, istri dari uncle Lo'ak yaitu bibi Reya" jelas Triseya, mendengar itu Tzu'ra melemparkan senyum kepada bibinya.
"Senyuman anakmu sangat mirip dengan Neteyam" komentar Tsireya membuat Triseya mendengus.
"Padahal aku yang mengandung, tetapi kenapa dia sangat dominan dengan Neteyam untungnya wajah cantik ku menurun kepadanya" ucap Triseya membuat Tsireya tertawa
"Triseya ini anakku Tresa, dan Tresa ini bibi mu bibi Seya" ucap Tsireya
"Uhm? Halo?" sapa Tresa, membuat Triseya mengelus kepalanya.
.
.
.
"Kakek!" pekik kedua gadis kecil itu lalu berlarian memeluk kakek nya (Tresa memeluk Tonowari dan Tzu'ra memeluk Jake).
"Oh, ada nenek Neytiri hello nek" sapa Tzu'ra lalu memeluk neneknya itu
"Hello, sweetie." sapa Neytiri membalas pelukan cucu pertama nya itu
"Apakah kau tak merindukan kakek mu ini, dear." ucap Tonowari sambil menggendong Tresa
"Tidak, aku lebih merindukan nenek Ronal ketimbang kakek" jawab Tzu'ra tanpa beban, membuat Neytiri mencubit pelan pipi anak itu.
"Di mana ibumu, dear." tanya Ronal yang baru datang, melihat Ronal kedua gadis kecil itu langsung menyerbunya dengan pelukan.
.
.
.
"Ibu, ayah!" panggil Triseya dan Tsireya lalu langsung memeluk kedua orang tuanya
"I miss u"
"I miss u too, honey"
.
.
.
"Kiri"
"Kak Seya"
Lalu kedua gadis itu berpelukan singkat
"Di mana Aonung? Apakah dia pernah kdrt dengan mu? Kalo iya bilang saja aku akan membanting nya" ucap Triseya kepada Kiri sambil mengecek keadaan adik iparnya.
"Sudahlah kak, Aonung tak jahat sama aku" jawab Kiri sambil terkekeh
"Huh...ku kira" ucap Triseya
.
.
.
"Tuk! Kau bertambah manis aaaa" pekik Triseya sambil memeluk Tuk dan mendusel kan pipinya ke kepala Tuk
"Kak Neteyam tolong" ucap Tuk kepada kakak tertuanya
"Nikmati waktu kalian" ucap Neteyam
.
.
.
"Kak Eya!" panggil Aoru senang saat melihat kakaknya, Triseya dengan cepat membawa Aoru ke pelukan nya untuk melepaskan rindu.
"Oh, adikku yang paling ku sayangi" ucap Triseya dramatis membuat Aoru terkekeh
"Kak! Kakak tau aku kemarin menangkap ikan besarr" ucap Aoru sambil menggerakkan tangan seolah ia menangkap ikan besar membuat Triseya terkekeh
"Kau memang adikku yang hebat!" puji Triseya sambil mengelus kepala adiknya
.
.
.
"Neteyam"
"Ya?"
"Aku bersyukur kau ada di sampingku" ucap Triseya, Neteyam yang mendengar itu terkekeh ringan lalu membawa menggandeng gadisnya
"Apa tidak masalah meninggalkan Tzu'ra bersama ayah Jake?"
"Tidak masalah, lagi pula ayah sangat antusias bukan saat mendengar Tzu'ra akan menginap begitu juga ibu dan Tuk" jawab Neteyam sambil mengelus Triseya
"Neteyam"
"Hm?"
"I love u" ucap Triseya lalu menyembunyikan wajahnya yang memerah di dada bidang Neteyam
"Malu huh?"
"Ck, diamlah" Neteyam yang mendengar itu tertawa, lalu menciun dahi istrinya dan kepalanya.
"I love you too, Triseya."
.
.
.
.
End.
Hai Hai kalian! Wihh udah tamat aja rekor nih aku nyelesain cerita ini selama kurang lebih seminggu 4 hari.
Soalnya aku pernah bikin cerita juga tapi 6 bulan baru tamat, dan ini rekor sih hehe
Maaf ya gaje soalnya catatan end ku hilang terpaksa bikin ulang:v
Oke ada yang mau di sampikan buat author atau yang lainnya?
Oh ya aku bakal publish avatar 1 setelah ini, tunggu aja ya!
Sampe jumpa di next cerita, see u💐
Write: Rab, 18 Januari
Publish chapter: Rab, 18 Januari
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top