Pertemuan, dan Perjanjian
Satu minggu berlalu seperti hari-hari biasa tidak ada ke anehan apapaun, yang terjadi hingga saat ini.
Hal itu juga menjadi pertanda musim semi akan segera berakhir, dan seperti biasa kehidupan Hiro serta Elis sama sekali tidak berubah.
"Sekarang umur kandunganmu hampir 6 bulan bukan?"
"Umm tepat sekali, ada apa?"
"Tidak, aku hanya berharap bisa melihat bayi ini saat lahir."
"...."
Elis tidak menjawab apapun perkataan Hiro itu, dia juga sadar akan hal itu. Itu sudah menjadi bebanya sebagai Raja yang pasti akan melawan musuh yang kuat.
"Jagalah anak ini."
"Sudah pasti."
"Dan juga maaf mengatakan hal seperti itu padamu, tapi ingatlah ini aku akan terus menerus mencintaimu."
Hiro memeluk Elis dengan lembut, dan mencium keningnya hal itu membuat Air mata milik Elis keluar perlahan keluar.
Dia tidak tahu apakah dia sangup untuk kehilangan orang yang di cintainya ini atau tidak, tapi dia sadar kalau setiap sebuah pertempuan pasti ada perpisahan.
Hiro selalu mengatakan hal itu padanya, karena hal itulah Hiro tidak pernah sekalipun, menagatakan 'aku akan Selamanya mencintaimu' tapi 'aku akan terus menerus mencintaimu'.
Keduanya memiliki arti yang hampir sama, tapi kata 'mencintai selamanya' berarti cintamu tidak akan bertambah tapi akan selamanya dalam artian hidup, dan kata 'mencintaimu terus menerus' berarti dia mencintaimu dan terus mencintaimu berulang-ulang tanpa berhenti, kapanpun mereka bertemu.
Hal itulah yang membuat Elis tidak tahu harus mengatakan apa, dia tahu kalau Hiro mencintai dirinya tidak sampai hal yang keterlaluan, tapi dia tahu kalau Hiro sendiri sama sekali tidak pernah peduli dengan perempuan manapun yang ada di dekatnya.
Tentu saja kecuali Elis, hanya dia yang diangap sebagai seorang perempuan sepunuhnya oleh Hiro.
Bahkan Elis juga sadar kalau disekitar Hiro banyak sekali perempuan yang mencintainya, tapi sepertinya Hiro juga tidak peduli.
Elis juga pernah bertanya 'apakah kau sadar kalau ada banyak perempuan yang mencintaimu?' dan dia menganguk sambil tersenyum 'tapi aku mustahil untuk membagi perasaanku, yang selalu padamu'.
Bagi Hiro hanya dirinya lah yang spesial dan pantas untuk itu semua, memikirkan semua itu membuat air mata terus menerus merembes keluar dari mata Elis.
"Hiro, terima kasih banyak untuk semuanya."
"Aku juga harus mengatakan hal yang sama, kalau tanpa ada dirimu mustahil bagiku untuk melewati semua ini."
Elis hanya melakukan tugasnya sebagi istri sekaligus ratu, yaitu membantu suaminya sekaligus raja.
"Karena hal itulah Hiro, teruslah hidup."
"Maaf, aku tidak bisa berjanji tapi aku akan terus hidup disini."
Hiro menaruh tanganya di dada Elis, dan Elis langsung mengengam tangan Hiro dengan erat.
"Aku tahu itu, dan tidak ada pemilik kunci lain selain dirimu."
Keduanya saling tersenyum, dan wajah kedunya kian mendekat hingga bibir keduanya saling bersentuhan.
----------------------------------------
Hari ini juga di tempat lain, sudah di lukukan persiapan untuk pertemuan para petinggi Eldora atas panggilan Hiro.
Bahkan para Bangsawan yang juga merupakan mantan Raja itu sudah berada di Eldora.
"Sudah lama tidak kemari."
Ke 3 Arch Duke itu berbicara dengan santai satu sama lain, dan seperti peperangan yang terjadi di masa lalu hanyalah sebuah mimpi belaka.
"Apak kau tahu alasan dia memangil kita kesini?"
"Entahlah, Reina kau tahu sesuatu?"
Bahkan anak dari setiap Arch Duke pun juga di undang kemari.
"Tidak juga Otou-sama."
"Yuliana, kenapa kau menunduk sendari tadi."
"Tidak ada apa-apa."
Semuanya langsung berdiri saat melihat Hiro memasuki ruangan itu bersama Ernest dan juga Oscar.
"Maaf, membuat kalian menunggu."
"Tidak masalah."
Hiro langsung saja duduk dan menutup matanya, lalu bernafas dengan berat.
"Kita mulai saja, pertama aku ingin mendengar laporan soal pertambangan dari Arch Duke Dragonia."
"Pertambangan mengalami peningkatan hampir 5%, dan kami juga masih mengembangkan teknologi lain untuk pertambangan."
Arch Duke Dragonia, Sythe vest Dragonia mengatkan hal itu sambil berdiri.
"Baiklah, aku terima laporanmu, dan juga soal pertanian serta setok makanan? Arch Duke Savador."
"Kita memiliki setidaknya 50.000 Ton untuk bahan pangan, serta kebutuhan tanaman obat lebih dari 1.000 jenis."
"Baguslah, aku terima laporanmu. Untuk Arch Duke Elvarst aku minta infomasimu soal Kerjaan Equilibrium, serta soal pengembangan teknologi sihirnya."
"Semua informasi yang anda minta sudah ada di dalam map yang dibawa Yuliana."
"Yuliana, bagimana dengan hal yang aku minta?"
"Juga sudah saya tulis di dalam berkas."
"Baguslah, kalau begitu."
Tepat di awal musim semi, Hiro melakukan penataan Fokus kegiatan bagi setiap daerah yang dikuasai oleh setiap duke.
Arch Duke, Sythe vest Dragonia bertugas untuk mengelola area pertambangan di Dragonia, serta urusan transportasi, pertahanan dan pengawasan di udara.
Arch Duke, Seiraog el Savador bertugas untuk bagian Produksi, Pengawasan, dan Distribusi bahan pangan, serta obat-obatan.
Arch Duke, Alrond van Elvarst bertugas sebagai bagian penelitian, produksi, pengembangan alat-alat sihir.
Sementara, Oscar eric Serveas yang diangkat sebagai Arch Duke Eldora, bertugas sebagai pengawas dalam pusat administrasi, serta bertangung jawab dalam mengelola hasil hasil produksi dari setiap Arch Duke yang lain.
"Selain mendengarkan laporan dari kalian, aku juga ingin mendengat pendapat kalian bagaimana kalau aku membentuk Kementrian?"
"Kementrian?"
Semua orang yang ada diruangan itu bingung dengan apa yang di katakan oleh Hiro.
"Baiklah akan aku jelaskan lagipula ini juga sistem baru."
Mentri sendiri adalah orang-orang yang terpilih untuk membantu kepala negara dalam menjalankan tugasnya, atau bisa dikatakan dia menjadi kaki dan juga tangan kepala negara.
Mentri sendiri memiliki berbagai macam tugas baik administrasi maupun Non-Administrasi, yang terbagi menjadi beberapa, itu mulai dari Kesehatan, Pembangunan, Pendidikan, dll.
Menteri sendiri memiliki tugas yang tidak ada bedanya dengan penasehat, yang membedakan mereka terjun langsung dalam masalah itu, dan tidak tergantung sepenuhnya oleh Kepala Negara mereka.
"Aku sendiri membentuk mentri ini juga untuk membantu kalian dalam menyelsaikan tugas."
".....!!?"
Semua orang yang ada di rungan itu bahkan termasuk Ernest juga terkejut dengan ide milik Hiro.
"Anehnya, kenapa raja-raja terdahulu tidak pernah memikirkan ide serupa, Hahahahaha."
"Kau juga termasuk, Alrond."
"Itu sunguh sebuah hal yang di luar dugaan."
Ke 3 Arch Duke itu terkejut dengan ide bahkan mereka tidak mengira kalau, mereka yang merupakan mantan Raja tidak memikirkan jal itu sama sekali.
"Tapi yang menjadi masalah adalah bagaimana pemilihanya?"
"Itu urusanku untuk menyeleksi mereka."
"Baiklah, kalau begitu kami semua akan mendukungmu untuk idemu itu."
"Baiklah, dan juga Ernest katakan itu pada mereka."
"Baiklah Hiro-sama."
Ernest menanguk lalu menuju ke tengah meja bundar itu, dan menaruh sesuatu yang merupakan Crystal Energi yang sama persis dengan yang digunakan Hiro untuk menghakimi Pemimpin Axiom.
"Apa itu?"
"Ini adalah Informasi yang di kumpulkan oleh Red Moon soal pergerakan Kerajaan Equilibrium akhir-akhir ini."
Mereka melihatnya dengan seksama dan menyadari maksud dari Ernest.
"Mereka berniat berperang dengan kita kah?"
"Yap tepat sekali, dan dari Informasi yang aku dapatkan kerajaan ini sudah menyiapkan pasukan yang besar."
"Pasukan besar?"
"Yang paling merepotkan adalah Dimension Angel."
"Mereka akhirnya mengunakan proyek malaikat palsu itukah?"
Alrond mengatakan itu, dan wajahnya terlihat sangat kesal saat ini.
"Apa kau tahu sesuatu soal Dimension Angel itu, Alrond-san."
Hiro bertanya dengan nada yang snagat penasaran dan Alrond hanya bisa mendesah, lalu berkata.
"Dimension Angel itu, adalah Sel High Half-Elf yang di ambil oleh Equilibrium, saat mengetahui Sel itu berguna untuk meningkatkan kekuatan dari sirkuit Roh."
"Jadi, mereka mengunakan sihir Roh kah?"
"Iya, tapi Dimension Angel bukan hanya mengunakan kekuatan Roh tapi juga memiliki pelindung Dimensi yang kebal terhadap sihir dan juga senjata."
"Tapi itu tetap diciptakan dari sihir bukan?"
"Benar sekali."
"Ernest, setelah ini kau hubungi Seria Nee-sama untuk mengatasi Dimension Angel itu."
"Baiklah."
"Dan juga aku rasa sampai disini saja, dan untuk Reina, serta Clair kalian ikut saja dengan Ernest soalnya yang memangil kalian adalah Seria Nee-sama yang memakai namaku, Yuliana kalau kau bisa menginaplah dulu mungkin nanti ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan soal hal ini."
"""Baik."""
Hiro segera keluar di ikuti oleh Oscar, dan setelah keluar dari ruangan itu, Oscar bertanya sesuatu ke Hiro.
"Apa ada masalah Hiro-sama?"
"Tidak, aku akan pergi menemui Elis, Oscar tolong taruh ini ke Ruanganku."
Hiro langsung saja bergerak ke kamarnya dan Elis, ketika sampai dia hanya berdiri di depanya.
"Masuklah Hiro."
Diapun masuk kedalam ruangan itu, dan merasa terkejut saat Elis tahu kalau dia ada disini.
"Kemarilah."
Dia duduk di samping Elis, dan Elis langsung saja bersandar di pundaknya.
"Ada masalah apa?"
"Aku yakin engkau pasti tahu."
"...."
Elis tersenyum kecil, saat tahu hal ini ada hubunganya dengan seseorang yang dia lihat di Pertemuan tadi.
"Ada apa dengan Yuliana?"
"Dia sepertinya sedang ketakutakan serta khawatir akan sesuatu disaat yang bersamaan."
"Begitu kah?"
Elis tersenyum dan mencium pipi Hiro dengan lembut lalu mengatakan.
"Pergilah, aku yakin dia saat ini membutuhkanmu."
"Tapi aku ingin kau menemaniku."
"Tidak, kau harus sendiran."
"Apa kau tidak masalah?"
"Umm, tidak ada apa-apa."
"Aku hanya khawatir, pada sebuah hal."
"Aku tahu apa yang kau khawatir kan."
"...."
"Pergilah, lagipula aku sendiri tidak masalah untuk yang kedua."
"Tapi aku tidak ingin hal itu."
"Kalau begitu pergilah, dan kau harus mengatakan perasanmu yang sesunguhnya padanya."
"Baiklah, jika kau yang memaksa."
Hiro tidak ada pilihan lain, dan Hiro langsung mencium bibir Elis dengan intens, hal itu membuat Elus terkejut tapi dia menerimanya dan membalas ciuman itu.
------------------------------------------
Harem? Atau Tidak?
Tunggu aja ke lanjutannya... {•_•}
Itu juga akan menjadi chapter terakhir dari Arc ini.
Bye, Bye....🐣🐣🐣
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top