Perasaan Dari Sang Calon Ratu, Elis
Hari sudah menjelang pagi matahari mulai menunjukan sinarnya, dan dengan nakal mengangu orang-orang yang masih bermimpi indah.
Hal itu berlaku juga untuk kotsuHiro yang membuka matanya dengan malas-malasan dan hal pertama yang dirasakanya adalah.
'Sensasi, lembut macam apa ini ?'
Kemudian, saat melihat ke samping kanan dia mendapati sosok malaikat dengan rambut merah yang tertidur dengan nyamanya serta memeluk tubuh bagian sampingnya dengan erat.
'Aku mungkin masih tidur, yeah'
Itulah apa yang di fikirkan Hiro saat mengetahui hal ini, dan dengan segala kewarasan yang dia miliki mencoba untuk menekan iblis di dalam dirinya.
'Sial, hanya di peluk oleh Elis membuatku seperti ini'
Hiro menyadari kalau dia tidak memiliki pengalaman dengan perempuan sama sekali, tapi dia tidak menyangka hanya karena, di peluk oleh Elis akan membuatnya seperti ini.
'Kewarasanku akan terancam kalau seperti dan berhentilah menunjukan wajah itu'
Elis yang tidur menunjukan wajah polos seperti anak kecil yang entah bagaimana malah membuat Hiro semakin tidak bisa menahan diri.
'Walaupun kita tunangan tapi aku tetap akan di hukum jika, melakukan itu dengan paksa'
Bagi Hiro yang memang tidak memiliki pengalaman apapun dengan perempuan baru kali ini juga merasakan yang namanya 'Surga' yang menjerumuskan ke 'Nereka'.
"Hiro"
Elis sedikit mengeliat dan tersenyum sambil sekali mengeluarkan suara 'Nyan-nyan' aneh dari dalam mulutnya.
'Aku tidak peduli yang dia mimpikan dan tunggu itu aku'
Wajah Hiro memerah dan mencoba dengan keras melawan sensasi mengoda terutama saat Elis mengeliat tadi Hiro semakin bisa merasakan benda lembut itu.
"Hiro, tunggu jangan sekarang"
"...!!"
Oke, hiro sekarang tidak bisa berpikir normal dan mulai penasaran terutama apa maksud 'Tunggu jangan sekarang itu ?'.
Hiro sampai melupakan sebuah hal yaitu baru kali ini ada orang yang memangilnya dengan nama Hiro setelah sekian lama bahkan pamannya yanh mengasuhnya memangilnya 'Kotsu'.
Dan itu membuat Hiro semakin tidak tahan untuk menyatap Elis sebagai sarapa pagi.
"Ummmm"
"....!!??"
Elis mulai membuka matanya dan Hiro masih melihat Elis yang mengusap matanya yang masih mengantuk saat matanya terbuka dengan penuh Mata mereka berdua bertemu.
Wajah mereka sama-sama memerah satu sama lain, dan tersipu Elis menunduk dan Hiro memalingkan wajahnya ke arah lain.
Tentu saja siapapun yang melihatnya pasti akan berkata 'Ohhh, lucunya pasangan ini'.
Menyadari ketidak nyamanan ini Hiro mulai membuat inisiatif dengan mengucap selamat pagi.
"Ohayou, Elis"
"Ohayou, Hiro kau sudah baikan ?"
Saat itulah dia menyadari kalau rupanya dirinya pingsan saat itu dan Elis menatap Hiro dengan cemas.
"Y-yeah, aku sudah baikan"
"Sungguh"
Hiro gugup saat menjawanya karena, baru kali ini ada orang yang sangat khawatir padanya selain pamanya terutama dia adalah perempuan secantik Elis dan karena, jawabnya itu membuat Elis menatapnya tajam serta semakin mengeratkan pelukanya membuat sensai lembut itu semakin terasa.
"Yeah, aku sudah baikan, dan sakit kepalaku menghilang entah kemana"
Yang Hiro katakan adalah Fakta terutama dia sudah dapat melihat wajah Elis saat tidur dan merasakan benda kenyal milik Elis Seluruh stress mengenai bangsawan yang melakukan Korup hilang seketika bagaikan sebuah Debu yang diterpa angin yang besar.
"Syukurlah"
Elis berkata sambil tetap memeluknya dan menaruh kepalanya di pundak Hiro itu membuat Hiro bisa mencium Aroma tubuh Elis yang entah bagaimana caranya masih wangi walaupun baru bangun tidur.
"Elis kenapa kau memangilku, Hiro ?"
"Apakah tidak boleh ?"
"Tidak, tidak, aku hanya aneh saja lagipula bahkan orang yang merawatkupun memangilku 'Kotsu' karena, kau tau arti Hiro bukan ?"
"Yeah, artinya pahlawan bukan ?"
"Hal itu sangat tidak cocok denganku yang di buang oleh orang tuaku sendiri karena, tidak memiliki kekuatan sihir yang cukup, walaupun aku memiliki elemen Bayangan yang unik di dalam tubuhku, sehingga paman memberikan kata 'Kotsu' di depan namaku dan selalu memangilku begitu"
Saat mendengar hal itu Elis semakin mengeratkan pelukanya pada Hiro dan bergumam sesuatu.
"Bukanya aku tidak cocok tapi aku hanya tidak pantas menerimanya terutama untuk sampah sepertiku"
Elis langsung, menarik kerah Hiro dan menindih tubuhnya saat Hiro mengatakan dirinya sampah, tapi kemudian Air mata mengalir dengan deras dari mata Elis, dan dia akhirnya, tertunduk lemas di dada Hiro sambil memukulnya.
"Hikssss.....hiksss"
Hiro tidak tau apa yang terjadi dan memilih mengelus kepala Elis dengan lembut dia bahkan tidak berniat untuk menangkanya karena, memang tidak tau apa masalahnya.
Setelah tangisan itu Reda Hiro tetap mengelus kepala Elis dengan lembut lagipula Elis tidak menunjukan penolakan sama sekali dengan hal itu, walaupun dia harus mengucapkan terima kasih karena, Elis secara tidak sadar sudah menghilangkan Setresnya.
"Hiro ?"
"Hemmmm, ada apa ?"
Elis terdiam sebentar dan kemudian memilih kata yang tepat yang akan di ucapkannya.
"Aku sudah tau beberapa hal tentang dirimu dari Penasehat, Oscar dia memberitahuku kalau kau adalah seorang yang memiliki nilah terendah dalam bidang berkuda, mengunakan pedang, dan sihir bukan ?"
Hiro tetap diam tak menjawab dan Elis melanjutkan apa yang ingin disampaikannya.
"Kau mungkin tidak bisa semua itu tapi aku tidak peduli lagipula aku ahli dalam semua bidang itu tapi kau memiliki hal yang tidak aku miliki yaitu kemampuan Academy yang sangat tinggi, pengetahuan yang luas, dan kemampuan yang membuat kerjaan ini berkembang, bahkan hanya dalam waktu 3 hari kau berkuasa hasil yang kau dapat membuat apa yang Otou-sama dan Raja sebelumnya dapat hanya sebuah lelucon saja"
Hiro tetap diam tapi pikiranya menerawang jauh entah kemana, dan Elis mengunakan kedua tangannya untuk menekan wajah menghadap wajahnya.
Hal itu membuat Tubuh Elis tertekan sempurna di atas tubuh Hiro dan tentu saja yang menjadi penyanga adalah benda lembut itu tapi Hiro tidak terlalu memikirkanya, dan matanya hanya tertuju pada wajah Elis.
"Kau hanya membutuhkan kepercayaan orang lain bukan ? Karena, hal itu jika, kau tidak percaya pada dirimu, maka Aku akan menjadi orang pertama yang percaya padamu"
Mata Elis menunjukan keteguhan hatinya, tapi dimata Hiro itu hanya sebuah wajah polos yang ingin menunjukan kalau dia bisa dan mampu.
"Yeah, kau benar aku memang tidak pernah percaya pada kemampuanku sendiri"
Hiro mengakuinya dan dirinya terdiam sambil mengamati wajah Elis yang memang sangat cantik disisi lain di Pipi Elis muncul Rona merah tipis.
"Sebelum itu bagaimana cara aku agar mempercayai kata-katamu itu ?"
Saat itulah wajah Elis kembali Ragu tapi kemudian rona merah di pipinya semakin terlihat jelas, dan itu membuat pikiran Hiro menjadi tidak karuan.
'Ingat ini serius jangan berpikir hal yang aneh'
Dia memikirkan segala cara untuk menghilangkan hal Aneh yang ada di pikiranya.
Elis tiba-tiba mengelus pipi Hiro dengan tangnya dan itu membuat Hiro kembali Fokus denganya.
Mata Elis menutup dan wajah keduanya menjadi semakin dan Hiro tentu saja tahu apa yang di inginkan Elis sebagai bukti agar dia percaya.
'Dasar aku tidak menyangka dia akan serius dengan hal ini'
Hiro langsung meluncurkan bibirnya ke arah Bibir Elis yang memang sudah memersilakanya, dan Elis juga tidak perotes dengan hal itu.
"Ummmmm"
Keduanya berciuman untuk yang pertama kali dan itu juga merupkan Ciuman pertama bagi Elis maupun Hiro bahkan di dunianya Hiro sama sekali tidak berpengalaman dengan perempuan sama sekali.
Saat sudah selesai Elis melepasnya dengan pipinya yang memarah dengan warna terang, hal itu juga tidak terlalu beda dengan Hiro.
"Apakah itu cukup ?"
"Yeah, itu bahkan lebih dari cukup berarti kau..."
"Menerima pertunangan ini, dan tidak akan aku biarkan kau kabur dariku"
Sebuah senyum indah terukir di bibir Elis saat berkata seperti itu, dan hal itu membuat Hiro mendesah pasrah dengan nasibnya yang entah bagaimana menjadi Raja Sah kerajaan, Eldora.
Lagi pula Hiro sekarang, sudah tidak bisa kabur dari pelukan Elis karena, mustahil baginya untuk menolak.
"Dasar kau"
Hiro langsung mencium lagi Elis dan karena, mereka resmi bertunangan baru hari ini setidaknya keduanya setuju atau saling mencintai satu sama lain.
"Sepertinya aku memang tidak akan bisa kabur darimu huft, dan mungkin aku akan kecanduan berciuman denganmu"
"....!!"
Mata Elis terkejut mendengar apa yang di ucapkan Hiro tapi memang itu jujur kalau Hiro tidak akan bisa pergi kalaupun dia mau dia tidak sangup.
'Neraka yang manis, tidak terlalu buruk'
Hal itulah yang ada di pikiran Hiro lagipula setidaknya dia bisa tenang sekarang karena, Elis sudah menghilangkan Stress miliknya.
"Hahhh, kalau begitu waktunya untuk bekerja lagi, dan bisakah kau pergi dari atasku Elis atau kau memang ingin ke tahap selanjutnya ?"
Wajah Elis memerah saat mengingat posisi mereka lalu dia kembali ke posisi Tidurnya, tadi.
"Untuk selanjutnya aku ingin pisah kamar denganmu"
"Ehhhhh, kenapa ?"
Muka Hiro sedikit memerah dan kemudian mengalihkan padangannya ke arah yang lain lalu menjawabnya.
"Untuk menjaga kewarasanku, kau tau dari tadi aku sudah ingin menerkamu tau"
Sekarang giliran Elis yang menunduk dengan wajah merah kemudian memuluk Hiro, dan berbisik di telinganya.
"Jika, kau ingin tidak masalah, lagipula sepertinya aku sangat yakin kalau Otou-sama dan Okaa-sama akan menolak keinginanmu dengan berbagai macam alasan, lagipula aku juga tidak masalah"
"Tapi itu akan menjadi hal yang merepotkan kedepanya"
"Itu hal yang mudah untuk Otou-sama dan Okaa-sama karena, mereka ingin cepat-cepat memperoleh cucu"
Wajah Hiro sekali, lagi menatap Elis dan tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Aku serius"
Elis berkata seperti itu dengan wajahnya yang memerah menahan malu.
'Aku tidak menyangka memiliki mertua yang seperti itu, di tambah fakta kalau mereka adalah Raja dan Ratu terdahulu itu membuatku kepalaku Sakit hanya memikirkanya saja'
"Yeah, aku mengerti, dan aku akan lanjut bekerja dulu, sampai nanti"
Hiro bangun dari tidurnya lalu mencium Elis di bibirnya sebelum berangkat, dan itu membuat Wajah Elis semakin memarah.
'Mungkin akan jadi, Hobi baruku mengoda calon istriku ini'
"Hati-hati dan ingat jangan terlalu memaksakan diri"
"Aku mengerti akan hal itu"
Kemudian, Hiro berjalan masuk ke kamar mandi untuk mandi lalu setelah berpakaian santai dia berangkat keluar, dan saat sampai kamar Hiro melihat wajah Elis tersipu melihat tubuhnya dan menutup matanya dengan kedua tanganya tapi Hiro hanya mendasah, sambil berkata.
"Aku tahu kau melihat dari celah itu dan tak usah kau tutupu juga kenapa ?"
"....."
Walaupun Hiro berkata memiliki nilai Fisik yang rendah itu berbanding terbalik dengan tubuhnya yang memiliki Otot seperti kesatria pada umumnya, tapi di tambah kulit putih yang menambah kesan feminim namun gagah.
"Aku pergi dulu dan apa kau hanya akan tidur di kasur ?"
Hiro berjalan keluar sambil bertanya seperti itu hal itu membuat Elis melesat ke kamar mandi.
"Dasar"
Hiro berjalan keluar dan menutup pintu kamar meraka, yeah karena, kamar itu bukan kamar milik Elis saja tapi juga kamar Hiro.
'Selamat datang kertas sialan'
Itulah yang di katakan Hiro saat membuka pintu ruang kerjanya dan dia melihat seseorang yang di kenalnya sudah disana.
"Oscar"
"Yang mulia, apakah anda sudah sehat kembali ?"
"Yeah, lagipula masih banyak yang harus aku kerjakan, dan bagaimana dengan rencana itu kau sudah persiapkan semuanya ?"
"Ya, tapi Saya tidak menyangka kalau yang melakukan Tindakan Korup cukup banyak"
"Kalau begitu kau siapakan semuanya dengan baik karena, aku ingin mengucapkan segala Stress yang aku alami selama 3 hari disini, dan rencan selanjutnya sudah kau siapkan bukan ?"
"Yeah, saya sudah menyiapkan semuanya, mengenai Anggaran tidak perlu dipikirkan"
"Kau memang bisa di andalkan kalau begitu aku akan mengandalkanmu untuk kesuksesan misi ini, dan berikan bonus kepada kepala keuangan kerajaan, yang sudah menulis semuanya dengan jujur walaupun, terkena suap tapi uang itu malah di masukan ke dalam kas Negara, serta katakan itu ucapan terima kasih atas nama Seluruh warga Eldora"
"Baik, yang mulia"
"Waktunya bekerja, lagi dan apa kertas ini datang lagi"
"Yeah, benar sekali"
"Di tinggal kurang dari satu hari sudah menumpuk sialan"
Hiro mendesah dan mulai mengerjakam semuanya tapi Oscar menyadari perubahan Hiro dari yang biasanya dimana dirinya yang sekarang, lebih murah senyum.
'Ini akan menjadi berita bagus untuk, Albert-sama karena, hubungan yang mulia, dan Hime-sama berjalan baik bahkan sangat baik mungkin'
Sejak hari itu seluruh Orang di istana sama sekali tidak pernah ada orang yang mengeluh dengan pekerjaan dan selalu tersenyum karena, ada kemungkinan seorang bayi yang akan lahir mungkin terutama melihat Wajah carah dari Orang yang mengerjakan pekerjaan raja sekarang, selalu tersenyum di tambah wajah tuan Putri yang juga sama dan membuatnya semakin cantik dari hari ke hari.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top