Tenn dan Tamaki

"Ryu aku pulang ke rumahku sekitar seminggu lah."

"Oh ayahmu sudah pulang ya, sampaikan salamku padanya."

"Eh itu adik Yotsuba gimana?"

"Namanya Kujo Aya sekarang dia juga pulang."

"Tenn apakah mungkin-"

"Aku tau apa yang kau pikirkan Ryu tapi kurasa itu tidak mungkin dengan sikapnya yang gegabah begitu."

Ryu memasang wajah kecewa. Tenn gk tega melihatnya jadi dia segera keluar dari dorm gk liat kebelakang lagi.

"Tega banget sih ninggalin gitu aja," kata Gaku setengah berteriak gara gara tenggorokannya lagu sakit.

"Yaudah bye bye," teriak Tenn dari luar dorm membuat orang orang yang lewat melihat dirinya dengan tatapan aneh.

"Tenn."

"Ah Kujo-san maaf membuatmu menunggu."

"Tidak apa apa mari pulang Tenn."

"Baik Kujo-san."

























Di rumah Tenn

"Kujo-san Tenn-niisan selamat datang."

"Hm Aya ada cokelat di pipimu."

"Ah maaf tadi aku mencoba membuat sesuatu."

"Tenn Aya aku ada urusan sebentar kalian di rumah saja ya."

"Baik Kujo-san," kata Aya dan Tenn berbarengan. Kujo pun keluar dari rumah. Tenn memutuskan untuk ke ruang baca sedangkan Aya kembali ke dapur.

Setelah membaca sepuluh buku Tenn pun pergi ke ruang tamu. Dia menyalakan tv dan muncullah Mezzo.

"Tamaki-kun Sogo-kun selamat acara tv kalian sendiri."

"Terima kasih banyak."

"Hm."

"Ah Tamaki-kun."

"Hahaha sepertinya Tamaki-kun sudah merasa bosen ya."

"Bu-bukan Tamaki-kun katakan sesuatu."

"Kenapa ousama puding gk beroperasi lagi?"

"Tamaki-kun! Maaf dia memang sangat suka ousama punding."

"Hahaha bagaimana kalau kuberi es krim sebagai gantinya?"

"Gk mau es krim dan puding berbeda."

Tenn menghela nafas pelan melihat Mezzo berdebat di tv. Dia kemudian ngechat Sogo dan Tamaki. Chatnya gk perlu ditanya lagi kalau bukan omelan khas milik Tenn.

"Tenn-niisan."

"Ada apa Aya?"

"Anu."

Aya tampak gugup Tenn pun coba menghampirinya.

"Apa yang kau sembunyikan dibelakangmu?"

Aya menundukkan kepalanya seolah dia merasa bersalah. Tenn kebinggungan dengan sifat adik tirinya. Dia kemudian mengambil paksa barang yang disembunyikan Aya.

"Ini puding."

"Tolong berikan pada niisan."

Tenn terkejut mendapati Aya berteriak kepadanya. Dia kemudian menatap puding tersebut.

"Aya meskipun dia bodoh aku yakin dia tidak akan tertipu dengan puding buatanmu ini."

"Aku hanya tidak ingin melihat niisan sedih."

Aya kemudian tambah menunduk. Badannya bergetar seolah dia menahan tangis. Tenn menjadi tidak tega melihatnya namun dia tidak mungkin memberi Tamaki puding palsu kesukaannya.

"Aku mohon Tenn-nii," kata Aya dengan mata berkaca-kaca sambil memegang kaus Tenn dengan keras.

"Baiklah akan kuberikan."

Aya langsung tersenyum lebar seollah ollah dia tidak menangis sama sekali tadi.

"Terima kasih banyak Tenn-niisan."

Ternyata air mata buaya toh. Aya bisa menjadi aktor yang hebat nanti. Tenn menatap wajah adik tirinya dengan tampang kesel sementara Aya memasang wajah polos tak berdosa. Tiba tiba hp Tenn bergetar.

"Halo Gaku."

"Tenn kita mendapat jadwal dadakan untuk tampil di acara Mezzo cepat kesini sekarang."

"Bukannya-"

"Ini permintaan khusus dari Re:vale mereka tidak bisa hadir hari ini."

"Baiklah aku akan segera kesana."

Panggilan pun berakhir. Tenn segera menuju kamarnya untuk menganti pakaiannya. Dia kemudian memakai sepatunya tidak lupa dia membawa puding pemberian Aya tadi.

"Aya aku berangkat kerja dulu."

"Baik hati-hati di jalan."















Di studio

Gaku sedang memainkan ponselnya menunggu kedatangan Tenn. Dia kemudian melihat ke sebelah kirinya. Matanya tercampur rasa kesel dan cemburu melihat Ryu berbicara pada Mezzo dan Tsumugi.

Kalau saja bukan karena dia harus nungguin Tenn dah sibuk ajak Tsumugi berbicara tuh.

"Gaku."

"Kau lama sekali bocah."

"Oh kurasa aku tepat waktu."

"Ah Tenn kau sudah tiba Tsumugi-chan bilang acaranya akan segera dimulai mari kita siap siap."

"Seperti kataku tepat waktu."

Tenn pergi meninggalkan Gaku dan menuju ruang ganti. Dia kemudian mengeluarkan puding pemberian Aya.

"Gimana cara kasihnya ya?"

"Oh Tenten, itu ousama puding?!"

"Nih buatmu."

"Wah."

Tamaki kemudian membuka pudingnya dan mulai memakannya. Baru satu suapan dia langsung berhenti.

"Tenten ini bukan ousama puding yang biasanya ya."

"Yotsuba Tamaki sudah saatnya kita kembali."

"Ini dari Aya kan, JAWAB AKU!"

Teriakkan Tamaki membuat orang orang di studio menghentikan aktivitas mereka. Sogo, Gaku, dan Ryu segera ke ruang pakaian melihat apa yang terjadi.

"Tenn Tamaki-kun ada apa?"

"Ryuu-aniki dia-"

"Tamaki-kun itu ousama puding?!"

"BUKAN ini pudingnya Aya."

"Oy Tenn apa maksudnya ini."

"Diam Gaku aku hanya melaksanakan permintaan Aya."

"Kenapa Aya?"

"Dia khawatir padamu makanya dia memintaku memberimu itu."

Keheningan meliputi seluruh ruangan. Sampai para staff memanggil mereka. Selama acara Tamaki hanya diam dan berkata kalau disuruh saja.

"Sayang acara harus berakhir terima kasih kepada TRIGGER sudah mau menjadi bintang tamu kita hari ini."

"Bukan masalah Sogo-kun terima kasih sudan mengundang kami hari ini."

Sogo menyikut lengan Tamaki.

"Sampai jumpa lagi bareng Mezzo."
















"Sou-chan aku mau pulang bareng Tenten."

"Tamaki-kun."

"Aku mau bertemu Aya."

"Maaf tapi itu tidak bisa."

"DIA ADIKKU BIARKAN AKU BERTEMU DENGANNYA."

"Tenn kurasa bukan masalah kalau mereka bertemu sebentar."

"Aku mohon Tenn-san."

"Jadi kau bisa bicara sopan saat ada maunya ya."

Tenn menghela nafas lalu mengambil hpnya. Dia mengetik sesuatu lalu menunggu beberapa saat. Dia kemudian mempeelihatkan layar hpnya kepada Tamaki.

"Tuh liat Aya sendiri tidak mau."

"KENAPA?"

"Tamaki-kun."

Ryu dan Sogo mencoba menenangkan Tamaki.

"Kalau begitu bagaimana kalau begini saja."

Akhirnya Gaku membuka suaranya setelah sekian lama diam.

"Hah?"

Semua menatap heran Gaku yang kemudian mengambil hpnya lalu menelpkn seseorang.

"Yo Nanase kau tidak boleh menemui Tenn sampai Yotsuba mengizinkanmu."

"Oy jangan libatkan Riku dalam ini."

"Kau paham kan Nanase."

Gaku kemudian menspeaker hpnya.

"Baiklah aku paham Yaotome-san kalau begitu aku tidak akan menemui Tenn-nii sampai Tamaki mengizinkanku."

"Terima kasih Nanase lain kali biar ku traktir kau soba, sampai jumpa lagi."

Gaku pun mematikan ponselnya dan melihat kearah Tenn. Tenn menunjukkan raut muka tidak terima kepada Gaku.

"Kenapa? Kalau Yotsuba tidak boleh menemui adiknya maka kau juga tidak boleh."

"Gakkun terima kasih banyak."

"Tenn maaf tapi kali ini aku disisi Gaku."

"Hah baiklah kau boleh menemui Aya."

Tenn kemudian menarik tangan Tamaki. Sogo beserta Ryu mengikutinya karena khawatir sementara Gaku disuruh anterin Tsumugi pulang sama Sogo karena takut terjadi apa apa padanya.

"Yotsuba Tamaki meskipun kau boleh menemuinya kau tidak boleh mengajaknya ikut denganmu."

"Kenapa kau dan Aya dengan pria itu."

"Aya memiliki alasan tersendirinya kenapa dia bersama Kujo-san begitu juga denganku."

"Kalau begitu Rikkun-"

"Meskipun aku menemui Riku aku tidak pernah mengajaknya untuk pergi bersama ku."

"Aku hanya ingin melindunginya."

"Jika kau ingin melindunginya maka jaga kesehatanmu lakukan pekerjaanmu sebagai seorang idol."

Tamaki menghentikan langkahnya.

"Tenten apa Aya membenciku?"

"Dia sangat meyayangimu."

"Sou-chan ayo pulang, bilang pada Aya makasih atas pudingnya lalu maaf sudah membuatmu khawatir."

"Akan kusampaikan."

Mereka pun berjalan menuju rumah masing masing. Di kejauhan Tamaki berteriak.

"MAAF DAN MAKASIH BANYAK TENTEN."

Apa semua anggota IDOLISH7 suka berteriak ya kata Tenn dalam hati. Dia dan Ryu pun pulang ke dorm. Kenapa Tenn ke dorm tentu saja untuk memberi pelajaran pada Gaku begitu dia pulang.





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top