Spesial Story TRIGGER Aniv(2)

Hari ini adalah hari pertama Tenn.

Hari pertama ke sekolah.

Oh senangnya hatinya diantar adik Riku.

Pergi berangkat ke sekolah.

"Hari ini adalah hari pertama kita."

"Pergi berangkat ke sekolah."

"Senangnya hatiku, diantar Tenn-nee."

"Pergi berangkat ke sekolah."

"Senangnya hatiku bertemu teman baru, guru baru pastinya ramah."

Tenn dan Riku bernyanyi kompak sambil terus berjalan ke sekolah.

Saat sampai disana, mereka berdua pergi berkumpul ke lapangan dengan yang lain.

"Tenn-nee kira-kira kita bakal sekelas gk ya?"

"Itu sih gk mungkin Riku, kan beda denganmu aku murid pindahan dari luar negeri."

"Oh iya di luar negeri Tenn-nee lompat kelas ya, berarti Tenn-nee kakak kelasku dong."

"Benar sekali, makanya kalo ada yang ganggu Riku bilang aja ya ke aku."

"Baik Tenn-nee."

"Ah tapi disekolah jangan panggil aku dengan sebutan -nee ya."

"Heh kenapa? Apa karena marga kita dah gk sama lagi?"

"Yaa.. begitulah, selamat berkumpul dengan teman-teman barumu ya Riku."

"... baik Tenn-nee maksudku Tenn-chan."

Tenn pun berpamitan dengan Riku. Karena dia harus menemui kepala sekolah di kantornya.

Saat Tenn berjalan di koridor. Para siswa-siswi menatapnya dengan kagum.

Secara serempak para siswa memanggilnya "tenshi."

Tenn menghiraukan pandangan dari para murid dan terus berjalan ke arah ruang kepala sekolah.

Namun karena ini pertama kalinya Tenn kesini dia pun tersesat.

(Tenn : suka banget nistain gw.)
(Nya : hush Tenn diam kau menganggu cerita)

Abaikan diatas. Ok lanjut ke cerita.

Tenn mencoba melihat sekelilingnya apakah ada orang yang dapat membantunya.

Mata Tenn pun menangkap sosok yang tinggi dan berambut coklat.

Tenn pun menghampiri orang tersebut.

Rasanya agak sedikit ragu untuk memanggilnya karena auranya yang sangat kuat.

(Tenn : Ryuu nih pasti, ero eronya dibawa dong)
(Nya : Tenn... main sama Riku aja sana jangan ganggu au ini)

Tenn ganggu mulu kesel.

Orang tersebut menyadari akan keberadaan Tenn.

"Dekel ya," binaknya.

(Tenn : mentang2 gw pendek// di bacok Nya)

Orang tersebut kemudian-

(Gaku : woy Nya tanggung jawab lu Tenn mati!)
(Nya : dia gk mati syuri kok, dah jangan ganggu lagi)

Nya pun melanjutkan narathornya.

Orang tersebut kemudian menyapa Tenn ramah.

"Hey kau baru ya disini?"

"Ah iya nama ku Kujo Tenn."

"Salam kenal panggil saja aku Ryuu, apa kau tersesat?"

"Iya.. kalo boleh tau kantor kepala sekolah dimana ya?"

"Oh kau murid pindahan yang digosipkan itu toh, sosokmu benar-benar mirip seoramg malaikat."

"Terima kasih banyak Ryuu."

"Oy Ryuu!" Teriak seseorang dari kejauhan.

(Gaku : asik pasti gw nih)
(Nya : ganggu isi kepala gw lagi gw sleding lu pakai motor)

Ryuu dan Tenn menoleh ke arah sumber suara.

Ryuu tampak girang melihat orang tersebut.

"Gaku!" Teriaknya gembira.

"Yo.. kangen gw gk?"

"Haha sekolah rasanya jadi lebih sepi tanpa mu, masa skors mu sudah berakhir ya," ucap Ryuu.

Tenn yang gk tau ini orang siapa diam aja di tempat melihat mereka berdua berbincang.

"Eh kau siapa?" Tanya Gaku yang baru sadar akan keberadaan Tenn.

"Salam kenal aku-"

"Sejak kapan deh kau disini kok aku gk liat ya? Pendek sih."

Bagaikan petir menusuk dada Tenn.

"Sejak kapan ya ada siswi nenek-nenek di sekolah," balas Tenn.

"Hah siapa kau panggil nenek-nenek!? Dasar bocah."

"Rambutmu putih semua tuh, ada apa nek gk bisa naik kelas ya?"

"Rambutmu juga putih ya, lagipula rambut gw lebih ke putih abu-abu."

"Jangan banyak marah loh nanti keriputnya nambah."

"Syalan kau bocah."

"Maa maa tenanglah Gaku Tenn," ucap Ryuu berusaha memisahkan mereka berdua.

(Ryuu : mau di sini atau di sana mereka tetap gelut ya)
(Gaku : sleding tuh Nya dia ngomong)
(Nya : kalo Ryuu gpp)
(GakuTenn : dasar pilih kasih)

"Nah Tenn harus ke kantor kepala sekolah kan, biar kuantar."

"Ah ya terima kasih Ryuu."

"Eh bareng dong," ucap Gaku.

"Ngapain anda ikut-ikutan?" Kata Tenn sinis.

"Laporan, masa skors ku baru berakhir."

"Ternyata kau siswi bermasalah ya, jauh-jauhlah dariku."

"Bukan woy, aku di skors cuman gara-gara dekatin doi doang di sma sebelah."

"Tapi Gaku kau akan bolos belum lagi nerobos masuk disekolah khusus putra," ucap Ryuu.

"Itu sih kau diskors gara-gara bolos plus gangguin sekolah lain. Bukan gara-gara nengokin doi," ucap Tenn.

"Lagian doi kenapa di sekolah sebelah sih."

"Dasar bucin jomblo," ledek Tenn.

"Berisik bocah."

"Dah ah kalian berdua jangan bertengkar lagi," ucap Ryuu.

Mereka bertiga pun sampai ke kantor kepala sekolah.

Setelah menjawab dan mendengarakan perkataan jepala sekolah. Mereka pun keluar dan pergi ke kantin.

"Aahh enak banget sekolah kayak gini, gk usah belajar karena guru-gurunya harus rapat," ucap Gaku.

"Heh dasar pemalas."

"Heh dasar rajin."

"Da-daripada itu gk kusangka Tenn bakal sekelas dengan kita," kata Ryuu berusaha untuk menghindari tidak terjadinya pertengkaran.

"Iya ya kebetulan yang aneh," ucap Gaku.

Sesampainya di kantin Gaku dan Tenn berpisah untuk mencari makanan, sementara Ryuu disuruh mencari tempat duduk.

"Basonya 3 ya bu, antar ke meja di sebelah sana."

"Siap neng Gaku."

Gaku pun menyamperi Ryuu yang duduk disana.

"Ibu saya beli ciloknya 3."

"Siap neng, mejanya yang mana?"

"Eh kan cilok doang bu, gk perlu diantar segala."

"Ok siap neng, mohon ditunggu ya."

Tenn menunggu beberapa saat.

Saat dia sedang menyamperi Gaku dan Ryuu, seseorang gk sengaja menabrak punggungnya sehingga ciloknya jatuh.

"Maafkan aku," kata orang tersebut lalu berlari kabur.

Tenn menatap rompinya yang kotor. Akibat saus cilok yang tumpah.

(Gk boleh pakai plastik lagi sih, jadinya kan pakai piring)

Tenn diam beberapa saat.

Gaku yang melihatnya pun menghampirinya.

"Oy jangan bengong ditengah jalan, lupain aja tuh cilok maaih ada baso."

"Ya tapi kan pakai rompi kotor gini gk enak banget."

"Dasar itu kan gk wajib dipakai lepas ajalah, tuh liat Ryuu dia gk pakai samsek."

"Tapi kan.."

"Hah pakai punya gw aja kalo emang gk nyaman."

". . . Bersih kan ya?"

"Ya iyalah jangan tatap penuh curiga gitu."

Gaku melepaskan rompinya dan memberinya ke Tenn.

Tenn tampak ragu untuk menerimanya.

Karena kesel Gaku melepas paksa  rompi Tenn dan memakaikan rompinya ke Tenn secara terpaksa juga.

(Ryuu : ditengah kantin gitu?)
(Nya : Gaku barbar :3)

"O-oy apa-apaan?!" Ucap Tenn marah.

(Gaku : gk teriak)
(Nya : tenn kan jago mengendalikan emosi)

(GakuRyuu : . . . Kau yakin?)

"Lagian kau kek mau kiamat aja tanpa tuh rompi, dah lah ayo makan."

Gaku menyeret Tenn menuju meja yang diduduki Ryuu.

Ryuu yang melihatnya hanya dapat diam seribu kata.

Mereka pun memakan baso dengan lahap sebelum jam istirahat keburu selesai.

Saat mereka semua sudah selesai makan, Gaku tiba-tiba berkata "bolos aja yuk."

"Kalo mau bolos sendiri aja," ucap Tenn.

"Kau gk kapok-kapok ya Gaku," kata Ryuu.

"Dah lah sekali-sekali kan gpp kalian ikutan, toh paling hari ini gk belajar."

"Sebagai murid yang baik kau harus pulang pas waktunya, dikira sekolah ini milikmu apa bisa seenaknya saja," tutur Tenn.

Gaku tertawa mendengarnya.

"Anu Tenn sekolah ini memang milik bapaknya," ucap Ryuu.

"Tuh dengarkan makanya ayo temanin aku bolos."

Tenn kaget mendengarnya. Dia gk menyangka Gaku adalah putri kepala sekolah yang di gosipkan.

"Gk mungkin kau putrinya, katanya putrinya itu sangat bermatabat dan anggun," kata Tenn tidak percaya.

"Gaku memang bermartabat dan anggun kok... kecuali saat dia sedang gabut," ucap Ryuu.

"Mana mungkin aku cuman duduk manis aja dan jadi siswi berprestasi. Tar hidup bakal ngebosenin banget."

"Hidup tuh harus greget dan penuh tantangan biar seru lagipula kita masih muda gini harus sering melakukan hal bodoh untuk dijadikan kenang-kenangan," lanjut Gaku.

Tenn tampak berpikir sejenak.

"Belikan aku boba dan-"

"Ok," setuju Gaku tanpa mendengarkan kalimat Tenn sampai selesai.

"Aku belum selesai bicara loh," kata Tenn kesel.

"Beli aja apa yang kau mau, pakai duit bapak gini."

"Ok sip, apa aja kan?"

"Iya apa aja biar aja tuh pak tua bangkrut."

"Gaku tobat Gaku," ucap Ryuu.

Sayang dikacangi oleh mereka berdua.

Tenn sudah masuk dalam aliran sesat milik Gaku.

Ryuu yang mencoba menyadarkan mereka, diseret oleh mereka berdua untuk ikutan bolos.

Akhirnya mereka bertiga pun bolos dan pergi ke berbagai tempat.

Namun sebelumnya mereka mengambil tas mereka terlebih dahulu. Biar bisa langsung pulang katanya.

"Gk kusangka kau bisa disuap dengan beberapa camilan," ucap Gaku saat mereka hendak berjalan pulang.

"Haha tapi ini lumayan seru juga," ucap Ryuu.

"Makanya sering-sering ikutin aku, biar masa sma kalian bewarna warni."

Tenn sibuk dengan camilannya. Dalam hatinya dia sangat senang bisa bertemu dengan Gaku dan Ryuu.

"Kuharap waktu akan terus berjalan seperti ini," batin Tenn

*bonus

Bel sekolah baru saja berbunyi, menandakan bahwa sudah saatnya bagi para murid untuk pulang.

"Tenn-nee mana ya?" Ucap Riku kebingungan sambil terus mencari kakaknya.

"Tenn-nee siapa?" Tanya sebuah suara yang muncul tiba-tiba.

"Waaa Iori jangan muncul tiba-tiba kayak gitu dong."

"Lagian kau kayak anak hilang, jadi ke rumahku gk nih buat ngerjain tugas barang?"

"Jadi tapi aku harus kabarin Tenn-nee dulu."

"Lewat hp kan bisa, lagipula kakak kelas biasanya pulangnya sedikit lebih lambat."

"Eehh kenapa?"

"Karena gurunya masih suka kasih materi walaupun bel sudah berbunyi."

"Yaudah ayo kerumahmu."

* bonus 2

Tenn tiba-tiba keselak saat mereka sedang duduk di cafe.

"Kau baik-baik saja? Makanya kalo makan kue jangan cepat-cepat," ucap Gaku.

"Ini Tenn silahkan diminum," tawar Ryuu.

"Makasih Ryuu."

Tenn meminumnya perlahan. Lalu menatap Gaku dan Ryuu secara bergantian.

"Aku lupa ada Riku disekolah."

"Telpon aja," ucap Gaku.

Tenn mengambil hpnya dan melihat sebuah notif.

"Oh ternyata Riku ke rumah temannya."

"Cewe apa cowo?"

"Gk dikasih tau."

"Yaudah katamu adikmu polos kan, gk usah khawatir."

"Justru karena itu aku khawatir Gaku, tar kalo dia jadi sesat gimana?"

"Emang ada yang bisa lebih nyesatin dari Gaku," kata Ryuu yang dari tadi diam aja.

"Benar juga ya," setuju Tenn.

"Oy apa maksudnya coba."

"Bukan apa-apa," ucap Tenn dan Ryuu berbarangan

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top