[03]
"Dingin anjing!"
Changbin reflek memeluk dirinya sendiri dengan kedua tangannya.
Meskipun ia sudah memakai jaket, rasa dingin masih menjalar disetiap celah tubuhnya.
Ia berjalan sendirian ditengah kesunyian malam sambil membawa bungkusan plastik yang isinya dua cup mie instan. Sekali-kali ia merutuki perutnya yang terus berbunyi di waktu yang tidak tepat.
Minimarket dekat sekolah menjadi tujuan utamanya ketika perlu sesuatu mendesak. Ya, lapar merupakan hal yang mendesak bagi Changbin.
Ia sendiri selalu mengatai Jisung rakus, padahal kenyataannya Changbin juga walaupun nggak separah Jisung.
"Loh itu...."
"Kak Changbin!" Changbin mengalihkan pandangannya ke orang yang baru saja memanggilnya.
"Kak Changbin darimana? Kok sendiri?" Orang itu sedikit lari menghampiri Changbin yang berhenti sejenak tadi.
"Gue laper, keluar cari makan." Jawab Changbin sambil menunjukkan barang yang dibawanya. "Lo sendiri? Laper juga?" Sambungnya.
"Habis beli eskrim." Cengiran khas orang itu membuat Changbin gemas.
"Malam-malam malah beli gituan, sinting lo Min."
Loh, tapi rumah Seungmin kan jauh dari kawasan sini, batin Changbin
"Gue beli ini buat Renjun kak, kasihan dia nangis terus sehabis pulang dari pemakaman Chenle." Changbin mengangguk paham.
"Oh jadi lo nginep gitu?"
"Iya, gue mau nemenin di-Eh itukan Hyunjin, ngapain jam segini di sekolah?" Changbin mengikuti arah pandang Seungmin, ya ternyata bukan dirinya saja yang menyadarinya.
"Mana gue tau, gue niat mau nyamperin tadi keburu lo panggil."
Mereka berdua heran dengan Hyunjin, ia terlihat tengah berdebat sama satpam disana. Walaupun suaranya tidak sampai tapi dari gerak-gerik tubuhnya sudah dipastikan kalau ia tengah berdebat.
"Loh kak ngapain?" Seungmin menahan Changbin yang beranjak berniat menghampiri Hyunjin di gerbang sekolah sana.
"Nyamperinlah." Baru Changbin mau jalan ditahan lagi sama Seungmin.
"Jangan!! lebih baik jangan ikut campur urusan dia deh kak. Takut ada apa-apa."
"Apanya yang ditakutin dah? Itu Hyunjin bukan setan malin!" Sungutnya
"T-tapi..."
Changbin menghiraukan Seungmin dan kembali berjalan menyeberang untuk menghampiri Hyunjin yang masih berdebat dengan satpam sekolah didepan gerbang.
NGEEEENGGGG
"BANGSATT!!"
"KAK CHANGBIN!" Sontak Seungmin lari menghampiri Changbin yang hampir saja diserempet motor.
"SINI LO ANJING! WOY!! GUE SOBEK SEMPAK LO!!"
"Kak!! Kak Changbin! Gapapa?" Seungmin menenangkan Changbin yang siap-siap mengejar motor sialan yang hampir saja menyerempetnya.
"Anjing sialan naik motor gak becus!!"
Batin Seungmin anjing kan emang nggak bisa naik motor, aneh ah kak Changbin.
"Bodo ayo pulang! Nafsu makan gue ilang!!" Ajak Changbin yang masih bersungut marah.
"Dih anjir situ ngajak gue malah ditinggal." Seungmin kesal gara-gara Changbin yang berjalan cepat mendahuluinya, disisi lain juga bersyukur karena Changbin tidak terluka.
Baru saja mau jalan, ia berpaling menatap objek yang tadi ingin dihampiri Changbin. Badannya langsung menegang ketika orang yang ditatapnya kebetulan juga menatapnya sambil menampakkan senyum miringnya.
Buru-buru Seungmin bergegas pergi ke rumah Renjun yang lokasinya lumayan dekat dengan sekolah.
•|T R I C K Y|•
Jam kosong merupakan kebahagiaan bagi seorang murid. Kelas semula sunyi sepi jadi seperti pasar. Jangan tanyakan lagi kelas yang mana, tentu saja semua kelas yang lagi jamkos.
Jisung tidak menyia-nyiakan kebebasan ini. Dengan bakat mulut toa nya, ia berhasil menggelar konser dadakan dikelas. Ia memukul meja dengan kedua tangan sebagai alat musiknya, mulutnya bernyanyi keras.
Soobin menggunakan sapu memainkannya seperti gitar dan mulutnya bersuara dengan layaknya bunyi gitar.
Sedangkan peran Felix disini jadi penari. Jangan lupakan pel-pelan yang ia gunakan sebagai pasangan dansanya. Sebut saja ini mode normal Felix.
Peran Jaemin? Sebagai penonton.
"Woy! Jisung!!" Panggil Chaeyeon aka bendahara kelas. Ralat! Maung nya kelas.
Park Jisung yang lagi coret-coret papan tulis dan Han Jisung yang asik berteriak, menoleh bersamaan ke arah Chaeyeon. Otomatis konser berhenti.
"Apa Chae?" Ini Park
"Apa njing?" Ini Han
"Bukan yang elo." Tunjuk Chaeyeon pada Park Jisung.
"Ohh, ok."
"Manggil yang bener makanya." Tegur Soobin sambil mengembalikan sapu.
"Apasih lo manggil-manggil, ganggu ae."
"SADAR DIRI BEGO, YANG SEBENERNYA GANGGU ITU ELO. BERISIK TAU GAK. MENDING LO KELUAR DEH SONO!" Usir Chaeyeon sedikit berteriak.
"Berisik lu mak lampir, ini kelas gue juga."
"Apa lo bilang?"
"Udah udah udah. Stop it! Gue hungry mending kita go on kantin." Lerai Felix.
"Gausah sok bule lu burik!" Ucap Han dan Chaeyeon bersamaan.
"Gue emang bule." Jawab Felix
Jaemin yang menyadari Chaeyeon sedang siap-siap melepas sepatunya dengan cepat berlari menyeret Han dan Felix keluar kelas.
"Gue ikut!" Jisung ikutan keluar kelas.
"Jangan lari kalian, sini woy!" Chaeyeon melemparkan sepatu mahalnya dan kena Soobin.
"Sakit woy! Ini gue!!"
•|T R I C K Y|•
"Ck ck pantes yang lain pada bejat. Orang ketua kelasnya kelakuannya gini."
Jeno refleks menyemburkan air yang baru saja diteguknya.
"BANGKE! MIE GUE WOY!!" Jeongin mengadu marah karena semburan air Jeno berhasil menyatu dengan kuah Mie miliknya.
"Jorok lo!" Tegur Felix yang duduk disamping Jeongin.
"Jahat lo pada gak ajak-ajak kalau ke kantin." Tegas Jisung kesel.
"Dih, lo aja yang pura-pura budeg. Gue udah ajak, lo asik sendiri nggambar babi sama panda dipapan tulis. Yaudah gue tinggal." Jawab Jeno yang lagi ngelap mulutnya pakai dasi Jaemin. Ya, Jaemin tidak sadar.
"Lix, pesenin gue batagor!"
"E eh gue juga mau, tambah sama Susu ya Lix!"
"Ogah! Kalian pikir gue babu."
"Gue traktir dehh." Bujuk Han
"Halah belagu lo! Utang lo sama Chenle aja belum lo bayar, sok-sok an traktir. Ntar juga gue sendiri yang bayar akhirnya, cih." Han nyengir denger perkataan pedas dari Felix.
Mendengar kata "Chenle" membuat Jisung menundukkan kepalanya sedih.
Jeongin memberi sinyal kepada Felix untuk tidak menyebut Chenle lagi didepan Jisung.
"Udah woy udah gausah bacot kalian sini gue traktir." Yang lain langsung bersorak gembira karena Jaemin.
Tidak dengan Jeno, ia sejak tadi mengamati Han.
Ada yang aneh?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top