23. Penyesalan Dira

Pict : Charlie Puth As Ridwan Putra. (Kalo lupa, Ridwan kakaknya Dira btw!)

🌸

"Cause In the end, We only regret the chances we didn't take"
–Anonymous

🌸

Dira terduduk di ruang tunggu rumah sakit pagi ini, Dan tentu ia bersama Aldi dan Luna. Yaa, Dira tak perduli lagi dengan Aldi. Nyatanya perkataan Aldi hanyalah omong kosong belaka. Yaa maksud Dira, Aldi memang menyatakan cinta padanya, Tapi sudah berapa kali Adi katakan hal itu pada perempuan lainnya.

Tapi Arga. Mungkin ini yang lebih menyakitkan, Saat kemarin malam Luna di kamar Dandelion. Dira di luar sana, Melihat dua muda mudi berkasih, Mendengarkan bagaimana perkataan manis Arga saat meminta Pita untuk menjadi pacarnya.

Dan Luna memang benar. Seharusnya Dira mendengarkan dulu penjelasan dari Arga, Terlebih Dira masih menyayangi Arga. Dan itulah fakta yang selama ini tak bisa ia sangkal. Bisa Dira katakan. Dira menyesal akan keputusannya.

"Lun, Bisa anterin gue ke kedai kantin rumah sakit ini gak? Gue pengen beli minum" Ucap Dira dengan memandangi wajah Luna. Wajah yang penuh beban. Yaa, Bagaimana tidak 'kan? Karna Dira juga sempat menjadi beban untuk Luna.

Dira menyesal, Bahkan sangat menyesal.

Dengan mata merah, sembap, Dan raut wajah yang cenderung pucat, Luna mengiyakan permintaan Dira. Cerianya telah menghilang.

"Jagain Dimas ya, kak" Ujar Luna datar sambil berpamit pada Aldi. Dan yah, Ini juga cukup sulit untuk Aldi. Mengingat Luna sudah tak pernah merecoki dirinya lagi.

Dan hal itulah yang Aldi rindukan. Memang benar kata orang yah, Seseorang akan terasa berarti saat orang itu tlah meninggalkan kita.

🌸

"Oh namanya siapa? Adek lo cantik deh, Ga" Ucap Pita seraya tersenyum ke arah perempuan dengan rambut yang blonde, juga postur badan yang lumayan oke dibanding Pita.

"Nama dia Shopia ayla winanta, panggil aja Shopia" Jawab Arga sambil membawakan tiga mangkok soto ayam yang ada di kantin rumah sakit Ananda. Lalu ia kembali lagi untuk memesan minumannya.

"Salam kenal ya, Shop!" Ujar Pita sambil menjawil pipi shopia yang masih duduk di kelas 10 ini.

"haha iya kak. Omong omong, Kakak ini pacarnya kak Arga ya? Aku gak terlalu tau. Soalnya kak Arga gak pernah cerita sama aku. Bahkan rumah aku sama kak Arga aja misah" Ucap Shopia polos sambil tertawa kecil. Pita sempat termenung.

Seorang adik kakak mempunyai rumah yang berbeda? Maksudnya?

"Maksud kamu, Shop?" tanya Pita. Dahinya betkerut.

"Yaa, Jadi gini. Kemarin sekitar satu atau dua bulan yang lalu. Papa sama mama sempat bertengkar. Dan ya, Aku ikut papa dan Kak Arga ikut Mama. Tapi akhirnya minggu lalu, Papa dan mama memutuskan untuk yah, bercerai. Karna mereka emang udah gak seharusnya bersama lagi. Dan jadilah, Aku sama kak Arga ikut Mama. Dan mama janji, Dia bakal cari papa baru buat kita. Walaupun aku gak mau, Tapi yah mau gimana lagi 'kan? Jadi aku sama kak Arga dukung dukung aja" penjelasan Shopia membuat Pita termenung.

Apa? Masa iya? Sebelumnya Arga tak pernah menceritakan hal ini. Arga begitu ceria. Pita fikir ia sudah mengenalnya dekat. Namun nyatanya tidak, Masih banyak rahasia dibalik sana yang belum Pita ketahui.

Hingga satu suara lembut menginterupsi mereka. Pita tau. Ini bukan suara Arga. Tapi ini suara,

"Boleh gabung di sini?"

Dan itu suara Dira. Dira, Teman sekelas Pita, Sahabat dari rivalnya, Luna, Dan Mantan pacar dari pacarnya sendiri, Arga.

🌸

"Maafin kakak, Lun. Kalau misalkan kakak waktu itu gak pacaran sama Dira, Mungkin ini semua gak akan terjadi" Tukas Aldi sambil menunduk. Tak ingin menatap mata binar Luna yang sebentar lagi akan menangis karenanya.

Dira memutuskan untuk pergi ke kantin sendiri, Dan Alhasil, Luna kembali dan pergi ke kamar Dandelion, Kamar Dimas di rawat. Dan ternyata disana malah ada Aldi. Lelaki yang harus Luna musnahkan dari fikirannya.

"Ini takdir, Kak. Gak akan ada yang tau kalo Dimas bakal sakit" Jawab Luna seadanya. Sedangkan Aldi masih terdiam.

"Lun kakak boleh nanya sama kamu?" Sontak sekarang Aldi mulai menatap manik mata Luna dengan iris hazel yang tajam.

"Tanya aja, kak"

"Kamu suka sama kakak? Kamu sayang sama kakak?" Dan pertanyaan itu sukses membuat badan Luna bergetar dan seketika saja keringat dingin bersimbah disskujur tubuh Luna.

"Iya kak" dan ya. Bagus sekali, Dalam keadaan seperti ini pun Luna masih tak bisa mengontrol ucapannya.

"Kalo gitu, Kamu mau jadi pacar kakak?" Dan pertanyaan itu. Lagi lagi Luna terdiam sejenak.

Apa nasibnya akan sama seperti Dira? Atau kak Viona? Atau yang lainnya?

"Iya kak. Aku mau!" Jawab Luna dengan mata yang berbinar, Juga senyuman yang paling manis untuk Aldi.

Hingga Aldi juga ikut tersenyum dan mengacak rambut Luna sedikit, "makasih ya, Lun"

Dan tidak dapat di sangkal. Walaupun Dimas menyayangi Luna. Namun Luna tetap saja akan menyayangi Aldi.

Karena kenyataannya adalah. Luna menyayangi Aldi. Bukan sepupunya sama sekali. Dan kau tak akan bisa menyangkal hal itu sekali pun.

🌸

"Arga, Kita bisa ngomong berdua 'kan? Cuma sebentar gue mohon" pertanyaan yang terlontar dari Dira itu sontak membuat Pita, Arga maupun Shopia terdiam.

Namun sejurus setelahnya, Pita mengisyaratkan Arga untuk mengiyakan permintaan Dira.

"Maafin gue, Ga" ucap Dira setelah hening beberapa saat. Dan tentu saat keduanya menjauh dari jangkauan Pita maupun Shopia.

"Ya. Gue maafin lo, Dir" Jawab Arga sekenanya dengan nada yang begitu datar.

"Kenapa lo gak pernah bilang kalo shopia itu adek lo?" Tanya Pita menyudut. Sedangkan Arga tertawa kecil.

"Gue udah berusaha jelasin. Tapi lo gak pernah mau dengerin gue, Dir! Inget terakhir kali kita ketemu di kafe? Saat itu gue nolongin lo jatuh, Dan saat itu juga gue fikir gue bakal jelasin semuanya sama lo. Tapi nyatanya enggak, Lo selalu menghindar" Arga berusaha menahan emosinya. Sedangkan Dira terlihat akan menangis.

"Itu karna gue terlalu sayang sama lo. Gue ampe cemburu dan ngira kalo lo selingkuh sama shopia. Gue tau gue salah, Ga. Tapi gak apa apa. Gue tau ini salah gue" Dira mulai menatap Arga, hingga mata mereka bertemu.

"Emang salah lo sih" Sahut Arga sekenanya. Sedangkan Dira tersenyum

Kecut.

"Jagain Pita ya. Gue harap kalian bisa langgeng! Gue ikut seneng saat lo jadian sama Pita"

"Iya thanks, Dir. Gue harap, Lo juga bisa nemuin cowok yang lebih dari gue, ya" Jawab Arga sekali lagi. Lalu berlalu meninggalkan Dira.

Dalam artian yang lain juga, Arga memang sudah benar benar meninggalkan Dira disana.

Sudah berapa kali Dira menyesal? Sudah ke sekian kalinya Dira menyesal akan keputusannya yang sepihak. Esok ia berjanji ia akan lebih dewasa dari hari ini.

🌸

a.n

Huhu, Sabar ya agan dan aganwati siders ku tercintah. Kapan cerita ini tamat? Haha gue juga belom tau sih :'v

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top