11. Formalitas!

🌸

“If nothing lasts forever. Will you be my nothing?” -tumblr

🌸

“Lo fikir gue serius? Ga. Gue ga suka sama lo. Bahkan gue ga pernah nembak lo!” Tandas Aldi dengan penuh Penekanan, Dikepalanya amarah masih meluap luap. Mengingat saat siang tadi ia merangkul Viona dengan kebohongan. Ia hanya ingin mempermainkan Luna. Memang dia fikir Aldi serius!?

Atau mungkin gue gak sadar, kalo gue cemburu sama Luna?

Omong omong juga, mereka berdua memang sengaja bertemu dikafe bernuansa kayu yang khas didaerah kota bandung. Dan Aldi yang sengaja menyuruh Viona untuk ke kafe ini.

Bukan! Bukan karna Aldi ingin bertemu dengan Viona. Melainkan ia ingin menuntaskan segala masalahnya pada Viona.

Sementara itu, Sekarang Viona malah tersenyum miring kearah Aldi, sambil berkata;

“Lupa soal malam di klub? Sejak itu kita udah jadian, Sayang” Sialan, Sekarang Aldi Termanggu.

Sejenak, Fikiran tentang Dimas melayang dalam benaknya.

Aldi! Janji sama gue. Lo gaakan lagi maen ke klub itu lagi! Lo harus janji ama gue Di!” Tiba tiba saja Dimas langsung menampakan wajah serius. Sangat serius.

“Janji?” Ulang Aldi bingung.

“Please, Di! Jangan maen kesitu lagi. Lo gatau siapa mereka. Gue sayang lo. Lo harus janji pokoknya!” Dimas mengangkat kelingking nya.

Seharusnya, Aldi tidak perduli dengan apa yang dikatakan Bayu. Dasar! Perempuan jalang.

“Kok diem?” Viona menatap manik mata Aldi dalam dalam, Sedang Aldi menundukan wajahnya.

“Kalo kamu lupa, Mungkin lembaran foto ini bisa ingetin kamu, Pas kamu nembak aku..”

Kepala Aldi serasa pecah melihat foto foto yang di tunjukan Viona padanya, Ingin sekali Aldi menamparnya.

Aldi Mabuk saat itu, saat ia membohongi Luna, saat ia mengatakan pada Luna jika ia ingin menjenguk nenek nya dirumah sakit, saat ia mendengarkan kata Bayu, dan... Dan... Dan yang lainnya!

Aldi Mabuk, Tanpa sadar kalau ia memang mempunyai foto ia mencium Viona. Atau Viona sudah merencanakan hal ini?

“Kalo gitu sekarang kita PACARAN!” Aldi langsung menarik tubuh mungil Viona dalam pelukannya.

Ia tidak tulus, Ia hanya ingin semua ini berakhir. Dan menjalani hubungan dengan Viona adalah jalan keluar yang Aldi pilih.

Agar semuanya berakhir.

Sebelum Viona berulah lebih lanjut. Hubungan ini hanya formalitas belaka.

🌸

“Lun! Sampe kapan, Lun? Gue gak keberatan sih kalo lo disini, Tapi coba buat sekali.... Aja! Perduli sedikit sama orang tua lo!” Geram Dira dikasurnya, Sedangkan Luna hanya menanggapi itu dengan tersenyum getir

“Untuk apa gue perduli? Toh, mereka aja ga perduli sama gue” Sekarang Dira tersenyum mengerti, “Tapi lo gak perduli sama orang yang jelas jelas perduli sama lo” Sungut Dira, Sejenak Luna termanggu.

Dimas.

“Lo gak pernah buka mata lo buat lebih lebar lagi, karna itu lo gak pernah sadar banyak orang yang perduli sama lo”

Dimas.

“Dimas..” Luna menyebutkan nama itu tanpa sadar, Hingga Dira menautkan alisnya bingung “Dimas?”

“Dimas!!” Tukas Luna dan sejurus kemudian Luna bergegas menuju nakas dekat kamar Dira dan meraih ponselnya.

“Dimas! Angkat Dimas!” Monolognya sendiri, Sambil menggigit bibir bawahnya.

“Lun, Lo ngapain nelpon pacarnya Pita, Sih?” Desis Dira lagi, Sedangkan Luna tidak menggubrisnya sama sekali.

“Dimas, Gue butuh Lo”

“Luna, Are you okay?” tanya Dira dengan harap harap cemas.

Luna terdiam sejenak, Lalu Luna tersenyum sumringah membuat Dira sedikit tenang.

“Gue baik baik aja, Dir. Oh iya satu lagi, Dimas bukan pacar Pita, Oke?”

🌸

“Apa? Lo pacaran sama si Viona? Gila lo” Desis Dimas sambil memakan popcorn yang ada dinakas ruang Tv Aldi. Mereka berdua memang sedang menonton Tv bersama diruang Tv Aldi.

“Itu cuma Formalitas! Formalitas! Oke!? Atau nggak reputasi gue disekolah bisa ancur tau gak!” Jawab Aldi sambil sibuk memainkan ponselnya, Sedangkan Dimas tertawa terbahak bahak “Bhaak!! Emang lo punya Reputasi apa coba!?” Sahut Dimas sambil melempar segelintiran popcorn pada Aldi.

“Reputasi, Sebagai! Cogan! Terunyuu!”

“Halah. Tai memang ya kamuh” Ucap Dimas sambil sok mendramatisir.

“Lo lebih--” ucapan Aldi terpotong saat ponsel Dimas berdering, Dimas langsung menautkan alisnya saat ia tau siapa yang menelponnya barusan.

Sejenak Dimas termanggu, Hingga Aldi mulai bersuara; “Dari siapa, Dim?”

Dimas tersenyum tulus, Menatap manik mata Aldi yang menghunus tajam ke arahnya

Lalu Dimas langsung menjawab mantap sambil tersenyum jahil “Tukang Galon”

🌸

Author's Note ; (Ini cukup panjang)

Chapter terpendek jaaa jaa ~
:v jangan capek nunggu ya:3 Saksikanlah kisah Luna, Dimas, Dan Aldi selanjutnya.

Oiyah Btw nih btw~

Gue udah bikin ini cerita sampai bab ke 22 :v tapi berhubung apdetnya seminggu sekali, Dan w takut notif orang jebol :v jadilah cerita ini ga selesai :v dan rencananya sih, Gue pengennya sekali apdet itu dua bab :'v tapi kesian ama orang yg ngefollow gue, Nanti dikira spam lagi :v tapi kalaupun diunfol gpp sih, Saia tydac marah :v

Oksip. Ini Author's Note yang cukup panjang ya? :v

K.bye! Mwahh xx
TiaraYulita

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top