Ryu jadi bapak?
"OY PRIA SOBA GANTIAN GK!"
"OGAH BANGET ORANG LAGI ASIK JUGA."
"Bisa gk sih kalian berdua jangan berteriak aku lagi nelpon sama bapak nih."
"Oh yaudah Gaku sini remotnya!"
"Dih nyuruh nyuruh siapa lu."
"Gw tentu saja center terbaik yang ada dong."
"Gw lebih milih Nanase daripada lu."
"HEH NAPA BAWA BAWA ADEK GW."
"POSESIF BANGET SIH ORANG GK BAKAL GW APA APAIN JUGA."
Ryu menghela nafas kasar melihat kelakuan rekan rekannya. Padahal jelas jelas dia tadi bilang lagi belpon ama keluarga malah pada berisik rebutin remot tv.
"RYUUUU."
"Apa?"
"Pilih aku atau dia?"
"Maaf maksudnya gimana?"
"Ya pilih siapa yang berhak mendapatkan remotnya."
"Gw ye kan Ryu."
"Dih yang tua ngalah ama yang muda lah."
"Yang bocil hormat yang ke tua lah."
"Tau ah mending aku keluar jalan jalan."
"Eh mau jalan jalan kemana? Ikut dong," kata Gaku dan Tenn dengan kompak.
"NGAPAIN NGIKUT NGIKUT GW."
"LAH ORANG GW DULUAN."
Sementara Gaku dan Tenn sibuk berantem Ryu sudah pergi keluar dengan mobilnya. Ryu terus saja menjalankan mobilnya. Lurus... belok kanan ....lurus ... belok kanan... diulangi terus sampai lima kali.
Karena Ryu sudah bosen dan lelah muterin dormnya sendiri akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke taman. Sialnya tamannya penuh gara gara konser IDOLISH7. Ryu pun pulang kembali ke dormnya.
Prang.
Terdengar bunyi piring pecah begitu Ryu membuka pintu. Segeralah Ryu berlari menuju sumber suara tangisan. Loh siapa yang nangis?
"HEH TANGUNG JAWAB GK DAH BIKIN HARU NANGIS."
"DIH ORANG DIA AJA YANG CEROBOH."
"Hweee Toma sakit."
"Gaku Tenn ada apa ini?"
"Tuh Ryu mereka mecahin piringnya."
"Terus masa kami yang disalahin."
"Dah tenang dulu, Haruka-kun boleh kulihat lukanya?"
"Hwee Ryuu."
"Lah ini yang pecah cuman piring tapi kok lukanya parah banget."
"Gara gara center kalian tuh main pisau."
"Siapa suruh dekat dekat gw."
"Setenn mah jangan didekatin."
"Hah apa lu gagak."
Ryu males meladeni ketiga orang yang sibuk berdebat itu. Karena Ryu yakin meskipun dia bertanya dia tidak akan mendapatkan jawaban yang benar.
"Hweee kakiku sakit banget."
"Maaf Haruka-kun tahan sebentar ya."
Ryu mengendong Haruka ala bridal style. Ryu pun membawa Haruka kedalam mobilnya dan menuju rumah sakit. Meninggalkan tiga manusia yang masih sibuk saling menyalahkan.
"Haruka-kun mau kutelponin Minami-kun dan Torao-kun?"
"Hiks orang lain aja hiks mereka nanti heboh bikin ribet."
Ryu menyuruh Haruka untuk tidur agar lebih tenang. Saat terjebak lampu mereh Ryu segera mengambil ponselnya dan menelpon dua orang.
"Haruka-kun bangun kita sudah sampai rumah sakit."
"Haru-chan lelah mau tidur aja."
Lah si Haruka mimpi apa coba. Panggil diri sendiri Haru-chan tapi gk papa sih imut.
"Haru-chan nanti terlambat sekolah loh."
"Gk mau sekolah maunya kue."
Ryu berusaha sekuat mungkin menahan ketawanya. Karena Haruka tidak mau bangun terpaksa Ryu kembali mengendongnya ala bridal style dan masuk rumah sakit.
"Halo pak anaknya sakit apa ya?"
"Ya dok tolong sembuhin luka di kaki anakku."
"Ini kenapa bisa luka kayak gini ya pak?"
"Anakku terkena pisau saat bermain dengan anakku yang lain."
"Owh ok pak mari dibawa anaknya ke ruang pasien ya biar nanti dokter yang mengurusnya."
Ryu mengikuti perawat itu sambil masih mengendong Haruka. Tapi entah kenapa Ryu merasa aneh.
"Nah bapak silahkan taro anaknya di ranjang ini ya."
"Anak saya gk akan kenapa kenapa kan?"
"Tenang pak cuman luka tertusuk pisau dan irisan kaca pecah gk mungkin parah lah."
"GK PARAH GIMANA ANAK SAYA TERLUKA NIH."
"Iya sabar pak tolong isi berkasnya dulu ya biar dokter mengobatinya."
Ryu dan perawat itu meninggalkan Haruka yang masih tertidur pulas. Ryu terus mengikuti perawat sampai dia bertemu dengan Mitsuki dan Iori.
"Gimana Tsunashi-san kabar Haruka-kun?"
"Mitsuki-kun Iori-kun menurut dokter dia akan baik baik saja."
"Hah kalau begitu aku kabari Yotsuba-san dulu."
"Maaf ya Tamaki tidak bisa datang karena pekerjaan jadi aku yang mengantikannya."
"Tidak apa apa kok toh katanya siapa aja selain membernya sendiri."
Saat Ryu menjelaskan bagaimana kejadiannya saat dia ketemu Haruka terluka susternya datang dan menyuruh Ryu mengisi data pasien.
"Jadi nama pasiennya Isumi Haruka dan bapaknya Tsunashi Ryuunosuke ya."
"Iya gimana kabarnya?"
"Kabar saya baik."
"Maksud saya anak saya."
"Anak bapak lagi asik makan kue pemberian gadis berambut biru tadi."
"Eh anak?" Kata Mitsuki dan Iori bersamaan.
Ryu tiba tiba sadar begitu mendengar para Izumi brothers mengatakan kata anak.
"Namun bapak kalau saya boleh bertanya kenapa nama keluarga bapak sama anak bapak berbeda?"
"Yah dia bukan anakku."
"Oh maksudnya anak tiri ya ya aku paham kalau begitu silahkan bapak, kakak, dan adik mengunjunginya."
Saat Ryu, Iori, dan Mitsuki memasuki ruangan Haruka dirawat, Mitsuki langsung menutup pintunya sebelum perawatnya sempat masuk.
"Maaf ya kami harus mendiskusikan sesuatu yang sangat penting."
"Jadi Tsunashi-san sejak kapan Isumi-san menjadi anakmu?"
"Lah aku anaknya Ryuu?"
Si Haruka malah bertanya sambil pasang wajah sedih campur kesel.
"Katanya bapak dah meninggal kok tega ngigalin aku sih?" kata Haruka sambil nangis.
Bagi yang belum tau silahkan baca trivianya Haruka.
"Tunggu biar kujelaskan dulu, Haruka-kun nih sapu tanganku."
Ryu pun menjelaskan kenapa dia bisa menyebut Haruka anaknya. Para Izumi brothers hanya menganguk angukan kepala sementara Haruka pasang wajah sedih.
"Yah kukira kita keluarga."
"Kalau Haruka-kun mau aku bisa jadi sosok kakak untukmu kok."
"Maunya ayah, Minami sudah kayak ibu gk butuh kakak."
Sementara itu bersama tiga orang yang ditinggalkan.
"HARU!"
"RYUU!"
"NGILANG KEMANA KALIAN!"
Gaku, Tenn, dan Toma keliling mencoba mencari Ryu dan Haruka. Sebelum mereka pergi keluar Toma sudah mengechat Minami dan Torao akan ngilangnya Haruka gk tau udah dibaca atau belum.
"Member lu bawa member gw kemana sih."
"Lah yang ada member lu nyulik Ryu kita."
"TENN-NII."
Terdengar suara Riku dari kejauhan. Tenn dan Toma mencoba mencari keberadaanya.
"Oy Nanase sini."
Sayang kedahuluan Gaku.
"Kalian lagi ngapain?"
"Kami sedang mencari Ryu."
"Dan Haru."
"Riku sedang apa diluar sini?"
"Aku sedang beristirahat sejenak habis konser di taman."
"Nanase liat Ryu dan Isumi gk?"
"Kalo gk salah kata Iori mereka di rumah sakit."
"Ok terima kasih atas bantuannya," ucap mereka bertiga kompak dan segera berlari ke rumah sakit terdekat.
"Giliran ama IDOLISH7 dan Re:vale sopan bahasanya lah giliran ama ZOOL."
"Ya dong harus sopan pada senpai dan kasih contoh yang baik ke kohai yang baik juga."
"ZOOL mah gk baik ngapain di baikin."
"Tch kalian emang menyebalkan."
"Gitu gitu masih main ke kosan kami."
"Terpaksa tau gara gara kucing nyebelin."
"Kucing tuh imut bukan nyebelin."
"NYEBELIN TAU DIA YANG MECAHIN VASNYA KAMI YANG DISALAHIN."
"YAUDAH GK USAH TERIAK JUGA KALI."
"Bodo mulut mulut gw siapa lu."
Akhirnya setelah berlari dan berdebat mereka sampai di rumah sakit terdekat. Tenn segera menuju seorang perawat dan bertanya apa ada pasien yang bernama Ryu.
"Gk ada dek, adik disini sama siapa?"
"Sama saya mbak, gk ada yang bernama Tsunashi Ryu mbak?"
"Gk ada pak coba rumah sakit sebelah."
Gaku dan Tenn segera keluar dari rumah sakit terdekat dan menyetop sebuah taksi.
"Mas ke rumah sakit sebelah bisa?"
"Bisa mas, adik dan mas naik aja."
Gaku dan Tenn segera naik taksi. Taksi pun segera berangkat menuju tempat tunjuan.
"Eh Gak perasaan tadi kita bertiga deh."
"Lah iya si Inumaru kemana ya?"
"Inumaru-san dimana Isumi-san?"
"Katanya rumah sakit tapi gk tau rumah sakit yang mana."
"Hah kok bisa bisanya kau kehilangan dia."
"Bukan salahku daripada itu ayo kita cepat cari."
"Ya dah Minami lepasin Toma."
Minami segera melepaskan ikatannya Toma.
"Hah akhirnya tangan ku bisa gerak, dah ayo cepat."
ZOOL Menaiki motor mereka masing masing.
"Ok ayo mencar biar cepat."
ZOOL Langsung tancap gas sambil meneriaki nama Haruka.
"HARUKA PULANG KE RUMAH OY SEBELUM MINAMI MARAH."
"ISUMI-SAN PULANG SEKARANG GK."
"HARU OY HARU DENGAR KAGAK PULANG CUK."
Mari kita kembali ke Ryu dan kawan kawan.
"Aku dan Iori harus kembali bekerja apa kau bisa ngurus anakmu sendirian."
"Ayah aku lapar beliin kue."
"Berhentilah mengodaku? Lalu Haruka-kun bukannya kau baru makan kue."
"Hah enggak."
"Niisan kita harus pergi lalu tadi aku liat Isumi-san menaruh kue di bawah ranjangnya."
Para Izumi brothers meninggalkan ruangan. Ryu berjonkok dan mengambil kotak berisi kue yang disembunyikan.
"Ini kau lapar kan."
"Kue itu gk boleh dimakan."
"Emang kenapa gk boleh dimakan?"
"Itu... ayah minta iphone."
"Hah?"
"Sini hpmu."
Ryu memberikan hpnya kepada Haruka. Haruka segera memfoto kue tersebut bersama kotaknya dari berbagai sudut.
"Um Haruka-kun kenapa kau-"
"Dah tolong kirimin semuanya ke aku."
"Sebanyak ini fotonya."
Tiba tiba pintunya dibanting.
"HARUKA/HARU/ISUMI-SAN!"
"RYUU!"
"Isumi-san bagaimana bisa kau terluka seperti ini, bukannya sudah kukatakan untuk selalu berhati hati."
"Itu gara gara Kujo Tenn megang pisau abis itu jatuhin seenak jidat."
"Lah lagian lu dan leader lu tiba tiba mecahin piring pas gw lagi motong sayuran."
"Setenn mah emang bahaya kalo lagi megang pisau aturan pecahin piringnya jauhan dikit lah."
"Kalian berdua mecahin sesuatu lagi."
"Itu gara gara kecoa di dorm mereka tiba tiba ada di kakiku aja bikin kaget."
"Ternyata begitu toh kejadiannya."
Ryu menghela nafas lega akhirnya bisa mengetahui kebenarannya.
"Terus Haru gimana? Mana mungkin dia menari kayak gini kan."
"Sepertinya kita harus libur dulu."
"Isumi-san jangan makan kue dulu ya."
Minami mengambil kue yang ada di tangan Haruka. Haruka mulai nangis melihat kuenya diambil. Ryu segera mengambil kuenya kembali dari tangan Minami dan memberikannya kepada Haruka.
"Kenapa diberi lagi, dia harus makan makanan sehat."
"Gpp lah sekali saja lagipula dia kelaparan."
"Orang sakit gk seharusnya makan kue."
"Dia hanya sakit kakinya saja kurasa gpp lah kalo makan kue."
Sementara Ryu dan Minami sibuk berdebat Haruka cepat cepat makan kuenya.
"Sudah jangan ribut kuenya dah habis kok."
"Isumi-san seharusnya kau makan makanan yang lebih sehat."
"Sudahlah toh habis ini kan dia bisa makan lagi."
"Hehe ayah emang baik banget."
Minami beserta empat orang lainnya yang dari tadi diam saja seketika shock.
"MEREKA AYAH ANAK."
"Bukan kandung kok, tapj Ryuu dah kayak ayahku sendiri."
Untung Haruka dengan sigap menjelaskan membuat para anggota ZOOL tenang.
"Mana bisa Ryu itu ayah dan maknya TRIGGER."
"Ryu jadi ayahku dia gabung ZOOL aja."
"Eh eh mana boleh Ryu itu milik kita tau."
"Iya logo kita aja lengkap T untuk Tenn, R untuk Ryu, dan G buat gw."
"Yaudah cari aja orang yang depannya R lagi, pokoknya Ryu ikut gw."
"Ogah mending Ryu jadi bapak gw."
"Bapak gw."
"Bapak gw."
"Gk dia bapak gw."
"Gk dia bapak gw duluan."
Haruka dan Tenn mulai berebut Ryu menjadi bapaknya siapa. Ryu mencoba menenangkan mereka sementara yang lain hanya menonton saja sambil makan popcorn. Tiba tiba pintu dibanting.
"Pak meskipun ini ruangan VIP toling jangan berisik, menganggu pasien yang lain."
"Maaf."
"Oh ini anak bapak yang lain ya, terus ini ibunya siapa?"
"Itu ibunya, itu kakaknya, itu ayahnya yang lain," jelas Gaku dengan ngasal.
"Terus mas siapanya?"
"Mak yang gk tangung jawab."
"Oy Tenn gw jelas jelas laki."
"Lah gw juga laki napa lu bilang gw ibunya."
"Terus apa maksudnya gw ayahnya yang lain dan Tora kakaknya."
"Kalian keluarga yang unik ya."
Perawat yang aneh.
"Anak bapak sudah boleh pulang ke rumah, saya saranin jangan terlalu banyak bergerak."
Perawat pun pergi. Para idol kita sedang terlihat berpikir keras.
Haruka pulang sama siapa ya?
"Isumi-san dan Tsunashi-san ikut kami pulang saja."
"Eh gk boleh Ryu harus sama kami."
"Kalau begitu bagaimana kalau untuk sementara kita tinggal bersama saja."
Semuanya menatap Ryu.
"Kalau begitu di dorm siapa kita semua tinggal?"
Gaku yang pertama membuka suara.
"Dorm kami saja kami mau ke negaranya Nagi soalnya."
Semua lantas menoleh ke sumber suara.
"Riku ngapain disini?"
"Ini ada buah dari kami untuk Haruka semoga lengkas sembuh ya."
"Terima kasih Riku sini biar ku bawa."
"Nanase apa boleh kami semua tinggal di dorm kalian sementara."
"Hm tentu saja."
"Kalau begitu terima kasih banyak ya."
"Kalau begitu mari bawa Haru ke dormnya Riku."
"Aku tidur di kamarnya Riku."
"Aku di kamar Rokuya-san saja."
"Aku terserah saja."
"Aku terserah juga."
"Kalo gitu aku di kamar Nikaido saja."
"Hm kalau begitu Haruka di kamar Mitsuki-kun saja dan aku di kamar Iori-kun mungkin."
TRIGGER dan ZOOL pun tinggal bersama sampai IDOLISH7 kembali dari negara Nagi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top