Cuap-Cuap Tentang Wattys Bareng Mbak Ravenic
(06/06/2020)---Sebelum memulai gosip, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME karena berkat bantuan-Nya, kami segenap tim redaksi Trending Topic bisa menerbitkan kabar-kabur terbaru di 2020 setelah menghilang selama berbulan-bulan.
//applause
YAK!! //capslock jebol
ADA YANG KANGEN GAK SAMA BABACOTAN MINCEUH?
Krikk ... krikkk ... krikk....
Oke. Gak ada.
Sebagai warga Wattpad yang baik, kita pasti udah tahu sama event tahunan The Wattys, kan? Kalau belum tahu, silakan cari sendiri karena jemari lentik Minceuh yang cakarnya abis dioles kutek ini males banget jelasinnya.
Nah, kali ini Minceuh berkesempatan datang dan mewawancarai langsung salah satu PEMENANG THE WATTYS 2019!! Wooooooo!!! Yeahhhhh!! Yaw!
Udah keren belum, Minceuh? 😎
Yak, langsung saja kita terjun ke dalam kastil megah yang penuh dementor milik Ravenic.
"Halo, siang, Mba Rave," sapa Minceuh sambil benerin poni, "Boleh minta waktu sebentar buat wawancara gak?"
Ravenic yang siang itu sedang duduk santuy sambil minum segelas boba pun menjawab, "Hallo, siang juga. Boleh, boleh, waktu dan tempat dipersilakan."
"Jadi gini, Mba. Minceu mau bahas Wattys buat konten di majalah edisi terbaru," jelas Minceuh to the point. Udah gak zaman pakek kode-kodean. Ya, gak, Netijing? Hm. Y.
"Denger-denger, Mba Rave pernah jadi pemenang Wattys, kan?" Minceuh memulai obrolan sambil sesekali nyeruput boba yang tiba-tiba muncul di meja. "Gimana kesannya, Mba?"
"Oh, iya pernah, tahun kemaren. Senang, Mbak, udah tiga tahun ikutan gagal melulu. Alhamdulillah tahun kemaren–2019–menang." Ravenic tampaknya malu-malu kocheng saat ditanyai begini oleh Minceuh.
"Wah, sugee. Kok, bisa pantang menyerah gitu sih, Mba? Kan, kata penulis sepuh, penulis zaman now itu gampang padam semangatnya," sindir Minceuh blak-blakan sambil nyengir, "Minceuh sampai nemu banyak works di Wattpad yang ngata-ngatain penulis zaman now."
"Jadi berawal dari keisengan gitu, emm, kayak gini maksudnya. Menang alhamdulillah, gak menang yang alhamdulillah," tutur Ravenic setelah ikutan nyengir mendengar sindiran Minceuh, "awalnya saya pasrah, Mbak, habisnya pas pertama kali ikutan Wattys gak menang. Terus percobaan kedua itu, sama aja. Yang pada akhirnya saya pegang prinsip kayak gitu. Jadi kan, gak kebebanin gitu, alias gak terlalu ngarep."
"Cerita yang diajukan tiap tahun beda-beda kah, Mba?" tanya Minceuh kepo tingkat maksimal. Yaa, secara Minceuh yang manjah ini juga penulis. Mana mungkin Minceuh melewatkan kesempatan emas seperti ini. Apalagi kalau sampai bisa menang Wattys 2020. Hehe.
"Kalau tahun pertama saya coba, itu ngajuin cerita fantasi-perbucinan. Percayalah, itu cerita kalau sekarang saya baca, bikin malu sumpah," kekeh Ravenic, "tahun kedua masih aja ngirim cerita yang sama, bedanya saya unpublish dulu biar lolos syarat."
"Nah, tahun kemaren saya coba kirim cerita yang lain," lanjutnya sambil mengangguk mantap.
"Waw fantasi-percubinan. Luar biasa," komentar Minceuh terkejoed. "Cerita yang mana yang Mba ajukan ke Wattpad?"
"Kalau yang tahun lalu, saya ajuin yang Red Bird," jawab Rave.
"Menurut kabar burung yang suka hinggap di jendela Minceuh, cerita yang satu itu berakhir tragis. Hm, apa Mba Rave pribadi suka sama cerita-cerita yang seperti itu? Atau malah suka sama cerita yang sebaliknya?" Kali ini Minceuh sedikit menginterogasi Ravenic yang masih tampak asyik menyedot boba.
"Sebenernya sih, saya pribadi suka buat cerita dengan ending tragis, tapi gak menutup kemungkinan, uhuk, sequelnya, ada ending happy. Tapi kalau baca cerita, biasanya tergantung genrenya, sih. Kadang saya suka ending tragis, kadang suka yang happy," terang Rave.
"Nah, terakhir nih, Mba. Kasih pesan dong, buat penulis zaman now yang khususnya terjun ke dunia fantasi seperti Mba," pinta Minceuh. "Di dunia sebelah, Minceuh tuh, suka liat mereka ngeluh gara-gara cerita pasaran macam CEO, badboy, dan kawan-kawannya lebih banyak peminat."
"Pesan kematian, eh, maksudnya pesan untuk para penulis zaman now yang mau terjun ke kubangan fantasi, untuk kalian jangan menyerah. Genre fantasi memang butuh imajinasi liar yang kadang sulit diterima manusia. Tapi, membuat dunia sendiri itu seru loh, dan ingat jangan lupa perbanyak baca buku fantasi.
Oh iya, mengenai pasar di kita yang emang rata-rata penggemar genre fakboy, CEO, dan sejenisnya, memang sulit sih, untuk kita sebagai penulis fantasi harus beradaptasi dengan keadaan pasar sekarang. Tapi, percaya deh, dari sekian banyak penggemar perbucinan world, masih ada yang suka genre lain. Ingat, cerita kita pun pasti ada pembacanya asal giat promosi dan alur yang menarik–gak ngalor ngidul–hohoho," tutup Ravenic di sesi wawancara siang bolong hari itu.
Nah, untuk kalian, para Netijing yang Minceuh sayangi, jangan lupa keep writing dan keep bacot, ya. Dadah, sampai jumpa di warta berikutnya! :*
Your Lovely Minceuh,
Lambe T-Rex
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top