Pesta dan Hal Yang Terpaksa Aku Lakukan
Saat ini sedang ada Pesta besar-besaran di kerajaan Eldora karena, Panen mereka yang baik.
Di aula utama kerajaan dimana Pesta tengah berlangsung, saat ini Hiro sedang duduk dengan santai sambil minum-minuman yang di beri pelayan, serta melihat Para Bangsawan serta Mantan Raja dan Ratu sedang menari.
"Elis, kau mau ikut menari ?"
"Tapi..."
"Kau tidak bisa menari ?"
"Ummmmmm"
"Tidak masalah, lagipula aku juga tidak bisa"
Lalu Hiro berdiri dan berjongkok di depan Elis sambil mengulur tanganya, sambil berkata.
"Do you Want to Dance With me my Queen ?"
"Yes, of course"
Elis menerima uluran tangan itu dan kemudian, dengan saling mengengam keduanya menuju tangah Area.
Keduanya saling berhadapan, dan mata mereka berdua saling menatap satu sama lain.
"Kau pernah belajar pedang bukan ?"
"Ummmm"
"Maka kau mengerti apa yang aku maksud"
Dengan heran Elis mulai menganguk, Hiro mulai melakahkan kakinya memulai tarian itu, dan dengan sengaja hendak menginjak kaki Elis tapi berhasil di hindari kemudian Elis membalasnya.
Begitulah keduanya, menari sebuah gerakan yang begitu indah, dan tajam.
Hiro memeluk pingang Elis lalu mengangkat Elis dan berputar-putar hal itu membuat Elis tersenyum senang.
Mereka berdua tidak menyadari saat ini menjadi pusat perhatian, dari semua tamu undangan yang mereka lakukan hanya menari.
Hiro melepas pelukanya di pingang Elis dan mengangkat salah satu tanganya yang memegang tangan Elis lalu membuatnya Berputar-putar.
Elis terlihat menyukainya, setelah selesai Hiro menariknya ke dalam pelukanya.
"Masih mau lanjut ?"
"Tentu saja ?"
"Kau yakin ?"
Hiro berkata sambil salah satu tanganya menyibakkan rambut Elis yang menutupi matanya.
"Ummm"
Elis menganguk dengan mantap, lalu Hiro mencium kening Elis dan berkata.
"Tunggu disini"
"Hemmmm"
Dengan wajah memerah serta perasaan yang membuat Elis tidak ingin jauh dari Hiro, tapi Hiro mamang tidak lama dan dia membawa benda yang sangat Elis kenal.
"Itukan ?"
"Pedangmu"
"Untuk apa ?"
"Blade Dance mari kita anggap begitu"
Mata Elis terbelak kaget mendengar ucapan Hiro, tapi kemudian berubah menjadi senyuman.
"Kita mulai ?"
"Ummm"
Elis langsung memeluk Tubuh Hiro dan salah satu tangannya ikut mengengam pedang yang di bawa Hiro lalu tangan yang satunya memeluk pinggang Hiro.
"Aku mulai"
Hiro mulai mengerakan kedua kakinya dan Elis otomatis ikut kali ini di iringi dengan tusukan serta tebasan pedang yang meraka genggam.
Semua orang yang melihatnya terkejut sekaligus, kagum melihat tarian mereka berdua tarian yang sangat indah.
"Ara, Ara keduanya memang sangat cocok"
"Yeah, siapa yang menyangka Hiro-kun berhasil mengajari Elis menari dalam sekejab bahkan membuat gerakan yang unik seperti ini"
"Tarian Pedang"
"Yap itulah namanya"
Itulah komentar Mantan Raja dan Ratu saat melihat tarian yang di lakukan Hiro serta Elis yang mengunakan teknik pedang sebagai media pada Akhirnya, suatu hari di kerajaan ini ada sebuah tempat latihan khusus untuk mempelajari 'Blade Dance'.
"Fyuhhhh"
"Huft, kau terlalu memaksa Elis"
"Hehehe"
Elis hanya tersenyum kecil sambil menatap wajah Hiro jarak wajah keduanya hanya beberapa centi.
"Kau sudah saatnya ganti bukan ?"
"Ummmm, dan aku harap kau tidak memaksaku memakai gaun lagi"
"Kenapa ? Padahal kau sangat cantik"
Saat mendengar ungkapan tiba-tiba Hiro wajah Elis memerah dan langsung memeluk Hiro.
"Huft, kau curang malah mengodaku"
"Hehhhh, itu fakta. Yosh, sepertinya waktu kita habis kalau begitu sampai nanti aku menunggumu disini"
"Ummmm"
Hiro membawa Elis menuju seorang pelayan perempuan yang sudah ada di samping Aula utama.
Hiro dengan santai menuju tempat duduknya setelah melongarkan dasi miliknya, serta mengiaskan rambutnya yang basah karena, keringat hal itu membuat beberap perempuan mengeluarkan Rona merah di pipinya.
'Apa aku terlalu banyak memberi Fan Servis ?'
Itulah komentar yang di utarakan Hiro dalam hati terutama saat melihat wajah Kakak Elis juga sedikit merona.
'Aku ada ide untuk membuat Harem Kakak beradik, tidak-tidak jika, aku melakukanya Elis pasti akan Protes'
Hiro mendesah saat pikirannya menuju kemana-kamana dan saat ini Pesta masih berjalan seperti biasa.
Hiro kemudian terpikiran tentang langkah selanjutnya yang harus dia ambil, mengingat hal itu Hiro tersenyum kecil lalu bertanya pada Oscar yang ada di sampingnya.
"Kau sudah menyiapkan semuanya ?"
"Sudah siap yang mulia"
"Terima kasih"
Saat ini Acara Makan-makan sedang berlangsung dan makanan yang di sajikan hanya Ransum(1) dan Roti Gandum untuk setiap orang dan untuk minuman hanya teh lokal.
'Sekarang, kita lihat bagaimana Ekspresi mereka ?'
Mereka semua terlihat marah saat melihat menu makanan yang ada di meja yang seharusnya hanya ada di meja para Prajurit serta Pelayan.
"Oscar"
"Ada apa ?"
"Kau perintahkan pelayan untuk memberikan Ransum dan Roti gandum itu ke Prajurit yang sedang menjaga"
"Baik"
Oscar tidak terlalu mengerti apa yang di pikirkan Hiro dan hanya mengikutinya saja, lalu Hiro meminta Pelayan itu untuk mengambil Rasum serta Roti Gandum itu untuk dimakan.
Sikap para bangsawan itu berbanding terbalik dengan wajah sang Mantan Raja yang berbinar melihat menunya.
'Aku lupa kalau Ransum dan Roti Gandum ini adalah kesukaan, Yang mulia'
Walaupun dia adalah seorang Raja tapi sebenarnya Alberd bukanlah seorang Bangsawan tapi berasal dari warga biasa jadi, yang memiliki Hak waris adalah Ratu, mungkin hal itulah yang membuat Raja itu tidak memiliki satupun selir atau permaisuri yang lain.
'Mungkin aku juga akan bernasip sama'
Hiro mendesah saat memikirkanya tapi dia juga tidak peduli toh dia akan memiliki Istri secantik Elis.
"Ini yang mulia"
"Terima kasih"
Saat Hiro hendak memakan Ransum miliknya Elis tiba-tiba masuk dengan pakaian baru yang di pakai saat ini bukanlah gaun yang mewah seperti tadi hanya sebuah Pakaian santai.
Yaitu setelan Rok pendek di lengkapi Stocking serta baju lengan panjang yang dimana longar di bagian Dada atasnya, dan juga Elis sepertinya sudah menghilangkan semua make up yang ada di wajahnya.
"Sudah aku duga Kau lebih cocok dengan hal ini"
Itulah yang Hiro katakan saat melihat Elis yang sudah duduk di sampingnya.
"Hehehehe"
"Memang namamu sebagai titisan Freya adalah nyata"
Freya sang Dewi perang dan kecantikan, salah satu Dewi yang di percayai oleh salah satu Agama di kerajaan ini.
Memang hal yang aneh tapi Elis lebih cantik tanpa Make up karena, terlihat seperti Remaja seusianya dan itu berbanding terbalik dengan tadi yang memberikan kesan dewasa.
"Ransum, dan Roti gandum"
"Kau mau ?"
"Ummmm"
Hiro memotong Roti gandum itu lalu menyuapkanya ke Elis dan setengah Roti gandum yang ada di tangan Hiro di suapkan Elis ke bibir Hiro.
Mereka berdua tersenyum dan menikmati makanan mereka dengan suasana Romantis hal itu pula yang membuat mantan Raja dan Ratu iri akhirnya, saling ikut-ikutan Elis dan Hiro.
Hal itu membuat para bangsawan tertegun melihat hal ini dan itu juga berlaku untuk semua prajurit bahkan Seria dan Ratu sendiri juga menikmatinya.
'Hahaha, sepertinya ini ide yang bagus untuk penghematan'
Hiro tertawa dalam hati melihat hal ini dan bergumam seperti itu mengenai Bahan pembuatan Ransum ini adalah bubur serta beberapa bahan lain yang mudah serta murah di dapatkan di sisi lain Ransum tergolong cukup sehat.
"Ahhhh huft, aku sudah lama tidak memakanya"
"Emmm"
"Aku juga sama"
Itulah komentar Raja, Ratu, serta Seria yang bersahutan dan Hiro menangapinya dengan tersenyum.
Pada akhirnya, para bangsawan itu makan dengan terpaksa walaupun mereka habiskan.
"Dengan begini seluruh Acara pesta selesai"
Itulah yang di katakan oleh pembawa Acara Pesta dan para bangsawan langsung berniat kembali tapi ke anehan terjadi karena, pintu utama yang belum di buka.
'Waktunya mulai menangkap tikus pencuri'
Hiro langsung, berdiri saat keributan terjadi dan secara lantang berkata.
"Tenang semuanya, masih ada 1 Acara khusus yang belum di laksanakan"
Para bangsawan langsung heran dan saling berbisik oleh satu sama lain serta membuat keributan.
"Yang mulai, apa anda secara sempurna memberikan hak anda kepada saya untuk melaksanakan tugas kerajaan"
Itulah yang di katakan Hiro di tengah keributan yang terjadi sambil menunduk di depan mantan Raja.
"Aku sudah menyerahkan semua Hak miliku kepadamu"
"Terima kasih yang mulia"
Hiro lalu berdiri menatap para Bangsawan lalu turun dari panggung hal itu membuat Para bangsawan heran, sekaligus takut saat merasakan hawa membunuh yang kuat dari Hiro.
"Oscar"
"Baik, yang mulia, menurut hasil dari Penyelidikan selama kurang lebih 3 minggu ini seluruh bangsawan di ruangan ini terbukti melakukan kasus korupsi"
"......!!!!"
Hal ini membuat mata para bangsawan terbelak kaget saat mendengarnya.
"Lanjutkan"
Hiro tidak peduli karena, sudah menduga hal ini dan meminta Oscar melanjutkan tugasnya.
"Bagi yang belum tahu Korupsi adalah hasil pengunaan dana yang di berikan oleh Rakyat atau pajak mereka gunakan untuk kepentingan sendiri, atau meningalkan tugasnya, dan menurut hukum yang di tetapkan kerajaan no. 144 yang mengatakan 'Jika, bangsawan terbukti melakukan kesalahan akan di hukum gantung dan di tonton langsung oleh Rakyat yang menjadi bawahanya'"
Seluruh bangsawan yang ada di tempat ini langsung berkeringat dingin dan ketakutan saat mendengar hukuman itu.
"Yosha, terima kasih Oscar"
"Sama-sama, yang mulia"
Hiro lalu menatap para bangsawan yang ada di hadapanya saat ini dengan santai dan mulai berkata.
"Sesuai yang kalian dengar hukuman kalian semua adalah di gantung atau hukuman mati, tapi aku ada sebuah pertanyaan saat kalian semua mati siapa orang yang akan mengembalikan Harta yang kalian ambil ? Apakah semua uang itu cukup HANYA di bayar dengan nyawa kalian seorang yang busuk, dan pantas di sebut sampah. Apakah mungkin uang itu akan kembali saat kalian mati ? Sejujurnya, aku tidak terlalu peduli dengan nasib kalian semua kedepanya karena, kalian yang menanam maka, kalian juga yang harus memanen"
Hiro menghentikan ucapanya dan melihat para bangsawan yang menatapnya tajam serta mengintimidasi serta ada juga yang menunduk pasrah.
"Sejujurnya, ada hukum lain di negara tengara yang dimana HANYA di hukum 3-5 tahun penjara serta denda yang tidak sesuai dengan jumlah uang yang dia ambil dari negara serta menyita barang miliknya, yang di kira milik Negara, kalau aku hidup di negara itu yang aku lakukan adalah menlakukan korupsi lalu menyimpan uang itu negara lain, atau untuk investasi di negara lain agar tidak ketahuan, dan mengunakanya hanya untuk makan, minum, serta kebutuhan sekali pakai, ingat itu tidak akan di sita karena, sudah masuk ke dalam perut serta pikiran memang mau disita juga isi perut atau otak meraka"
Semua bangsawan menatap iri dengan negara itu, dan ingin sekali tinggal disana sebuah negara yang damai dan tentram dimana semua orang yang mengurus negaranya mementingkan dirinya sendiri dari pada negara, bukanya itu juga bisa disebut pengkhianat ?.
"Terus adalagi yang di hukum mati yang tidak di ketahui orang lain dan hanya orang tertentu yeah, kalau aku akan menyuap menjaga keamanan sebelum hukuman mati terjadi lalu kabur setelah, itu tinggal di negara lain dengan idenfitas yang baru serta masih banyak lagi hukum-hukum yang lain, tapi karena, negara ini memiliki hukum tersendiri aku akan mengikutinya saja, dan atas kewenangan yang di berikan Raja ke 69 Kerajaan Eldora, Alberd A. Eldoras aku menambahkan hukuman no. 144 yaitu 'khusus Korupsi dan Suap; seluruh harta kekayaan milik orang yang di hukum menjadi milik kerajaan, secara sah dan tidak bisa di bantah, dan jika, orang itu kabur maka orang itu diangap sebagai buronan dan kepalanya di hargai 50 ribu G Yold serta akan di tingkatkan 2 kali lipat jika, orang yang menangkap dari daerah yang di pimpin' tambahkan itu saat Acara selesai Oscar"
"Baiklah, yang mulia"
Saat mendengar ucapan Hiro para bangsawan itu terkejut dan terlihat ketakutan serta yang sebelumnya menatap Hiro rendah menjadi seperti melihat malaikat maut yang siap mencabut nyawa mereka kapan saja.
Setelah selesai dengan semua itu Hiro mengkode penjaga pintu utama untuk membukanya, Hiro lalu berjalan menuju pintu itu dan di ikuti Elis yang berlari menyusulnya sebelum keluar Hiro berkata.
"Pesta di tutup, dan Hari yang menyenangkan"
Hiro mengatakan hal itu sambil menghembuskan nafasnya karena, semua bebanya sudah hilang.
Elis tiba-tiba muncul di sampingnya dan memeluk tangannya, kemudian seluruh anggota kerajaan keluar beserta pelayan dan para penjaga yang di dengar didalam Aula utama adalah Teriakan Histeris dari semua bangsawan korup itu.
'Misi Sukses'
Hiro tersenyum kecil dan mengunakan tangan kanannya yang masih bebas untuk mengelus kepala Elis.
"Maaf membuatmu khawatir"
"Ummmmm"
Elis hanya menganguk dan semakin mengeratkan pelukannya di tangan Hiro, Elis adalah orang yang mengetahui rasa sakit sebenarnya yang dirasakan Hiro, terutama saat berkata tadi Hiro harus menghilangkan sisi kemanusian miliknya agar tidak berbelas kasihan dengan para bangsawan itu.
'Di dunia ini adakalanya seorang pemimpin harus menunjukan ketegasanya walaupun itu berarti harus menjadi Iblis, hal itu di lakukan agar orang yang dia pimpin tidak melakukan kesalahan yang sama serta untuk menuntun mereka kejalan yang seharusanya karena, jika kau terlalu baik itu akan membuat orang yang ada di bawahmu meremehkanmu dan hasilnya adalah seperti hari ini karena, alasan itupula aku benci sebagai pemimin'
Itulah hal yang hiro pelajari hari ini dan berkata dalam hati 'aku tidak ingin melakukan hal ini lagi, kecuali kalau terpaksa'.
----------------(Author Note)---------------
1. Ransum; adalah makanan yang sesuai untuk porsi makanan seseorang.
Ingat cerita ini hanya Fiktif belaka (imajinasi sang Author Chuunibyou 😂) dan bukan untuk menyindir atau mengomentari pihak manapun serta di gunakan sebagai Hiburan (walaupun tidak menghibur 😥) dan menambah wawasan
🐣🐣🐣
Ttd
Mlankghufron
Kalau begitu sampai jumpa di Chapter selanjutnya 😜 update kedepan tergantung permintaan cepat atau lambatnya (moga-moga gak ada yang minta lanjut dulu 😅)
Bye 🐤🐤🐤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top