kecoak

Sejak kaki Haruka sakit. TRIGGER beserta ZOOL terpaksa libur dan tinggal di dorm IDOLISH7.

"Banyak banget barangnya kayak mau pindah rumah aja."

"Ini tuh wajib ada biar aman."

"Aman dari apa coba."

"Tenn Toma-kun kalian mau dikamar mana?"

"Riku," jawab Tenn dan Toma barengan.

"JELAS JELAS KEMARIN KITA DAH MENENTUKAN KAMAR MASING MASING."

"YAH MAU GIMANA LAGI IORI KASURNYA DIATAS."

"TERUS?"

"KALO ORANG TINGGI KAYAK GW DAN TSUNASHI MANA BISA TIDUR DISITU KEJEDOK TAR."

"YAUDAH GK USAH TERIAK JUGA KALI."

"KAN ELU DULUAN YANG TERIAK."

"Inumaru-san bisa tolong bantu aku membereskan kamar Yotsuba-san."

"Oh baiklah."

Toma segera mengikuti Minami, lupa dengan pertengkarannya dengan Tenn.

"Tapi Tenn yang Toma-kun katakan emang benar."

"Terus?"

"Jadi bisakah kau saja yang tidur disitu."

Tiba tiba Gaku datang.

"Ryu ternyata Nikaido gk punya kasur."

"Tidur di kamar Izumi Iori aja."

"Gk bisa Tenn tar kejedok, aku gk sekecil kamu."

Tenn menginjak kaki Gaku dengan keras membuatnya meringis kesakitan.

"Gk aku mau tidur dikamar Riku."

Torao yang dari tadi hanya diam saja menonton mereka akhirnya memutuskan untuk bertindak.

"Kami ada futon tambahan kalau mau."

"Eh?"

"Ambil aja di tas Toma yang kebesaran tadi."

TRIGGER menatap Torao dengan tatapan tidak percaya. Torao yang mengerti tatapan mereka hanya menghela nafas.

"Yah cuman ngasi tau aja, tapi izin dulu ke Minami."

"Tsunashi-san," tiba tiba Minami menghampiri mereka.

"Bahan makanan dikulkas habis, bisa tolong temenin ke supermarket."

"Tentu biar ku ambil mobilku."

Ryu segera keluar dari dorm IDOLISH7 dan berlari menuju dorm Re:vale yang tidak jauh dari sana. Ryu berterima kasih kepada Momo karena mengizinkan memarkir mobilnya disini. Dia pun segera kembali ke dorm untuk menjemput Minami.

"Inumaru-san bisa tolong ikut kami agar bawa belanjaannya lebih mudah."

"Tentu tapi kamar Tamaki belum bersih tuh."

"Mido-san Yaotome-san Kujo-san bisa tolong bereskan kamarnya sementara kami pergi?"

Gaku dan Tenn sebenarnya mau nolak. Tapi Minami lagi megang pisau. Katanya dia mau mengamankan semua pisau agar kejadian Haruka tidak terulang kembali.

"Yaudah nanti kami bereskan," kata Gaku padahal mah dalam hatinya....

"Tar kalo dah pergi ku biarkan saja mereka yang beresin tar alasannya dipanggil bapak."

Terdengar bunyi klakson mobil. Minami beserta Toma pamit dan masuk ke mobil Ryu. Tidak lupa tadi Minami menyembunyikan pisaunya terlebih dahulu.

Begitu mobil Ryu sudah tidak keliatan lagi mereka bertiga menuju kamar yang akan ditempati masing masing. Tidak ada yang berniat membereskan kamar Tamaki.

"MINAMI RYUU!"

Terdengar teriakan dari kamar Mitsuki. Torao segera kesana untuk mengechek keadaan Haruka.

"Mereka lagi pergi belanja sama Toma."

"Eh terus yang beresin kamar Tamaki siapa?"

"Gk ada toh paling cuman di ceramahin Minami saja."

"Torao Tamaki itu suka makan di kamarnya."

"Terus?"

"Kau tau kan dia sangat suka ousama puding, sampai sampai dia makan diam diam dikamarnya agar tidak diambil Osaka."

"Iya emang kenapa?"

"Tamaki itu kadang suka lupa buang bungkus makananya."

"Dia kan makan puding sampai bersih banget, kayaknya gk mungkin bakal disemutin."

"Emang tapi-"

Perkataan Haruka terpotong karena mendengar suara teriakan. Dengan segera Torao berlari menuju sumber suara.

"ADA APA?"

Ternyata sumber suara berasal dari Gaku dan Tenn yang sekarang sedang berpelukan.

"Itu di kamar Yotsuba."

Torao coba melihat apa yang ada di kamar Tamaki sampai membuat Gaku dan Tenn berpelukan begitu.

"Benar kata Haruka kamarnya sangat berantakan."

Torao merasakan sesuatu bergerak di kakinya. Saat menunduk dia melihat dua kecoa ada di atas kakinya.

"Waaa kecoa," kata Torao sambil mengayungkan kakinya.

"JANGAN DI AYUN AYUN!"

"NANTI KENA KITA GIMANA."

"AHH BERISIK INI SINGKIRIN DULU."

Torao terus mengayungkan kakinya agar kecoanya segera jatuh. Tenn dan Gaku masih saling berpelukan sambil liatin kecoak yang ada di kaki Torao.

"Eh Tenn kita pergi aja yuk dari sini."

Tenn membalas dengan angkukan kepala. Mereka mundur perlahan lahan menuju ruang tamu.

"Aaahhhh," kedua kecoak itu akhirnya terbang dari kaki Torao. Tenn dan Gaku langsung diam membeku begitu melihat para kecoa itu terbang.

"AAA RYUUUUU."


























"Hatchu."

"Kau kenapa Tsunashi-san?"

"Sakit kah apa ku perlu beli obat di apotik?"

"Tidak usah terima kasih, hanya saja aku merasa Gaku dan Tenn membutuhkanku."

"Emang mereka anak kecil, eh emangnya Gaku anak kecil mereka pasti bisa menjaga diri."

"Aku setuju dengan Inumaru-san, lagipula ada Mido-san bersama mereka."

"Yah lagipula kau sudah menyembunyikan semua pisaunya."

"Asal tidak ada kecoa pasti akan baik baik saja," kata mereka bertiga berbarengan.

Hening. Mereka bertiga tampak berpikir dengan keras.

"Um Mina kalo gk salah kamar Tamaki tadi-"

"Kita harus bergegas pulang sekarang."

Toma dan Minami segera membayar belanjaan mereka sementara Ryu menyiapkan mobil.

Begitu belanjaannya sudah dimasukan ke bagasi, Minami segera masuk mobil.

"Toma-kun kau mau kemana?"

"Ada kenalan ku disini, gw akan ke dorm naik motor kalian bergegas lah."

"Baik."

Ryu segera tancap gas menuju dorm. Toma segera mengambil motor kenalannya.

"Tar kalo mau balikin cuci dulu ya."

"Iya dah terserah lu aja."

Toma segera tancap gas dan menyalip sana sini.




















Kembali lagi dengan keadaan di dorm



"Ne Mido Torao gimana kalau kau coba ambil kecoaknya lalu buang keluar."

"Lu aja ogah banget gw nyentuh hewan penuh kuman itu."

"Bukannya kau pencinta wanita ya masa takut sama kecoak."

"Kata pria no satu wanita ingin dipeluk dan juga gw gk takut tapi jijik beda goblok."

"Et ngomongnya gitu amat kalo gk takut ngapain ikut bersembunyi di belakang sofa sama kita."

"Dah lah kalian berdua diam gw lagi berpikir nih."

Gaku dan Torao menoleh kearah Tenn. Gaku kemudian mengambil ponsel disebelah Tenn dan menelpon seseorang.

"Nelpon siapa?"

"Pembantu di rumah."

"Yaudah kau pergi ke kamar Isumi Haruka dan temui kami di depan nanti.

"Gk usah Haruka gk takut kecoa kok, dia takutnya sama tikus."

"Babi takut tikus, eh tunggu kau kan macan ngapain disini tangkap tuh kecoa."

"Macan gk makan kecoa lagipula bukannya kucing suka ngejar kecoa ya kalian kan TRINNYAR."

"Kucing yang suka ngehar kecoa itu kucing yang suka bermain bukan kucing yang elegan."

"Oh kucing manja ya."

"Oh macan penakut ya."

Sebuah pintu terbang menghentikan perdebatan Tenn dan Torao.

"Torao dimana kau?"

"Toma!"

Toma berlari menuju lemari pembersih dan mengambil lima sapu. Dia kemudian melemparkan sapu kearah Gaku, Tenn, dan Torao. Lalu memberika satu kearah pembanru yang dipanggil Gaku tadi.

"Yosh ayo bersihkan dorm ini."

"Ta tapi-"

Terdenger teriak dari depan.

"KEMANA PINTUNYA?"

"Biar ku pesan pintu baru lagi."

"Ryuu," Tenn berlari memeluk Ryu.

"Maaf kita lama Tenn ini baygon dan masker, mari kita mengusir kecoak kecoa itu."

Mereka semua segera memakai masker dengan alat kebersihan dan baygin di tangan masing masing.

"Mbak pergi membereskan kamar Tamaki-kun."

"Baik Kujo-san."

Saat ibu itu sudah masuk kamar Tamaki Torao langsung bicara.

"Apa gk papa dia membersihkan kamarnya sendirian, kasian loh dah tua."

"Usianya baru menginjak empat puluh tapi yah gk mungkin juga sih dia beresin sendirian."

"Kalau begitu aku dan Minami-kun akan membantunya kalian tolong bersihkan sisanya."

"Siap."

Pembantu Gaku, TRIGGER, dan ZOOL min Haruka menghabiskan sisa hari mereka dengan membersihkan dorm IDOLISH7. Mereka membuang barang barang yang sudah keliatan tua dan rusak. Sehingga hasilnya dorm IDOLISH7 keliatan sangat luas.

"Besok harus belanja banyak nih."

"Ngomong ngomong Tenn kau tidak membuang-"

"Coconanya ada di dalam lemari, kalau aku buang bisa bisa dia heboh."

"Makasih atas kerja samanya ya mbak."

"Gpp Yaotome-kun lagipula aku dapat menghabiskan waktuku bareng kalian."

"Oh ya mbak tolong rahasiakan hal ini ya."

"Oh ho ho Tsunashi-kun lebih sopan dari yang kukira."

"Oy."

Mereka semua seketika menoleh ke arah yang dulunya ada pintu.

"Tega banget aku dipindahin pas tidur."

"Haru?"

"Untung ketemu tongkat ini di luar jadi bisa jalan kesini."

"Loh Haruka kok kau bisa diluar?"

"Gk tau tiba tiba pas bangub dah dekat tempat sampah aja."

"Oy Tenn kau ya yang melakukan itu."

"Sampah harus dibuang pada tempatnya."

"HAH SIAPA YANG SAMPAH SINI LU KALAU BERANI KITA GELUT."

"Ahh sudah sudah Tenn cepat minta maaf ke Haruka."

"Huh gk mau."

"Tenn."

"Maaf."

"Nah Haruka-kun maafin Tenn ya."

"Baiklah karena Ryu yang minta aku maafin deh."

"Tapi jujur gk kusangka kau bisa ngankat dia Tenn."

"Diam Gaku!"

"Hah kalian emang sehari gk bisa akur ya."

"Bisa kok Tsunashi-san nih liat."

Torao menunjukkan foto Tenn dan Gaku yang sedang pelukan ke Ryu. Ryu tertawa melihat wajah rekannya di foto tersebut.

"Nanti tolong kirimin ke aku ya."

"Sipp."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top