Traum 3 - Candu
Myungsoo merasakan tubuh bagian bawahnya mendapatkan sebuah perlakuan yang sangat manis, hal-hal yang paling disukainya ketika sedang menghabiskan malam bersama wanita, matanya masih terpejam saat seseorang naik ke atas pangkuannya dan segera menenggelamkan bukti gairahnya ke dalam celah hangat favoritnya.
Ini berbeda, Myungsoo tau siapa yang sedang bersamanya saat ini. Jadi dengan hati riang ia membuka mata dan menemukan wajah sayu wanita itu yang telah dilanda gairah, seketika senyumnya terbit.
Akhirnya, dia bisa merasakannya. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
Bagaimana suara merdu wanita itu saat mendesahkan namanya, ataupun sentuhan-sentuhan sensual yang tercipta dari jari-jari lentik yang terawat, Myungsoo menikmatinya, bahkan sampai membiarkan wanita itu menggunakan dirinya untuk memuaskan diri. Padahal selama ini, dialah yang memegang kendali, dia yang berada di atas.
Tapi untuk malam ini adalah pengecualian. Setidaknya dia akan menghargai penantiannya selama bertahun-tahun untuk bisa merasakan surga ini.
Myungsoo menggeram saat dirasanya wanita di atasnya bergerak semakin tak sabar, tapi dia tidak melakukan apapun, menanti apa saja yang bisa diperbuat wanita ini untuk memuaskan mereka.
"Oh...Mr. Kim..."
Senyum puas tercipta di bibir pria itu kala wanita di atasnya berhasil mendapatkan kepuasan maksimal dengan tubuh yang bergetar hebat.
"Sekarang giliranku, sayang..." gumamnya penuh damba, tapi wanita itu berpikir lain saat dia mencoba untuk membalik posisi mereka. Wajah bingung Myungsoo langsung menghilang saat mengamati wanita itu menunduk ke bawah, semakin ke bawah hingga wajahnya sejajar dengan Mick.
Myungsoo menyeringai, "oke, malam ini puaskan Mick dengan bibir nakalmu itu, sayang."
Tanpa disuruh dua kali, wanita itu langsung melahap Mick dengan antusias, Myungsoo yang memang sejak tadi sudah berada di titik tertinggi gairahnya langsung menghempaskan kepalanya ke belakang dan menggeram kasar. Tangannya terangkat untuk mengumpulkan surai hitam yang menyebar di atas pahanya, tubuhnya sedikit naik untuk menyaksikan bagaimana Mick--nama kejantanannya di perlakukan dengan sangat ahli oleh wanita itu.
"Oh sayang, ya...mulutmu sangat indah," racaunya dengan nikmat, sebisa mungkin Myungsoo tidak melakukan pergerakan apapun demi memenuhi keinginan wanitanya, padahal saat ini dia sudah tidak tahan ingin bergerak dan bercinta hebat dengan mulut seksi itu.
"Oh ya, kau cantik. Wanitaku yang cantik, teruslah seperti itu..." Myungsoo mencengkram rambut-rambut ditangannya, matanya terpejam, merasakan tubuhnya mengejang hebat saat mendapatkan pelepasan pertamanya.
Merasa klimaksnya telah berhenti, Myungsoo membaringkan tubuh, melepaskan genggaman tangan dari surai selembut sutra itu lalu menetralkan pernapasannya yang memburu. Ini adalah malam yang hebat. Pikirnya.
Saat jantung dan paru-parunya sudah befungsi normal lagi, Myungsoo membuka matanya kembali, menatap langit-langit kamar hotel yang ditempatinya selama di Bordeaux lalu mengukir senyum puas.
"Kamu sungguh hebat, Bae Sooji." Gumamnya pelan, terdengar nada puas dan bangga di sana namun, kalimat itu tidak mendapatkan tanggapan apapun, dan Myungsoo merasakan kamarnya terasa lebih dingin, tidak sepanas saat bersama wanita itu tadi.
Dia menghitung sampai tiga, jika tebakannya benar maka dia akan menemukan tangannya berada di dalan celana saat ini.
Dan saat melirik ke bawah, sebuah umpatan kasar terdengar, "brengsek!" Jeritnya lalu menarik tangannya keluar dan melepaskan celana katun selutut yang telah basah karena cairan kepuasannya.
Dia langsung duduk di tengah ranjang untuk mengamati kamar itu, dan kembali mengumpat, "sial! Mimpi sialan!"
Melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, pria itu langsung mencuci wajahnya agar kesadarannya benar-benar pulih. "Sial!" Rutuknya saat menatap wajah mengerikan dari balik cermin.
Sebenarnya ini bukanlah hal baru untuknya, mimpi bercinta dengan wanita yang sama selalu muncul sejak usianya 25. Tapi dia tidak menyangka jika efeknya bisa sedahsyat ini bahkan setelah menemukan wanita itu adalah nyata.
Mimpi malam ini berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Jika kemarin dia bermimpi bercinta dengan wanita itu tanpa mendapatkan pelepasan yang membuatnya berakhir dengan memuaskan dirinya sendiri dengan tangan, maka malam ini berbeda. Myungsoo bahkan bisa menebak sebanyak apa cairannya yang keluar karena celananya sampai basah kuyub.
Perasaan puas yang dirasanya malam ini baru pertama kali ia rasakan sejak dari kali pertama dia melakukan seks bersama pacar pertamanya dulu. Apa yang wanita itu berikan padanya sangat berbeda, bahkan hanya dengan mulut manis itu, dia bisa klimaks sehebat ini, bagaimana jika melakukan intinya?
Dan satu lagi, ini baru dalam mimpi. Bayangkan ketika dia benar-benar merasakannya secara nyata.
"Oh sial, aku harus mendapatkan gadis itu." Bisiknya tersiksa, Mick kesayangannya sudah kembali terbangun dan Myungsoo mengerang.
Malam ini dia tidak berniat untuk bermain menggunakan tangan ataupun memanggil wanita random untuk memuaskannya, karena nyatanya meskipun telah mendapatkan kepuasan dari Mrs. Brough beberapa jam yang lalu, dia masih sanggup bermimpi dan mengeluarkan cairan lebih banyak dari dua kali klimaksnya bersama janda seksi itu. Dan setelah mendapatkan mimpi malam ini, dia menjadi tidak bergairah untuk menyentuh wanita manapun.
Dia hanya ingin Bae Sooji. Wanita dalam mimpinya yang bertransformasi menjadi sosok gadis mungil yang sangat menggairahkan.
Jadi, mandi air dingin adalah pilihan yang tepat. Setelahnya dia akan tidur dan memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk bisa menjerat gadis manis itu.
***
Menurut Myungsoo, ini adalah sebuah hal konyol. Tidak perlu otak jenius untuk bisa mengkalkulasikan angka-angka yang sejak tadi bersarang dalam otaknya.
Yah, setelah tidur dengan kepala dingin, Myungsoo berhasil mendapatkan kewarasannya. Pagi ini dia terbangun dengan memikirkan bagaimana menjijikannya dia karena berhasrat dengan seorang gadis berusia 12 tahun.
Tahun ini usianya genap 32 tahun, itu berarti sudah tujuh tahun semenjak pertama kali dia bermimpi bercinta dengan Bae Sooji, dan jika tidak salah menafsir usia gadis itu saat ini, berarti saat pertama kali muncul dalam mimpinya, gadis itu masih berusia 11 atau 12 tahun.
Memikirkan bercinta dengan anak berusia tidak lebih dari setengah umurnya saat ini membuatnya mual.
Tapi yang membuatnya heran, penampilan gadis itu tidak seperti kenyataannya. Gadis itu datang dalam mimpinya dalam wujud wanita dewasa dengan lekukan tubuh yang sangat fantastis, jadi bagaimana dia bisa mengira jika perempuan dalam mimpinya hanyalah seorang gadis polos yang perawan.
Sial, perawan.
Satu lagi masalahnya, gadis itu adalah perawan--itupun jika teman seksinya mengatakan kebenaran. Dan terkutuklah Myungsoo saat ini karena dia sangat ingin bercinta dengan gadis perawannya.
"Sial!"
"Maaf?"
Myungsoo langsung mengangkat wajahnya dan tersadar di mana dirinya saat ini, dia menghembuskan napas lalu menggeleng pelan, "maaf, saya hanya sedang memikirkan hal lain," ujarnya dengan kaku.
"Jadi, apa yang membuat Mr. Kim ingin menemui saya?" Gadis itu bertanya dengan nada curiga, "secara pribadi..." tambahnya dengan waspada.
Melihat bagaimana tingkah gadis di hadapannya, Myungsoo hanya menggelengkan kepala. Dia berdeham guna menetralkan kegugupan yang dengan tololnya malah datang di saat tidak tepat seperti sekarang.
"Ms. Rodriquez, mengenai tawaranmu kemarin..."
"Mr. Kim, itu adalah kecerobohan saya karena meminta hal yang tidak masuk akal. Tapi, tenang saja, kami sudah mendapatkan pria yang tepat."
Monica menyela dengan cepat, setelah mendapatkan omelan dari Sooji, dia jadi tidak berani lagi bertindak gegabah. Memang benar niatnya baik mencarikan pria untuk sahabatnya, tapi Sooji dengan jelas menentang jika pria itu adalah salah satu dari dosen mereka. Biarpun Mr. Kim masih lumayan muda, tapi tetap saja dia adalah pengajar dan sebuah skandal besar akan terjadi jika Sooji menyerahkan diri pada pria itu.
Kedua alis Myungsoo bertaut mendengarnya, "maksudnya?"
"Ya, saya mendapatkan pria yang tepat untuk Sooji. Jadi anda tidak perlu khawatir dan anggap saja pembicaraan kita kemarin tidak terjadi."
"Tidak," Myungsoo bersuara dengan sangat tenang, meskipun saat ini dia sudah ingin membanting meja cafe yang memisahkan mereka berdua dan mengguncang tubuh gadis seksi di depannya ini, tapi dia tidak melakukannya untuk menjaga harga dirinya sebagai seorang pria terhormat.
"Tidak?"
"Ya, tidak. Saya tidak akan berpura-pura itu tidak pernah terjadi," ujar Myungsoo.
"Tapi saya hanya..."
"Ms. Rodriquez, saya akan menerima tawaran itu," selanya dengan suara tegas, "mengajari sahabatmu secara pribadi."
Monica menelan ludahnya saat melihat raut serius pria di hadapannya, seketika nyalinya menyusut karena berpikir bahwa ini adalah sesuatu yang salah. Tidak seharusnya dia bermain-main dengan menawarkan Sooji kepada dosen muda yang gosipnya adalah seorang penjahat kelamin.
"Itu sudah tidak perlu, Sooji juga sudah menolak..."
"Tidak! Saya tidak menerima penolakan, dan," Myungsoo menggebrak meja membuat Monica langsung terdiam, mata bulatnya bergetar saat menatap Myungsoo yang sudah berdiri menjulang di depannya dengan menampilkan wajah marah, "pastikan sahabatmu menerimanya. Malam ini, saya menunggunya." Setelah itu Myungsoo berjalan meninggalkan Monica yang masih terpaku di tempatnya duduk.
Selang beberapa menit, gadis itu mengerjapkan mata dan menjerit tertahan saat menyadari apa yang telah terjadi.
Kim Myungsoo telah mengincar Sooji, dan mau tak mau, dengan cara apapun, pria itu pasti akan mendapatkan semua wanita yang telah diincarnya.
"Oh sial sial sial."
To be continued...
[01/05/18]
Ecie cie yg suka banget sama yg nakal nakal 😂
Aku rencananya buat tiap part pendek" aja ..gk lebih 2000 words biar enak, jdi jgn ada yg ngeluh pendek ya, ntar ku golok kau 🔪🔪🔪
Ini masih awal jdi pemanasan dulu, silahkan ditebak semau kalian, asal pas rahasianya udah terbongkar kalian jangan ngamuk 😂
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top