10

Happy Reading💐
ʚ╼━━━━━━━━━━━╾ꨄ

"Saudari spiritual ku dan anak gadis bungsu ku telah di bunuh oleh manusia langit" ucap Ronal marah

"Tetapi, setelah aku sampai di sana aku melihat sebuah cahaya yang membuat mereka hidup kembali!" ucap Ronal

'Syukur lah, ku kira kau akan mati. Cloe' batin Triseya bersyukur tapi ia bingung, siapa yang bisa membangkitkan makhluk yang telah mati?

'Sebaiknya tak ku ceritakan siapa yang menghidupkan mereka kembali' batin Ronal

"Perang ini telah mendatangi kita" tegas Tonowari, membuat Tsireya menunduk sedih.

"Are u okay, Sis?" tanya Triseya kepada kembaran nya

Tsireya dengan cepat memeluk saudarinya itu

"Aku takut, Seya"

"Aku takut kalau perang ini datang akan memakan korban yang membuat ku kehilangan orang terdekat ku" lirih Tsireya, Triseya membalas pelukan saudarinya lalu membisikkan kata-kata penenang.

"Mereka tak peduli tentang keseimbangan agung" ucap Jake

"Kita tak membenarkan manusia langit"

"Dengar, dengar kan aku"

"Manusia langit tak akan berhenti, ini baru permulaan" jelas Jake

"Kau harus suruh para Tulkun pergi" lanjut Jake

"Kau harus suruh mereka pergi menjauh" ucap Jake

"Pergi?" ucap Ronal

"Kau hidup bersama kami, dan kau tak belajar apa apa" ucap Ronal

"Kami akan melawan untuk melindungi saudara-saudara kami!" membuat para warga ribut

Dan mulai lah keributan ini, Triseya yang aslinya suka ketenangan lumayan suka keributan pun terganggu.

"DIAMLAH!" teriak Triseya mampu membuat semuanya terdiam, dan semua mata menuju kepadanya.

"Tidak bisa kah kalian mendengar kan uncle Jake terlebih dahulu huh?" tanya Triseya menatap semuanya datar

Lalu Jake mengangkat sebuah alat berwarna merah, mambuat semua orang mengalihkan atensinya ke dia.

"Kalian beritahu Tulkun, bila mereka tertembak ini mereka di tandai untuk mati" ucap Jake

'Apakah Payakan tau ini?' batin Triseya tak tenang

"Reya, kau tunggulah di sini" bisik Triseya sambil memegang bahu saudari nya

"Kau mau kemana, Seya?" bisik Tsireya khawatir

"Aku ada urusan, oke" bisik Triseya

"Kau tunggulah di sini, aku akan secepatnya kembali" tanpa menunggu jawaban dari Tsireya, Triseya langsung keluar dari kerumunan itu

Dan langsung memanggil Ilu nya, tanpa di sadari Neteyam sedari tadi memperhatikan nya

'Mau kemana dia?' batin Neteyam bertanya-tanya

.
.
.

"PAYAKAN!" teriak Triseya mencari temannya itu

"Oh ayolah di mana kau Payakan" gumamnya frustasi, lalu datanglah Cloe dengan wajah panik

"Ada apa Cloe?" tanya Triseya melihat wajah panik saudari spiritual nya

"Ikuti aku, cepat!" ucap Cloe lalu melenggang pergi diikuti Triseya di belakang nya.

"Oh no, Payakan!" panik Triseya melihat Payakan di mana tubuhnya terdapat benda berwarna merah yang di tunjukkan Jake itu.

Triseya berusaha menarik nya, tetapi sayang ia kurang kuat, tak lama datanglah Lo'ak

"Lo'ak" panggil Triseya

"Ada apa ini, Seya?" tanya Lo'ak panik

"Payakan" lirih Triseya sambil menunjuk benda merah itu, membuat Lo'ak membelalak kan matanya

"Aku sudah berusaha melepaskan benda itu, tapi aku kurang kuat" gumam Triseya sambil menunduk sedih

Triseya merasakan sebuah tangan berada di kepalanya

"Yang penting kau sudah berusaha, Triseya" ucap Lo'ak sambil tersenyum

"Ayo kita tarik benda ini dari Payakan" ucap Lo'ak

Mereka berdua mencoba menarik itu tapi nihil tak ada hasil, lalu tak lama datanglah teman-teman mereka.

"Ayo cepat, kapal-kapal itu mendekat" ucap Triseya panik

"Gawat" ucap Lo'ak sambil berusaha melepaskan benda itu dari Payakan

"Kak, cepat bantu aku"

"Neteyam cepat"

Di saat yang lain sedang panik, Triseya berusaha menghalau kapal itu dengan kekuatan nya, sebisa mungkin ia memperlambat kapal itu dengan ombak besar.

"Triseya! Hentikan" panik Tsireya kepada saudarinya, karna ia tau Triseya jarang mengasah kekuatan nya.

"Seya!" pekik Aonung saat melihat adiknya itu hendak jatuh, dengan sigap di tangkap nya

"Sebaiknya kalian lanjutkan ini, aku akan membawa Triseya pulang" ucap Aonung, memanggil Ilu nya dengan cepat melesat pulang ke desa dengan Triseya di dekapnya

"Apa dia slalu begitu?" tanya Neteyam di balas gelengan oleh Tsireya

"Lebih baik kita segera selamatkan Payakan, ayo" ajak Tsireya kepada yang lain

.
.
.
.
.

"Badannya semakin mendinging" gumam Aonung

"Cepatlah"

To be continued

Maaf gaje😔

Ada yang nungguin ga nih?

Maaf ya 3 hari ga update, soalnya ku sibuk di Hogwarts+persiapan ujian praktek hehe ku usahain ga slow update:v

Write: Rab, 11 Januari
Publish chapter: Sab, 14 Januari

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top