Sebuah 'Pesta' di Kerajaan

Hiro saat ini sedang mengadakan pertemuan Rahasia dengan Oscar, di ruangan miliknya.

"Kau yakin aman ?"

"Yeah, yang mulia"

"Jadi, bagaimana rencana 'itu' ?"

"Sudah selesai yang mulia dan para bangsawan itu setuju tanpa protes"

"Sesuai sifat mereka, dan rencana ke 2"

"Pesta panen kah ?"

"Yeah, apa ada kendala ?"

"Tidak, ada yang mulia"

"Baguslah, lanjutkan kerjamu"

"Baiklah, yang mulia"

"Akan aku bereskan semua yang menganguku selama ini, hari ini juga"

Hiro tersenyum sebuah senyum yang tidak pernah dia tunjukan sama sekali yeah, inilah sifat aslinya itu adalah 'kelicikan' miliknya.

"Aku harap bisa menyebunyikan sifatku yang satu ini dari Elis, hahhhh"

Hiro mendesah panjang saat mengingat kejadian kemarin yeah, sebuah hari yang sangat menyenangkan untuk Hiro.

"Selanjutnya mari mengerjakan hal ini"

Yeah, yang ada di hadapan Hiro adalah surat-surat balasan yang di kirim oleh Negara yang ada di sekitar wilayah Eldora.

"Jadi benar yang di katakan paman itu kalau Harga kapas sangat tinggi"

Hiro mengirim surat itu di negara Elvia dan Astra yang dimana memang memiliki hubungan yang cukup baik dengan Eldora, Hiro juga mengirim Surat ke kaisaran.

"Bahkan kekaisaran tertarik dengan kapas ini ? Sepertinya aku harus memikirkan kembali menganti tanaman ini, Hahhhh"

Hiro melihat keuntungan yang di dapat dari kapas ini adalah Ratusan Juta G Yould yang cukup untuk membayar semua hutang kerajaan bahkan masih tersisa sangat banyak.

"Yosh, kalau begitu waktunya untuk membuat surat lagi"

Hiro dengan semangat menulis lagi sebuah surat yang akan dia tunjukan untuk Komandan Pasukan di Kerajaan ini, serta Guild yang ada di negara ini.

Isinya adalah permintaan untuk melindungi kapas yang akan di antar oleh Para pedagang dari para bandit.

"Selesai"

Hiro kemudian melihat kerjaannya yang lain dimana ada setumpuk Dokumen yang harus di kerjakan  karena, kemarin dia Libur.

"Hahhh, aku membenci kertas-kertas ini"

Saat Hiro sedang mengeluh tentang Kertas-kertas yang belum dia kerjakan, Elis saat ini sedang di balkon kamarnya mengamati keadaan kota dengan bingung.

"Apa sebentar lagi ada perayaan ? Tapi Ulang tahun Kerajaan masih lama, Ayah apa lagi lalu ?"

Elis berpikir lalu terbayang wajah Hiro yang sedang bekerja dengan kertasnya.

"Apa mungkin Hiro ? Tidak-tidak itu tidak mungkin"

Karena, mustahil kalau hari lahir Hiro sudah tersebar di Kota dan akan di adakan pesta sebesar ini.

"Lebih baik aku tanya Paman Oscar, atau langsung ke Hiro"

Elis langsung keluar dari ruangan dan saat berjalan menuju kantor Hiro dia melihat Oscar.

"Paman"

"Ada apa Hime-sama ?"

"Apa akan ada Pesta di kerajaan ini ?"

"Iya, benar sekali"

"Untuk apa ?"

"Pesta panen, untuk menghormati para petani dan berkah yang di berikan ke kerjaan ini"

"Ohhh, jadi Hiro benar-benar serius membuatnya kah. Ohya, kapan ini di adakan ?"

"Kurang lebih 1 minggu lagi"

"Terima kasih, Paman"

"Sama-sama, Hime-sama"

Waktunya berjalan cepat dan Elis yang kebosanan di kamarnya pada Akhirnya, membantu beberapa kerjaan Hiro.

Dan selama seminggu itu pula keduanya selalu bersama di Ruang kerja Hiro, dan itu membuat Kedua Orang tua Elis mengeluarkan senyuman yang manis setiap kali lewat di depan Ruangan.

Hal itu membuat Hiro heran dan Elis dia sangat malu tentang hal ini.

"Aku tidak menyangka kalau Raja baru itu membuat Pesta sebesar ini"

"Yeah, kelihatanya dia menagih hutang ke kita semua tapi dia sendiri juga melakukan pesta besar besaran seperti ini"

"Yeah, kau benar sunguh raja yang pintar cari muka"

Seperti itulah hal-hal yang di katakan oleh Para Bangsawan yang terlibat Korupsi di Ruangan Utama Pesta.

Seluruh ruangan pesta ini di isi oleh orang yang Hiro sebut sebagai 'Tikus' yang suka mengerogoti uang pajak dari Rakyat yang seharusnya milik Negara.

Mereka semua memiliki Ras manusia di negara ini memang memiliki Ras yang bercampur-campur dari segala Ras, tapi mungkin memang itulah sifat manusia yang memang rakus bahkan lebih rakus dari Ras Beast(manusia hewan) itu sendiri.

Salah satu bansawan yang ada disini adalah orang yang sempat Hiro temui saat bertemu Raja dan juga orang yang sempat masuk sel tahanan.

"Cih, sekarang apa yang di ingankan, Sampah sialan itu"

"Entahlah, dia orang yang susah di tebak"

"Kau benar sekali"

Saat itulah teriakan Prajuri di depan pintu masuk terdengar.

"Raja ke 69 Eldora dan Ratu serta Tuan putri hadir"

Bersamaan dengan itu Semua bansawan menatap sang Raja dan Ratu dengan kagum tapi berbeda dengan Elis yang di tatap dengan tatapan menjijikan.

Elis sangat terkenal di seluruh benua di dunia ini bahkan ada orang yang ingin ke Kerajaan Eldora hanya untuk melihat wajahnya saja.

'Dasar tua bangka'

Itulah yang di katakan Elis dalam Hati sambil tetap mencoba tersenyum saat melihat para bangsawan yang berumur 40 tahun lebih menjilat bibirnya saat menatapnya.

Pakaian Elis kali ini adalah Gaun berwarna Merah sesuai Rambutnya dengan bagian belahan dada yang agak longar serta ada tambahan kilauan di bagian bawah gaun itu yang merupakan Kain emas.

Hiro sendiri yang memilihkan Gaun itu untuk Elis khusus untuk pesta ini dan jika, bukan karena bujukan Hiro, Elis akan menolak dengan keras memakai pakaian ini.

Apalagi saat melihat wajah yang tidak ingin di lihatnya yaitu seorang laki-laki yang sangat tampan yang membuatnya mampu menaklukkan setiap wanita hanya dengan menatapnya dengan Rambut berwarna Pirang yang terlihat bersinar terkena lampu.

Dan tubuh gagah yang di balut Pakaian Zirah berwarna Perak yang di pakai membuatnya terlihat sepertio Pahlawan di Negeri Dongeng.

Di tambah dia adalah Salah satu anak dari Bangsawan tingkat Atas di kerajaan yang bernama 'Roland Elveis'.

Alasan, Elis tidak menyukainya itu karena, dia adalah orang yang sanga suka mempermainkan wanita dan sudah ada Ratusan wanita yang jatuh ke dalam gengamanya dan di antaranya ada yang hamil.

Laki-laki menatap Elis dengan sebuah senyum yang membuat beberapa perempuan yang merupakan anak bangsawan menjerit heboh.

'Dasar Remaja Labil'

Dia berkata pada perempuan yang berteriak walaupun jika, dia yang dulu saat belum di beri tahu Oscar tentang siapa sebenarnya laki-lakk di hadapanya, serta bertemu Hiro mungkin dia akan berakhir sama.

'Kau dimana Hiro'

Elis berkata dalam hati sambil duduk di tempat duduknya yang biasa, tapi orang tuanya langsung menghentikan Elis.

"Elis, sekarang kau duduk di tempat itu"

Orang tua Elis sang Mantan Raja dan Ratu tersenyum ke arah Elis yang mulai memindah duduknya di tempat 'aslinya' yaitu di Singasana bagi Ratu walaupun sebuah fakta kalau dirinya belum resmi menjadi Ratu.

Semua orang menjadi gaduh saat melihat Elis duduk di Kursi Ratu bukan sang Ratu sendiri yang duduk di kursinya saat ini, tapi langsung terdiam saat mendengar suara lagi.

"Putri Pertama Kerajaan Eldora datang"

Bersamaan dengan itu seorang perrmpuan dengan Rambut berwarna Pirang serta mata merah seperti milik Elis.

Perempuan itu bernama 'Seria Eldora' putri pertama dari Kerajaan Eldora, yang menjawabat sebagai Komandan Utama Militer Perusahaan.

Dia memakai Pakaian Militer kebangan Eldora serta Jubah yang di belakangnya ada lambang kerajaan.

Dan saat Seria ingin duduk di Kursinya Elis memangilnya dengan suara kecil.

"Onee-sama"

"Yo, Elis maaf belum mengunjungimu beberapa hari ini dan sepertinya aku harus memangilmu yang mulia Ratu sekarang"

"Berhentilah bercanda"

"Khukhu, aku jadi penasaran laki-laki macam apa yang kau pilih Elis ?"

Elis berhenti berdebat dan memalingkan wajahnya dan kemudian seseorang masuk dari pintu utama lagi dia adalah Aktor utama Pesta ini dan disampingnya berdiri Oscar yang senantiasa bersamanya.

"Raja Kerajaan Eldiora Ke 70 telah Datang"

"Huft, kau tahu aku ini belum resmi jadi, raja, hahhhhh"

Hiro mendesah saat mendengar apa yang di katakan oleh Penjaga itu disisi lain Oscar tersenyum kecut saat mendengar apa yang di katakan Hiro.

"......."

Para bangsawan yang melihat Hiro memandang Rendah dirinya dan Hiro melihat semua bangsawan itu lalu tersenyum kecil.

"Selamat datang, kalian semua yeah, aku tidak menyangka kalau kalian semua akan datang di acara ini, dan Ahhhh, aku lupa mahkotaku sial, tapi biarkan sajalah"

Tidak ada yang menjawab tapi semua bangsawan itu malah menatap Hiro bagaikan sampah dan bergumam 'jadi, dia yang akan aku singkarkan, hanya seekor semut'

Oscar yang mendengar hal ini hanya tersenyum kecil sementara, Elis tertawa kecil saat mendengarnya walaupun tadi sempat cemberut karena, ulah kakaknya.

Salah satu Alasan, kenapa seluruh bangswan menatap Hiro seperti itu karena, Hiro memakai pakaian yang berbeda 360 drajat dari Pakaian Elis ataupun Bangsawan yang terkesan mewah.

Dia hanya memakai Jas hitam sederhana dan celana hitam yang dia pakai di ruang kerja hal itu membuat Elis iri karena, harus memakai Gaun yang menyebalkan ini dan sebuah Fakta kalau Elis sama sekali tidak menyukai Gaun, walaupun dia putri.

Di dalam hati Oscar terkagum dengan Hiro yang mampu membuat susana di ruangan ini menjadi Berada di tanganya, terutama dengan lelucon yang disengaja walaupun kenyataanya Hiro memang lupa Mahkotanya.

"Apakah anda sehat, yang mulia"

"Yeah, tentu saja, dan apa kau tahan dengan kertas itu ?"

"Saya bahkan berniat untuk membakarnya beberap kali"

Sang Raja yang terlihat selalu gagah tertawa dengan sangat keras dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, semantara sang Ratu hanya tersenyum kecut melihat suaminya yang baru pertama kali ini dia melihatnya tertawa sekeras itu.

"Yang mulia Ratu, apakah anda juga sehat ?"

"Ya, aku dalam keadaan sehat"

"Syukurlah, kalau begitu"

"Memang ada apa ?"

"Tidak ada, apapun"

Hiro masih mengingat suara-suara yang terdengar sangat keras dari Ruang pribadi Raja dan Ratu saat malam hari dan itu memang tidak mungkin untuk di ceritakan di tempat umum karena, itu urusan pribadi.

'Walaupun aku susah tidur juga karena, hal itu'

Hiro mengekengkan kepalanya dan menatap 2 orang perempuan saat itulah matanya bertemu dengan Kakak Elis.

'Huft, adik dan kakak sama saja, hahhh'

Keduanya sangat cantik di tambah hanya dalam sekali lihat sangat terlihat sifat Kakak Elis yang mirip dengannya yaitu Tomboy.

"Ini pertama kalinya bertemu bukan ?"

"Yeah, Namaku Serina Eldora"

"Aku Kotsuhiro"

Keduanya berjabat tangan dan saling tersenyum saat itulah Elis langsung, menarik Hiro untuk duduk di sampingnya.

Saat di tarik Hiro hanya tersenyum kecut melihat Elis yang cemburu dengan kakaknya, itu di perkuat dengan Elis yang bergumam.

"Dasar Playboy"

Hiro hanya mendesah saat mendengar komentar Elis tentang dirinya.

'Aku tak menyangka Elis itu mudah untuk cemburu'

Hiro sekali lagi mendesah dan kemudian menatap liontin yang mengantung di leher Elis.

"Kau masih memakainya"

"Tentu saja, lagipula ini hadiah pertama darimu"

"Syukurlah, kalau begitu"

Hiro menatap Elis dengan tersenyum hal itu membuat pipi Elis mengeluarkan Rona merah, walaupun sudah berkali-kali melihatnya.

"Ara, ara, aku tidak menyangka kalian sudah semesra ini"

"Yeah, sepertinya Cucu kita akan segera datang"

Hiro tersenyum kecut saat mendengar apa yang di katakan oleh Raja dan Ratu sementara, wajah Elis saat ini menjadi merah dan menyebunyikan ekspresinya di pundak Hiro.

'Awal yang baik untuk sebuah eksekusi kah ?'

Itulah yang Hiro katakan saar para bangsawan menatap dirinya geram bahkan Hiro juga merasakan Aura membunuh yang kuat dari seseorang yang membuatnya senyum mengembang di bibirnya.

'Laki-laki itu rupanya juga ada disini kah ?'

Laki-laki yang dimaksud Hiro adalah Roland Elveis.

'Waktunya untuk memulai rencana yang selanjutnya'

Dalam hati Hiro tersenyum licik yang bahkan membuat Hiro sendiri terkejut dan membayangkan apa yang akan terjadi kedepanya.

'Mari menangkap Tikus'

Dengan begitu di mulailah serangkaian Acara pesta ini.

---------(Author Note)----------

Aku tidak pernah berkata akan membuat sifat Hiro sepenuhnya baik loh *tersenyum polos 😊
Yeah, apalagi jika itu di hubungkan dengan masa lalunya.

Yosha, kalau begitu sampai jumpa di chapter selanjutnya 😄😄



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top