Tamat

Sesuai judulnya ini chap terakhir hore 🎉🎉

"Akhirnya setelah sekian lama gw bisa istirahat," ucap Tenn.

"Yah tamat, tapi gw masih jadian sama Tsumugi kan di book lain?" Tanya Gaku

Gk.

"Kejam kau thor."

Tau.

"Eh?"

Muka Gaku yang dah nista jadi semakin nista. Kebingungan apa yang di maksud oleh sang author dia pun melihat Ryuu.

"Maksud Nya dia tergantung mood bisa bikin lu jadian sama Tsumugi-chan atau bisa bikin lu jadian apa Ten-"

Sebelum Ryuu menyelesaikan kalimatnya dia mendapatkan tatapan maut dari Tenn.

"Umm maksudku teman iya jadian ama teman Nya yang bucin ke lu," ucap Ryuu dengan keringat dingin.

"Gk mau, Gaku harus sama Tsumugi kalo gk Tenn. Jika gk keduanya jomblo aja seumur hidup di book itu."

"PUNYA AUTHOR KEJAM BANGET!" Teriak Gaku protes.

"Jadi kita mau ngapain buat salam perpisahan?" Tanya Tenn.

"Gk tau deh dah jarang buka wattpad sekolah menyiksa ku, aku bahkan gk bisa baca book-book yang update."

"Dih ditanya malah ngeluh yang sama sekali gk ada hububgannya ama gw," ucap Tenn sambil menjitak author.

"Aw sakit ok ok, jadi rencananya bikin drama singkat judulnya My."

"Mai?" Ucap Gaku dengan wajah bingung.

"MY SAYA!" Teriak author ngegas.

"Oh my ok lalu kita harus nyolong apa buat main drama ini."

"Daripada nyolong lebih tepatnya culik orang. Ryuu hubungi anak lu."

"Hah apa maksud... oh dia ok bentar."

Gaku dan Tenn memasang muka oon menatap ke atas langit sambil berpikir.

"Anak Ryuu siapa ya?"















Btw author mau bilang













Maaf banget karena gk update serajin dulu 🙏











Jujur agak hilang motivasi sedikit buat nulis fanfic tapi ku usahakan untuk menamatkan mereka semua sebelum berhenti menulis fanfic











Author bukan gk suka menulis hanya saja auhtor mau mencoba menulis book original. Sejak muncul ide untuk nulis cerita original author jadi kehilangan fokus karena sangat ingin membuatnya jadi cerita entah itu komik atau novel. Sampe kehilangan minat buat lanjutin book2 fanfic ku :")

Walau gambar author masih noob :')

Ok dah cukup basa basinya ini sepertinya juga cukup panjang untuk pembatas teksnya.

Mari kembali ke cerita~

Beberapa menit kemudian.

Datanglah ŹOOĻ dengan pakaian serba hijau.

"Jir hijau-hijau gitu mau ke pantai selatan ya," komentar Gaku.

"Gk lah bodoh ini biar bisa green screen, Nya dah belajar edit kan?" Tanya Minami.

Auhtor mundur selangkah, lalu ngumpet di belakang Ryuu.

"Nya gw suruh lu belajar editting karena lu bilang mau jadi apa lah gitu dan KAU TIDAK MEMPELAJARINYA!" Teriak Minami marah.

"Ampum Mak, males atuh."

"Punya author seenaknya banget. Minami di jadiin maknya gw di jadiin anaknya," ucap Haruka.

"Habisnya setelah melihatmu aku ingin merawatmu agar rasa deritamu hilang. Kujou keterlaluan masa orang yang jelas-jelas hidup di bilang produk gagal kek barang aja. Awas aja kalo Tenn sampe di buang sama dia."

"Hah sudahlah ayo cepat mulai gw ada date yang sangat penting," ucap Torao.

"Hah date?! Jangan tar jika ada yang foto lalu masuk berita abis itu nasib grup," ucap Toma mulai membayangkan hal-hal negatif.

"Tenanglah datenya sama mak gw dia kangen katanya jadi kuajak pergi berdua."

"LALU KENAPA LU NGOMONGNYA DATE!" Teriak Toma karena Torao sudah membuatnya khawatir.

"Lebih singkat aja pas di omong. Nah jadi jalan ceritanya gimana Nya?"

"Iya ini silahkan baca naskahnya, gw mau culik orang dulu buat bagian editing dan make up artis."

"Kalo make up aku bisa kok Nya," ucap Minami.

"Ok kalo gitu tinggal bagian editing, dari idolish7 ada gk ya hmmm."

"Ah kalo gk salah Yuki-san bisa edit-edit dikit, dia bilang pernah kerja jadi tukang edit foto," ucap Ryuu.

"Yeay pekerjaanku jadi mudah. Yosh ayo semuanya nyanyi."

Dengan pasrah para idol pun bernyanyi.

"Kalo kau suka Yuki tepuk tangan."

Puk puk.

"KALO KAU SUKA YUKI LARI!"

"KALO KAU SUKA YUKI MARI KITA LAKUKAN KALO KAU SUKA YUKI DATANG TERIAK HOREY!"

"HOREY!"

Momo pun muncul dari balik pintu dengan senyuman selebar jalanan tol.

Dengan cepat tanpa babibu lagi Nya mengikatnya ke kursi.

"Nah tinggal summon partnernya deh."

Dengan wajah lesu dan pasrah para idol berteriak.

"MOMO MAU DI LECEHIN AUTHOR!"

BRAAKK.

Pintu pun di banting sampai patah.

"MANA MOMO DAN DI MANA NYA BERSEMBUNYI!"

"Yuki!" Teriak Momo girang.

Melihat Momo baik-baik saja Yuki menghela nafas lega.

Tanpa babibu Nya mengikat Yuki.

"Nah tuan Yuki mohon bantuanmu untuk mengedit drama singkat gk ada modal ini ya."

"Sialan gw di jebak."

"Yeay aktor sudah, make up artis sudah, bagian editing pun sudah. Kurang apalagi yaw~"

"Aktor figuran," ucap Haruka.

"Kan dah ada kalian."

"Gw gk mau main drama bareng trigger lagi kecuali di bayar mahal."

"Yaudah ku hubungi idolish7, Gaku silahkan mulai rekamannya."

"Wait cameramannya siapa?"

"Seluruh ruangan ini dah di pasang kamera, mulai akting aja dan Yuki tar edit yang mulus ya~"

"Udah gk dibayar seenaknya pula," keluh Yuki.






"Aku balik dengan idolish7 ayo cepat mulai~"





"Ok take one part one action!"

Gaku mengacak rambutnya frustasi. Kertas yang di pegang di tangannya menjadi kusut akibat gengamannya yang terlalu kuat.

Tenn memasuk ruangan dan menatap Gaku bingung.

"Kau kenapa Gaku? Sakit perut kah?" Tanya Tenn.

"Tidak ini hanya soal naskah minggu depan," jawab Gaku.

Tenn mendekat ke arah Gaku dan mengambil naskah itu dari tangannya.

"Murder? Kau jadi pemeran penjahat di film ini," ucap Tenn tampak gembira.

"Dan lagi kau bisa berperan bareng aktor-aktor ternama," sambung Tenn.

"Itu masalahnya," keluh Gaku.

Tenn menaikan satu alisnya bingung.

"Kau tidak suka alur ceritanya kah?"

"Bukan naskahnya lumayan tapi aktor pembantunya mas aaktor ternama semua, dan gw yang masih pemula jadi aktor utamanya."

"Oh kau takut keliatan buruk ya, tenang aja mau kau akting dengan baik atau buruk kau tetap jelek," ucap Tenn dengan nada serius.

Gaku menjitak kepala Tenn dengan keras.

"Bukannya dihibur jahat banget ke leader sendiri."

"Hmp leader macem mana yang bikin grupnya menderita. Udah salah lirik mulu pas tampil kemarin kau bahkan gk muncul membuatku dan Ryuu tampil sendiri," marah Tenn.

"Bukan salahku."

"KALO GITU SALAH SIAPA."

Tenn berteriak dia sudah kehilangan kesabaran.

"Tau ah," ucap Gaku lalu melangkah pergi.

"KAU MAU KEMANA," teriak Tenn marah.

"BUKAN URUSANMU."

"KITA AKAN TAMPIL SEBENTAR LAGI BERHENTILAH BERSIKAP EGOIS."

"Pft padahal kalo Gaku kek gitu Tenn dah ikat dia di kursi dan omelin berjam-jam," ucap Torao ngakak.

"CUT!"

"TORAO!"

"Ups."

"Hah harus take ulang lagi dong," keluh Gaku cape.

"Yaelah bang di kira 1 scene bisa sekali take kalo kek gitu kru film gk usah kerja selama berhari-hari," komen Yamato.

"Ini juga pas di liat aktingnya kurang sesuai, bisa lebih baik lagi," ucap Yuki.

"Tapi naskahnya agak gimana gitu mau di ganti aja kah jadi sedikit lebih sederhana. Kita gk punya modal sama sekali loh Nya," ucap Momo.

"Iya sih lebih baik cinta romantis sederhana."

"Oh kalo gitu gw hubungi Tsumugi," ucap Gaku girang.

Gaku segera mengambil posnelnya dan menghubungi pacar tercinta.

"Halo Gaku-san?"

"Tsumugi apa kau bisa-"

"Ah maaf Gaku-san Banri-san memanggilku aku tidak punya waktu untukmu."

"Eh tunggu Tsumugi-"

Sambungan ponsel pun di putus.

"Pft maaf Gaku-san aku tidak punya waktu untukmu," ledek Yamato.

"Hahaha di tolak pacar sendiri," ledek Torao.

"Mereka mirip meme ini ya," ucap Nya sambil nunjukin gambar ke Tamaki.

"Pft mirip banget, coba kau gambar Nya," tawa Tamaki.

"Gk ah males ngapain gambar aib idol." (Padahal emang gk jago gambar aja)

"Cih bilang aja kalian iri cuman gw doang yang punya pacar disini," ucap Gaku kesel.

"Jadi naskahnya mau diganti kah atau gimana?" Tanya Tenn.

"Bentar Tenn ngakak dulu gk usah terlalu profesionalis untuk film yang gk ada modal."

"

Gw dengan senang hati  ikut membully Gaku," ucap Tenn.

"OI DAH DAH NASKAHNYA AJA DULU!" Teriak Gaku kesal.

"Kasian oh kasian di mata doi tercinta cuman kek butiran debu doang~"

"Oh sungguh malengnya~ keberadaanmu hanya bagaikan butiran debu~"

"Hiks jahat kalian," ucap Gaku duduk di pojokan.

"Eh nangis, minta si doi buat hibur gih. Oh iya dia kan gk punya waktu untukmu, oh kasihan~"

"Nya Tenn dah dong kasian tuh Gaku jadi menyatu dengan debu di pojokan," ucap Ryuu.

"Yaudah deh kalo Ryuu ngomong begitu," ucap Nya bucin.

"Dasar bucin," ledek Tenn.

"Dasar brocon," ledek author balik.

"Nya naskah yang ini aja gimana?" Ucap Haruka sambil melambai-lambaikan setumpuk kertas.

"Kalau Haruka yang saranin pasti bagus ayo lakukan itu!"

"Take 1 eh tunggu kan ganti jadi harus take 1 scene 1 atau lebih baik ku namai yang lain."

"Kalo Yuki bingung kita namai aja filenya take 2 karena ini naskah kedua. Take 2 scene 1."

"Ok siap, take 2 scene 1 action!"

















"Hah hu hah."

Nafas Gaku ngos-ngosan. Di belakangnya ada 2 bayangan hitam besar yang mengejarnya.

Gaku terus berlari berusaha kabur dari makhluk itu. Sayangnya usahanya sia-sia.

Di depannya dia sudah di tunggu oleh sebuah sosok berbadan besar.

"Sial."

"Hahaha pertunjukan yang bagus," ucap sosok itu sambil bertepuk tangan.

"Sungguh menyenangkan melihat tikus kecil berlari untuk hidupnya. Nah mari kita selesaikan sekarang."

Muncul sosok-sosok berbayangan hitam di sekeliling Gaku. Tidak ada celah untuk kabur.

Gaku hanya bisa melawan sosok-sosok itu berharap ada celah baginya untuk kabur.

Sosok-sosok tersebut terus memukuli Gaku. Dengan kondisi Gaku yang sekarang susah baginya untuk menghindar.

Dengan sekuat tenaga yang tersisa Gaku memukul salah satu bayangan hingga jatuh.

Gaku kemudian berlari, namun kakinya tertahan oleh sosok hitam tersebut. Gaku berusaha untuk melepaskannya dengan cara menendangnya, namun sosok-sosok hitam yang lain ikut memegangi kakinya.

Kaki Gaku di tarik dengan keras oleh mereka. Seketika badan Gaku terjatuh ke tanah dan dia pun di tarik oleh sosok-sosok itu.

Gaku mengengam tanah dengan kuat, dengan sisa tenaganya yang tersisa. Gaku merangkak perlahan berusaha terlepas dari sosok-sosok hitam.

Wajahnya di penuhi tanah, meski rasanya sia-sia Gaku terus merangkak.

"Aku.. harus kembali... dia.. menunggu ku.."

Gaku kehilangan tenaga, tubuhnya terseret makhluk-makhluk itu.

"CUT!"

"Akhirnya scene 1 selesai," teriak Yuki kegirangan.

"Horeey Yuki," sorak Momo.

"Bentar," ucap Tenn.

"Ini bad ending, masa bad ending sih happy ending dong."

"Gpp lah TRIGGER kan dah biasa terluka," ucap Haruka.

"Jujur aja kau cuman milih naskah ini karena lu bisa mukuli gw sepuasnya kan?"

"Hehe ketahuan deh."

"Nya ku tuntut ganti naskah"!

"Sial kapan gw bisa pulang," keluh Yuki.

"Cup cup yang sabar ya Yuki."

"Loh Momo kau mau kemana?"

"Cari makan, Yuk Yamato Mitsuki."

"Jangan lupa beli makanan suoer pedas untukku ya," ucap Sogo.

"Sipp."

"Sementara mereka beli makanan, ini Sogo pilih salah satu naskah untuk TRIGGER."

"Eeehh a-aku buat TRIGGER naskah."

Wajah Sogo jadi merah, perkataannya mulai terbata-bata. Tamaki melihat partnernya itu dengan tatapan miris.

"Sou-chan tinggal pilih satu aja kan gk susah, gk perlu sampe terbata-bata gitu lah."

"Ta-tapi ini buat cerita chap terakhir, belum lagi ini TRIGGER aku tidak bisa memilih cerita yang buruk buat TRIGGER."

"Haduh iya pelan-pelan aja bacanya, gk usah gugup," ucap Tamaki sambil mengelus kepala Sogo.

"Huff iya hah, menurutmu yang mana yang paling bagus Tamaki-kun."

"Hmmm menurutku yang ini, judulnya kisah TRIGGER."

"Oh bagus juga, akhir kisahnya di ceritakan dengan awal semua ini bermula. Selera mu bagus Tamaki-kun."

"Hehe iya dong, makanya kupilih kau jadi partnerku."

"Haha.. aku senang jika Tamaki-kun merasa begitu kepadaku."

"Hey Iori, mereka berdua gk pacaran kah?"

"Gk Nya, cuman kek si kembar itu. Hubungan mereka kek pacaran padahal enggak."

"Cemburu?"

"Gk lah," ucap Iori sambil menjitak author.

"Baiklah ayo lakukan naskah itu."

"Huft take 3 scene 1 action!"

"One two three one two three."

Gaku, Tenn, dan Ryuu menari seiring irama.

"Ah."

Kaki Tenn tersandung, membuat dirinya terjatuh.

"Tenn kau gk papa?" Tanya Ryuu sambil mengulurkan tangannya.

"Iya maaf sudah mengacaukan latihan," ucap Tenn sambil meraih tangan Ryuu.

"Ayo istirahat dulu untuk sementara," ucap Gaku.

Tenn menghela nafas dan mengambil minumannya.

"Tenn kau nanti kuliah kan? Sudahi saja latihanmu hari ini," ucap Gaku.

"Tidak apa-apa aku bisa izin-"

"Kubilang kau sudah cukup latihan hari ini. Pulanglah dan istirahat, Ryuu ayo lanjut latihan."

"Aahh baru juga minum," ucap Ryuu.

"CUT!" Teriak Yuki.

"Loh kenapa Yuki-san?"

"Rasanya aneh banget liat mereka kek gitu, Tenn gk bikin kesalahan, Ryuu gk akan ngeluh, kalo Gaku sih akan bilang dengan nada lembut dia gk akan memaksa untuk istirahat kek gitu."

"Oh itu ku tulis berdasarkan image mereka di mata fans yang di dalam Game."

"Heehh jangan dong, fans di dalam game itu banyak yang gk benar. Contohnya yang berharap Mitsuki diam."

"Yah sih, tapi naskah apa dong buat tamatin book ini?"

"Gk ada."

"Heh?"

"Dari awal juga book ini dah gaje, endingnya gaje aja lagi."

"Heh mana bisa begitu.. dasar bilang aja mau balik rebahan."

"Nah tuh tau, dah ya."

Yuki pun meninggalkan ruangan.

"Hmm ya aku setuju dengan Yuki-san dari awal juga kita gk di gaji," ucap Tenn.

"Cape disini terus tapi gk di kasih dialog apapun," ucap Toma.

"Riku juga dah ngantuk ini dah malem banget."

"Balik yuk balik."

"Eh hey tunggu!"

Satu per satu idol meninggalkan ruangan. Tertinggal lah author seorang diri.

"Ingin ending yang spesial malah dapat yang kek gini."

Pada akhirnya author nyerah karena kehabisan ide. Seseorang tolong balikin kreatiftasku.

Book ini pun tamat dengan ending gk jelas :D

Terima kasih bagi semuanya yang telah membaca book ini sampai tamat. Maaf karena banyak kekurangan dan kesalahan dalam book ini.

Maaf juga endingnya malah gk jelas gini, awalnya author mau gambar tapi karena dah lama gk megang pensil author lupa cara ngegambar 😭

Yah intinya terima kasih banyak atas dukungan kalian selama ini.

Dengan begini book TRIGGER di balik layar resmi ramat 🎉

Ngomong-ngomong author nemu ini tapi gk tau artinya apa. Anggap aja Tenn dan Tsumugi cemburu~

Lalu gambar lucu ini ><



Hehe 2 neko

Ok sekarang benar-benar tamat.

Yap bye bye sayonara.

Sungguh ending yang sangat absurd.

Tamat.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top