Serigala Berbulu Domba, dan Gagak

Hari ini Ernest melakukan kegiatan pengawasan seperti biasa, yaitu berjalan-jalan di antara kepadatan Ibu kota.

Dia kemudian masuk ke salah satu gang yang begitu sempit, dan dia berjalan masuk cukuo jauh lalu masuk ke salah satu toko yang ada di tempat itu.

Saat melihat Ernest datang pemilik Toko langsung menunduk dan mempersilakanya untuk masuk ke ruangan lain yang ada di dalam toko.

Ernest tanpa ragu masuk kedalam jalan menuju ruang bawah tanah, di dalam ruangan itu.

"Jadi mereka orang-orang itu?"

Ernest bertanya kepada seorang laki-laki di tempat itu yang tak lain adalah Akagi.

Mengingat sekarang Red Moon di serahkan ke Ernest, untuk membantunya dalam mengurus masalah ini.

"Tepat sekali, Ernest-sama."

"Apakah kau sudah menangkap semuanya tanpa terkecuali?"

Melihat jumlahnya yang hanya berjumlah sepuluh orang membuat Ernest ragu akan hal itu.

"Tentu saja, sebagian dari mereka mati bunuh diri."

"Baiklah, kalau begitu langsung saja akan aku tanyakan kepada kalian apa tujuan kalian kemari?"

"....."

"Sesuai yang diharapkan dari mereka, kalau begitu gunakan kita gunakan itu."

"Baiklah, Lena lakukan tugasmu."

"Baik."

Seorang perempuan muncul dan mendekat kearah orang-orang yang disekap itu.

"Katakan semua yang kau tahu padaku."

Saat itulah mata kesepuluh itu kehilangan warnanya dan hanya menganguk tanda dia mengerti.

"Hipnotis milik Lena memang tidak bisa diremehkan."

Kesepuluh orang itu sudah diberi penangkal sihir, tapi lain cerita kalau itu Hipnotis.

"Siapa yang memerintahkanmu kemari?"

"Veist Darken."

"Bukanya Veist hanya sekedar penasehat?"

"Dia baru saja dilantik sebagai pimpinan tertinggi Axiom, dan menyatakan kalau dirinya adalah Utusan yang agung."

"Apa kalian mempercayainya?"

"Ya."

"Alasanya?"

"...."

Saat itulah kening milik Ernest berkerut, saat mengetahui apa yang terjadi.

"Gawat! Ernest-sama menyingkir dari sini."

Saat itulah Akagi dengan segera membawa Ernest pergi dari tempat itu, bersamaan dengan keluarnya Ernest, Akagi serta Lena dari ruangan itu ke sepuluh orang tadi meledak.

"Bom?"

"Sihir kutukan itu akan aktiv saat ada pengkhianat yang membicarakan majikanya, tapi baru kali ini aku melihat yang seperti ini."

"Dan juga seharusnya sihir tadi tidak aktiv saat terkena hipnotis."

"Ini sungguh masalah serius, aku akan laporkan ini sendiri ke Hiro-sama, aku merasa kita berhadapan dengan sesuatu dari dunia lain."

"Jadi kita benar-benar berhadapan dengan Reincarnation."

"Yang kita hadapi bukanlah manusia tapi sang Raja Iblis yang sesunguhnya, tanamkan itu dalam diri kalian semua."

Ernest mengatakan hal itu saat mendengar sesuatu yang mengejutkan dari Hiro, soal Reincarnation yang sebenarnya sudah di tulis dalam legenda Elf kuno.

"Raja Iblis?"

"Itulah yang di katakan Hiro-sama, lagipula dipihak kita juga ada salah satu dari mereka."

"...."

"Jadi kali ini lakukan tugas kalian dengan baik, dan hati-hati."

"Baik."

-------------------------------------------------

Sementara itu di tempat lain lebih tepatnya di sebelah Utara Benua Erdorasia, terdapat seorang laki-laki yang di kenal dengan sebutan 'Gagak Hitam' memiliki kesibukan lain yang mengangu kewarasan-nya.

"Hoammmm."

Seperti pagi ini ketika dia baru membuka matanya di kejutkan oleh seorang perempuan yang memiliki tubuh seorang anak kecil berumur sekitar 10 tahun yang sedang telanjang dan memeluk tubuhnya.

'Walaupun aku melihatnya setiap hari tapi tetap saja ini mengangu kewarasanku.'

Dia tak lain dan tidak bukan adalah Wyst, yang terkena sihir teleportasi dan dikirim ke Utara.

Sementara anak kecil yang memeluknya dengan sangat nyaman itu adalah Alicia Freadica Brandeli, yang entah mengapa sejak hari itu selalu memangil Wyst dengan sebutan 'Papa'.

Tapi dia tahu alasanya beberapa hari yang lalu saat Wyst melihat tangan kirinya yang terukir simbol aneh, yang artinya dia membuat Kontrak dengan Makhluk Sihir.

Saat dia tanya ke Alicia dia memang Iblis, dan saat Wyst bertanya soal umurnya tiba-tiba dia dipukul dengan sangat keras hingga membuatnya pingsan....

Peraturan paling utama saat berbicara dengan wanita, jangan pernah menanyakan umur.

"Alicia kau sudah bangun bukan?"

"Ummm."

Saat itulah Alicia semakin erat memeluknya, dan Wyst pernah bertanya, 'kenapa dia memilih tubuh seorang anak kecil?' Dia menjawab dengan santai, 'wujudku berdasarkan keinginan tuanku'.

Pada saat itulah Wyst tidak ingin bertanya hal yang macam-macam ke Alicia.

'Perempuan entah itu Manusia ataupun Iblis mereka itu sama aja.'

Wyst mendesah dan menarik tangan miliknya secara paksa dan segera melakukan rutinitas paginya.

Sejak hari pertama dia di terbangkan ke Utara Wyst mendaftarkan dirinya sebagai petualang bebas, hal itu membuatnya bisa bebas ke luar masuk kota.

Dia telah menjalankan banyak Quest yang sulit hal itu membuatnya naik rank A dengan sangat mudah.

"Wyst-san hari ini anda akan pergi lagi."

"Begitulah."

"Sebelum itu bisakan anda membantu kami menyelsaikan sebuah Quest?"

"Quest?"

"Sebuah Quest darurat bagi seluruh rank A sampai dengan S."

"Masalah apa itu?"

"Monster Iblis kuno yang berwujud singa dan memiliki kekuatannya sangat mengerikan."

"Kekuatan seperti apa itu?"

"Hanya dalam sekali Cakar dia mengahancurkan apapun yang ada di sekitarnya, sekali dia meraung dia bisa menghempaskan apapun."

"...."

"Quest ini memiliki Reward yang sangat besar."

"Apa itu?"

"Apapun keinginanmu akan di kabulkan oleh Guild."

"...."

Wyst tidak bisa berkata apapun, tapi Quest itu memang sepadan dengan hadiah yang di berikan.

Guild adalah sebuah Organisasi Independen yang dimana memiliki informasi yang sangat luas, bahkan jika kau bertanya apapun selama itu ada di dunia ini Guild pasti mengetahuinya.

Guild itu sendiri terbagi menjadi 3 jenis.
1. Guild Petualang
2. Guild Pencuri/Tentara Bayaran
3. Guild Pedagang

Setiap Guild sendiri saling terhubung dan memberikan informasi secara terbuka. Bahkan bisa bisa dikatakan kalau Guild itu Organasasi yang menguasai seluruh dunia ini dari dalam kegelapan.

"Siapa yang membangunkan makhluk itu?"

"Kau mengetahuinya?"

"Regilus Nemea, Sang Raja dari segala Raja binatang Buas, dia makhluk yang lumayan kuat, tapi saat mengetahui kekuatan petualang di dunia ini itu mustahil mengalahkanya."

"Cara melawanya?"

"Menyegelnya dengan sihir terkutuk milik Ancient Dragon. Dia mustahil dibunuh karena, tidak ada satupun senjata yang mampu mengoresnya serta dia tidak mempan diserang oleh Sihir."

"Mustahil kah?"

"Kecuali, salah satu Raja itu turun tangan."

"Raja?"

"Kita lihat saja pertempuranya dari jauh, maka kau akan tahu seberapa kuatnya dia."

"Baiklah, muncul dimana Moster itu?"

"Barat daya."

"...!!"

Segera saja Wyst mengambil lembar Quest itu dan segera pergi dari tempat itu.

"Ke arah barat daya itu artinya di dekat Eldora."

"Ara, kau sadar rupanya."

"Maksudmu raja itu?"

"Itu bukan Rajamu tapi dia Raja yang lain, bagi dia makhluk itu tidak lebih dari seekor kucing yang manis."

Wyst juga tahu kalau Hiro bahkan bisa menaklukan Fenrir dengan sangat mudah, jadi perkataan Alicia menurut Wyst adalah benar.

"Raja yang kau maksud itu adalah Reincarnation kah?"

"Tepat sekali, hati-hatilah ketika kau berhadapan dengan mereka."

"Aku mengerti hal itu."

Wyst juga pernah bertanya soal Reincarnation dan hal itu membuat Alicia terkejut dan berkata, 'Dari mana kau tahu?' dan setelah Wyst menjelaskan semuanya panjang lebar Alicia hanya bisa mendesah.

Kata Alicia Reincarnation adalah Raja dari segala Raja, dan saat mengatakan hal itu wajahnya sangat ketakutan.

Hal itulah yang membuat Wyst merasa kalau dia tidak ingin berurusan dengan mereka, tapi itu sudah terlembat sejak dia mengetahui nama itu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top