14

Happy Reading💐🙏🏻
╍╍╍╍╍╍╍╍╍╍╍╍╍

"Triseya"

"Ada apa, ibu?"

"Bisa kau jaga Aoru? Ibu harus pergi sebentar" dibalas anggukan oleh Triseya, ia tersenyum lalu menggendong adiknya itu

"Aru dengan kakak dulu ya, Ibu ada urusan oke" ucap Ronal lalu mengecup pipi anak bungsunya, dan mengelus kepala Triseya. Lalu pergi menuju Tonowari.

"Kak" panggil Aoru membuat Triseya menoleh

"Nak kak Eteyam" rengek Aoru sambil menatap Triseya berbinar

"Neteyam?" ulang Triseya di balas anggukan, Triseya menghela nafas, lalu membawa adik nya ke kediaman keluarga Sully.

.
.
.

"Neteyam!" panggil gadis itu saat melihat Neteyam sedang berjalan, membuat sang laki-laki menoleh.

"Triseya, dan Aoru" sapa Neteyam lalu berjalan menuju keduanya.

"Kak Eyam!" pekik Aoru senang berusaha turun dari gendongan sang kakak, karna Triseya peka ia menurunkan Aoru dari gendongan nya, membuat Aoru dengan cepat berlari ke arah Neteyam.

Neteyam hanya terkekeh saat Aoru langsung menerjang nya dengan pelukan

"Astaga Aoru, lain kali jangan begitu kasian Kak Neteyam nya" omel Triseya sambil mencubit pipi adik bungsunya itu

.
.
.
.

Saat asik melihat Neteyam dan Aoru main di air, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya membuat ia menoleh.

"Ku kira kau siapa, Kiri" ucap Triseya menghela nafas lega, membuat Kiri terkekeh

"Kau tidak ikutan bermain di sana, Sey?" tanya Kiri lalu duduk di samping Triseya, di balas gelengan

"Aku terlalu mager" jawab Triseya

"Mager?" ulang Kiri menatap Triseya bingung, membuat Triseya terkekeh

"Iya mager, malas gerak" jelas Triseya sambil tersenyum, membuat Kiri menganggukan kepalanya paham.

"Kiri bagaimana hubungan mu dengan Aonung" celetuk Triseya tiba-tiba, membuat Kiri terjolak kaget.

"Maksudmu?" Tanya Kiri pura-pura bingung, membuat Triseya mendengus kesal

"Aku tau kalian akhir-akhir ini dekat" ucap Triseya, membuat Kiri terkekeh

"Entahlah, Sey ku rasa aku seperti mu deh" jawab Kiri membuat Triseya bingung

"Apa maksudmu kalau kau seperti ku?" bingung Triseya

"Bimbang dengan perasaan ini" ucap Kiri sambil Mengangkat bahunya, membuat Triseya menganggukkan kepalanya.

.
.
.

"Aku rindu tempat ini" gumam Triseya sambil masuk ke dalam gua, yah gua yang di tempati Sabumi dulu.

Sekarang tempat itu sudah banyak perubahan, dan tempat itu adalah tempat di mana Triseya pergi kalau merasa ingin sendiri.

Triseya mendudukkan dirinya, lalu bersandar di pintu gua, ia memejamkan matang dan akhirnya tertidur.

.
.
.

"Neteyam apakah kau melihat Triseya?" tanya Tsireya, membuat Neteyam menggeleng kan kepalanya.

"Aku hanya melihatnya pagi tadi, lalu siang dan sore ini aku tak melihat nya" jelas Neteyam membuat Tsireya menghela nafas gusar

"Emangnya kenapa, Tsireya?" tanya Neteyam, membuat Tsireya menggeleng.

"Bukan, apa-apa thanks kalau begitu" ucap Tsireya lalu berjalan menjauhi Neteyam

'Harusnya tadi aku mengikuti mu, Sey' batin Tsireya, ia hanya bisa menghela nafas.

Hari ini adalah, hari bertepatan nya setelah perang melawan sky people yang sudah genap 3 tahun, dan di tahun sebelum nya Triseya akan menghilang dan pulang esok hari.

Tsireya sebenarnya ingin mengikuti kemana kembaran nya pergi, tapi sayang hari ini bertepatan dengan jadwal ia berburu membuat nya tak bisa mengikuti kembarannya.

"So, tau di mana dia?" tanya Aonung membuat Tsireya menggeleng lemah

"Aku kembaran yang buruk" gumam Tsireya

"Sudahlah Reya, ini juga terjadi di tahun sebelumnya bukan? Dan dia kembali dalam keadaan selamat oke? Jangan khawatir" ucap Aonung sambil mengelus kepala Tsireya dan Tersenyum

'Ku harap mimpi itu tak nyata'

Tbc

Kalo misalnya Triseya adalah orang yang reinkarnasi gimana?

Oke papay

Write: Sab, 14 Januari
Publish chapter: Min, 15 Januari

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top