Sekarang ini Hiro dan juga Elis sudah kembali ke Villa milik Yulia, serta kejadian kemarin tentu saja sangat berkesan bagi keduanya.
Walaupun, sebanarnya ada sebuah hal yang berbeda, lebih tepatnya seekor anak serigala lucu yang tertidur di pangkuan Elis.
Serigala itu adalah Fafnir dalam 'cute' mode, yang membuat Elis tidak tahan ingin selalu memeluknya.
Disisi lain bulu Fafnir memang sangat lembut walaupun, fakta kalau dirinya adalah Magical Creacture Rank S.
Mengenai Hiro dia hanya bisa menatap cemberut ke arah Serigala itu.
Yeah, dia sedang cemberu oleh hewan lucu itu yang membuat Elis hanya bisa mendesah sambil berkata.
"Hahhh, Kau tidak usah terlalu cemburu seperti itu Hiro."
Tapi Hiro tetap saja cemberut dan Elis mendekatkan tempat duduknya, lalu mencium pipi Hiro.
"Hehh, kenapa tidak disini."
"Mou, dasar kau ini memang ada maunya."
Saat Hiro menunjuk bibirnya sambil tersenyum mengoda dan melihat Elis yang cemberut Hiro tertawa sambil menyandarkan Elis di pundaknya.
Di sisi lain di ruangan itu juga ada satu orang yang tidak terlalu di perhatikan keduanya, walaupun dia tuan rumah.
Yeah, Yuliana hanya bisa mendesah puluhan kali saat melihat kemesraan dari pasangan yang ada di hadapanya ini.
"Ehmmm."
"Ahhh, Yuliana sejak kapan kau disini?"
"Hahhh, jadi kalian berdua dari tadi pergi kemana?"
"Ahhh, hahahaha."
Yuliana sekali lagi mendesah menghadapi tawa Hiro yang hambar karena, dia tidak menyadari keberadaan Yuliana yang memang memangil keduanya kemari.
"Jadi ada apa?"
"Ini soal masalah kekaisaran, dan sudah aku jelaskan beberapa hal di surat bukan?"
"Yeah, kalau tidak salah, ini soal permasalahan Hak Waris kekaisaran bukan?"
"Tepat sekali, dan juga masih ada hal yang lain."
"Hal yang lain? Tapi tunggu dulu apakah aku boleh mendengarkan?"
"Tentu saja bagaimanapun ini akan berhubungan dengan kerajaanmu, baiklah mari kita mulai dari...."
Aliciana Van Opheria, atau lebih di kenal 'Dark Princess' dia adalah anak dari saudara tertua Kaisar, yang juga Duke tertinggi yang bernama 'Frenzia'.
Sementara, Yuliana adalah Anak yatim yang di angkat sebagai putri oleh saudara termuda di kaisar.
Dia adalah anak yang memiliki kepribadian Ambisius, Idealist, dan Sangat Loyal sebagai bangsawan.
Hal ini berkembalikan dengan Yuliana yang memang tidak terlalu Ambisius, dan tidak terlalu Loyal sebagai bangsawan, disisi lain dia memiliki Idealist yang berbeda dengan Alicia.
Aliciana saat ini berada di pihak yang menginginkan Kejayaan kekaisaran di masa lalu yaitu, dengan cara memperluas wilayah melalui perang.
Yuliana berada di pihak yang tidak ingin ada perang, serta ingin memperkuat Ekonomi serta pengembangan teknologi di Kekaisaran.
"Singkatnya di kekaisaran sedang ada perpecahan."
"Umm, dan ini dari segala bidang baik politik, militer maupun pengaturan ekonomi."
"Jadi, aku mulai mengerti alasan Alicia mengundangku ke pesta yang akan di adakan 3 hari lagi."
"Memang untuk apa?"
"Membunuhku, apalagi?"
""...?!!""
Yuliana dan juga Elis sama-sama terkejut dengan hal ini tapi, dia kemudian melanjutkanya lagi.
"Potensi kekaisaran akan sangat kuat untuk menang dalam pertarungan bila mengalahkan Elvandria lebih dahulu, yang memang memiliki luas yang hampir sama dengan kekaisaran, disisi lain Raja dari Elvandria merupakan orang kekaisaran, yang mampu membangun kerajaan kecil menjadi begitu besar, dan kuat."
"Jadi mereka mengangapmu memiliki informasi Rahasia di kekaisaran?"
"Sepertinya begitu, walaupun itu adalah kesalahan fatal kekaisaran, yang mempercepat kehancuran mereka."
"Apa maksudmu?"
"Nee, Elis apa yang akan terjadi jika, kita berdua mati disini?"
"Aku yakin Duke yang dulunya ke 3 Raja itu pasti akan marah dan memerintahkan seluruh pasukan Elvandria untuk menyerang kekaisaran dengan kekuatan penuh."
Elis menjawab seperti itu karena, dia hafal Hiro sudah benar-benar memiliki bawahan yang sangat setia, yang akan mendukungnya sampai Akhir hayat.
"Dan kau ingat soal rumor yang mengatakan kerajaan kami memiliki senjata yang bisa mengancurkan sebuah gunung itu?"
"Ya"
"Senjata itu adalah Nyata, dan itu adalah benda yang aku buat sendiri serta aku beri nama 'Magic Gun'.... Sebuah benda yang merupakan dosa terbesarku."
Elis mendengar suara lirih yang Hiro ucapakan di akhir kata, yang membuat dirinya mengeratkan pelukannya di tangan Hiro sambil berbisik.
'Itu bukan salahmu.'
Elis mengeluarakan senyuman yang menenangkan hati Hiro yang memang sedang kacau.
Dan itu memang bukan salah Hiro sepenuhnya karena, didorong oleh ketidak mampuan dalam melawan Elvarst saat itu, serta dirinya sendiri juga tidak tahu kalau akan membuat senjata pemusnah masal seperti itu.
"Yeah, senjata seperti itu mungkin tidak masalah kalau aku masih hidup pasti tidak akan di salah gunakan, tapi apa yang akan terjadi jika aku sudah mati?"
Jika, Magic Gun di salah gunakan sudah di pastikan akan ada peperangan yang berefek merubah peta, serta pebunuhan masal.
Di sisi lain senjata itu bisa saja menjadi senjata makan tuan yang malah menghancurkan kerajaan.
"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepan kah?"
"Dan itu adalah tugas yang paling merepotkan dari seorang Raja apalagi jika, mereka memiliki lebih dari satu pewaris."
Memang tugas yang paling susah dari seorang Raja untuk memilih pewaris yang akan meneruskan Kerajaan.
Alasanya, tentu saja karena banyak sekali Kerajaan yang hancur karena, pemimpin yang tidak bisa mengerusnya seperti Raja sebelumnya.
Disisi lain ada juga beberapa hal seperti ketidak puasan terhadap pemimpin.
"Yeah kau benar, di sisi lain para bangsawan di kekaisar rata-rata mendukung Alicia-nee, yang memang memiliki sifat yang mirip 'Lion Heart-sama'."
"Pendiri dari Kekaisaran yang membuat kekaisaran memasuki masa emas sebelum perang saudara?"
"Ummm?!"
"Yeah, menurutku yang hebat adalah penganti Lion Heart."
"Ehh, kenapa?"
"Kemampuanya terbukti, membuat kekaisaran tetap utuh hingga saat ini kau tahu, dia bahkan membuat kekaisaran yang dalam masa Kritis kembali normal, itu sunguh hal yang sangat luar biasa, dan juga tidak ada yang peduli dengan hal ini mengingat dia bekerja di balik Layar."
Mendengar jawabanku Yuliana hanya bisa tertegun tapi dia kemudian menganguk mengerti atas maksudku.
"Disisi lain jika, kekaisaran ingin kembali ke masa jayanya dengan mengunakan perang, hal yang terjadi adalah sebaliknya yang mungkin malah menghancurkan kekaisaran sendiri."
"Kenapa begitu?"
"Pemberontakan. Karena, rakyat yang kecewa yang pada akhirnya malah menghacurkan Kekaisaran sendiri. Yeah, walaupun kau mengatakan kebanyakan bangsawan setuju tapi jika, rakyat tidak setuju itu sama saja kehancuran telah menanti, hal yang paling harus di fikirkan seseorang ketika menjadi pemimpin adalah memikirkan 'apa yang bawahanku fikirkan saat aku mengambil keputusan ini?', bukan 'apa yang masuhku fikirkan'."
Yuliana tersenyum senang mendengar penjelasan Hiro dan dia merasa Hiro memang cocok menjadi Raja.
'Huft, entah mengapa aku malah ingin membuat Hiro-kun menjadi Kaisar dari pada diriku.'
Mengenai maksud apa yang Hiro katakan tadi yaitu, apa yang di fikirkan bawahanku, bukan lawanku adalah, yang kau fikirkan dalam membuat keputusan bukan ketika kau menjadi pemimpin atau apa yang di fikirkan lawanmu, tapi ketika kau menjadi bawahan yang harus mematuhi keputusan itu.
Yeah, memang di dunia ini tidak ada yang namanya sempurna, tapi manusia selalu berusaha mengapainya.
Jika, itu di ibaratkan seorang pemimpin yang sempurna pasti bukan orang yang membuat semua musuhnya takut, serta sangat baik, tegas dalam menghukum, dan perfectionist.
Tapi seorang pemimpin yang sempurna adalah mereka yang mampu menuntun bawahannya menuju ke arah yang lebih baik, dengan membuat dirinya sebagai contoh.
Walaupun, dalam kasus Hiro dia tidak selamanya bisa menjadi contoh, tapi pasti ada orang lain yang cocok untuk itu.
"Nahh, sebelum itu Hiro-kun kau tahu tentang masalah yang ada di timur?"
"Massalah?!"
"Yeah, lebih tepatnya sebuah Kerajaan sedang bersiap untuk melakukan perang sekala besar, deklarasinya baru saja 2 minggu yang lalu."
"Menguasai Dunia kah?"
"Yeah, mereka menyatakan perang kepada seluruh negara tetangga, dan baru saja ada kabar masuk kalau 2 Kerajaan sudah Runtuh."
"Hoi, hoi, kau serius bukan?!"
"Hemm, dan mengenai musuh kita kali ini adalah Kekaisaran Yornia, sebuah negara yang memfokuskan dananya untuk militer."
"Singkatnya negara militer?"
"Yeah, dan juga di negara itu satu-satunya yang memiliki teknologi Alkemis tingkat tinggi yang di gabungkan dengan Genetika."
"Apa itu?"
"Sebuah teknologi yang di gunakan untuk menciptakan makhluk sempurna dengan mengunakan obat-obatan terlarang, serta pengabungan Gen, dan seharusnya hal-hal ini di larang karena, membuat kehidupan rusak."
"Mereka membuat monster?"
"Yeah, tepat sekali."
"Dan Mereka sudah membuat berapa monster?"
"12 Monster."
"Ini buruk, dan kapan acara ini selesai lalu kapan aku bisa kembali?"
"Ada apa Hiro?"
Elis bertanya dengan nada heran karena, tahu kalau Hiro sedang ketakutan oleh sebuah hal.
"Pelarangan dalam dunia Alkemis adalah mencampurkanya dengan teknologi Genetik karena, pasti akan menciptakan monster yang sangat kuat, dan cepat berkembang, disisi lain jumlah monsternya ada 12."
"Maksudmu?"
Yuliana tidak terlalu mengerti maksud Hiro dan bertanya dengan nada heran.
"Dunia ini akan hancur kalau monster-monster serta catatan pembuatanya tidak segera di hancurkan dan memurutku lvl monster itu masihlah bayi tapi sekarang akan terus berkembang."
"Tidak mungkin."
"Teknologi bisa membantu manusia tapi juga bisa mengancurkan seluruh peradaban manusia."
"Yeah."
"Karena, itu aku mau tanya kapan aku kembali?"
"Mungkin setelah acara pesta itu selesai. Jika, tidak ada masalah kebelakangnya."
"Ini akan merepotkan."
Kemudian Yuliana tersenyum kecil sebelum bertanya sebuah hal yang memang mengangu fikiranya.
"Dan juga Hiro-kun apakau ada senjata untuk mengatasi para monster itu?"
"Bisa ya, juga bisa tidak."
"Apa maksudmu?"
"Jika, monster itu masih bayi atau belum sempurna mengunakan 'Magic Gun' itu lebih dari cukup, tapi untuk monster yang sempurna aku tidak terlalu yakin apakah teknologi yang aku buat ini bisa."
"Apa itu?"
"11 Secred weapon yang merupakan senjata special kerajaan."
"Senjata apa itu?"
"Yang jelas itu senjata penghancur masal."
"Kalau kau ada senjata seperti itu kenapa kau takut?"
"Hahhhh, Aku juga tahu kalau aku tidak perlu takut tapi, aku yakin pekerajaanku akan benar-benar menumpuk."
"Hohhhh, jadi kau lebih takut dengan kertas-kertas itu?"
Elis tersenyum ke arah Hiro dan Hiro menunjukan wajah pasrah karena, itu memang benar.
"Jangan bahas hal itu, aku mohon."
Mendengar komentar Hiro itu Elis dan Yuliana tertawa.
------------(::>_<::)--------------
Sementara itu saat ini di tempat lain jauh di timur sedang terjadi sebuah pertempuran atau lebih tepatnya pembantaian sekala besar.
12 Monster yang memiliki tinggi rata-rata 30 Meter yang menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya.
"Apa-apaan makhluk itu?"
"Tidak mungkin ada makhluk seperti itu di dunia ini."
Sebuah monster yang membawa keputusasaan bagi siapapun yang melihatnya.
------------(~T_T~)-------------
Yo, maaf agak lama update 😒, soalnya data wordku hilang 😭😭 padahal udah selesai 😞.
Dan juga sepertinya aku tidak sengaja membuat cerita ini menjadi lama banget Endnya 😒 menyebalkan.
Sampai jumpa di chapter berikutnya
Bye 🐣🐣🐣
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top