22. Sebelum terlambat
🌸
"You may talk to me, Make me laugh and Say the sweetest things, But how many other girls that you're doing that to?"
🌸
Via Telepon.
Nadiracantika : Lun kita harus ngomong.
AlunaSheira : Penting?
Nadiracantika : penting. Gue mau minta maaf sama lo, Lun. Gak seharusnya gue pacaran sama Aldi. Sama orang yang lo sayang.
Alunasheira : Ohh
Nadiracantika : Lun, Gue pengen balik sama Arga. Gue pengen dengerin penjelasan Arga. Lo bantuin gue ya, Lun. Lo kan sahabat gue<3
Alunasheira : Haha. Lucu banget lo. Giliran butuh balik ke gue. Pas lagi ama gue, Malah dikhianatin
Nadiracantika : Gue putus sama Aldi, Lun. Belom nyampe sehari pacaran malah udah putus.
Alunasheira : Haha, Mampus
🌸
"Lunaaa!" ujar suara yang ada di depan rumah Luna. Dengan langkah gontai, Luna menuju ke arah pintu depan rumahnya.
Dan matanya sukses membulat saat mengetahui Dira, Ada di depan rumahnya.
"Ngapain lo kesini?" Ketus Luna sekenanya. Sedangkan Dira terdiam.
Ia memang salah.
"Gue mau.. Mintaa--"
"Minta makan?" Potong Luna langsung. Sedangkan Dira menghela nafasnya panjang, Baru ia akan mengucapkan kata untuk Luna. Luna malah sukses menyelanya lagi.
"Gue ada makanan kalo lo mau makan. Tapi gue gak punya makanan lo. Soalnya lo sukanya 'kan makan temen, ya?" Tandas Luna. Sedangkan Dira masih bungkam.
"Lun maksud gue.." Ucap Dira menggantung sedangkan Luna masih dengan Amarahnya.
"Basi lo. Pulang ke tempat lo! Bukannya udah gue bilang kalo jangan pernah nampakin muka lo depan gue lagi? Toh. Lo ludah dapetin Aldi" Tukas Luna. Membuat Dira menaikan emosinya.
"Dimas sakit! Dimas masuk rumah sakit! Gue putus sama Aldi gara gara gue fikir Aldi boongin gue. Karna Aldi sering boongin lo!!" Dira menarik nafasnya dalam dalam. Matanya berbinar, Ia mengorbankan persahabatannya demi Aldi.
Seorang Heartbreaker ulung di Sma Nusa Bangsa.
Dan bisa Dira lihat. Wajah Luna langsung pucat dengan tubuh yang bergetar.
"Dimana!!!" Tanya Luna panik.
"Rumah sakit Ananda"
Dengan itu, Tak perduli dengan apa yang sudah Dira lakukan padanya. Luna melaju bersama Dira, Teman pengkhianatnya. Untuk Dimas.
🌸
Sambil menatap bintang yang penuh akan kelap kelip seolah menghiasi indahnya malam, Dengan sinar bulan yang terang benderang. Pita masih merutuki dirinya, Kenapa Dimas bisa begini? Masuk rumah sakit?
Dan Pita benci ini semua.
"Pit, Lo tau satu hal gak?" Tanya Arga memecah lamunan Pita tadi, Hingga Pita menoleh kearahnya.
"Apa?" Jawab Pita datar.
"Gue suka sama lo, pit" Ucap Arga langsung. Membuat Pita terpekik kaget.
"Hah? Apaan?" Ulang Pita sambil menatap heran ke arah Arga. Keduanya sedang ada diatas mobil Arga. Tiduran dan menghadap langit malam, Hingga Angin menerpa rambut coklat Pita.
"Gue suka sama lo, Budek! Gue gak minta lo buat jadi pacar gue pit. Karna gue juga tau kalo lo sayang banget sama Dimas. Tapi setidaknya, Gue pengen jadi orang yang ada disamping lo, Saat Dimas gak selalu ada buat lo" Tukas Arga membuat mata indah Pita membulat. Hah apa?
Jadi Dimas tidak bohong pada Pita?
"Jadi pacar juga gak apa apa kok, Ga" Dan ucapan Pita barusan berhasil membuat Arga terperanjak dari posisinya.
"Hah, Lo serius, Pit?" Ucap Arga berbinar, Dan sekarang Pita hanya tersenyum.
"Dua rius. Gue cuma yah, Gue sadar aja, Sesayang apapun gue sama Dimas. Dimas bakalan tetep sayang sama Luna. Dan gue tau, Gue bisa lewatin ini semua sama lo. Karna gue juga tau kalau misalkan lo, Lo juga masih belom move on dari mantan lo itu 'kan?" Jelas Pita. Sekarang Arga tersenyum puas.
"Dira. Dan em. Gue rasa juga, Kita bakalan bisa lewatin ini bareng 'kan?" Arga menatap Pita dengan penuh harap. Dan tentu Pita menyambutnya dengan ulasan senyum.
"Bahkan gue udah suka sama lo, Saat pertama kali lo ngajak gue bareng pas pulang sekolah"
🌸
"Dir, Dia ada di kamar berapa, Dir?" Cemas Luna sambil berlari menyusuri koridor rumah sakit yang luas ini. Dan ya, Betapa bodohnya Luna.
Luna sudah benar benar memaafkan Dira tadi, Karna Luna fikir yah, Ini sudah takdir bukan?
Hingga sampai lah Luna diruang tunggu, Dan mendapati Aldi, Tante Lucy dan Om Jaya.
"Kak Aldi, Dimas dimana!?" Panik Luna sambil menyipit ke arah Aldi yang sedang menopang dagunya dengan tangan putihnya.
"Dimas ada di dalem, Di ruang Dandelion" Jawab Aldi datar, Sekilas Aldi menatap raut wajah Luna yang begitu khawatir dan cemas akan keadaan Luna.
Orang yang dulu sangat memperdulikan Aldi, Dan ia sia siakan. Sekarang begitu perduli dengan Dimas, Sepupunya sendiri.
"Dir, Lo mau keluar 'kan? Gue mohon, Tinggalin gue ama Dimas disini" Lirih Luna dengan mata yang binar penuh harap.
"Gapapa, Gue em.. Keluar" sahut Dira sambil mengunjuk kearah pintu keluar.
Sekarang tersisa Dimas dan Luna, Menghirup oksigen yang sama.
Ada perasaan yang menyayat hatinya saat melihat Dimas terbaring dengan mata terpejam, Juga tanpa cengiran kudanya.
Lelaki yang selalu membuatnya kesal.
Lelaki yang selalu membuat Luna benci.
Lelaki yang membuat Luna ingin melindesnya dengan tronton.
Luna biasanya melihat lelaki itu selalu menggodanya. Tapi sekarang tidak. Bahkan Luna tidak tau apa yang terjadi pada Dimas.
"Dim, Cepet sehat ya" Celetuk Luna tanpa sadar, Jika airmata membasahi sekujur pipinya.
Biasanya saat Luna menangis. Dimas akan menangkup dagu Luna, lalu mengatakan untuk tidak menangis.
Dan sekarang hal itu tidak terjadi.
Namun tiba tiba Dira datang dengan wajah yang berkeringat, Juga menangis hingga Dira harus menyeka dengan tangannya.
"Lo kenapa, Dir?" tanya Luna dengan cemas.
Oh ya, Bahkan masih saja Luna cemas terhadap Dira, tak perduli kalau Dira pernah mengkhianatinya.
"Gue liat Arga, Dia..." Ucap Pita menggantung membuat Luna menunggu jawabannya.
"Dia kenapa?"
"Lun. kalo lo suka sama seseorang, Lo sayang sama seseorang, Lo harus ungkapin itu secepatnya. Jangan biarkan dia lepas, Jangan sampai terlambat. Sebelum orang itu pergi, Untuk sementara atau selamanya. Karna tadi gue liat Arga. Dan dia udah sama Pita"
Dan kalimat itu cukup membuat Luna terdiam. Hal seperti itu berlaku untuk siapa pun bukan?
🌸
a.n
Dan kayaknya, Gue ini bakal namatin cerita ini sampai bab ke-30. Ya, Insha Allah kalo masih ada yang baca:'v
Ohya, Untuk beberapa part kedepan. Kayanya kita harus sabar, Karna yah, Cerita ini bakalan *Jeng jeng ada deh pokoknya :v
K.bye! Regards, TiaraYulita!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top