30. Epilog
🌸
"Mengenalmu, Adalah detik terbaik di dalam hidupku"
( Mengenang kepergianmu, mengenang sedikit bagian yang harus kuceritakan dari hidupku )
🌸
Bandung, 2017
Luna tersenyum, Sejenak ia tersenyum melihat kuburan yang ada di hadapannya. Ia tertawa mengingat saat bahagia bersama Dimas, Bagaimana cara lelaki itu membuatnya tertawa, membuat Luna terhibur, Membuat Luna tersenyum saat Dimas mengusap pipi Luna sambil menangkup wajahnya.
Ia menoleh kearah belakang, Nampak seorang lelaki yang sedang bersandar di pohon sambil melambaikan tangan kearah Luna. Lelaki itu nyengir, Sedangkan Luna hanya membalasnya dengan senyuman simpul.
Perempuan dengan gaun Floral hijau itu meletakan sebuket mawar merahnya di bawah pusara kuburan Dimas sambil tersenyum.
"Hai, udah lama nggak ketemu sama lo, Dim." Luna tersenyum.
Sejenak ia hening. Tujuh tahun sudah berlalu, Dan ini saatnya ia pergi dari masa lalunya.
"Dimas, Lo tau? Sekarang semua orang udah berubah Dim. Gue bangga sama mereka, temen temen lo juga, Dim!" Ucap Luna tersenyum kaku. Mencoba untuk menghibur diri.
"Tujuh tahun sudah lo di sana. Apa lo nggak kangen gue ya, Dim. Gue tau, lo pasti kangen sama gue, Ya 'kan?
"Dimas, Seperti yang sekarang gue bilang, semuanya udah berubah, Dim. Lo tau, Sekarang Aldi udah nikah sama Alena, Kakak kandung gue yang ternyata adalah Viona. Bahkan mereka punya udah punya satu malaikat kecil. Gue bahagia sekarang! Lo juga harus bahagia, ya! Gue sama sekali nggak nyangka, Kalau misalkan Aldi, Orang yang sangat gue sayangi dulu itu, Bisa jadi kakak ipar gue. Cuma sayang, Setelah tiga tahun Alena sama Aldi tinggal di rumah ayah. Dia memutuskan nikah sama Aldi, dan yah, mereka memustuskan buat pindah rumah. Katanya sih mau mandiri.
"Sekarang Nadira. Oh ya, Nadira sekarang jadi aktris film, Ternyata dia emang bakat acting, Dim. Tapi gue tetep bersahabat kok sama dia.
"Tapi gue? Gue masih stuck, Dim. Gue ikhlas atas kepergian lo. Tapi ... Gue masih menyesali atas kebodohan gue yang lalu. Dari sana gue akan banyak belajar. Apalagi saat kak Aldi ngasih gue secarik kertas yang ternyata adalah tulisan lo. Gue sempet nangis, namun gue sadar. Semuanya nggak akan ada yang berubah juga 'kan. Gue nggak akan bangkit saat gue selalu stuck dengan masa lalu ini.
"Sekarang gue fokus untuk jadi photografer. Bulan lalu, gue sempet ke luar negeri, tepatnya ke London. Karna dapet kontrak disana, Dan ... gue jatuh cinta sama seseorang. Dia juga seorang photografer kaya gue. Dia baik, Dan dia punya sifat yang sama kaya lo. Kita gak sengaja ketemu di kota London.
"Sejenak gue selalu membayangkan kalau Gilang, Oh ya, Namanya itu Gilang, Dim. Adalah replika lo. Setiap omongannya, itu sama kayak lo. Dan sebenernya gue pengen Gilang itu lo. Tapi haha, nggak mungkin 'kan?
"Kali ini, gue gak akan sia-siain dia. Lo tau kenapa? Karna gue fikir, kesempatan kedua itu gak datang dua kali.
"Tapi fikiran gue tadi ternyata salah, Dim. Gilang bilang ke gue, Kesempatan kedua itu memang ada. Tapi untuk mengulang masa lalu itu yang nggak ada.
"Em ... Sorry, Dim. Tapi kayaknya gue harus balik sekarang, deh? Soalnya sebentar lagi gue ada jam terbang ke Austria.
"Oiyah, Gue juga masih punya janji sama lo. Inget nggak? Saat lo nyanyiin lagu Long Live, Taylor swift buat gue? Bahkan lagu itu masih jadi lagu favorite gue.
"Kalo gue punya anak, Gue pasti akan! Menceritakan tentang lo, Semuanya tentang lo.
"Semoga lo selalu tenang di sana ya, Dim! Gue pamit pergi. Assalamualaikum."
Dengan itu Luna pergi. Luna tak akan melupakan Dimas. Seperti kata orang lain, Masa lalu itu memang harus dilupakan, tapi jangan pernah lupakan pelajaran yang ada di dalamnya.
Karna Luna tau, mengenal Dimas adalah detik detik terindah untuk Luna.
🌸
Dearest, Aluna💞
Hai, Luna. Kamu apa kabar? Aku harap kamu baik baik aja, karena aku disini juga baik baik aja.
Aku nggak tau, saat kamu baca surat ini, Apa aku masih ada atau nggak. Soalnya aku sengaja menulis ini saat hari pertama aku masuk rumah sakit. Hehe.
Lun, Aku harap. Kamu akan selalu kuat tanpa atau dengan aku. Aku harap akan ada seseorang yang akan menggantikan aku suatu hari nanti. Seseorang yang akan membuat kamu bahagia tentunya.
Katakan pada orang yang menyayangi kamu. Kalau dia wajib menghapus air mata kamu saat kamu nangis, ya.
Aluna.
Aku sangat berterimakasih sama kamu. Aku bahagia mengenal kamu, Lun. Aku tau, kehadiranku memang tidak diterima sejak awal aku datang dalam hidup kamu.
Tapi waktu terus berjalan, hingga kamu bisa menerima aku. Aku bahagia, Karna aku yakin, saat aku ada di titik terlemah di dalam hidup ini, Kamu akan selalu ada buat aku.
Mengenalmu adalah detik detik terindah dalam hidupku.
Selamat tinggal, Luna.
Dimas Adrianvaldo Wijaya💞
Luna tersenyum saat membaca secarik kertas itu. Sejenak ia berfikir, Apanya yang selamat dari kata selamat tinggal?
Luna kembali menyelipkan secarik kertas itu kedalam buku novel fantasy favorite Dimas. Kemudian menaruhnya di rak buku favoritenya.
Dulu Dimas pernah mengatakan, Seandainya ini adalah dunia fantasy, pasti Luna akan menjadi penyelamat dunia.
Namun ini dunia nyata. Bukan fantasy Dimas. Nyatanya, Dengan ada atau tidaknya Luna. Dimas akan pergi pada saat yang sama.
Luna kembali tersenyum. Lalu beranjak pergi. Apanya yang harus ia sesali? Yang harus ia lakukan hanya belajar. Belajar dari kesalahannya. Kini Luna sudah dewasa. Dewasa bukan karena umur. Tapi didewasakan oleh pengalaman.
Benar kata Gilang. The second chance always there, but for repeating the past is nothing.
T a m a t
🌸
Ara's Note
HUAAAAAAH, AKU GAK NYANGKA CERITA INI AKHIRNYA TAMAT!
Makasih untuk semua yang udah baca sampai sini, Buat para vomenters, Apalagi silent readers, Thankyou damn so much. I love you fucking mucchh!
Terutama lagi buat sahabat sahabat gue.
Pertama buat, Elsa Rahmawati. Thanks buat lo! Lo udah nyemangatin gue buat nyelesain cerita ini! Selalu nagih lanjutan cerita Luna-Dimas. Dan selalu terhibur ama cerita gue! Makassiiih!!
Kedua juga buat shbt gue, Maroonvia, Sama Tiaraaqila. Kalian yang udah vomenters, Kadang baca atau nggak sebenernya gue gak tau sih :'D tapi gue seneng karena lo juga udah nyemangatin gue!! Uncch tqsm.
Gue norak banget btw. Yaudah makasih banyak.
Em, Gue cuma ngasih sedikit nasihat sih, Buat kalian yang readersnya dikit sama kayak gue :'D jangan pernah berhenti buat menulis! Tetap berkarya walau gak ada yang baca.
Dan itu motto gue.
Amanah dari cerita ini sendiri mungkin sangat minim. Intinya, jangan pernah menyianyiakan seseorang, Hadapi dunia dan buka mata kamu. Banyak orang yang masih sayang sama kamu.
Sekian, ini a.n terpanjang gue huahhaa.
Sekian dan terimakasih.
Tqsm!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top