spesial ultah gaku
"Hey!"
Terdengar suara yang tidak asing di telingaku. Aku ingin membuka mataku namun rasanya susah sekali.
"HEY KAU TIDAK APA APA BANGUNLAH!"
Suara itu terdengar lagi. Namun aku tidak bisa mengingat pemilik suara tersebut.
"Ck Erin bawa wanita ini ke kamarku!"
"Hah gk kusangka raja ku ingin mengambil keuntungan dari wanita tak berdaya."
Terdengar suara lain lagi. Kenapa rasanya sulit sekali untuk membuka mataku. Lalu tadi dia bilang Erin, siapa dia.
"JANGAN BERCANDA KAU MAU KU POTONG LIDAHMU ITU!"
"Duh Orion emang gk asik gk bisa diajak bercanda."
Pertama Erin lalu Orion siapakah mereka berdua, kenapa suara mereka terdengar familiar.
"Hah sudahlah lebih baik ku angkat sendiri."
Aku merasa tubuhku diangkat olehnya. Namun bukankah aku tidak kenal mereka, aku benar benar harus membuka mataku.
Kumohon bukalah. Kumohon kumohon kumohon bukalah.
Akhirnya aku bisa membuka kedua mataku walaupun hanya beberapa centimer. Aku terkejut dengan sosok yang kulihat.
"Ga.. ku-," belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, pandanganku kembali menjadi gelap.
Empuk dan hangat.
Seluruh tubuhku terasa hangat, aku bisa kembali mendengar nafasku. Ku buka mataku pelan pelan. Terlihatlah sebuah langit kamar yang mewah namun entah kenapa terbuat dari besi.
"Kau sudah bangun?"
Suara itu milik Gaku-san. Ku coba untuk bangun perlahan lahan namun Gaku-san segera menghampiriku dan mendorongku pelan kembali ke kasur.
"Sebaiknya kau tidak bangun dulu luka mu cukup parah."
"Gaku-san kita ada dimana? Kenapa pakaianmu begitu?"
"Hah siapa itu Gaku namaku Orion." kata orang tersebut yang bernama Orion.
"Ah!" Dengan cepat badanku bangun. Orion-san segera menyentuh kedua pundakku berusaha menyuruhku untuk tidur kembali. Namun aku menggelengkan kepalaku menolak.
"Oy kau kenapa? Seharusnya kau tidak bangun tiba-tiba seperti ini."
"Riku-san tadi kambuh, lalu kita ke rumah sakit dimana dia?!"
Terdengar bunyi pintu terbuka. Aku kembali kaget dengan sosok di depanku ini.
"Owh nona langit kau sudah siuman ya~ apa Orion melakukan sesuatu padamu?"
"Erin berhentilah bercanda lalu apa kau lupa hal yang ku minta?"
"Erin? Orion? Riku-san Gaku-san apa kalian sedang bercanda denganku?"
"Bicara apa wanita ini seharusnya kau ku biarkan saja tadi," kata Orion-san dengan kesel.
"Riku-san apa maksudmu itu aku ya? Maaf saja ya tapi namaku Erin, dan aku milik raja galak ini jadi jangan naksir padaku ya~"
"Oy Erin jangan berkata yang bisa bikin salah paham!"
Aku semakin tidak paham apa yang Riku-san dan Gaku-san bicarakan. Apa maksud Riku-san kalau Gaku-san itu raja. Aku bahkan gk percaya Kujo-san membiarkan Riku-san merangkul Gaku-san sambil mengodanya.
Gak Riku-san tidak mungkin akan mengoda seseorang seperti itu. Gaku-san juga auranya sangat berbeda. Biasanya dia akan menantapku dengan hangat sambil tersenyum memberiku semangat, namun Gaku-san tidak Orion-san menantapku dengan penuh jengkel dan nada bicaranya juga terdengar sangat kesal.
"Hah lama-lama kepala ku pusing menghadapi kau mulu."
"Oh haruskah aku memijatmu, atau haruskah aku menemanimu tidur agar nyenyak," kata Erin dengan nada iseng.
"Jangan betcanda kau! Hey kau wanita siapa namamu?"
"A-aku Takanashi Tsumugi," kataku dengan gugup.
"Nama yang aneh jadi, haruskah ku panggil kau Takanashi atau Tsumugi."
"Tsumugi aja itu terdengar lebih manis bukankah begitu rajaku."
"Yasudah Tsumugi kenapa kau ada di halaman istanaku?"
Orion-san bertanya padaku namun auranya membuatku sulit untuk berkata-kata. Erin-san tiba-tiba ada di belakangku sambil memegang kunai dekat leherku.
"Hah ku tanya sekali lagi, kenapa kau ada di halamanku?" Orion-san bertanya namun kali ini dengan nada membentak.
"A-aku tidak t-tau ma-ma maaf ."
"Hah percuma bicara denganmu, tapi sepertinya kau bukan mata-mata."
"Ah i-iya Orion-san."
"Bahkan pakaianmu terlalu aneh, sepertinya kau tidak berasal dari dunia ini."
"Hm apa maksudmu rajaku apakah dia dari dunia paralel?" Tanya Erin-san.
"Kurasa begitu, ngomong-ngomong berapa usiamu?"
"Eh aku delapan belas tahun."
"MUDA BANGET!"
"Aw Erin jangan teriak dekat telingaku, dan NGAPAIN KAU DI PUNGGUNG KU BUKANKAH AKU SUDAH MENYURUHMU UNTUK MENJAGA WANITA ITU!"
"Aw Orion telinga ku jadi sakit, lagipula katamu dia bukan musuhkan yaudah biarin aja aku memelukmu begini."
"TURUN KAU BERAT TAU!"
"A-anu emangnya usia Erin-san berapa kok kaget begitu," tanyaku kepada mereka. Tapi sepertinya mereka lupa akan keberadaanku.
"Ah iya aku lupa kau masih disini wanita langit eh gk Tsumu apa gitu, usia ku seratus delapan belas tahun."
"SE-SERATUS DELAPAN BELAS!?"
"AH JANGAN PADA TERIAK KENAPA, DAN ERIN NGAPAIN KAU GELANTUNGAN KEBALIK KAYAK GITU BERASA JADI LABA-LABA KAU!"
"Hehe aku melihat ini di suatu film keren kan."
"Apanya yang keren dan Tsumugi coba sebutkan kau berasal darimana!"
"Aku dari jepang lalu ini dimana?"
"Kerajaan lama, akan ku panggil seseorang yang mungkin bisa mengirimmu pulang."
"Oh kalo begitu mau main dengan ku gk Tsumu sementara Orion pergi?"
"Kalo begitu kau saja yang pergi Erin."
"Ah rajaku ternyata seorang lolicon tega sekali kau meninggalkan diriku yang setia padamu," kata Erin-san dengan nada sedih yang dicampur mengoda.
"SIAPA YANG KAU SEBUT LOLICON HAH, CEPAT PERGI GK KAMU!"
Orion-san mengambil sebuah pedang dan berlari mengejar Erin-san keluar pintu.
"Ngomong-ngomong yang ganti baju ku siapa ya?"
"Pelayan yang mengantinya tenang saja."
"Oh Orion-san kau sudah kembali ah gk Orion-sama."
"Orion saja."
"Ba-baiklah O-O-Orion bisakah kau memberi tahuku bagaimana aku bisa ada disini?"
"Sesuai kata Erin kau jatuh dari langit."
~beberapa jam yang lalu~
"Erin pertahananmu terbuka!"
"Ugh haruskah kau serius setiap saat, bukankah kita hanya pemanasan saja."
"Mau pemanasan, latihan, atau perang jangan sampai pertahananmu terbuka."
"Iya iya."
"Kita sudahi saja pemanasannya, ini kunai mu coba lemparkan kunaimu mengenai pohon itu."
"Pohon yang mana?"
"Yang paling tua dan jauh."
"Heh itu jauh banget mana sampai."
"Gk ada alasan cepat lemparkan!"
Erin melemparkan kunainya ke arah pohon tersebut. Tiba tiba saja seorang gadis terlihat terjatuh dari langit.
"Ah Orion bahaya!"
"Aku tau."
Orion berlari menghamperi gadis tersebut. Orion kemudian melompat dan menangkap gadis tersebut, sayangnya kunainya mengenai lengan Orion.
"Orion kau tidak apa-apa?"
"Ini hanya luka kecil dijilat juga sembuh."
"Owh kalo begitu sini biar ku jilatkan untukmu," kata Erin dengan nada iseng.
"Hah aku menyesali perkataanku."
"Sudahlah ayo sini," kata Erin sambil melompat kearah Orion.
"Ah oy," dengan segera Orion menjatuhkan Tsumugi dan menangkap Erin.
Tsumugi yang malang jatuh di atas kunai yang tadi mengenai Orion.
"Hah liat apa yang kau lakukan, kunainya jadi mengenai pungungnya percuma tadi aku terluka."
"Hehe maaf maaf jangan marah ya sini biar ku peluk."
"Apaan sih turun gk sebelum kucingcang kau jadi daging gilling!"
Erin turun perlahan dari gendongan Orion. Mereka berdua kemudian mencoba memanggil Tsumugi agar tersadar.
"Hey!"
~kembali ke waktu sekarang~
"Begitulah kejadiannya," jelas Orion.
Aku kemudian coba berpikir bagaimana aku bisa terjatuh dari langit.
"Kalau tidak salah saat mengantar Riku-san aku terjatuh dari tangga."
"Itu menjelaskan kenapa luka kepalamu sangat parah, maaf soal luka di punggungmu."
"Ah tidak masalah kok, terima kasih sudah menyelamatkanku waktu itu O-Orion."
"Kenapa terbata-bata begitu? Panggil sesuka hatimu saja lah."
"Ma-maaf."
"Ngapain minta maaf, pft kau sungguh aneh," tawa Orion.
Tawa mereka benar-benar mirip. Entah kenapa aku jadi merindukan Gaku-san.
"Maaf boleh ku lihat lukamu?"
"Eh ah uh um," perkataanku menjadi terbata-bata.
Orion menyentuh bagian punggungku. Aku bisa merasakan wajahku mulai semerah tomat.
"Sudah ku duga obat darinya emang sangat ampuh, kau sudah bisa berdiri sekarang," kata Orion sambil menarik tangannya dari punggungku.
Aku langsung menutupi seluruh badanku dengan selimut begitu aku tersadar.
"Ah aku gk berniat melakukan sesuatu padamu kok, tadi itu hanya karena terbiasa merawat Erin saat terluka."
"Ta-tapi kata Gaku-san hanya ada satu hal yang terjadi saat pria dan wanita ada di satu ruangan."
"GK AKAN TERJADI."
"Emang apa yang terjadi?"
"Hah?"
"Aku kurang tau sih apa yang dimaksud Gaku-san, tapi tadi kau menyentuh punggungku."
"A-AKU GK BERNIAT APA-APA SELAIN MEMERIKSA LUKAMU, la-lagipula kau kan anak kecil," jelas Orion dengan terbata-bata.
"Pft ternyata Orion bisa tersipu dan terbata-bata juga ya, ku kira Orion sangat menakutkan tapi kalo seperti ini kau lucu mirip Gaku-san."
"S-siapa yang lucu, lagipula siapa itu Gaku-san apa dia pacarmu kau membicarakannya terus."
"Bu-bukan itu karena Orion-san sangat mirip Gaku-san."
"Jadi Gaku-san itu orang yang bisa memotongmu jadi dua kapan saja?"
"TIDAK Gaku-san sangat baik, dia perhatian kepada teman-temannya, dia juga sangat jujur-"
"Hah mana ada miripnya dengan aku, kau mau jalan-jalan dulu sebelum pulang gk?"
"Kita mau jalan-jalan kemana?"
"Keliling istana saja."
Orion mengajakku keliling istananya. Seluruh dindingnya terbuat dari besi. Dia menjelaskan kalo kerajaannya emang kaya akan besi.
Para pelayan yang lewat menyapa Orion dengan ramah, namun menatapku dengan sinis.
"Oy kau kenapa?"
"Gk apa-apa."
"Apa karena tatapan sinis para pelayan, penduduk disini emang kurang suka orang baru karena perang yang terjadi beberapa tahun lalu."
"Anu Orion sepertinya dia memanggilmu."
Orion menoleh ke arah yang ku tunjukkan.
"Ah sudah waktunya untuk berburu ya," kata Orion begitu melihat orang tersebut.
"Aku gk bisa meninggalkanmu sendirian, ayo ikut aku berburu bediri saja di belakangku."
"Ba-baik."
Aku mengikuti Orion dari belakang. Kira-kira maksudnya berburu apa ya. Karena gk terlalu memperhatikan jalan aku menabrak punggung Orion.
"A-ah maaf."
Orion tidak membalas perkataanku dan mengangkatku ke atas.
"O-orion."
"Kita akan naik kuda," kata Orion sambil menaruhku perlahan di atas pelana kuda.
"Oy Orion kau menaikannya ke kudamu," kata Erin yang muncul tiba-tiba.
"Kau tepat waktu untuk berburu, ngomong-ngomong kau sudah melaksanakan tugas yang ku berikan?"
"Tentu saja aku tepat waktu kalo enggak bisa-bisa kepalaku dipenggal, lalu soal kepulangan gadis itu katanya dia bisa pulang sendiri saat dia menyadari sesuatu atau semacamnya."
"Sarden kecil itu benar-benar sangat membantu ya," kata Orion dengan kesel.
"Daripada itu, KENAPA DIA BOLEH NAIK KUDAMU SEDANGKAN AKU TIDAK?"
"KAU ITU BERTANYA ATAU MARAH SIH, lagipula dia itu terpaksa tau mana mungkin aku meninggalkannya sendirian di istana."
"Tapi tetap saja, kenapa gk naik kudaku saja?" Kata Erin sambil mengembungkan sebelah pipinya.
"Sudahlah itu gk penting kita hampir menghabiskan waktu untuk berburu."
"Padahal di pasar banyak daging kenapa kita harus berburu segala," keluh Erin.
"BEBERAPA KALI AKU HARUS BILANG PADAMU INI TUH TRADISI, Tsumugi tolong pegang tali kudanya erat-erat."
"Ba-baik."
Orion menaiki kudanya dan duduk di belakang Tsumugi. Dia kemudian mengambil tali kudanya dan memacu kudanya menuju ke dalam hutan.
"Tu-tunggu Orion Erin-san gimana?"
"Biarin aja bentar lagi dia juga muncul secara tiba-tiba dari depan atau belakang, penganglah tali kudanya kuat-kuat jangan sampai kau jatuh."
Aku menuruti perkataan Orion. Untuk suatu alasan aku merasa aman di dekatnya.
"Oh kelinci, kau coba tangkap dia."
"Eh aku!?"
"Iya ini panah dan busur, peggangnya seperti ini lalu tarik dekat pipimu."
"Kayak begini?"
"Betul lalu jangan alihkan pandanganmu dari target, nah sekarang lepaskan!"
Aku melrpaskan anak panahnya. Panah tersebut kemudian berhasil mengenai kelincinya. Walaupun aku merasa agak bersalah sih karena mirip Kinako.
"Kau pandai juga," kata Orion sambil mangacak-acak rambutku.
Orion kemudian melompat turun dari kuda dan menghampiri kelincinya.
"Sepertinya dia masih hidup."
"Ka-kalau begitu ayo kita obati lukanya."
"Hm?"
"Da-daging kelinci kan dikit lalu dia mengingatkan ku pada kelinciku di rumah."
"Begitu ya, kurasa aku bisa melepaskannya."
Orion mengambil panah yang tertusuk pada kelinci itu dan mengambil perban dari tasnya. Dia mengobati kelinci itu perlahan-lahan lalu memasang perban di sekeliling lukanya.
"Nah ini silahkan," kata Orion dan memberikan kelinci itu padaku.
"Ma-makasih."
"Kau mau menamainya apa?"
"Um kelinciku di rumah namanya Kinako jadi kinaka saja."
"Begitu ya."
Gk di dunia asli gk di hoshi gaku tetap bucin sama tsumugi ya.
"Makasih Orion sudah membiarkannya hidup."
"Sama-sama, nanti ku suruh Erin merawatnya saat kau... pulang..."
"Ah... iya..."
Terdengar suara langkah kuda mendekat. Ku tebak itu mungkin Erin-san, namun suaranya seperti lebih dari satu kuda.
"Tsumugi berdirilah di belakangku."
Datang segerombolan orang menyerang Orion.
"O-Orion."
"Tenanglah aku pasti akan melindungimu."
Orion menangkis setiap serangan yang datang kepadanya, sambil melindungi diriku.
"Tsumugi naik ke atas kuda dan kabur dari sini, carilah Erin."
"Aku gk bisa meninggalkanmu sendirian."
"Percayalah padaku," kata Orion sambil menaikanku ke atas kuda dan menepuk kuda tersebut pelan-pelan.
"BAWA DIA KE ERIN!"
Kuda tersebut berlari sekencang tenaga. Aku menoleh ke belakang untuk melihat Orion bertarung mencegah orang-orang tersebut untuk mengejarku.
"ORION!"
"TENANG SAJA KAU TIDAK AKAN JATUH KUDA ITU SANGAT TERLATIH."
"BUKAN ITU TAPI AKU TIDAK INGIN MENINGGALKANMU SENDIRIAN!"
"Kau sungguh gadis yang aneh, kurasa aku akan merindukanmu nanti."
Aku tidak bisa mendengar apa yang Orion katakan. Tidak terasa air mata mulai jatuh dari mataku. Padahal aku baru bertemu dengannya, namun kenapa hatiku sakit saat meninggalkannya.
Kudanya akhirnya berhenti. Kulihat Erin dengan raut wajah khawatir.
"Dimana Orion?"
Sekarang bukan waktunya untuk menangis. Aku segera menghapus air mataku dan memperbaiki posisi dudukku.
"Erin ikut aku."
Aku memacukan kuda milik Orion. Diikuti oleh Erin di belakangku.
"Tsumugi apa tidak apa-apa memacu kuda sambil memegang kelinci begitu."
"Namanya Kinaka, saat aku pulang tolong rawat dia ya."
"Eh kenapa harus aku,"
"Perintah Orion jangan banyak mengeluh siapakan pedangmu dan jangan lengah."
"Kau jadi mirip Orion, baiklah ratuku."
"Ra-ratu."
"Orion belum bilang ya, jubah yang kau kenakan itu adalah jubah untuk sang ratu."
"Ti-tidak sekarang kita harus fokus menyelamatkan Orion."
Kami semakin dekat dengan lokasi Orion. Aku mengambil busur dan anak panah. Aku menarik busurnya dan mengenai salah satu lawan di belakang Orion.
"Erin lemparkan kunaimu, Orion kau tidak apa-apa?"
"Gk sia-sia aku mengajarimu memanah, Erin kau ambil musuh sebelah barat lalu Tsumugi tetap berada diatas kuda dia bisa membawamu kabur nanti."
"Tidak aku akan berdiri di samping Orion, jika aku di depanmu aku hanya akan menganggu, jika aku di belakangmu musuh bisa menyerangku saat kau lengah, namun jika aku disamping mu aku yakin kita bisa melindungi satu sama lain."
"Tsumugi."
"Izinkan aku berada di sampingmu Orion."
"Kau sungguh gadis yang aneh, BAIKLAH MARI KITA HABISI MEREKA."
"Dengan senang hati/ itu kata yang berat." Kata Erin dan Tsumugi bersamaan
"Erin bermainlah sepuasmu dan Tsumugi jangan khawatir jika kau ingin mereka tetap hidup maka biarkan saja mereka hidup kita punya penjara di ruang bawah istana."
"Orion mungkin ini bukan saat yang tepat namun kenapa kau memberi jubah ratu kepadaku?"
"Entahlah ingin saja, apa kau masih ingin pulang dan bertemu Gaku-san milikmu itu?"
"Ya aku bukan bagian dari dunia ini tentu saja aku harus pulang, apa lagi sebentar lagi ulang tahunnya."
"Semoga aku bisa bertemu dirimu dari dunia ini."
"Aku juga harap begitu, dan terima kasih sudah menyadarkan diriku atas perasaanku ke Gaku."
"Tsumugi tubuhmu!?"
"Kurasa dia harus pulang sekarang Orion, jangan sedih ya aku Erin selalu siap berada di sampingmu."
"Haha terima kasih Erin, lalu jaga dirimu baik-baik Tsumugi."
"Terima kasih Orion, lalu selamat tinggal Orion dan Erin-san."
"Bye bye gadis langit aku pastikan Kinaka baik-baik saja begitu pula dengan raja tersayangku Orion," canda Erin-san untuk terakhir kalinya.
"Hanya kali ini ku biarkan kau mengatakan hal-hal kayak gitu," balas Orion namun dengan nada yang lebih ramah.
"Kalian benar-benar mirip."
"Tsumugi!"
Ku buka mataku perlahan-lahan. Sepertinya ini rumah sakit.
"Syukurlah kau sudah bangun, kau pingsang selama tiga hari."
"Ga-Gaku... san," kataku terkejut begitu menyadari sosok di sampingku.
Gawat gara-gara aku menyadari perasaanku aku gk bisa menatapnya dengan benar.
"Apa kau baik-baik saja, sebaiknya kau jangan bangun terlebih dahulu berbaringlah sebentar biar aku panggilkan dokter."
"JANGAN PERGI!"
Aku menarik lengan baju Gaku-san. Aku bisa merasakan kedua pipiku memanas.
"Baiklah aku gk akan pergi, tapi kau berbaringlah jangan paksakan dirimu."
"Gaku-san apa yang terjadi jika pria dan wanita berada di satu ruangan?"
"GAK AKAN TERJADI AKU GK PUNYA NIAT TERSEMBUNYI."
"Pft hahaha kalian emang mirip."
"Hah?"
"Tidak bukan apa-apa ngomong-ngomong hari ini tanggal berapa?"
"Tidak penting kok, kau istirahat saja."
"Gaku-san," kataku dengan nada sedikit ngambek sambil mengembungkan sebelah pipiku.
Waktu Erin seperti ini Orion sedikit salah fokus. Mungkin Gaku-san akan menjawabku jika aku bertingkah seperti Erin.
"Maaf maaf kau lucu banget sih, sekarang tanggal 16."
"SELAMAT ULANG TAHUN."
"Pft hahaha untuk orang yang baru bangun kau semangat sekalinya," tawa Gaku-san.
"Gaku-san."
"Kenapa?"
Jika aku menyatakan perasaanku belum tentu Gaku-san akan menerimanya. Apalagi kita dari dua perusahaan yang berbeda. Ayahnya membenci ayahku dan lagi dia idol. Akan buruk jika dia terlibat suatu skandal.
"Tsumugi?"
"Tidak apa-apa."
Lagipula seperti kata Erin, aku masih muda.
~ sementara itu dengan Orion~
"Orion jubah ratu masa depan kita sudah kusimpan kembali."
"Iya terima kasih Erin, ngomong-ngomong bagaimana kandidat barunya untuk tentara tempur kita?"
"Hehehe sudah kuduga kau bakal menanyakan hal itu, WANITA KELINCI MASUKLAH!"
Pintu terbuka menampilkan seorang wanita yang memasuki ruangan. Orion terkejut dengan sosok wanita tersebut.
"Tidak butuh satu minggu untuk menemukannya, dia sangat pintar menyusun strategi dan menembak."
"Selamat bergabung dengan kami."
"Itu merupakan suatu kehormatan bagiku yang mulia."
"Panggil saja aku Orion."
"Baiklah O-O-Orion."
"Pft kalian benar-benar mirip."
"Huh?"
"Tidak apa-apa, ngomong-ngomong boleh ku tahu namamu?"
"Ah namaku-."
______________________________________
Selamat ulang tahun husbuku yang suka dinistakan.
Katanya movie given mau keluar ya, balik lagi ke dunia fujo deh aku 👀.
Hutangku sudah lunas padamu Gaku. Silahkan berjuang sendiri untuk kisah cintamu sekarang.
Maaf ya jika Orion dan Erin berbeda dengan sifat aslinya.
Habis aku gk bisa memainkan gamenya karena perangkatnya gk sesuai.
Jadi kuambil sifat-sifat mereka dari fanfic-fanfic yang ku baca :3
Ya udahan ah dah 2873 word ini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top